Analisis Sintesis Tindakan Perawatan Luka Ulkus Dekubitus
pada Paraparese Inferior pada Tn. S Di Ruang Akar Wangi
RSUD Pandan Arang Boyolali
Nama Mahasiswa : Rizky Tiara Damayanti
NIM :P27220018208 Hari : Jum’at Tanggal : 19 Oktober 2018 Jam : 09.30 A. Identitas Klien Nama klien : Tn. S Umur : 43 tahun RM : 1857xxxx Alamat : Jetis RT 02/ RW 06 Ketitang, Nogosari, Boyolali B. Keluhan Utama Pasien mengatakan terdapat luka pada daerah bokong dan kedua lututnya. C. Diagnosa Medis Ulkus Dekubitus pada paraparese Inferior D. Diagnosa Keperawatan Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas jaringan E. Data Yang Mendukung DS : Klien mengatakan terdapat luka pada daerah bokong dan kesua lututnya. DO : Terdapat luka pada daerah glutea klien dengan lebar 10 cm x 20 cm berwarna merah dan terdapat pus, terdapat luka juga pada kedua lutut klien. F. Dasar Pemikiran Membersihkan Luka Merupakan Faktor Yang Paling Penting Dalam Pencegahan Infeksi Luka. Sebagian Besar Luka Terkontaminasi Saat Pertama Datang. Luka Tersebut Dapat Mengandung Darah Beku, Kotoran, Jaringan Mati Atau Rusak Dan Mungkin Benda Asing. G. Prinsip Tindakan Keperawatan 1. Prinsip Tindakan: a. Steril 2. Tujuan: a. Mencegah timbulnya infeksi b. Membantu untuk proses penyembuhan luka. 3. Prosedur tindakan keperawatan Perawatan Luka Peralatan: Bak Instrumen yg berisi : 1) Pinset Anatomi 2) Gunting Debridemand 3) Pinset Chirurgis 4) Kom : 3 buah 5) Kasa Steril Peralatan lain terdiri dari : 1) Sarung tangan 2) Plester atau perekat 3) Desinfektant 4) Alkohol 70%/ wash bensin 5) NaCl 0,9% 6) Gunting Plester 7) Verband 8) Bengkok : 2 buah,1 buah berisi larutan desinfektan Prosedur pelaksanaan : Tahap Pra Interaksi 1) Melakukan Verifikasi program sebelum proses tindakan 2) Mencuci tangan 3) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar Tahap Orientasi 1) Memberikan salam & menyapa nama pasien 2) Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien 3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan perawatan luka dilakukan. Tahap Kerja 1) Menjaga dan menjamin privacy 2) Mengatur posisi pasien agar luka dapat terlihat dengan jelas 3) Membuka peralatan 4) Menggunakan sarung tangan 5) Membasahi plaster dengan alkohol & buka dengan memakai pinset 6) Membuka balutan lapis terluar 7) Membersihkan seputar luka & bekas plester 8) Membuka balutan lapis dalam 9) Menekan daerah tepi luka (sepanjang luka) untuk dapat mengeluarkan adanya pus 10) Melakukan debridement 11) Membersihkan luka dengan memanfaatkan cairan NaCl 12) Melakukan kompres desinfektant & tutup dengan kassa 13) Memasang plester atau verband 14) Merapikan pasien Tahap Terminasi 1) Melakukan evaluasi tindakan yg dilakukan 2) Berpamitan dengan klien 3) Membereskan alat-alat 4) Mencuci tangan 5) Mencatat semua kegiatan dalam lembar/ catatan keperawatan. H. Analisis Tindakan
Klien dengan Lakukan Kolaborasi Pemberian
Luka Ulkus Perawatan Luka Antibiotilk
I. Bahaya Dilakukannya Tindakan
Bahaya yang mungkin muncul dalam pelaksanaan perawatan pada luka salah satunya adalah terjadinya infeksi pada luka. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu penggunaan teknik steril dalam pelaksanaan perawatan luka. J. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan di atas yaitu melakukan tindakan secara aseptik, melaksanakan kolaborasi dengan medis terkait pemberian terapi antibiotik, observasi tanda tanda vital pasien. K. Hasil Yang Didapat / Evaluasi S: Klien mengatakan tidak merasakan nyeri pada luka O: luka berwarna merah, bersih, pus mulai berkurang dan terbalut oleh kassa A: Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan Intervensi - Lakukan tindakan secara aseptik - Kolaborasi pemberian antibiotik - Observasi Tanda-tanda vital L. Evaluasi Diri 1) Tindakan dilakukan sesuai prosedur dan prinsip steril 2) Mahasiswa harus lebih memahami prinsip dalam prosedur tindakan, prinsip tersebut menyangkut pembersihan atau pencucian luka dan prinsip kedua berhubungan dengan pemilihan balutan sesuai dengan jenis luka. Luka kering (tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi dengan air steril atau NaCl 0,9 %. Luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau NaCl 0,9 %. Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat infeksi, karena dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan menimbulkan luka di kulit sekitarnya. Jika dibutuhkan antiseptik. M. Daftar Pustaka Kusyati. Eni , dkk. 2012. Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC
Nurarif. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan
Diagnosa NANDA, NIC, NOC dalam Bahasa Kasus. Jogjakarta. MediAction.