Você está na página 1de 5

TAMAN POSYANDU SEBAGAI PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

TERINTEGRASI

TAMAN POSYANDUAS INTEGRATED PUBLIC HEALTH PROGRAM

Elisa Febrianti
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya
Email: elisa.febrianti-2015@fkm.unair.ac.id

Abstract: Taman Posyandu is a form of Community-Based Health Effort (UKBM) that develops an
integration model such as Integrated Service Post (Posyandu), Early Childhood Education (PAUD) and
family building of children under five years old (BKB). The Government of East Java has established
10,000 Taman Posyandu Movement since March 2012. This service is available in every village / urban
communities. Posyandu consists of five priority programs: Family Planning (FP), Maternal and Child
Health (MCH), Immunization, and Diarrhea Management. BKB is an effort to increase knowledge, skill,
and awareness of mother in fostering the growth of children under five years old. PAUD is the effort of
child coaching, from birth to six years old through the provision of educational stimulus. These three
components of ministers coordinate and work together. This study aims to find out the description of
Taman Posyandu Cahaya Bangsa at Medokan Semampir, Sukolilo Surabaya. The method in this research
is qualitative descriptive. The result of this research is Taman Posyandu Cahaya Bangsa has been in
accordance with the guidance of the implementation of Taman Posyandu. PAUD and Posyandu activities
have been running very well. However, BKB activities are still not maximized in service aspect. Health
promotion strategies undertaken by Taman Posyandu Cahaya Bangsa are the empowerment, development
of atmosphere and partnership. The empowerment of the Taman Posyandu Cahaya Bangsa has reached
phase 3 because the target of empowerment has been able to innovate and be creative. Taman Posyandu
Cahaya Bangsa has done the activity of developing atmosphere individually and group. Taman Posyandu
Cahaya Bangsa partnered with Surabaya District Health Office, Keputih Public Health Center, Village
Midwife, Health Promotion, Indonesian Nutririon Association (PERSAGI), Association of Early
Childhood Educators and Education Personnel (Himpaudi), and Family Welfare Movement (PKK).

Keywords: taman posyandu, posyandu, BKB, PAUD, surabaya

Abstrak: Taman Posyandu merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya


Masyarakat (UKBM) yang mengembangkan model integrasi seperti Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Pemerintah Jawa
Timur telah mendirikan Gerakan 10.000 Taman Posyandu sejak Maret Tahun 2012. Pelayanan ini tersedia
di setiap desa/kelurahan. Program prioritas Posyandu ialah KB, KIA, imunisasi, dan penanggulangan
diare. BKB adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu dalam membina
tumbuh kembang balita. PAUD merupakan sebuah kegiatan pemberian stimulus pendidikan pada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Tempat pelaksanaan dan sistem pengelolaan 3 komponen
pelayan ini saling berkoordinasi dan bekerja sama. Upaya meningkatkan kesehatan masyarakat
memerlukan strategi promosi kesehatan. Strategi promosi kesehatan terdiri dari pemberdayaan, advokasi,
bina suasana dan kemitraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kegiatan Taman
Posyandu Cahaya Bangsa Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo kota Surabaya. Metode
pada penelitian ini kualitatif deskriptif. Hasil penelitian adalah kegiatan Taman Posyandu Cahaya
Bangsa telah sesuai dengan pedoman pelaksanaan Taman Posyandu. Kegiatan PAUD dan Posyandu
sudah berjalan sangat baik. Namun kegiatan BKB masih kurang optimal pada aspek pelayanan. Strategi
promosi kesehatan yang dilakukan oleh Taman Posyandu Cahaya Bangsa adalah pemberdayaan, bina
suasana dan kemitraan. Pemberdayaan Taman Posyandu Cahaya Bangsa telah mencapai tahap 3 yaitu
masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan telah mampu berinovasi dan berkreasi, peran petugas
hanya sebagai fasilitator. Taman Posyandu Cahaya Bangsa telah melakukan kegiatan bina suasana
individu dan kelompok. Taman Posyandu Cahaya Bangsa bermitra dengan Dinas Kesehatan Surabaya,

105
106 Jurnal Promkes, Vol. 6, No. 1 Juli 2018: 105–115

Puskesmas Keputih, Bidan Kelurahan, Tenaga promosi kesehatan, Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI), Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) dan
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Kata kunci: taman posyandu, posyandu, BKB, PAUD, Surabaya

