Você está na página 1de 15

ISSN 2087-2062

Jurnal Sistem Informasi dan Telematika


(Telekomunikasi, Multimedia, dan Informasi)
Volume 9, Nomor 2, Oktober 2018
NO JUDUL PENELITIAN / NAMA PENULIS HALAMAN
1. DETEKSI OBJEK MENGGUNAKAN HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENT 99-105
(HOG) UNTUK MODEL SMART ROOM
Robby Yuli Endra , Ahmad Cucus, Freddy Nur Affandi, M. Bintang Syahputra
2. PEMANFAATAN MODEL ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (EAP) 106-113
UNTUK PROTOTYPE E-DOCUMENT KEPEGAWAIAN (DOSEN) PADA BAGIAN
SUMBER DAYA MANUSIA DI INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS
DARMAJAYA
Halimah, Bobby Bachry
3 PENERAPAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) METODE SUGENO UNTUK 114-120
MENENTUKAN KANDIDAT DOSEN TERBAIK DI UNIVERSITAS MEGOW PAK
TULANG BAWANG
Darsin
4 ANALISIS EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DAN PEMETAAN ZONA EMISI 121-126
MENGGUNAKAN GIS (GEOSPASIAL INFORMATION SYSTEM) DI KABUPATEN
PRINGSEWU, LAMPUNG
Ida Ayu Putu Anggie Sinthiya, Danang Kusnadi
5 PROTOTYPE SISTEM PENDETEKSI DAN PERINGATAN DINI BENCANA ALAM 127-136
DI INDONESIA BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)
Budi Usmanto, Bernadhita H.S.U
6 SISTEM KEAMANAN GEDUNG BERBASIS SMS GATEWAY DAN MEDIA SOSIAL 137-142
DENGAN MIKROKONTROLLER ATMEGA328
Oktafianto, Ponidi
7 PURWARUPA SISTEM PENGAIRAN SAWAH OTOMATIS DENGAN 143-151
ARDUINO BERBASIS ARTIFICIAL INTELEGENT
Pamuji Setiawan, Elisabet Yunaeti Anggraeni
8 PENENTUAN PENERIMA KINERJA DOSEN AWARD MELALUI 152-161
METODE TSUKAMOTO DENGAN KONSEP LOGIKA FUZZY
Erlangga, Yanuarius Yanu Dharmawan
9 AUTOMATIC COUNTING MENGGUNAKAN METODE HAVERSINE UNTUK 162-177
MENGHITUNG JUMLAH PENUMPANG BUS
Yuthsi Aprilinda ,Emy Sugandasari, Freddy Nur Afandi, Fenty Ariani
10 IMPLEMENTASI RUMAH LISTRIK BERBASIS SOLAR CELL 178-185
Taqwan Thamrin, Erlangga, Wiwin Susanty

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Bandar Lampung
Lampung ISSN
JIST Volume 9 Nomor 2 Halaman
Oktober 2018 2087 - 2062
Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Telematika
(Telekomunikasi, Multimedia & Informatika)
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bandar Lampung

PENANGGUNG JAWAB
Rektor Universitas Bandar Lampung

Ketua Tim Redaksi:


Ahmad Cucus,S.Kom,M.Kom

Wakil Ketua Tim Redaksi:


Marzuki,S.Kom,M.Kom

TIM PENYUNTING :

PENYUNTING AHLI (MITRA BESTARI)


Mustofa Usman, Ph.D (Universitas Lampung)
Wamiliana, Ph.D (Universitas Lampung)
Dr.Iing Lukman,M.Sc. (Universitas Malahayati)

Penyunting Pelaksana:
Robby Yuli Endra S.Kom., M.Kom
Yuthsi Aprilinda, S.Kom, M.Kom
Fenty Ariani, S.Kom.,M.Kom

Pelaksana Teknis:
Wingky Kesuma, S.Kom
Elva Riana Siregar, S.Kom

Alamat Penerbit/Redaksi:

Pusat Studi Teknologi Informasi - Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Bandar Lampung
Gedung Business Center lt.2
Jl.Zainal Abidin Pagar Alam no.26 Bandar Lampung
Telp.0721-774626
Email: explore@ubl.ac.id
PENGANTAR REDAKSI

Jurnal explore adalah jurnal yang diprakrasai oleh program studi Informatika, Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Bandar Lampung, yang di kelola dan diterbitkan oleh Fakultas Ilmu
Komputer / Pusat Sudi Teknologi Informasi.

