Você está na página 1de 21

1

I. PROFIL BANK BCA

BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank
Central Asia NV. Banyak hal telah di lalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali
yang paling signifikan adalah saat krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.

Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di
seluruh Indonesia. Namun secara khusus kondisi ini mempengaruhi aliran dana
tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah
menjadi panic lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya bank terpaksa
meminta bantuan kepada Pemerintah Indonesia.Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.

Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil
pulih kembali pada tahun yang sama. Di bulan Desember 1998 , dana pihak ketiga
telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA telah mencapai Rp 67.93 triliun,
padahal di bulan Desember hanya mencapai Rp 53.36 triliun.Kepercayaan
masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih dan BCA telah diserahkan oleh
BPPN kepada Bank Indonesia di tahun 2000.

Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan


public.Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual
saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran
Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA.
2

Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN
mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.

Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender
penempatan privat yang strategis.Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di
Mauritius, memenangkan tender tersebut.Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi
tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan
risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional
maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

KEUNGGULAN BCA

Sebagai bank transaksional, BCA menawarkan rangkaian jasa yang luas untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik para nasabah kami.Sebagai lembaga
intermediari keuangan, BCA telah bekerja keras untuk memperkuat sisi kredit
dengan mempersiapkan berbagai paket yang menarik bagi nasabah yang
potensial.Kami memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi kunci keberhasilan
kami dalam menyediakan jasa-jasa yang berguna, efisien dan mudah. Keunggulan-
keunggulan ini adalah:

1. Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti kebijakan


dan regulasi perbankan nasional dan internasional;
2. Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada
pelayanan bagi nasabah;
3. Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang
aktual;
4. Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara tepat;
3

5. Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan tingkat pengamanan


perbankan yang paling tinggi;
6. Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di
seluruh Indonesia;
7. Pilihan saluran penghantaran (delivery channel) yang luas untuk mencapai
tingkat kenyamanan pelanggan yang maksimum, dan
8. Per 31 Maret 2010 telah memiliki sekitar 6.710 ATM tunai maupun non-

tunai serta ATM Setoran Tunai yang disediakan di berbagai lokasi strategis
di seluruh Indonesia.

Produk dan Jasa


Seiring dengan tujuan kami untuk menjadi pilihan pertama dalam perbankan
transaksional, kami telah terus-menerus bekerja untuk memperluas ragam produk,
jasa dan saluran penghantar.Kami juga telah memastikan bahwa masing-masing
produk dan jasa kami unggul di kalangan nasabah karena kualitasnya yang tinggi
serta profesionalisme karyawan kami yang bertugas melayani nasabah.

Dalam mengembangkan produk dan jasa yang kami tawarkan, kami selalu
mempertimbangkan kebutuhan nasabah yang selalu berubah. Lebih jauh lagi, kami
terus menyempurnakan setiap produk atau jasa kami dengan menambahkan
berbagai fitur baru untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam
menggunakannya. Semakin banyak fasilitas kami sediakan di ATM, KlikBCA
Individual Internet banking, m-BCA mobile banking, dan sebagainya.

Bagi komunitas bisnis, terutama para pelaku UKM, kami menyediakanjajaran


4

produk dan jasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Produk dan jasa ini, antara lain, adalah KlikBCA Bisnis dan BCA Bizz (di lokasi-
lokasi tertentu).

Kami juga menyediakan berbagai jenis produk kredit untuk memenuhi keperluan
pelanggan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BCA, Kredit Kendaraan
Bermotor (KKB) BCA dan kredit-kredit korporasi.

Jenis Nama Produk dan Jasa


Simpanan Rekening TAHAPAN, Rekening TAPRES, Rekening Giro,
Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito.
Kartu Kredit BCA Card, BCA Master Card, BCA Visa, BCA JCB
Perbankan ATM BCA, Debit BCA, Tunai BCA, klikBCA Internet
Elektronik banking, m-BCA mobile banking, BCA Link, Call Center
Layanan
Safe Deposit Box (SDB), Pengiriman Uang, Travelers
Transaksi
Cheques, Inkaso dan Kliring, mata uang asing.
Perbankan
Fasilitas Kredit KPR, KKB, Kredit Modal Kerja, Kredit Sindikasi, Kredit
Ekspor, Trust Receipt, Kredit Investasi.
Bank Garansi Bid bond, Payment Bond, Advance Payment Bond,
Performance Bond, dan Pusat Pengelolaan Pembebasan dan
Pengembalian Bea Masuk (P4BM).
Fasilitas Ekspor- LC, Negosiasi, Bill Discounting, Documentary Collections,
Impor Bankers Acceptance.
Fasilitas Valuta
5

Teknologi
BCA dapat berbangga hati atas pemakaian teknologi yang strategis, dan
penggunaan teknologi yang canggih secara tepat telah menjadi unsur penting
dalam kekuatan kompetitif kami.