PENDAHULUAN memiliki rerata skor kesiapan bersekolah


Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yang lebih tinggi (Irwanto dkk., 2011).
menjelaskan bahwa terdapat periode sensitif Hal ini menunjukkan bahwa anak usia
untuk belajar pada anak, yaitu usia 1 hari dini membutuhkan kualitas kesehatan dan
sampai dengan 6 tahun. Setiap periode pendidikan yang maksimal dan memadai.
ditandai dari ketertarikan dan ingin tahu Pemenuhan hak dan pelindungan anak
yang kuat dari anak terhadap sesuatu di secara optimal akan menghasilkan
sekitar lingkungannya. Tumbuh kembang individu berkualitas sehingga akan
anak pada usia 1 hari sampai 6 tahun sangat membawa kemajuan bangsa di masa depan,
berpengaruh terhadap masa depan anak. sebaliknya jika permasalahan anak tidak
Departemen Pendidikan Nasional tertangani dengan baik maka generasi
Republik Indonesia tahun 2013–2014 selanjutnya akan menjadi beban negara.
menyebutkan bahwa angka pengulangan Pemerintah berkomitmen meningkatkan
siswa sekolah dasar (SD) di kelas satu adalah perlindungan dan menganggap anak usia
yang terbesar yaitu 4,9. Angka mengulang dini adalah bagian dari bentuk investasi bagi
dihitung dari siswa yang mengulang menurut pembangunan. Komitmen ini ditegaskan
tingkat pada tahun 2013/2014 dibagi seluruh melalui Keputusan Menteri Kesehatan
siswa menurut tingkat tahun 2012/2013. Republik Indonesia Nomor HK.02.02/
Penyebab tingginya angka mengulang Menkes/52/2015 dan Nawa Citaagenda ke-5
pada siwa sekolah dasar karena siswa tidak yang berfokus pada peningkatan kualitas
memperoleh layanan Pendidikan Anak Usia hidup manusia Indonesia. Komitmen ini
Dini (PAUD) sebelum memasuki Sekolah didukung oleh berbagai program sektoral
Dasar (SD). PAUD akan melatih anak seperti Program Indonesia Pintar, Program
agar terbiasa berkomunikasi menggunakan Indonesia Kerja, dan Program Indonesia
bahasa Indonesia pada aktivitas kelompok. Sejahtera.
Alisjahbana (2006) melakukan Pemerintah menetapkan Peraturan
sebuah studi perbandingan antara sikap Kementerian Dalam Negeri No. 19
dan prestasi belajar anak yang mengikuti Tahun 2011 Pasal 5 tentang Program
kegiatan Taman Posyandu dengan yang Pengintegrasian Layanan Sosial
tidak. Pengukuran dilakukan pada saat Dasar di Posyandu. Hal ini bertujuan
anak-anak tersebut di kelas satu hingga untuk memperluas kesempatan dan
kelas tiga SD. Hasil menunjukkan bahwa mendorong partisipasi masyarakat dalam
anak-anak yang mengikuti kegiatan mengembangkan layanan Posyandu.
Taman Posyandu memiliki penyesuaian, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia
kompetensi, kemandiran dan prestasi belajar Dini (2011) telah membuat sebuah kebijakan
yang lebih tinggi dibandingkan anak yang dalam mengembangkan PAUD yaitu Taman
tidak mengikuti kegiatan Taman Posyandu. Posyandu. Kebijakan ini menggunakan
Temuan ini dikuatkan oleh laporan evaluasi pendekatan “Holistik Integratif”. Pendekatan
kesiapan sekolah yang dilakukan oleh yang bukan sekedar mengutamakan aspek
United Nations Children’s Fund (UNICEF) pendidikan saja, namun mencakup aspek
dan tim Universitas Atmajaya Jakarta Tahun pelayanan gizi, kesehatan, pengasuhan dan
2011. Laporan tersebut menjabarkan bahwa perlindungan anak.
ada perbedaan signifikan pada anak usia Pemerintah Jawa Timur telah
dini yang memperoleh intervensi kegiatan mendirikan Gerakan 10.000 Taman
PAUD dengan anak yang tidak memperoleh Posyandu sejak Maret Tahun 2012.
intervensi. Anak yang mengikuti kegiatan Pelayanan ini tersedia di setiap Desa/
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kelurahan. Aksi ini diprakarsai oleh ketua
Elisa Febrianti, Taman Posyandu sebagai Program Kesehatan… 107

Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan salah satu upaya promosi kesehatan.


Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa Menurut Green, promosi kesehatan ialah
Timur. Taman Posyandu bertujuan agar segenap bentuk penggabungan pendidikan
balita mendapatkan layanan kesehatan, kesehatan dan campur tangan terkait dengan
pemenuhan gizi, stimulan pendidikan, organisasi, politik dan ekonomi yang telah
pengasuhan oleh orang tua dan perlindungan direncanakan. Kegiatan ini bertujuan untuk
secara menyeluruh. Dinas Kesehatan Kota memudahkan perilaku dan lingkungan yang
Surabaya tahun 2016 mencatat terdapat kondusif bagi kesehatan (Notoatmodjo,
149 Taman Posyandu yang berada di 31 2007). Upaya untuk meningkatkan kesehatan
Kecamatan dan 86 Kelurahan (Dinas masyarakat tentu memerlukan strategi
Kesehatan Kota Surabaya, 2016). promosi kesehatan. Menurut Kementerian
Taman Posyandu merupakan perluasan Kesehatan RI (2011) strategi promosi
dari Posyandu berstrata purnama atau kesehatan terdiri dari pemberdayaan,
mandiri dengan penambahan layanan PAUD advokasi, bina suasana dan kemitraan.
dan pengasuhan balita (parenting) pada Bina Adapun rumusan masalah pada
Keluarga Balita (BKB). Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah bagaimana gambaran
dan sistem pengelolaan 3 komponen ini Taman Posyandu Cahaya Bangsa sebagai
saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam Program Kesehatan Masyarakat Terintegrasi:
memberikan pelayanan kepada masyarakat PAUD, Posyandu, dan BKB Kelurahan
di bidang kesehatan dan pendidikan. Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo
Posyandu adalah layanan sosial dasar Kota Surabaya.
masyarakat untuk membentuk kualitas Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
sumber daya manusia sejak dini. Posyandu gambaran kegiatan Taman Posyandu Cahaya
sebagai salah satu tempat pelayanan Bangsa Kelurahan Medokan Semampir,
kesehatan masyarakat yang langsung Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya
bersentuhan dengan masyarakat level
bawah. Posyandu terdiri dari lima program
METODE
prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi, dan
Penanggulangan diare. Penelitian ini bersifat kualitatif yang
BKB adalah usaha untuk meningkatkan menggambarkan kegiatan Taman Posyandu.
pengetahuan, keterampilan dan kesadaran Penelitian dilakukan di Taman Posyandu
ibu agar dapat memaksimalkan tumbuh Cahaya Bangsa yang berlokasi di Kelurahan
kembang balita. Ibu balita diharapkan dapat Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo
mengetahui tahap dan cara menstimulus Kota Surabaya. Lokasi dipilih berdasarkan
tumbuh kembang balita (Patmonodewo, kriteria inklusi Taman Posyandu yang
2003). sudah optimal berdasarkan Data Laporan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun Taman Posyandu Dinas Kesehatan Kota
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Surabaya Tahun 2016. Taman Posyandu
menjelaskan bahwa PAUD adalah pemberian Cahaya Bangsa dinyatakan optimal karena
stimulus pendidikan pada anak, semenjak mendapatkan penilaian sangat baik pada
lahir sampai dengan usia enam tahun. indikator sarana, kader, layanan dan
PAUD bertujuan menunjang pertumbuhan pembinaan. Data terdiri data primer dan data
dan perkembangan anak agar memiliki sekunder. Data primer didapatkan melalui
kecakapan diri sebelum menempuh jenjang wawancara dan observasi. Ketua kader,
pendidikan lebih tinggi. kader BKB, kader Posyandu dan kader
Taman Posyandu merupakan salah PAUD dipilih sebagai narasumber pada
satu Upaya Kesehatan Bersumber Daya proses wawancara. Pemilihan narasumber
Masyarakat (UKBM). Pengelolaan dan tersebut berpedoman pada tujuan penelitian
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yaitu untuk mengetahui gambaran
berasal dan dilaksanakan oleh masyarakat. pelaksanaan Taman Posyandu Cahaya
Hal ini bertujuan untuk memudahkan Bangsa. Pelaksanaan Taman Posyandu
masyarakat dalam memperoleh pelayanan secara nyata diketahui langsung oleh ketua
kesehatan dasar. UKBM dianggap sebagai kader sebagai penanggung jawab Taman
108 Jurnal Promkes, Vol. 6, No. 1 Juli 2018: 105–115

