Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Puskesmas Benda Baru
2. PROLANIS bertujuan untuk menangani dan mencegah penyakit kronis seperti diabetes mellitus dan hipertensi yang meningkat di wilayah tersebut
3. Kegiatan PROLANIS meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan laboratorium, sarapan, senam, dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Puskesmas Benda Baru
2. PROLANIS bertujuan untuk menangani dan mencegah penyakit kronis seperti diabetes mellitus dan hipertensi yang meningkat di wilayah tersebut
3. Kegiatan PROLANIS meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan laboratorium, sarapan, senam, dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Puskesmas Benda Baru
2. PROLANIS bertujuan untuk menangani dan mencegah penyakit kronis seperti diabetes mellitus dan hipertensi yang meningkat di wilayah tersebut
3. Kegiatan PROLANIS meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan laboratorium, sarapan, senam, dan
Peningkatan usia lanjut berdampak signifikan pada kecukupan biaya akibat
resiko penyakit kronis meningkat. Resiko penyakit peserta terdaftar di BPJS Kesehatan tidak diketahui dan meningkatnya trend penyakit degenerative. Sehingga BPJS Kesehatan membuat kegiatan prolanis ke setiap pelayanan kesehatan faskes tingkat pertama. Di wilayahPuskesmas Benda Baru kasus penyakit degenerative pada tahun 2015 mencapai 0,59%, kasus hipertensi terus meningkat sekitar 0,22% untuk kasus diabetes mellitus 0,19% dan merupakan 10 penyakit yang muncul di Puskesmas Benda Baru. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat, sehingga Kepala Puskesmas Benda Baru mengajukan kegiatan Prolanis kekantor BPJS. A. PENDAHULUAN Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis dinas kesehatan kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangun kesehatan. Salah satu upaya pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah bina upaya kesehatan penyakit kronis. Salah satu dampak pembangunan kesehatan adalah meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir yang berakibat meningkatnya jumlah lanjut usia dan pengidap penyakit kronis dengan berbagai masalah dan kebutuhan dibidang kesehatan. Program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara integrasi yang melibatkan peserta PPK dan PT BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan yang menyandang penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO,2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang di proyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara – negara berkembang. Pada tahun 2015, menujukkan bahwa 0,22% dari kasus hipertensi, 0,19% kasus diabetes mellitus dan merupakan 10 penyakit yang muncul setiap bulannya. Hal ini terjadi kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara mengatur pola hidup yang CERDIK, seperti cek kesehatan ke pelayanan kesehatan, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, istirahat cukup dan kelola stress. PROLANIS Tahun 2014 ada 10 penyakit sesuai SE Menkes No. 32 Tahun 2014 Kasus yang Diagnosisnya sudah ditegakkan oleh Dokter Spesialis Kondisi pasien stabil/terkontrol Ketentuan rujuk balik: 1. Dokter faskes primer meneruskan pelayanan obat rujukan balik dari dokter faskes rujukan 2. Bila kondisi pasien stabil, dilayani 3 kali di Faskes Primer kemudian kunjungan ke-4 dirujuk ke RS. Bila kondisi tidak stabil, sewaktu- waktu dapat dirujuk ke RS 3. Tiap kali kunjungan diberi pengobatan untuk 1 bulan Program Pengelolaan Penyakit Kronis Peningkatan usia lanjut berdampak signifikan pada kecukupan biaya risiko penyakit kronis meningkat, peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan promotif dan preventif. Risiko penyakit peserta terdaftar di BPJS Kesehatan tidak diketahui, peningkatan kelompok usia lanjut, meningkatnya trend penyakit degeneratif, pembiayaan tinggi pada penyakit kronis (kanker, DM, Kardiovaskular) Risiko terjadinya adverse selection pada awal pelaksanaaan JKN peningkatan biaya pelayanan kesehatan Peningkatan status kesehatan peserta Mengendalikan biaya pelayanan kesehatan. B. ISI KEGIATAN PROLANIS Pada Agustus tahun 2015, Kepala UPT Puskesmas Benda Baru berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan Cabang Tangerang mengenai permohonan dari masyarakat perihal usulan kegiatan untuk menangani atau pencegahan dari penyakit kronis (Diabetes Mellitus dan Hipertensi) yang selama ini meningkat di wilayah kerja Puskesmas Benda