Berkat adopsi teknologi yang sangat selektif, kami telah diakui baik di tingkat
nasional maupun internasional sebagai pemimpin dalam aplikasi teknologi.
Keputusan kami dalam melakukan pemilihan teknologi selalu didasarkan pada visi
kami sebagai bank transaksional terkemuka. Itulah sebabnya fokus kami adalah
pada upaya memaksimalkan efisiensi operasional dan menyempurnakan pelayanan
kami pada nasabah.

Kami juga menggunakan teknologi untuk mendukung tresuri, pengelolaan risiko


dan pengembangan saluran penghantaran yang terus-menerus kami lakukan.

Kontinuitas Bisnis
Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia, kami telah memperkuat
dan merelokasikan Disaster Recovery Center (DRC) kami ke sebuah lokasi di luar
negeri dengan bantuan salah satu penyedia TI terbesar di dunia.

Pengamanan (Security)
Untuk memastikan bahwa kami mengimplementasikan sistem pengamanan yang
sebaik mungkin, kami memanfaatkan jasa TruSecure Corporation, sebuah
perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat. Perusahaan konsultan pengamanan
ini secara teratur mengevaluasi pengamanan sistem kami dan memberikan
rekomendasi untuk tindakan-tindakan penyempurnaan yang perlu
6

diambil.Perusahaan ini juga akan memberikan sertifikat kepada BCA selama


mereka merasa puas dengan usaha kami dalam memastikan bahwa sistem kami
memiliki tingkat pengamanan yang tertinggi yang mungkin dicapai.

Jaringan Kami
Dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya manusia yang sangat terlatih,
BCA telah berhasil memperluas jaringannya—baik jaringan konvensional maupun
elektronis—untuk memberikan pengalaman perbankan yang paling nyaman bagi
para nasabah.

Di tanggal 31 Maret 2010, para nasabah kami dapat menghubungi 889 kantor
cabang di seluruh Indonesia di samping dua kantor perwakilan di Hong Kong dan
Singapura. Jasa-jasa khusus bagi pelanggan premium BCA Prioritas kami juga
tersedia di 130 kantor cabang. Di tingkat international, kami bekerja sama dengan
lebih dari 1.831 bank koresponden di 108 negara guna menyediakan jasa-jasa
seperti Perintah Pembayaran (Payment Order).

Melalui pusat-pusat BCA Bizz, kami menyediakan jasa-jasa yang unik untuk
memenuhi keperluan para pemilik usaha, seperti penyetoran uang tunai sesudah
toko-toko mereka tutup serta jasa untuk mengambil atau mengantarkan uang tunai.

Saat ini, sejumlah BCA Bizz telah diresmikan di pusat-pusat perdagangan dan
bisnis di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang.
Di masa datang, pusat-pusat BCA Bizz baru akan menyusul.

Sementara itu, kartu-kartu kredit BCA juga diterima di seluruh Indonesia juga di
jutaan tempat di seluruh dunia.Kartu kredit BCA memiliki berbagai fitur yang
7

lengkap seperti Cicilan BCA yang memungkinkan pemegang kartu untuk


mendapatkan semua barang/jasa yang diinginkan dengan cicilan tetap sesuai
dengan kemampuan berbelanja. Juga Reward BCA dimana setiap transaksi dengan
Kartu Kredit BCA kapanpun dan di manapun, pemegang kartu akan mendapat
reward rupiah yang bisa ditukarkan langsung dengan berbagai barang yang
dibutuhkan. Kemudian fasilitas AutoPay BCA yang akan membereskan beragam
tagihan rutin seperti tagihan listrik, telepon, asuransi dan sebagainya. Belum lagi
ditambah dengan berbagai penawaran menarik yang sangat menguntungkan.

