Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
lebih dari 120.000 jiwa meninggal dan lebih dari 500.000 jiwa kehilangan tempat
Consultant, 2007).
nyawa dan mengurangi kerusakan jika nantinya terjadi bencana lagi. Dengan
alasan inilah maka sejumlah model telah dibuat untuk menciptakan peta
genangan tsunami dalam menghadapi berbagai skenario gempa. Lebih jauh lagi,
hasil model yang ada dapat membantu kita untuk lebih memahami dinamika dari
penanganan pantai yang efektif untuk mengurangi dampak dari tsunami. Untuk
penilaian risiko, selain membuat peta risiko tsunami, konsekuensi dari sebuah
peristiwa banjir (kerusakan, korban) harus juga ditentukan. Dalam ringkasan ini,
1
tujuan, latar belakang dan hasil dari pemodelan tsunami yang dibuat oleh proyek
SDC dan dikembangkan oleh TDMRC akan dijelaskan secara ringkas (SDC,
2007).
faktor yang sangat diperlukan dalam hal ini. Interval pengulangan tsunami untuk
data seismik dan model numerik yang terbatas. Berdasarkan analisa berbagai
studi, maka telah dibuat estimasi interval pengulangan untuk berbagai magnitude
gempa yang berbeda. Perlu dicatat bahwa kekurangan data awal akan berakibat
2007).
1.2 Tujuan
1.Tujuan KKP:
Tujuan umum :
perkuliahan.
2
Tujuan Khusus :
2. Tujuan Kegiatan
1.3 Manfaat
1. Manfaat KKP
2. Manfaat kegiatan
Kegiatan ini bermanfaat untuk menjadi dasar acuan yag baik untuk
pelaksanaan program mitigasi tsunami dan risiko tsunami yang disebabkan oleh
3
BAB II
DASAR TEORI
harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut,
atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala
arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di
puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi
karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang
air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih (Nontji, 1993 ).
4
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang
mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20,
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor
maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa
bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik
atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang
berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang
tsunami(Anonim, 2004).
gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam.
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah
laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun
saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena
5
terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga
dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa
yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-
turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya
terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh
dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi
6
gambar : wikipedia
7
2.2 Pemodelan Tsunami dengan Software Delft3D
ArcGIS. Hasil akhir dari simulasi Delft3D ditampilkan dalam GIS berupa
genangan tsunami yang terjadi di kawasan pantai yang dibangkitkan oleh gempa
bumi yang terjadi di lautan dengan skenario yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
apa yang akan dilakukan terhadap suatu kawasan dan sebagai alat bantu untuk
memprediksi informasi yang yang ditampilkan dalam peta bencana (hazard map).
Hasil akhir dari simulasi Delft3D ditampilkan dalam format GIS, berupa
genangan tsunami yang terjadi di kawasan pantai yang dibangkitkan oleh gempa
bumi yang terjadi di lautan dengan skenario yang sudah dipersiapkan sebelumnya
(TDMRC, 2007).
sumber gempa besar dan sumber pembangkit tsunami. Secara historis pernah
terjadi gempa bumi 26 Desember 2004 dan gempa tsunami di Banda Aceh. Hal itu
Kota Banda Aceh pada masa mendatang. Untuk itu model-model tsunami berupa
peta genangan banjir perlu dibuat untuk tujuan mitigasi. Model itu dibuat
8
wilayah studi. Data pemodelan genangan ini akan digunakan untuk menghitung
Water Equations (SWE) dalam tinggi permukaan air dan dalam dua atau tiga
dimensi pada grid yang berurutan dengan menggunakan pendekatan beda hingga.
sistem grid rektilinear, sperikal atau kurvalinear pada bidang horizontal atau
berkenaan dengan aspek batas yang sesuai di sepanjang hubungan daratan dengan
lautan dan batas terbuka dan perbaikan resolusi grid dimanapun diperlukan (Sea
sesar dan gempa pembangkit tsunami dan (2) bathimetri dasar laut. Parameter
sesar dan gempa yang meliputi panjang, lebar, strike, dip, slip, dislokasi,
rigiditas, momen seismik, dan lokasi pusat gempa diperoleh dari data sebaran
gempa susulan dan solusi mekanisme fokus gempa. Adapun besarnya deformasi
9
vertikal ditentukan berdasarkan data parameter sesar dan gempa dengan
(Wordpress.com, 2010).