Baru. Kepala UPT Puskesmas Benda Baru mensosialisasikan kepada penanggungjawab program Penyakit Tidak Menular (dr. Gusri Amelia) dan seluruh staff Puskesmas Benda Baru tentang akan diadakannya kegiatan prolanis yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Kepala Puskesmas Benda Baru memberikan tanggung jawab kepada dr. Gusri Amelia untuk mengajukan permohonan kepada BPJS Kesehatan untuk melaksanakan kegiatan Prolanis. Penanggungjawab Prolanis mengajukan permohonan dengan membuat proposal kepada BPJS kesehatan untuk melaksanakan kegiatan Prolanis. Di Tangerang Selatan, kegiatan prolanis baru beberapa Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Prolanis, yaitu Pamulang, Pondok Aren dan Benda Baru. Pada hari Selasa, 15 Agustus 2015 Puskesmas Benda Baru mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa di Puskesmas Benda Baru akan dilaksanakan kegiatan Prolanis. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan status pasien (mengukur berat badan, mengukur tinggi badan dan tekanan darah), pemeriksaan laboratorium sederhana, sarapan, senam, penyuluhan / edukasi, dan pengambilan obat dari kimia farma. Peserta Prolanis selama kegiatan harus membawa fotocopy BPJS dan kartu PRB sebanyak 3 lembar dan sebelumnya peserta diharuskan puasa selama 10 jam dikarenakan kegiatan prolanis melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana seperti cek gula darah sebelum puasa dan 2 jam setelah makan. Kegiatan Prolanis dilaksanakan setiap hari Jumat minggu ketiga setiap bulannya, kami mengundang melalui via telpon dan SMS. Kegiatan Prolanis perdana dilaksanakan di Puskesmas Benda Baru pada tanggal 18 Agustus 2015, ada sekitar 20 peserta yang ikut partisipasi atau hadir. Kegiatan dibuka dengan sambutan kepala Puskesmas Benda baru, lalu melakukan registrasi atau isi daftar hadir, kemudian melakukan pemeriksan kesehatan seperti timbang berat dan mengukur tinggi badan, setelah itu melakukan pemeriksaa nlaboratorium sederhana, sarapan, senam dan dilanjut dengan kegiatan penyuluhan. Peserta prolanis sangat senang dengan kegiatan ini, dan meminta agar kegiatan tersebut dilaksanakan setiap 2 minggu sekali, bahkan mereka meminta adanya instruktur khusus untuk senam. Ada peserta yang bersedia untuk menjadi instruktur senam yaitu ibu Nisma. Pada awal tahun 2016, senam prolanis gerakannya berubah menjadi senam tera, dengan instrukturnya adalah salah satu peserta prolanis. Dan meminta instruktur dari Puskesmas Benda Baru belajar senam terater sebut. Pada akhir Januari 2016, BPJS melakukan pertemuan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tangerang di Cikokol, pertemuan tersebut membahas cara melakukan entry data prolanis dengan pcare sehingga setiap laporan Prolanis harus d entry k Pcare. Kendala dari Pcare banyak peserta prolanis yang belum masuk data PRB di Pcare sehingga kami sulit entry data ke Pcare. Pada tanggal 29 April 2016, Puskesmas Benda Baru melakukan sosialisasi ke lintas sektoral di acara Rakorkel kelurahan Bambu Apus bersama ibu lurah seebagai ketua pokja 4, seluruh kader kelurahan Bambu Apus. Dan menyampaikan bahwa di Puskesmas Benda Baru ada kegiatan Senam Prolanis, kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan (pengukuran berat badan, tinggi badan dan tekanan darah), pemeriksaan laboratorium sederhana (gula darah) 10 jam puasadan 2 jam setelah makan, sarapan yang disediakan oleh Puskesmas Benda Baru, dilanjut senam, penyuluhan, dan pengambilan obat dari kimia farma. Kegiatan Prolanis dilaksanakan setiap hari Jumat minggu ketiga setiap bulannya. Pada bulan Juni dan Juli 2016 kegiatan Prolanis tidak ada karena libur puasa ramadhan dan lebaran. Kegiatan Prolanis mulai kembali bulan Agustus 2016. Pada 27 Juli 2016, Puskesmas Benda Baru menghadiri pertemuan Lokakarya di Aula Kecamatan Pamulang. Pertemuan ini membahas kegiatan Prolanis di Puskesmas Benda Baru yang dilaksanakan setiap jumat minggu ketiga setiap bulannya. Kegiatan ini sempat diliburkan karena libur puasa ramadhan dan lebaran. Dan berharap kepada seluruh masyarakat yang memiliki kartu BPJS ikut serta di acara Prolanis di Puskesmas Benda Baru. C. DOKUMENTASI KEGIATAN
Perdana Kegiatan Senam Prolanis pada bulan Agustus 2015
Sambutan dari Kepala Puskesmas Benda Baru
Registrasi Peserta Prolanis Pengukurang Berat Badan danTinggi Badan Pemeriksaan Laboratorium Sederhana Kegiatan Sarapan Pagi Kegiatan Senam Kegiatan Penyuluhan atau Edukasi Kegitan Foto Bersama Daftar Pustaka