Berbagai teknologi e-banking juga telah memungkinkan kami memperluas pilihan


saluran penghantaran kami.Jaringan ATM kami tersebar di lokasi-lokasi strategis
di seluruh Indonesia. Kartu Debit BCA kami juga diterima lebih 31.000 merchant
di 54.000 gerai dengan 126.896 terminal Electronic Data Capture (EDC),
sementara kartu Tunai BCA memungkinkan para merchant membantu para
pembeli yang membutuhkan uang tunai dengan mendebit dengan jumlah melebihi
jumlah yang harus mereka bayar.

Dengan klikBCA, kami menyediakan bagi individu maupun pemilik bisnis


berbagai layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing
melalui Internet. Sementara itu, bagi mereka yang selalu bepergian, kami
menyediakan jasa mobile banking melalui saluran-saluran m-BCA, SMS Top Up
BCA, BCA by Phone dan Halo BCA. BCA telah mengembangkan infrastruktur
broadband nirkabel untuk menjamin komunikasi data berkecepatan tinggi di antara
kantor pusat dan kantor-kantor cabang.
8

II.ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BCA


PERIODE 2006-2010

I.ANALISIS RASIO LIKUIDITAS


I.1 Cash Ratio (CR)

Cash Ratio (CR)


1.20

1.00

0.80

0.60 Cash Ratio (CR)

0.40

0.20

-
2006 2007 2008 2009 2010

TABEL .CASH RASIO


Tahun Alat likuit Kewajiban jangka Cash rasio
pendek (CR)
2006 54.415.714 75.853.152 0.72
2007 76.921.479 100.559.173 0.76
2008 80.707.241 120.396.867 0.67
2009 105.772.804 134.852.939 0.78
2010 147.681.252 147.379.179 1.00
9

Yaitu untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan


nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat-alat likuid yang
dimilikinya.Alat likuid adalah uang kas di bankdan rekening giro yang di simpan
di Bank Indonesia.

𝐴𝑙𝑎𝑡 𝐿𝑖𝑘𝑢𝑖𝑑
Rumus = CR = × 100%
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟

Dari grafik tersebut bisa di lihat bahwa pada tahun 2006 besarnya CR ialah 0.72,
tahun 2007 ialah 0.76, tahun 2008 ialah 0.67, tahun 2009 ialah 0.78, dan tahun
2010 ialah 1.00 . Jadi Current Ratio Bank BCA mengalami keadaan naik-turun,
terutama pada tahun 2008 adalah titik terendahnya, namun pada tahun 2010
mengalami kenaikan yang cukup baik.

I.2 Loan to Deposit Ratio( LDR)

Loan To Deposit Ratio (LDR)


0.02
0.02
0.01
0.01
0.01
Loan To Deposit Ratio (LDR)
0.01
0.01
0.00
0.00
-
2006 2007 2008 2009 2010
10

TABEL .LDR
Tahun Kredit yang Total dana pihak
diberikan ke3 LDR
2006 991.365 3.960.001 0.01
2007 1.347.661 4.375.106 0.01
2008 1.409.286 4.557.662 0.01
2009 1.902.262 245.565.892 0.02
2010 1.902.262 270.785.309 0.01

Ialah untuk seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan
dana yang di lakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai
sumber likuiditasnya. Rasio antar seluruh jumlah kredit yang diberikan bank
dengan dana yang di terima bank..Semakin tinggi rasio tersebut, maka makin
rendah likuiditas bank tersebut.

𝐽𝑢𝑚𝑙 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛


Rumus= LDR= ×100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎+𝐾𝐿𝐵𝐼+𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑡𝑖

Dari grafik tersebut bisa diamati bahwa LDR bank BCA mengalami keadaan naik
turun, yaitu pada tahun 2006 sebesar 0.01 , tahun 2007 sebesar 0.01, tahun 2008
sebesar 0.01, tahun 2009 sebesar 0.02, dan tahun 2010 sebesar 0.01. Dari
pernyataan tersebut mengatakan bahwa besarnya likuiditas pada tahun 2006, 2007,
2008 sama, tetapi pada tahun 2009 sempat mengalami kenaikkan. Tetapi
mengalami penurunan lagi pada tahun 2010.
11

I.3 Loan to Asset Ratio (LAR)

Loan To Asset Ratio (LAR)