Samudera Hindia (Vatvani, Schrama & van Kester, 2005 dan Vatvani, Boon &
Ramanamurty, 2005) telah menunjukkan bahwa hasil simulasi yang relatif akurat
dapat dibuat dengan menggunakan pendekatan yang ada dalam perangkat lunak
Delft3D. Penggunaan solusi banjir (flood solver) yang ada dalam Delft3D menjadi
penting untuk memproduksi peta resiko banjir yang akurat. Dalam proyek SDC,
model tsunami Delft3D dibuat lebih halus (refined) untuk menambah keakuratan
biasanya memiliki bentuk bujur sangkar yang sederhana dan distribusi gelombang
yang sederhana pada medan awal. Lihat juga ragam simulasi Jepang yang dibuat
berdasarkan medan tsunami awal yang diciptakan oleh hasil model patahan
Okada:http://www.tsunami.civil.tohoku.ac.jp/hokusai2/topics/04sumatra/index.ht
10
2.3 Profil Lembaga
riset yang didirikan pada 30 Oktober 2006. Keberadaan TDMRC bertujuan untuk
yang tahan bencana, berkolaborasi dengan para peneliti dan lembaga riset lainnya
mampu menjadi lembaga riset yang handal dan tangguh, yang mampu
dan internasional.
I. Sejarah
11
Recontruction – Aksi Sumbangsih Unsyiah untuk Rekontruksi Aceh) sesuai
Dalam proses berjalannya UAR tersebut, gempa bumi dan tsunami sebagai
Tsunami) sebagai pusat informasi gempa bumi dan Tsunami. Saat bersamaan
terbentuk juga inisiatif upaya mitigasi jika terjadi bencana dengan membentuk
dan selain itu akibat didorong oleh rasa pentingnya mengoleksi semua data-data
keduanya kedalam lembaga riset yang terintegrasi baru yang disebut TDMRC
(Tsunami and Disaster Mitigation Research Center) yang dipayungi secara hukum
12
4. Surat Keputusan No 418.2006, tentang Pengembangan Pusat Studi
Dalam struktur organisasi, TDMRC dipimpin oleh seorang direktur. Untuk lebih
13
V. Visi dan Misi
Visi
Misi
VI. Tujuan
VII. Strategi
untuk mendukung sebuah reputasi internasional untuk layanan jasa dan produk
14
BAB III
METODOLOGI
Kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini dilakukan di Pusat Riset Tsunami
& Mitigasi Bencana (TDMRC) Uleelheu Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh
dari tanggal 1 Juli 2010 sampai 10 Agustus 2010 mulai dari kegiatan pembuatan
peta sampai penyusunan laporan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program
mitigasi bencana yang dilakukan oleh Pusat Riset Tsunami & Mitigasi Bencana
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan KKP ini dapat
Tabel 3.2 Alat dan bahan yang digunakan selama pelaksanaan KKP
15
3.3 Metode Pelaksanan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek ini adalah
Teknik pemodelan Tsunami. Data yang diperoleh berupa data primer, yaitu data
dari pengamatan langsung di lapangan serta data sekunder yang berasal dari
BMKG, hasil laporan Sea Defence Consultant dan referensi tekait lainnya untuk
apa itu Delft3D, apa input yang diperlukan dan output yang dihasilkan.
tsunami.Dalam Software ini terdapat beberapa menu (Grid, Flow, Wave, Water
MATLAB, dan ArcGIS. Hasil akhir dari simulasi Delft3D ditampilkan dalam GIS
berupa genangan tsunami yang terjadi di kawasan pantai yang dibangkitkan oleh
gempa bumi yang terjadi di lautan dengan skenario yang sudah dipersiapkan
memprediksikan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap suatu kawasan dan
16
sebagai alat bantu untuk memprediksi informasi yang yang ditampilkan dalam
Hasil akhir dari simulasi Delft3D ditampilkan dalam format GIS, berupa
genangan tsunami yang terjadi di kawasan pantai yang dibangkitkan oleh gempa
bumi yang terjadi di lautan dengan skenario yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Topik Sasaran
related parameters)
Delft3D
Tsunami
Tsunami
17
3.4.2 Tahap Pelaksanaan
1. Buat splines
4. Ortogonalisasi
1. Buka grid
18
2. Buka new samples (file xyz yg sudah disiapkan) cek dulu kalau ada data yang
difusi).
