Você está na página 1de 2

Nama : Reza Perdana Putra

NIM : 1702101010192

Kelas/Ruang : 03/11

Mata Kuliah : Farmakologi I

Dosen MK : Drh. Rasmaidar, M.Si

Analgesik Narkotika (Heroin)

HEROIN

Heroin merupakan obat ilegal yang bisa membuat orang menjadi candu (adiktif).
Hampir di seluruh dunia, jumlah pecandu heroin sangat tinggi. Alasannya, para
pecandu sulit lepas dari cengkraman barang haram tersebut, dan bila sampai berhenti,
pecandu itu harus siap menerima segala risiko penarikan diri yang akan diterimanya.

Padahal, bila para pecandu tidak bisa lepas dan menjauh dari pemakaian heroin,
berisiko pada kondisi medis yang parah, dan tidak jarang berujung pada kematian.
Selain candu, sebagian besar heroin yang disuntikkan akan menciptakan risiko
tambahan bagi pengguna, seperti AIDS dan infeksi lainnya.

Heroin (seperti opium dan morfin) terbuat dari getah tanaman bunga poppy (opium).
Kemudian, getah opium dikeluarkan dari kelopak bungga poppy. Setelah itu, opium
akan disuling untuk membuat morfin, lalu disuling lagi menjadi berbagai bentuk heroin.

Bagaimana heroin masuk ke tubuh?

Penyuntikkan merupakan metode pemakaian heroin paling populer di kalangan


pecandu. Caranya, heroin akan dicairkan melalui proses yang dikenal sebagai
`freebasing`. Kemudian ditarik ke dalam jarum suntik, dan disuntikkan langsung ke
dalam aliran darah.

Karena kebiasaan buruk para pecandu heroin yang kerap berbagi jarum suntik,
membuat mereka berisiko juga menyebarkan penyakit seperti HIV/AIDS dan hepatitis.
Selain itu, bentuk lain dari penggunaan heroin adalah diendus atau sniffing, serta
dijadikan rokok.
Pengaruh heroin di otak

Tubuh manusia mengandung reseptor opiat di seluruh anatominya. Beberapa


reseptor opiat ini mengontrol rasa senang, rasa sakit, dan emosional. Reseptor
pecandu opiat sedang mencoba untuk terlibat ketika mereka menggunakan heroin.
Nyeri pun berkurang dan otak menawarkan sensasi kesenangan atau euforia.

Dampak seperti ini yang membuat para pecandu tak bisa lepas dari barang haram
tersebut.

Ada reseptor opiat lainnya di batang otak yang mengontrol fungsi yang tidak disadari,
seperti tekanan darah dan pernapasan. Ketika seseorang menggunakan heroin, obat ini
diubah menjadi morfin yang melekat pada semua reseptor opiat. Termasuk yang
mengontrol pernapasan. Tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak heroin akan
menyebabkan reseptor menjadi overload dan berhenti beroperasi pada waktu tertentu.

Beragam cara dilakukan agar bisa mendapatkan heroin

Memiliki sifat adiktif, membuat pecandu susah lepas dari lingkaran syaitan, dan
berusaha keras untuk mendapatkan obat-obat ini. Beragam cara pun ditempuh, mulai
dari mengumpulkan uang (gaji) sampai mencuri.

Itulah alasan mengapa banyak para pecandu sering terlibat dalam perilaku berisiko
seperti prostitusi atau perampokan bersenjata, dan menempatkan hidup para pecandu
dalam bahaya.

Cara behenti

Untuk menghentikan kebiasaan menggunakan heroin, banyak pecandu yang


harus menjalani rehabilitasi jangka panjang. Meski sudah direhabilitasi, kemungkinan
untuk kambuh tetap saja ada.

Bahkan, karena rasa takut mereka berhasil berhenti dari perilaku buruknya tersebut,
beberapa pecandu takut untuk mencoba dan memperbaiki kehidupannya.

Mentalitas seperti ini sangatlah berbahaya. Karena setiap kali pecandu menolak untuk
mencoba, mereka menempatkan diri dalam risiko dari faktor-faktor berbahaya lainnya.

Untuk itu, dibutuhkan bantuan tenaga terlatih, profesional dan berpengalaman. Bahaya
penggunaan heroin dapat dikurangi hanya dengan mengambil langkah pertama menuju
pemulihan.

Você também pode gostar