Você está na página 1de 8

LAPORAN KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI GOLONGAN ALKOHOL POLIVALEN

DISUSUN OLEH :

1. Elsa Septina
2. Fira Doramia

Kelas : Reguler 1B

Dosen Pembimbing :
1. Ferawati suzalin,S.farm,Apt,M.sc
2. Dra. Hj.kusriati
3. Yuniari eka putri, AMF

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN FARMASI

TAHUN AJARAN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah “Kimia
Organik” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan
makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan apa
yaitu kimia organik dengan teknik-teknik yang ada dalam bidang ilmu kimia.
Dengan makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat
memilki pengetahuan yang lebih luas mengenai kimia organic.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.

Palembang, 29 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4


1.2 Tujuan .......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 5

2.1 Pengertian Alkohol ...................................................................... 5


2.2 Penggunaan Alkohol .................................................................... 5
2.3 Sifat –Sifat Alkohol ....................................................................... 6
2.4 Pembuatan Alkohol ...................................................................... 6

BAB III METODE PENGAMATAN ............................................................... 7

3.1 Alat Dan Bahan ............................................................................ 7


3.2 Hasil Pengamatan ........................................................................ 8

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 10

4.1 Kesimpulan................................................................................... 10
4.2 Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sulfonamida adalah senyawa yang biasa digunakan dalam sediaan bentuk

tablet, suspensi, injeksi, tetes mata, dan salep. Metode analisis untuk sulfonamida

berdasarkan pada gugus amin aromatis primer atau hydrogen asam dalam molekulnya.

Gugus amin aromatis primer dapat dilakukan secara diazotasi, adanya inti benzene

pada sulfonamida dapat dilakukan dengan cara brominasi atau iodasi. Hidrogen asam

sulfonamida dapat membentuk asam perak yang tidak larut sedangkan dasar metode

kolorimetri atau spektrofotometri sinar tampak senayawa sulfonamida berdasarkan

pada gugus fungsi amin aromatis primer, yang dapat diazotasi dan dikopling dengan

naftil diamin sehingga menghasilkan senyawa berwarna.

Adapun yang melatarbelakangi praktikum ini adalah agar mahasiswa farmasi dapat

mengetahui berapa banyak kandungan zat sulfonamida dalam suatu obat. Dan

mahasiswa juga dapat mengetahui berapa kadar zat sulfonamida dalam obat yang

sesuai dengan standar yang ada dalam farmakope indonesia.

Dengan adanya praktikum ini pula mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara

uji kualitatif dengan uji kuantitatif. Dimana, uji kualitatif untuk mengetahui suatu

bahan apakah bahan tersebut mengandung zat sulfonamida. Sedangkan uji kuantitatif

untuk mengetahui berapa banyak kandungan sulfonamida dalam sediaan obat.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan jenis senyawa
Sulfonamid secara spesifik dari beberapa bahan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sulfonamide


Sulfonamida adalah kemoterapik yang pertama digunakan secara sisitemik
untuk penghambat dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Penggunaanya
kemidian terdesak oleh antimikroba. Pertengahan tahub 1970 penemuan sediaan
kombinasi trimetoprin dan sulfametoksazol meningkatkan kembali penggunaan
sulfonamida untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu.

2.2 Sifat-sifat sulfonamide


Sifat fisika dan kimia sulfonamida :
1. Bersifat ampoter, karena itu sukar dpindahkan dengan
acara pengocokan yang digunakan dalam analisa organic
2. Mudah larut dalam aseton, kecuali Sulfasuksidin, Ftalazol dan Elkosin

2.3 Kelarutan sulfonamida


Umumnya tidak melarut dalam air, tapi adakalanya akan larut dalam air panas.
Elkosin biasanya larut dalam air panas dan dingin.
1. Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter,
2. Larut baik dalam aseton
3. Sulfa – sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas akan mudah
larut dalam HCl encer. Irgamid dan Irgafon tidak lariut dalam HCl encer.
4. Sulfa – sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam HCl,
misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam HCl, akan tetapi
larut dalam NaOH.
5. Sulfa dengan gugusan –SO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak dengan asam
kuat HCl atau HNO3

5
BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas beaker
4. Sendok spatula

Bahan :

1. Sulfametaksazol
2. Sulfanilamide
3. Sulfaguanidin
4. Sulfadiazin
5. Sulfametazin
6. Hcl
7. Reaksi erlich

BAB IV
PENUTUP

1.1 Keseimpulan

Pada hasil pengamatan bisa dilihat zat-zat yang ditambahkan oleh Diazo A
akan menghasilkan warna larutan bening jernih. Begitu juga pada saat
ditambahkan Diazo B akan menghasilkan warna jernih bening pada larutan.
Pada saat ditambahkan dengan NAOH Kristal akan menghasilkan warna yang
berbeda, pink bening pada glukosa, putih gelatin pada dimethyl gliyoxin,
larutan merah kecoklatan pada gliserin dan putih kekuningan pada asam
tartat. Yang terkahir di reaksikan pada reaksi cuprifil akan menghasilkan
warna yang berbeda-beda seperti tabel diatas.

6
Praktikum kali ini melakukan beberapa cara dalam pengidentifikasian
alkohol polivalen. Dalam proses identifikasi alkohol monovalen praktikan
menggunakan identifikasi alkohol dengan cara mereaksikannya dengan
larutan zat (Diazo A + Diazo B + NaOH hingga alkalis + Amyl Alkohol) dan
dengan reaksi cuprifil (2 tetes CuSO4 + 4 tetes NaOH + Larutan zat + NaOH).
Dari percobaan identifikasi alkohol polivalen ini menunjukkan
bagaimana cara dalam mengidentifikasi senyawa alkohol polivalen sehingga
kita dapat mengetahui jenis-jenis dari alkohol tersebut dengan cara
mereaksikannya terhadap beberapa bahan kimia yang berpengaruh terhadap
senyawa alkohol.

1.2 Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengetahui tentang
identifikasi gugus alkohol mengetahu sifat-sifat alkohol, penggunaan alkohol
dan pembuatan alkohol

7
DAFTAR PUSTAKA
http://maalikghaisan.blogspot.com/2017/04/akhohol-monovalen-dan-polivalen.html?m=1

http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/senyawa-alkohol.html

iv

Você também pode gostar