lampiran):
4. Isi parameter gempa yang terdiri dari kekuatan, lokasi dan kedalaman
5. Lakukan draw fault area untuk menentukan luas patahan hasil simulasi
1. Domain
2. Time Frame
3. Processing
4. Initials Condition
5. Physical Parameters
19
6. Numerical parameters
7. Opertions
8. Monitoring
9. Additional parameters
Selanjutnya lakukan Quickplot dan Quick view untuk melihat hasil dalam
bentuk animasi (diperlukan waktu minimal 1 jam untuk running tingkat muka air
a. Software ArcGis
b. Peta Dasar
20
3.5. Evaluasi Hasil Kegiatan
Evaluasi dari hasil kegiatan KKP ini berupa pembuatan laporan mengenai
21
BAB IV
gelombang tsunami pada sumbernya. Tsunami mungkin saja diinduksi oleh tanah
longsor, ledakan gunung berapi atau efek dari gempa bumi. Dalam diskusi
dibawah ini dibatasi kajian hanya pada tsunami yang dihasilkan dari gempa bumi.
Parameter gempa bumi dibuat menjadi model patahan untuk menghasilkan medan
gelombang tsunami (dari sumbernya) berbentuk area bujur sangkar dan juga
disebut bidang patahan. Medan tsunami awal ini ( eksitasi tsunami) kemudian
4.2 Garis patahan Selat Sunda (kuning) dan segmen garis patahan yang
dimodelkan (merah)
garis patahan diilustrasikan dalam Gambar 4-1. karena bergantung pada arah
gerakan bumi di sepanjang garis patahan selama terjadi gempa, maka air akan
mundur dari area pantai (lihat pasang surut dalam gambar 4-2) atau gelombang
pemunduran air (pasang surut banjir dalam gambar 4-2). Untuk Aceh, karena
dasar garis patahan dan lokasi Aceh yang berhubungan dengan garis patahan ini,
22
umumnya, pemunduran air diprediksi sebelum gelombang tsunami mencapai area
pantai.
Gambar 4.2: Garis patahan Selat Sunda (kuning) dan segmen garis patahan yang
dimodelkan (merah)
23
Data input yang berupa kekuatan, lokasi dan kedalaman gempa bawah laut
telah berhasil diubah menjadi output berupa peta lokasi genangan banjir tsunami
pada peta dengan ditandai warna merah adalah lokasi terjadi genangan yang
sangat tinggi (7,00 – 21,00 meter).lokasi dengan tanda warna kuning adalah lokasi
terjadi genangan dengan ketinggian sedang (3,00 – 7,00 meter) dan lokasi dengan
warna hijau merupakan lokasi dengan genangan rendah (0,001 – 3,00 meter).
gelombang awal tsunami di lautan. Juga akibat dari perbedaan kondisi bathimetri
laut.
yang terbatas, belum mampu untuk mereproduksi medan gelombang tsunami awal
yang kompleks dengan tepat. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan model
patahan tidak dapat digunakan. Medan gelombang diperoleh dari model patahan
dan dapat secara lokal berada dibawah estimasi (atau diatas estimasi) medan
gelombang tsunami awal yang aktual, secara keseluruhan telah memberikan hasil
yang memuaskan. Untuk prediksi kejadian gempa bumi dan tsunami yang
potensial, dimana tentunya tidak ada informasi yang tersedia untuk kejadian yang
24
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatan KKP ini, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
untuk kawasan Banda Aceh . yang disebabkan oleh skenario gempa bumi yang
berbeda.
a. area penggenangan
tsunami.
gempa bumi tertentu. Peta ini dibuat untuk perencanaan spasial lokal dan regional
dan penilaian resiko (termasuk rencana dan desain rute evakuasi dan lokasi
pengungsian).
25
5.2. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Riyadi, 2008. Pemodelan & Pemetaan Rendaman Tsunami Serta Kajian
Resiko Bencana.Padang
Sea Defence Consultants, 2009. Kajian Dasar Pantai Aceh & Nias Volume III
Pemodelan Tsunami dan Penilaian Resiko.Banda aceh
TDMRC.org, 2010 Kajian Dasar Pantai Aceh & Nias Volume III Pemodelan
Tsunami dan Penilaian Resiko.Banda aceh
Mahi, A. K., Zakaria., A. 2008. Rencana strategis dan rencana aksi mitigasi
bencana Kota Bandar Lampung. Laporan Proyek. DKP Profinsi
Lampung. 156 p.
27