Pada Edisi ini, explore menyajikan artikel/naskah dalam bidang teknologi informasi
khususnya dalam pengembangan aplikasi, pengembangan machine learning dan pengetahuan
lain dalma bidang rekayasa perangkat lunak, redaksi mengucapkan terima kasih dan selamat
kepada penulis makalah ilmiah yang makalahnya kami terima dan di terbitkan dalam edisi
ini, makalah ilmah yang ada dalam jurnal ini memberikan kontribusi penting pada
pengembangan ilmu dan teknologi.

Selain itu, sejumlah pakar yang terlibat dalam jurnal ini telah memberikan kontribusi yang
sangat berharga dalam menilai makalah yang dimuat, oleh sebab itu, redaksi menyampaikan
banyak terima kasih.

Pada kesempatan ini redaksi kembali mengundang dan memberikan kesempatan kepada para
peneliti, di bidang pengembangan perangkat lunak untuk mempublikasikan hasil
penelitiannya dalam jurnal ini.

Akhirnya redaksi berharap semoga makalah dalam jurnal ini bermanfat bagi para pembaca
khususnya bagi perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang perekaan perangkat lunak
dan teknologi pada umumnya.

REDAKSI
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

PROTOTYPE SISTEM PENDETEKSI DAN PERINGATAN DINI


BENCANA ALAM DI INDONESIA BERBASIS INTERNET OF THINGS
(IoT)

Budi Usmanto1, Bernadhita H.S.U2


Program Studi Sistem Informasi12
STMIK Pringsewu, Lampung
Jln. Wismarini No.09 Pringsewu, Lampung telp/fax (0729) 2240
Email : budiusmanto@gmail.com1, bernadhitaherindri@yahoo.com2

ABSTRAK

Bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran hutan, badai angin dan lain-lainnya selalu
menimbulkan kerugian baik berupa materi, psikologi juga bisa menyebabkan terjadinya korban jiwa. Untuk
mengindari terjadinya kerugian yang lebih besar diperlukan suatu upaya peringatan dini bencana dan sistem
informasi untuk memberikan peluang melakukan penyelamatan diri sehingga kerugian bisa di minimalisasi.
Semua bencana alam itu sulit diprediksi kapan terjadi walau kadang ada campur tangan dan akibat dari
tangan manusia. Diperlukan suatu alat untuk memonitoring kejadian bencana alam apalagi biasanya bencana
alam sering berulang dan karena sulit diprediksi kapan terjadi, sehingga perlunya suatu alat dan sistem yang
dapat memantau atau memonitoring secara real time jika terjadi bencana.
Konsep dasar Internet of Things (IoT) “dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun” anywhere. anytime, any
whay” dan terhubung dengan internet sangat cocok bila diterapkan untuk mendeteksi dan peringatan dini
bencana alam. Sistem seperti ini sangat menarik dan akan sangat berguna apabila dapat diterapkan di seluruh
daerah di Indonesia, tidak terbatas hanya perkotaan. Bagi negara-negara yang rentan bencana alam seperti
Indonesia, IoT bisa digunakan dalam sistem peringatan dini bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran,
badai tanah longsor dan tsunami. Pada perkotaan padat penduduk yang rentan terhadap kebakaran, IoT bisa
digunakan untuk memberi alarm pada tetangga sekitar dan secara otomatis memberitahukan petugas pemadam
kebakaran.
Sistem pendeteksi dan peringatan dini bencana-bencana alam yang terjadi di Indonesia berbasis Internet of
Things (IoT), diharapkan dapat memberikan solusi dalam memberikan tindakan secara cepat dalam upaya
penanggulangan bencana alam, sehingga dapat dilakukan upaya tindakan dan penanggulangan resiko akibat
bencana alam secara cepat dan akurat dan nantinya juga dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya dengan
konsep smart city.

Kata Kunci: Sistem Pendeteksi, Peringatan Dini, Bencana Alam, Internet of Things (IoT).