0.40
0.35
0.30
0.25
0.20 Loan To Asset Ratio (LAR)
0.15
0.10
0.05
-
2006 2007 2008 2009 2010

TABEL . LAR
Tahun Kredit yang Total asset LAR
diberikan
2006 991.365 3.960.001 0.25
2007 1.347.661 2.775.106 0.31
2008 1.409.286 4.557.622 0.31
2009 1.902.262 5.176.357 0.37
2010 1.902.262 15.692.265 0.12

Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan


menggunakan total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio ini maka tingkat
likuiditasnya rendah karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai
kreditnya semakin besar.
12

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛


Rumus= LAR= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Dari grafik tersebut bisa dilihat bahwa LAR bank BCA mengalami penurunan dan
kenaikkan nilai LAR. Pada tahun 2006 sebesar 0.25, tahun 2007 sebesar 0.31,
tahun 2008 sebesar 0.31, tahun 2009 sebesar 0.37, dan tahun 2010 sebesar 0.12.
Terjadi kenaikkan yang cukup tinggi pada tahun 2009,namun mengalami
penurunan yang drastic pada tahun 2010.

II. ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

II.1 Return on Asset (ROA)

Return On Asset (ROA)


4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
Return On Asset (ROA)
2.00
1.50
1.00
0.50
-
2006 2007 2008 2009 2010
13

TABEL . ROA
Tahun Laba bersih Total asset ROA
2006 11.206.865 3.960.001 2.83
2007 13.512.717 2.775.106 3.09
2008 17.946.356 4.557.622 3.94
2009 22.195.247 5.176.357 4.29
2010 23.100.329 15.692.265 1.47

Ialah untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh


keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka makin
besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi
penggunaan assets.

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Rumus= ROA= × 100%
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Dari grafik tersebut besarnya ROA bank BCA bervariasi, pada tahun 2006 sebesar
2.83 , tahun 2007 sebesar 3.09, tahun 2008 sebesar 3.94, tahun 2009 sebesar
4,29, tahun 2010 sebesar 1,47. Kenaikkan tertinggi terjadi pada tahun 2009 dan
titik terendah terjadi pada tahun2010.
14

Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE)


0.03

0.03

0.02

0.02 Return On Equity (ROE)

0.01

0.01

-
2006 2007 2008 2009 2010

TABEL . ROE
Tahun Laba bersih Modal sendiri ROE
2006 11.206.865 5.484.694 0.02
2007 13.512.717 7.675.723 0.02
2008 17.946.356 10.798.921 0.02
2009 22.195.247 8.865.151 0.03
2010 23.100.329 9.561.794 0.02

Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih


dikaitkan dengan pembayaran deviden. Semakin besar tingkat rasio ini maka
makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan
menaikkan harga saham bank dan semakin besar pula deviden yang diterima
investor.
15

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Rumus= ROE= × 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Dari grafik tersebut menggambarkan bahwa besarnya ROA Bank BCA mengalami
naik-turun. Pada tahun 2006 sebesar 0.2, tahun 2007 sebesar 0.2, tahun 2008
sebesar 0.2, tahun 2009 sebesar 0.3, dan tahun 2010 sebesar 0.2. sempat terjadi
kenaikan pada tahun 2009,namun menurun lagi pada tahun 2010.

II.2 Rasio Biaya Operasional (OCR)

Rasio Biaya Operasional (OCR)

0.20

0.15

0.10

0.05

-
2006 2007 2008 2009 2010
16

TABEL . OCR
Tahun Biaya Pendapatan OCR
Operasional Operasional
2006 1.392.286 9.549.959 0.15
2007 1.630.032 9.579.322 0.17
2008 1.392.286 12.356.348 0.11
2009 1.630.039 14.899.725 0.11
2010 1.392.286 18.090.112 0.08

Ialah untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan
operasinya. Biaya operasional diperolah dari COLF( Cost of Loanable Fund)
Pendapatan operasional diperoleh dari jasa pemberian kredit bank.

