Você está na página 1de 4

Analisis 3.

Pada percobaan 3.1 semakin besar massa suatu benda maka momentumnya akan
semakin besar namun kecepatan benda tersebut akan semakin kecil, hal ini
dikarenakan kecepatan suatu benda dipengaruhu oleh massanya. Dan pada
momentum dapat diketahui jika massa berbanding lurus dengan momentum benda
tersebut. Hal ini dapat dibuktikan melalui rumus berikut

p=mv

pada percobaan 3.1 terdapat perbedaan momentum pada benda pertama dan juga
benda ke 2. Hal ini disebabkan karena perbedaan massa dan juga kecepatan
keduanya. Seperti pada percobaan ke 2 dapat diketahui jika besar momentum benda
1 p = (m1+m2) x v1

= 0.523 x 0.594

= 0.3106

Momentum benda ke 2

p = (m1+m2) x v1

0,273 x 1.507 = 0.4114

Terdapat selisih momentum antara benda 1 dan benda 2 sebesar 57.615

Perbedaan momentum ini disebabkan karena adanya perbedaan masa yang


berpengaruh juga terhadap perbedaan kecepatan

3.2 tumbukan lenting sempurna

Pada percobaan 3.2 v2 bernilai 0 dikarenakan gerobak yang diletakkan ditengah


tengah lintasan air track dalam kondisi diam. Pada percobaan 3.2 berlaku hukum
kekekalan momentum dimana “jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem,
maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah
tumbukan”

hal ini dapat di uji pada perhitungan yang di dasari dari hasil percobaan diatas

p = p’

m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’


1. (0,273+0) x 0.183 + 273 x 0 = (273+0) x 0 + 273 x 0.179

0.0499 = 0.0488

2. (0.273+0.250) x 0.275 + 273 x 0 = (0.273+0.250) x 0.091 + 273 x 0.356

0.1438 = 0.1447

3. (0.273+0.5) x 0.342 + 273 x 0 = (0.273+0.5) x 0.170 + 273 x 0.495

0.2643 = 0.2665

Dari perhitungan tersebut dapat dibuktikan bahwa momentum suatu benda sebelum
dan sesudah tumbukan adalah tetap. Namun terdapat sedikit selisih pada percobaan
tersebut, hal ini dikarenakan adanya error. Error di duga berasal dari tangan manusia
yang memberikan gaya tambahan dari luar.

Pada percobaan 3.2 ini tumbukan yang dihasilkan adalah tumbukan lenting
sempurna, hal ini dapat dibuktikan dengan menghitung koefisien restitusi masing
masing percobaan

0,179−0 0.179
e1 = - 0−0.183 = 0.183 = 0.97

0.356−0.091 0.265
e2 = - = 0.275 = 0.96
0−0.275

0.495−0.170 0.325
e3 = - = = 0.95
0−0.342 0.342

dari ke-3 perhitungan diatas terlihat bahwa percobaan 3.2 merupakan tumbukan
lenting sempurna. Pada tumbukan lenting sempurna nilai koefisien restitusi bernilai
1. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik bersifat kekal, tidak ada energi
kinetic yang hilang. Syarat benda dikatakan bertumbukan lenting sempurna yaitu
sebagai berikut :

1. Energi kinetik benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama

2. Momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama

3. Total massa dan kecepatan sebelum dan sesudah kedua benda sama,
4. Koefisien, elastisitas bernilai satu (e = 1)

Pada tumbukan lenting sempurna terjadi jika gaya yang bekerja pada kedua benda
adalah gaya konservatif, sehingga besar energi kinetik sebelum dan sesudah
tumbukan besarnya sama

Tumbukan lenting sempurna merupakan sesuatu yang sulit kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Paling tidak ada ada sedikit energi panas dan bunyi yang
dihasilkan ketika terjadi tumbukan

3.3 tumbukan tidak lenting sama sekali

Pada percobaan 3.3 berlaku hukum kekekalan momentum dimana besar momentum
sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama. Pada percobaan 3.3 terlihat jika nilai
momentum sebelum tumbukan mendekati nilai momentum setelah tumbukan. Hal ini
dapat di uji berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas (pada percobaan ke 2)

P = m1v1 + m2v2

= (0.273+0.250) x 0.217 + 0.273 x 0

= 0.113

P’ = m1v1’ + m2v2’

= 0.154 (0.523+0.273)

= 0.122

Dapat diketahui jika pada percobaan 3.3 besar kecepatan benda 2 atau v2 = besar
kecepatan benda 1 atau v1.

Pada percobaan 3.3 ini tumbukan yang dihasilkan adalah tumbukan tidak lenting/
tidak elastis hal ini dapat dibuktikan dengan menghitung koefisien restitusi masing
masing percobaan

0.124−0.124
e1= − =0
0−0.275

0.154−0.54
e2 = − =0
0−217

0.226−0.226
e3= − =0
0−0.292
dari ke 3 percobaan diatas dapat diketahui jika percobaan 3.3 merupakan tumbukan
tidak lenting. Karena memiliki koefisien restitusi = 0 . pada tumbukan tidak lenting
sama sekali terjadi kehilangan energi kinetik sehingga hukum kekekalan energi
mekanik tidak berlaku, setelah terjadi tumbukan ke dua benda berat sehingga
kecepatan kedua benda setelah tumbukan besarnya sama.

Você também pode gostar