127
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

1. PENDAHULUAN kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi


1.1 Latar Belakang Masalah bencana alam.
Indonesia terletak pada pertemuan Untuk penerapan sistem peringatan dini
lempeng tektonik aktif, jalur pegunungan aktif, bencana alam diperlukan teknologi yang
dan kawasan beriklim tropik, sehingga sesuai. Salah satu teknologi yang sering
menjadikan sebagian besar wilayahnya rawan dipakai dalam pembuatan sistem berbasis
terhadap bencana alam. Jumlah korban teknologi terbaru adalah system informasi
bencana tergolong sangat tinggi dibandingkan peringatan bencana berbasis Internet of Thing
dengan negara-negara lain. Data terakhir (IoT) yang memiliki banyak kelebihan
menunjukkan adanya peningkatan, baik dalam diantaranya bisa bekerja otomatis, bekerja
hal jenis bencana, jumlah kerugian, dan realtime 24 jam, yang nantinya data-data yang
jumlah korban jiwa. Karenanya, Indonesia masuk dapat digunakan untuk antisipasi
dapat digolongkan sebagai daerah rentan bencana di daerah-daerah lainnya dan juga
bencana. Untuk itulah, penting bagi bisa diintegrasikan dengan alat input output
masyarakat Indonesia agar dapat melakukan untuk dilakukan tindakan secara otomatis,
tindakan pencegahan atau pengurangan risiko sehingga penanganan maupun pnanggulangan
bencana. bencana dapat diantisipasi secepat mungkin.
Kebutuhan ini dapat dimulai dengan Pada sistem peringatan dini bencana,
melakukan penyiapan kesiagaan masyarakat mikrokontroler sebagai suatu otak dari sistem
dalam menghadapi bencana alam. Salah satu yang berfungsi untuk memproses hasil baca
upaya menyiapkan kesiagaan masyarakat sensor-sensor terhadap keadaan lingkungan
dalam menghadapi bencana alam adalah yang berupa kondisi-kondisi bencana sesuai
dengan meningkatkan kecepatan masyarakat dengan kriteria-kriteria atau program yang
untuk memberikan informasi secepat dan ditanam dalam mikrokontroler. Semua data-
setepat mungkin. Upaya inilah yang disebut data yang terbaca oleh sensor-sensor yang
dengan sistem peringatan dini. Semakin cepat terpasang ini, dibuatkan suatu algoritma yang
dan akurat sistem peringatan dininya semakin bisa mengidentifikasi dan bisa memberikan
cepat masyarakat mempersiapkan diri informasi berupa data-data yang bisa diolah
menghadapi bencana alam. dan dianalisa sehingga bisa dibuatkan suatu
Bencana seperti gempa bumi, banjir, kesimpulan dan diwujudkan dalam suatu
kebakaran hutan, badai angina, tanah longsor bentuk informasi. Informasi ini dikirim ke
dan lain-lainnya selalu menimbulkan kerugian pusat data dan dihasilkan peringatan berupa
baik berupa materi, psikologi juga bisa alert di area sekitar bencana atau daerah
menyebabkan terjadinya korban jiwa. Untuk terdampak berupa alarm/sirene atau data-data
mengindari terjadinya kerugian yang lebih yang dikirim melalui data server internet.
besar diperlukan suatu upaya peringatan dini Sehingga data-data tersebut bisa diakses untuk
bencana dan sistem informasi managemen ditampilkan dalam bentuk informasi yang
bencana untuk memberikan peluang dapat diakses melalui website dan juga sebagai
melakukan penyelamatan diri sehingga input dalam pengambilan keputusan pihak-
kerugian bisa diminimalisasi. pihak yang berkepentingan secara cepat dan
Pentingnya aplikasi dan pemanfaatan akurat.
sistem peringatan dini sebagai salah satu Semua bencana alam itu sulit diprediksi
upaya mutlak dalam mewujudkan masyarakat kapan terjadi walau kadang ada campur tangan
yang siap, sigap dan cepat dalam menghadapi dan akibat dari tangan manusia seperti
bencana. Masyarakat mengidentifikasi kebakaran rumah, hutan, kebanjiran dan tanah
kebutuhan pentingnya sistem peringatan dini longsor. untuk itu perlu suatu alat untuk
dimana hasil identifikasi latar belakang memonitoring kejadian bencana alam apalagi
tersebut kemudian mencapai sebuah biasanya bencana alam sering berulang dan
kesepakatan bersama bahwa perlu ada sebuah kerena sulit diprediksi kapan terjadi maka
sistem yang memberikan informasi dan alangkah baiknya ada alat yang dapat
peringatan dini. Sistem peringatan dini yang memantau atau memonitoring secara real time.
disesuaikan kebutuhan dan karakteristik Sesuai konsep dasar Internet of Things
masyarakat diharapkan dapat menambah “dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun”
anywhere. anytime, any whay” dan terhubung
128
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