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
Rumus= OCR= × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa OCR Bank BCA mengalami penurunan dan
kenaikkan yang bervariasi. Pada tahun 2006 sebesar 0.15, tahun 2007 sebesar 0.17,
tahun 2008 sebesar 0.11, tahun 2009 sebesar 0.11, dan tahun 2010 sebesar 0.8.
Pada tahun 2007 mengalami titik tertinggi, kemudian pada tahun 2008 dan 2009
mengalami nilai tetap.
17

II.3 Net Profit Margin Ratio (NPM)

Net Profit Margin Ratio (NPM)


1.60
1.40
1.20
1.00
Net Profit Margin Ratio
0.80
(NPM)
0.60
0.40
0.20
-
2006 2007 2008 2009 2010

TABEL . NPM
Tahun Laba bersih Pendapatan NPM
Operasional
2006 11.206.865 9.549.959 1.17
2007 13.512.717 9.579.322 1.41
2008 17.946.356 12.356.348 1.45
2009 22.195.247 14.899.725 1.49
2010 23.100.329 18.090.112 1.28

Rasio yang menggambar tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan


dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.
18

Pendapatan operasional berasal dari pemberian kredit dengan resiko kredit


macet,selisih kurs valas,jika kredit dalam valas dll.

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Rumus=NPM= × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

Dari grafik diatas menggambarkan bahwa NPM Bank BCA cenderung stabil. Pada
tahun 2006 sebesar 1.17, tahun 2007 sebesar 1.46, tahun 2008 sebesar 1.45, tahun
2009 sebesar 1.49, dan tahun 2010 sebesar 1.28.

III. ANALISIS RASIO SOLVABILITAS

III.Debt to Equity Ratio (DTE)

Debt To Equity Ratio (DTE)


0.0084
0.0083
0.0082
0.0081
0.008 Debt To Equity Ratio
0.0079 (DTE)
0.0078
0.0077
0.0076
0.0075
2006 2007 2008 2009 2010
19

TABEL . DTE
Tahun Jumlah hutang Modal sendiri DTE
sendiri
2006 4.401.473 5.484.694 0.008025
2007 6.326.144 7.675.723 0.008242
2008 8.713.483 10.798.921 0.008069
2009 6.906.948 8.865.151 0.007791
2010 7.959.82 9.561.794 0.008325

Ialah untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh
hutang-hutangnya dengan dana yang berasal dari modal sendiri. Semakin tinggi
rasio ini, maka semakin kecil kemampuan membayar hutangnya dari modal
sendiri.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖


Rumus= DTE= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Dari grafik diatas menggambarkan bahwa DTE Bank BCA mengalami kenaikkan
dan penurunan yang cukup drastis. Pada tahun 2006 sebesar 0.00803, tahun 2007
sebesar 0.00824, tahun 2008 sebesar 0.00807, tahun 2009 0.00779, dan tahun
2010 sebesar 0.00832. Kenaikkan tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan terendah
pada tahun 2009.
20

III.2 Long Term Debt to Asset (LTDA)

Long Term Debt To Asset (LTDTA)


0.035

0.03

0.025

0.02
Long Term
0.015
Debt To
0.01 Asset
(LTDTA)
0.005

0
2006 2007 2008 2009 2010

TABEL . LTDTA
Tahun Hutang jangka Total assets LTDTA
panjang
2006 3.376.331 176.798.726 0.019097
2007 5.100.156 218.005.008 0.023395
2008 7.384.365 245.569.856 0.3007
2009 5.860.869 282.392.294 0.020754
2010 6.913.763 308.680.357 0.022398

Ialah untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank di biayai atau
dananya diperoleh dari sumber utang jangka panjang.Semakin besar rasio ini,
maka makin kecil kemapuan untuk membayar hutang dari aktiva.
21

𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔


Rumus= LTDA= × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Dari grafik diatas menggambarkan bahwa LTDA Bank BCA mengalami


kenaikkan dan penurunan. Pada tahun 2006 sebesar 0.0091, tahun 2007 sebesar
0.02339,tahun 2008 sebesar 0.03007, tahun 2009 sebesar 0.0275, dan tahun 2010
sebesar 0.0224. Kenaikkan tertinggi terjadi pada tahun 2008 dan terendah pada
tahun 2006.

III.PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan keuangan BCA periode 2006-2010 umumnya baik dan
dalam keadaan yang cenderung stabil. Meskipun sempat mengalami penurunan
beberapa saat namun stabil kembali baik itu dalam analisis rasio likuditas,
profitabilitas, maupun solvabilitas.

Você também pode gostar