Posyandu Cahaya Bangsa, sedangkan kader Tabel 1. Jumlah Kepala Keluarga(KK) per
BKB, kader Posyandu dan kader PAUD RT di RW II wilayah Posyandu
sebagai pelaksana lapangan. Keterlibatan Cahaya Bangsa
pelaksana lapangan tersebut akan
RT Jumlah KK
menghasilkan informasi aktual mengenai 1 114
proses pelaksanaan Taman Posyandu Cahaya 2 126
Bangsa termasuk hambatan yang ditemui. 3 67
Observasi di lapangan dilakukan untuk 4 107
mendukung data yang didapatkan dari hasil 5 99
wawancara. Data sekunder didapatkan dari 6 93
laporan Dinas Kesehatan Surabaya, laporan 7 66
Puskesmas Keputih, buku pedoman Taman 8 55
Total 727
Posyandu, dan laporan bulanan Taman
Sumber: Profil Puskesmas Keputih tahun 2017
Posyandu Cahaya Bangsa.
Analisis data kualitatif menurut
Prasetya Irawan (2006) dilakukan melalui yang menyebutkan bahwa penyelenggaraan
beberapa langkah, yang terdiri dari pelayanan kesehatan harus dapat dinikmati
pengumpulan data secara mentah kemudian dan dijangkau oleh seluruh masyarakat di
data tersebut ditranskripkan ke dalam wilayahnya secara merata dan adil.
bentuk tulisan, setelah itu data dibuat
dalam bentuk koding, kemudian disajikan Gambaran Pelayanan Taman Posyandu
untuk dibuat kesimpulan sementara, Cahaya Bangsa
triangulasi dan selanjutnya penyimpulan
akhir. Triangulasi data dilakukan dengan Kegiatan Taman Posyandu Cahaya
melakukan pengumpulan data sekunder Bangsa di bawah pembinaan Dinas
dan primer melalui wawancara mendalam Kesehatan Kota Surabaya, Badan
kepada ketua program taman posyandu, Kependudukan dan Keluarga Berencana
tenaga promosi kesehatan puskesmas, ketua Nasional (BKKBN), Dinas Pendidikan
kader, dan anggota kader Taman Posyandu Kota Surabaya, dan tim penggerak PKK
Cahaya Bangsa. Surabaya. Penyelenggaraan kegiatan
Taman Posyandu Cahaya Bangsa seperti
Posyandu, PAUD, dan BKB dalam 1 tahun
HASIL DAN PEMBAHASAN dilaksanakan lebih dari 24 kali. Tingkat
keaktifan taman posyandu dapat dilihat dari
Gambaran umum Taman Posyandu jumlah pelayanan per tahunnya.
Cahaya Bangsa Secara garis besar Taman Posyandu
Taman Posyandu Cahaya Bangsa Cahaya Bangsa dalam 1 bulan melaksanakan
terletak di RW II, Kelurahan Medokan 2 kegiatan, yaitu penimbangan dan
Semampir Kecamatan Sukolilo kota penyuluhan. Penimbangan dilaksanakan
Surabaya. Taman Posyandu Cahaya Bangsa setiap minggu ke-2 dan penyuluhan
berada di wilayah kerja Puskesmas Keputih. setiap minggu ke-3. Penentuan hari
Jumlah Kepala Keluarga di RW II per RT pelaksanaannya menyesuaikan. Meja 1
dapat dilihat melalui tabel 1. sampai 4 dilakukan oleh kader, sedangkan
Taman Posyandu Cahaya Bangsa meja 5 dilaksanakan oleh petugas
berlokasi di balai RW II. Penggunaan kesehatan dan PLKB. Kegiatan pada meja
Balai RW II membuat Taman Posyandu 1 yaitu registrasi. Meja 2 penimbangan
Cahaya Bangsa dapat dijangkau oleh dan pemantauan tumbuh kembang. Meja
masyarakat karena memiliki akses yang 3 pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)
mudah. Taman Posyandu Cahaya Bangsa atau buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
juga dinilai strategis karena dekat dengan Meja 4 penyuluhan menggunakan buku
perkampungan penduduk. Hal ini sesuai KIA meliputi gizi, tumbuh kembang dan
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Meja 5 pelayanan, konseling kesehatan, dan
Elisa Febrianti, Taman Posyandu sebagai Program Kesehatan… 109