dengan internet sangat cocok bila diterapkan 1.3 Tujuan Penelitian


untuk mendeteksi dan memberikan peringatan Tujuan penelitian secara umum adalah
dini bencana alam. Kita bisa gunakan sensor, untuk menemukan gambaran secara deskriptif
camera, alarm dan internet sebagai contoh, tentang perancangan infrastruktur yang perlu
untuk mendeteksi kebakaran bisa kita pasang dibangun untuk merancang suatu alat berupa
sensor panas, sensor asap dan camera serta system pendeteksi dan peringatan dini bencana
alarm yang bisa terhubung dengan internet alam di Indonesia berbasi Internet of Things
serta bisa di monitoring dengan pc, laptop dan (IoT).
tablet bahkan smartphone. Untuk bencana Tujuan dari penelitian ini secara khusus, yaitu:
banjir juga bisa kita pasang sensor kecepatan 1. Untuk membuat perancangan dan
arus air dan ketingian air, camera dan alarm implementasi pemanfaatan teknologi sistem
yang terhubung dengan internet. Sedangkan pendeteksi dan peringatan dini bencana
bencana gempa bumi, tanah longsor dan alam secara realtime di Indonesia.
gunung meletus bisa di pasang beberapa 2. Sebagai sarana informasi yang datanya
sensor juga dan camera serta alarm yang dapat diakses melalui akses internet secara
terhubung dengan internet. real time
Sistem seperti ini sangat menarik dan akan 3. Sebagai modul yang nantinya dapat
sangat berguna apabila dapat diterapkan di diintegrasikan dengan sistem lainnya
seluruh daerah di Indonesia, tidak terbatas seperti konsep smart city sebagai input-an
hanya perkotaan. Bagi negara-negara yang sistem tersebut untuk dilakukan
rentan bencana alam seperti Indonesia, IoT penanganan maupun tindakan lebih lanjut,
bisa digunakan dalam sistem peringatan bisa berupa penanganan bencana secara
bencana seperti gempa bumi, kebakaran, badai otomatis, membunyikan sirine,
dan tsunami. Pada perkotaan padat penduduk memberikan informasi berupa data-data
yang rentan terhadap kebakaran, IoT bisa bencana bagi masyarakat yang
digunakan untuk memberi alarm pada tetangga membutuhkan, dan juga menyimpan data-
sekitar dan secara otomatis memberitahukan data bencana tersebut ke server secara real
petugas pemadam kebakaran. Berdasarkan time.
latar belakang di atas, dengan membuat 4. Sebagai upaya terobosan teknologi baru
prototype sistem pendeteksi dan peringatan dalam upaya penanggulangan bencana
dini bencana alam yang terjadi di Indonesia alam secara cepat dan akurat.
berbasis Internet of Things (IoT), diharapkan
dapat memberikan solusi dalam memberikan 1.4 Manfaat Penelitian
tindakan secara cepat dan akurat yang Manfaat yang diharapkan dari penelitian
nantinya juga dapat diintegrasikan dengan ini antara lain :
sistem lainnya seperti konsep smart city 1. Dihasilkannya suatu prototype system
sebagai input-an sistem tersebut untuk pendeteksi bencana alam berbasis Internet
dilakukan penanganan maupun tindakan lebih of Things (IoT).
lanjut, sehingga resiko kerugian dapat ditekan 2. Sebagai upaya peringatan dini, jika terjadi
seminimal mungkin bencana alam yang ada di Indonesia
3. Memberikan kontribusi dan gagasan berupa
1.2 Rumusan Masalah pengetahuan, pengembangan untuk
Permasalahan yang ditangani adalah menciptakan sistem monitoring/ dashboard
merancang suatu alat dan sistem yang dapat yang datanya dapat diakses secara realtime
mendeteksi dan memberikan peringatan dini oleh masyarakat untuk memonitoring
bencana alam dengan cepat, akurat yang kondisi yang terjadi di suatu daerah.
terjadi di Indonesia melalui data-data yang 4. Dapat diintegrasikan dengan smart city
dikirim dari mikrokontroler melalui sensor- untuk pemantauan monitoring dan
sensor dan selanjutnya dikirim melalui server mendapatkan informasi tentang kondisi
di internet untuk selanjutnya diolah, dan suatu daerah, jika terjadi bencana dari jarak
dilakukan penanganan lebih lanjut. jauh.
5. Dapat memberikan pengembangan bagi
dosen untuk implementasi teori-teori yang

