Você está na página 1de 2

Kisah Alibaba dan Perampok

Alibaba adalah seorang ahli ibadah. Ia hidup sangat sederhana dengan istrinya. Alibaba memiliki

saudara kandung bernama Kasim. Namun, berbeda dengan Alibaba, kehidupan Kasim sangat berkecukupan dan

mewah. Meskipun hidup miskin, Alibaba selalu berbagi dengan tetangganya. Tak seperti Kasim, dia kaya

namun sangatlah pelit. Suatu hari, Alibaba pergi ke dalam hutan. Seperti biasa, ia mencari kayu bakar di sana.

Saat sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba Alibaba melihat gerombolan perampok. Olala... perampok itu

pergi ke salah satu batu besar. Wah, rupanya batu itu adalah sebuah gua. Pintu gua itu terbuka lebar setelah

pimpinan perampok mengucapkan tiga kata. Alibaba terus memperhatikan mereka dari kejauhan. Beberapa saat

kemudian, para perampok itu keluar. Lagi-lagi pimpinan perampok menutup pintu dengan tiga kata.

"Alakazam, tutuplah pintunya.” Seru pimpinan perampok.

Seketika, pintu gua itu tertutup. Para perampok kemudian pergi meninggalkan gua itu. Saat dipikir sudah aman,

Alibaba mendekati gua tersebut. Ia ingin tahu apa yang ada di dalam gua.

"Alakazam, bukalah pintunya," seru Alibaba, meniru apa yang diucapkan oleh pemimpin

perampok. Pintu gua itu seketika terbuka. Alibaba sangat kaget. Rupanya di dalam gua itu tersimpan banyak

sekali harta karun. Perampok-perampok itu menaruh hartanya di gua itu..

Alibaba hanya mengambil sedikit dari harta karun itu. Kemudian ia pun keluar. Para perampok tak

mengetahui kejadian itu karena Alibaba hanya mengambil sedikit harta mereka. Ia lalu meminjam timbangan ke

rumah Kasim, kakak Alibaba. Alibaba ingin menimbang harta yang hendak ia bagikan untuk tetangganya.

Keesokan harinya, mereka membagikan sebagian harta yang mereka peroleh itu. Tetangga Alibaba sangat

senang. Mereka pun membalas perbuatan Alibaba dengan doa-doa yang penuh dengan kebaikan untuk Alibaba

dan istrinya.

Setelah membagi-bagikan sebagian harta yang diperoleh, Alibaba mengembalikan timbangan milik

Kasim. Kasim curiga, tak seperti biasanya Alibaba meminjam timbangan. Kasim pun menyelidiki apa yang

ditimbang oleh Alibaba. Rupanya masih ada serbuk emas yang menempel pada timbangannya. Kasim pun

segera menuju ke rumah Alibaba. Di sana, Alibaba sedang duduk dengan istrinya. Alibaba menyambut

kedatangan Kasim dengan baik. Alibaba tak bisa berbohong. Ia lalu menceritakan semuanya kepada Kasim.

Kasim sangat senang. Terpikir dalam benaknya untuk mengambil banyak harta dari gua itu.

Malam itu juga Kasim pergi ke hutan. Ia membawa banyak karung untuk mengambil harta karun di

gua tersebut. Kasim lalu mencari gua yang diceritakan Alibaba. Tak butuh waktu lama, ia pun menemukan gua
itu.

"Alakazam, bukalah pintunya," seru Kasim.

Pintu gua itu terbuka. Olala... Kasim sangat senang melihat isi gua itu. Ada banyak sekali harta karun di sana.

Semua karung kasim terisi penuh harta karun, Kasim hendak keluar dari gua itu. Namun, Kasim lupa

kata yang diucapkan untuk membuka pintu gua. Kasim lalu tertidur di dalam gua. Olala... rupanya kawanan

perampok datang ke dalam gua. Mereka mendapati Kasim yang sedang tertidur di dalam gua harta mereka.

Tentu saja mereka sangat marah.

"Rupanya selama ini harta kita dicuri oleh orang ini. Ayo ikat dia di sini!" ucap pimpinan perampok.

Kasim sangat sedih. Ia tak bisa keluar dari gua itu. Kini, ia malah terikat di dalam gua, menjadi tawanan para

perampok. Itu karena dia terlalu serakah, ingin mendapatkan harta yang berlimpah tanpa bekerja. Kini, ia hanya

bisa menyesali keserakahannya.

Tokoh :

Alibaba, istri alibaba, Kasim, Perampok

Sifat :

Alibaba : baik, sederhana, suka menolong, rajin beribadah.

Istri alibaba : sederhana.

Kasim : Pelit, serakah

Perampok : Jahat, pemarah.

Pesan moral :

Sesama teman harus saling tolong menolong dan tidak boleh serakah.

Você também pode gostar