Você está na página 1de 1

Angiogenesis adalah tanda penyembuhan luka.

Molekul proangiogenik dan

antiangiogenik sangat bervariasi dan telah diketahui. Beberapa growth factor merupakan

mediator dalam angiogenesis selama proses penyembuhan luka, termasuk transforming

growth factor beta-1 (TGF β-1), tumor necrosis factor alfa (TNF α), epidermal growth factor

(EGF), keratinocyte growth factor (KGF), interleukins 1, 6, 8 (IL 1, 6, 8), basic fibroblastic

growth factor (bFGF), plateletderived growth factor (PDGF) dan vascular endothelial

growth factor (VEGF) (Larjava, 2012).

Angiogenesis terjadi karena respon terhadap faktor angiogenik yang menstimuli

terjadinya kapiler baru sebagai akibat pertumbuhan dari venule. Sel endotel akan bermigrasi

kemudian berproliferasi dan membentuk tabung lumen, kemudian vaskuler lain yang

berdekatan akan saling berhubungan pada daerah luka (Larjava, 2012). Sedangkan endotel

yang terdapat dalam peredaran darah dan sampai pada pembuluh yang mengalami kerusakan

juga dapat teraktivasi dan membentuk dinding pembuluh darah baru. Proses ini disebut

sebagai vaskulogenesis (Larjava, 2012).

Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru melalui tunas sel

endotel yang berasal dari pembuluh darah yang sudah ada atau melalui subdivisi

intravaskuler (intususepsi). Pada proses angiogenesis, pleksus vaskuler embrionik primitif

akan disusun menjadi pleksus permanen melalui proses remodeling dimana pembuluh darah

yang berukuran relatif sama akan diubah menjadi suatu jaringan pembuluh darah yang

kemudian akan mengalami proses maturasi dengan terbentuknya sel perivaskuler, yaitu sel

otot polos dan perisit (Larjava, 2012).

Você também pode gostar