gizi oleh petugas kesehatan. Pada minggu Gambaran Sarana dan Prasarana Taman
ke-3 kegiatan penyuluhan di laksanakan Posyandu Cahaya Bangsa
oleh tenaga promosi kesehatan puskesmas Mukrimah dan Hamsinah (2014)
keputih atau bidan kelurahan yang bertugas. mengatakan bahwa ketersediaan sarana
Materi penyuluhan disesuaikan dengan dan prasarana berhubungan dengan kinerja
kebutuhan. Materi telah disediakan dari kader. Sarana dan prasarana yang baik
pihak puskesmas. Kader hanya sebagai akan mengoptimalkan kinerja posyandu.
fasilitator kegiatan. Jain (2014) juga mengatakan bahwa
PAUD diadakan 3 kali dalam satu sarana dan prasarana berhubungan dengan
minggu yaitu setiap hari senin, selasa keberlangsungan Posyandu. Sarana dan
dan kamis yang berisi kegiatan stimulasi prasarana yang tersedia di Taman Posyandu
pendidikan. BKB dilakukan disela-sela Cahaya Bangsa berupa buku register, alat
kegiatan PAUD dan Posyandu. Kegiatan timbang, alat ukur tumbuh kembang anak
BKB seperti penyuluhan dan pelayanan hingga pelayanan kesehatan. Kader yang
konseling sudah dilakukan tetapi rujukan bertugas didampingi oleh petugas kesehatan
belum. Selain itu kegiatan BKB yang dalam memberikan pelayanan kesehatan.
telah dilaksanakan belum pernah dicatat Sebagai contoh adalah kegiatan imunisasi.
di buku laporan. Alasan yang mendasari Petugas kesehatan bertugas sebagai pemberi
adalah karena belum pernah ada kasus imunisasi tetapi pendataan bayi dan balita
yang memerlukan untuk dirujuk, selain di lakukan oleh kader yang langsung
itu kader yang bertugas juga belum terlalu berhubungan dengan masyarakat.
paham dengan konsep BKB yang harus Sarana dan prasarana yang lengkap
dilaksanakan dalam Taman Posyandu. Hal akan sangat menunjang optimalnya sebuah
ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kegiatan kesehatan berbasis masyarakat.
ketua kader sebagai berikut: Posyandu di Taman Posyandu Cahaya
Bangsa memiliki timbangan dacin dalam
“Ndak pernah merujuk mbak, karena kondisi bagus, terdapat KMS/buku KIA.
tidak pernah ada kejadian yang sampai Kegiatan penyuluhan membutuhkan sarana
memerlukan rujukan. Sebenarnya juga dan prasarana berupa leaflet dan poster.
mbak, saya sebagai kader juga kurang Poster dan leaflet disediakan langsung
paham betul tentang BKB. Kalau oleh pihak puskesmas dan diberikan saat
kegiatan seperti konseling kita lakukan akan diadakan kegiatan penyuluhan. Hal
disela-sela kegiatan PAUD atau ini sesuai dengan wawancara dengan kader
Posyandu. Tapi tidak pernah ditulis di Posyandu sebagai berikut:
buku laporan”(Informan 2).
“Biasanya poster sama leaflet sudah
Pelayanan Taman Posyandu Cahaya
dibawa sama bidan kelurahan atau
Bangsa sesuai dengan Peraturan Menteri
dari puskesmas sebelum kegiatan
Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011
penyuluhan. Disini nyimpan leaflet buat
Tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan
laporan harian saja setelah penyuluhan
Sosial Dasar. Layanan BKB dan PAUD
selesai. Disimpan juga untuk yang mau
dilakukan oleh kader. Pembinaan gizi,
baca kembali materi penyuluhan”
kesehatan ibu dan anak dilaksanakan oleh
(Informan 1).
tenaga kesehatan atau kader terlatih. Sistem
pengelolaan posyandu sudah menerapkan PAUD di Taman Posyandu Cahaya
sistem 5 meja yang bertujuan untuk Bangsa memiliki Alat Permainan Edukasi
memberikan pelayanan kepada masyarakat (APE) yang beragam. APE yang beragam
di bidang kesehatan dan pendidikan. bertujuan agar setiap anak berkesempatan

Você também pode gostar