Você está na página 1de 6

PEDOMAN MOBILE IVA TEST

DI PUSKESMAS BENDA BARU

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN


UPT PUSKESMAS BENDA BARU
TAHUN 2017
BAB I

BAB I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita pada saat ini adalah
meningkatnya infeksi pada organ reproduksi, yang pada akhirnya menyebabkan
kanker, salah satunya kanker serviks yang menyebabkan kematian nomor dua pada
wanita. Kanker serviks merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher
rahim, yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) khususnya berasal dari
epitel atau lapisan luar pada serviks.
Menurut WHO (2012) kanker serviks adalah kanker paling umum kedua pada
wanita yang tinggal di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah sekitar
270.000 kasus, lebih dari 85% dari kematian ini disebabkan oleh kanker serviks.
Sedangkan pada tahun (2015) di negara berkembang angka kejadian kanker servik
melonjak lebih tinggi sekitar 445.000 kasus.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
kanker/tumor di indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 347.000
orang. Dimana kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dan
kanker serviks. Berdasarkan data BPJS dari tahun 2014 sampai dengan Oktober
2016, terdapat 95.803 peserta JKN-BPJS yang telah menjalani pemeriksaan IVA,
sementara untuk pemeriksaan pap smear, telah dilakukan oleh 144.333 peserta
JKN-BPJS. Sementara total cakupan pemeriksaan IVA dan SADANIS secara
nasional dari tahun 2008-2016 adalah sebanyak 1,623,913 orang (4,34%) dari total
target 37,5 juta wanita indonesia. Ini menunjukkan manfaat dari program JKN
walaupun belum optimal tetapi bermanfaat bagi masyarakat (Depkes, 2016).

Indonesia perlu menerapkan strategi global promosi kesehatan. Strategi


advokasi sangat diperlukan karena masalah kesehatan di Indonesia belum
memperoleh perhatian secara proporsional dari sektor-sektor lain di luar kesehatan,
baik pemerintah maupun swasta. Padahal masalah kesehatan ditimbulkan oleh
dampak pembangunan sektor lain. Untuk meningkatkan perhatian dan komitmen
pembuat keputusan dari sektor-sektor ini maka diperlukan advokasi. Strategi
dukungan sosial dari tokoh masyarakat, tokoh agama bahkan pemerintah mengingat
masyarakat di Indonesia masih kental dengan adat-istiadat dimana orang-orang
yang dianggap sebagai tokoh masyarakat sangat dihormati sehingga bila tokoh
masyarakat tersebut berperilaku positif terhadap peningkatan kesehatannya maka
tidak menutup kemungkinan dapat dicontoh oleh masyarakat. Strategi
pemberdayaan sangat diperlukan di Indonesia, mengingat masyarakat Indonesia
pada umumnya masih jauh dari kemauan dan kemampuannya dalam mencapai
derajat kesehatan. Pemberdayaan masyarakat ini bertujuan agar masyarakat mau
dan mampu mencapai derajat kesehatan seoptimal mungkin.

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


796/Menkes/SK/VII/2010 tentang Pedoman Teknis Penanggulangan Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim adalah Program pelayanan kesehatan
masyarakat berkesinambungan di bidang penyakit kanker payudara dan kanker
leher rahim yang mengutamakan aspek promotif dan preventif kepada masyarakat
disertai pelayanan kesehatan perorangan secara kuratif dan rehabilitatif serta paliatif
yang berasal dari masyarakat sasaran program maupun atas inisiatif perorangan itu
sendiri yang dilaksanakan secara komprehensif, efektif, dan efisien.
Dasar dibentuknya program inovasi Mobile IVA Test di Puskesmas Benda
Baru yaitu:
a. Atas permintaan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan IVA
Test di Posyandu dan Posbindu
b. Rendahnya cakupan kunjungan IVA Test di Puskesmas Benda Baru pada
tahun 2016 dan tahun 2017

Berdasarkan dua hal tersebut maka Puskesmas Benda Baru mewujudkannya


dengan kegiatan Mobile IVA Test yang dilakukan setiap bulan minggu ke-3 dan
minggu ke-4 sehingga akses pelayanan dan promosi kesehatan yang ada di
Puskesmas Benda Baru bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

1.2. Tujuan dan Manfaat


A. Tujuan
Untuk Meningkatnya cakupan pelayanan pemeriksaan deteksi dini terhadap
kasus kasus Kanker leher rahim dengan cara Inspeksi Visual leher rahim
menggunakan Asam Asetat (IVA), di UPT Puskesmas Benda Baru.

