Você está na página 1de 2

PROSEDUR AMNIOTOMI

No. Dokumen :
No. Revisi :
STANDAR Pembuat : Lynda Yuliani, Am.
PROSEDUR Keb
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
Unit : Program KIA
Pemeriksa
Halaman : 1/2

UPTD Tanda tangan kepala Puskesmas : dr. Andri Sentanu


NIP.197907162010011012
PUSKESMAS
DTP DARMA

1. Pengertian Tindakan untuk membuka selaput ketuban dengan


jalan membuat robekan kecil yang kemudian akan
melebar secara spontan akibat gaya berat cairan dan
adanya tekanan di dalam.
2. Tujuan Mempercepat proses persalinan dan mengurangi
trauma pada persalinan terutama persalinan kurang
bulan.
3. Kebijakan

4. Referensi Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal:JNPK-


KR,DEPKES RI : 2008.
5. Alat dan Bahan Siapkan peralatan / pelindung penolong

 ½ kocher
 1 wadah DTT berisi : sarung tangan DTT, kassa
steril
 Fetoskop, jam / weker, povidon iodine.

6. Langkah - Langkah
A. Pimpin persalinan
B. Aniotomi
Bila ketuban belum pecah, lakukan pemecahan selaput ketuban

1. Pakai sarung tangan


2. Diantara kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam dengan hati-hati. Pastikan kepala sudah
masuk, tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat.
3. Dengan menggunakan tangan lain, tempatkan ½ kocher atau spatula bergigi ke dalam
vagina dan pandu klem dengan jari dari tangan yang digunakan untuk pemeriksaan hingga
mencapai selaput ketuban.
4. Saat selaput ketuban menegang (kontraksi), gerakkan kedua ujung jari tangan dalam untuk
menorehkan gigi kocher atau spatula hingga merobekkan selaput ketuban.
5. Tekankan ujung jari pada tempat robekan sehingga cairan ketuban keluar perlahan-lahan
(perhatikan warna, kejernihan, pewarnaan, mekonium, jumlah dan ferniks kaseosa pada
cairan ketuban.
6. Setelah cairan mengalir perlahan, keluarkan ½ kocher atau spatula dari vagina, masukkan
ke dalam ember berisi larutan klorin 0,5%
7. Pertahankan jari tangan dalam pada vagina sehingga yakin bahwa terjadi penurunan kepala
serta pastikan tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat yang menumbung
8. Keluarkan jari tangan dari dalam vagina
9. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klori, lalu
lepaskan sarung tangan dan biarkan terendam dalam klorin.
10. Cuci tangan.
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Periksa DJJ setelah ketuban pecah.
2. Catat pada partograf waktu dilakukannya
pemecahan selaput ketuban, warna air ketuban
dan DJJ.
8. Unit terkait A. Bidan Praktek Swasta,
B. KIA,
C. Poned.
9. Dokumen terkait PARTOGRAF

10. Rekaman/ Histori perubahan

NO YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN TANGGAL


DIBERLAKUKAN

Você também pode gostar