Você está na página 1de 3

Mengatasi Demam Berdarah denfan Tanaman Obat

Kasus penyakit DBD pertama kali ditemukan di Manila, Filipina pada tahun 1953.
Sedangkan di Indonesia kasus DBD ditemukan di Surabaya pada tahun 1968. Penyakit DBD
semakin menyebar di berbagai daerah di Indonesia muai tahun 1980. Jumlah kasus DBD
menunjukkann kecenderungan yang meningkat setiap tahunnya, demikian pula dengan luas
wilayah ynag terjangkit. Departemen Kesehatan telah mengupayakan berbagai usaha untuk
mengatasi kasus ini, seperti memberantas nyamuk dewasa dan memberika larvasida pada tempat
penampungan air. Namun, semua cara itu masih belum berhasil.
Pencegahan penyakit DBD sangat dipengaruhi oleh persebaran nyamuk
Aedesaegypti/Aedes albopictus Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan tiga
metode. Yang pertama yaitu, cara yang paling efektif yaitu “3M Plus” yang terdiri dari menutup,
menguras, menimbun, serta tindakan lain yang dapat mencegah DBD. Yang kedua yaitu, metode
biologis yang dapat dilakukan dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan menanam tanaman
pengusir nyamuk. Yang ketiga yaitu, metoe kimiawi yang dapat dilakukan dengan pengasapan
dan pemberian bubuk abate.
Ada beberapa jenis tanaman obat yang dapat mengatasi DBD yaitu, papaya gandul,
kunyit, temu ireng, meniran, dan jambu biji. Balittro telah mengeluarkan formula ramuan anti
DBD berupa simplisia an sirup. Ramuan tersebut terdiri atas daun papaya tua 2 lembar, meniran
3-4 tanaman, daun jambu biji merah 2-3 lembar, kunyit 2-4 jari, temu ireng 2-3 buah, dan garam
secukupnya.
Untuk ramuan DBD, digunakan daun pepaya jantan (pepaya gandul). Daun pepaya
mengandung berbagai enzim seperti papain, karpain, pseudokarpain, nikotin, kontinin, miosmin,
dan glikosida karposid. Hasil penelitian mengatakan bahwa daun papaya memiliki efek terapi
pada pembengkakan organ hati yang ditemukan pada penderita DBD. Meniran memiliki khasiat
sebagai obat antivirus. Hasil penelitian membuktikan menira berfungsi meningkatkan ketahanan
tubuh penderita DBD dengan memacu fagositosis sel makrofag. Kunyit telah lama dimanfaatkan
dalam ramuan obat tradisional untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit.
Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri dan zat berkhasiat dari golongan kurkuminoid. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa memiliki aktivitas antimikroba, antivirus HIV, antioksidan,
antitumor, dan untuk mengobati penyakit pencernaan seperti tukak lambung. Temu ireng telah
dimanfaatkan secara empiris untuk mengobati sel-sel hati yang rusak. Pada penderita demam
berdarah terjadi kerusakan sel-sel hati. Temu ireng juga bermanfaat untuk mengobati kolik, luka
lambung dan usus, asma, batuk, menambah nafsu makan, dan sebagai sumber tepung. Temu
ireng mengandung minyak atsiri dan kurkuminoid serta alkaloid, saponin, pati, dammar, dan
lemak. Jambu biji sudah dimanfaatkan untuk obat tradisional. Daun jambu biji bersifat antibiotik.
Hasil uji klinis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kering daun jambu biji selama lima hari
mempercepat pencapaian jumlah trombosit > 1000000/μl tanpa menimbulkan efek samping yang
berarti.
Masih diperlukan penelitian untuk menghasilkan obat yang teruji mutu, keamanan, dan
khasiatnya agar bisa dikembangkan sebagai obat fitofarmaka dan dimanfaatkan dalam
pengobatan formal penyakit demam berdarah.
TUGAS HOLISTIK
RESUME JURNAL

Disusun oleh:
Novicka Dety Aritantia
22020114120008
A 14.2

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014

Você também pode gostar