B. Manfaat
1. Meningkatnya kepuasan masyarakat;
2. Masyarakat bisa lebih mengenal pelayanan Kesehatan yang tersedia di
Puskesmas Benda Baru;
3. Meningkatkan cakupan skrinning Pemeriksaan IVA Test
4. Meningkatnya kualitas pelayanan yang di berikan oleh Puskesmas Benda
Baru;
1.3 Pengertian

a. Pengertian inovasi Menurut UU No. 19 Tahun 2002, pengertian


inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau pun
perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan
pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru, atau pun cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau
pun proses produksinya.

b. Pengertian Kegiatan inovasi Mobile IVA Test Puskesmas Benda


Baru yaitu dimana kegiatan pelayanan kesehatan luar gedung yang
dilakukan oleh petugas TIM Mobile IVA pada satu wilayah RW di
wilayah kerja Puskesmas Benda Baru.

1.4 Ruang Lingkup

Mengoptimalkan kegiatan pelayanan luar gedung Puskesmas Benda Baru untuk


Masyarakat Kususnya Wanita Usia Subur di wilayah RW pada wilayah kerja UPT
Puskesmas Benda Baru.
BAB II

TATA LAKSANA KEGIATAN INOVASI MOBILE IVA TEST

DI PUSKESMAS BENDA BARU

1.1. Tata laksanan Kegiatan Mobile IVA Test di wilayah Kerja UPT Puskesmas Benda
Baru.
Adapun langkah – langkah kegiatan inovasi Mobile IVA Test di Puskesmas
Benda Baru yaitu sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas melakukan advokasi kepada lurah , jajaran RW dan tokoh
masyarakat yang ada di wilayah Kelurahan Benda Baru untuk wilayah RW yang
siap dilakukan kegiatan Mobile IVA Test. Hal tersebut dimaksud supaya
masyarakat siap ketika tim Mobile IVA Test Puskesmas Benda Baru datang ke
wilayah RW.
2. Ketua pokja UKM dan Penananggung jawab kegiatan Mobile IVA Test
berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas untuk menentukan jadwal kegiatan
3. Tim Mobile IVA Test menentukan jadwal petugas yang akan turun kelapangan
sesuai dengan permintaan jadwal yang di sepakati bersama masyarakat
(diwakilkan oleh ketua RW).
4. Tim Mobile IVA Test menyiapkan perlengkapan seperti : speculum, kapas lidi,
handlamp, asam asetat, aqubides, spuit 5cc, selimut, format iva, dan obat-
obatan yang dibutuhkan.
5. Tim melakukan kegiatan sesuai pedoman Mobile IVA Test
6. Penanggung jawab kegiatan menyebarkan lembar saran dan masukan kepada
masyarakat yang di kunjungi terhadapat kegiatan mobile IVA Test yang telah
dilakukan.
7. Penanggung jawab kegiatan melakukan evaluasi dengan Ketua Pokja UKM
melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
8. Ketua pokja UKM memonitoring kegiatan selama 3 bulan sekali dan di laporkan
kepada kepala Puskesmas.
9. Ketua Pokja UKM memaparkan hasil kegiatan pada kegiatan pertemuan staff
puskesmas dan kegiatan pertemuan masyarakat terkait pelaksanaan kegiatan
Mobile IVA Test di wilayah kerja UPT Puskesmas Benda Baru.
BAB III

PENUTUP

Berdasarkan pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan inovasi


Puskesmas Benda Baru dalam bentuk Mobile IVA Test dapat mempermudah
masyarakat khususnya wanita usia subur untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dan mengurangu keluhan masyarakat.
Semoga Pedoman Kegiatan Mobile IVA Test Puskesmas Benda Baru ini dapat di
gunakan dan bermanfaat untuk seluruh staff Puskesmas Benda Baru dan Masyarakat.

Você também pode gostar