129
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

didapat dengan mengimpelemen- antarkelompok atau antarkomunitas


tasikannya ke dalam suatu produk industry. masyarakat, dan teror (UU RI, 2007).
Bencana alam dibagi menjadi tiga jenis
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN berdasarkan penyebabnya yaitu bencana
LANDASAN TEORI geologis, klimatologis dan ekstra-terestrial
seperti terlihat pada Tabel 2.1.
2.1 Definisi Bencana
Tabel 2.1 Jenis Bencana Alam Berdasarkan
Menurut Kamus Besar Bahasa Penyebabnya
Indonesia, bencana mempunyai arti sesuatu Jenis Penyebab Beberapa contoh
yang menyebabkan atau menimbulkan Bencana Alam kejadiannya
kesusahan, kerugian atau penderitaan. Bencana alam Gempa bumi, tsunami,
Sedangkan bencana alam artinya adalah geologis letusan gunung berapi,
bencana yang disebabkan oleh alam longsor/gerakan tanah,
(Purwadarminta, 2006) amblesan atau abrasi
Menurut Undang-Undang No.24 Bencana alam Banjir, banjir bandang,
Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau klimatologis angin puting beliung,
rangkaian peristiwa yang mengancam dan kekeringan, hutan
mengganggu kehidupan dan penghidupan (bukan oleh manusia)
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan atau faktor non alam maupun faktor Bencana alam terestrial Impact atau
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya ekstra-terestrial hantaman atau benda
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, dari angkasa luar
kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Sumber : Kamadhis UGM, 2007
Bencana merupakan pertemuan dari tiga Bencana alam geologis adalah
unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan, bencana alam yang disebabkan oleh gaya-gaya
dan kemampuan yang dipicu oleh suatu dari dalam bumi. Sedangkan bencana alam
kejadian. klimatologis adalah bencana alam yang
Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim, suhu atau
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian cuaca. Lain halnya dengan bencana alam
peristiwa yang disebabkan oleh gejala-gejala ekstra-terestrial, yaitu bencana alam yang
alam yang dapat mengakibatkan kerusakan disebabkan oleh gaya atau energi dari luar
lingkungan, kerugian materi, maupun korban bumi, bencana alam geologis dan klimatologis
manusia (Kamadhis UGM, 2007). lebih sering berdampak terhadap manusia.

2.1.2. Jenis-Jenis Bencana Alam 2.2 Internet of Things (IoT)


Jenis-jenis bencana menurut Undang-Undang 2.1.1. Pengertian Internet of Things
No.24 Tahun 2007, antara lain: Menurut analisa McKinsey Global
1. Bencana alam adalah bencana yang Institute, internet of things adalah sebuah
diakibatkan oleh peristiwa atau teknologi yang memungkinkan kita untuk
serangkaian peristiwa yang disebabkan menghubungkan mesin, peralatan, dan
oleh alam antara lain berupa gempa bumi, benda fisik lainnya dengan sensor jaringan
tsunami, gunung meletus, banjir, dan aktuator untuk memperoleh data dan
kekeringan, angin topan, dan tanah mengelola kinerjanya sendiri, sehingga
longsor. memungkinkan mesin untuk berkolaborasi
2. Bencana non alam adalah bencana yang dan bahkan bertindak berdasarkan informasi
diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian baru yang diperoleh secara independen.
peristiwa non alam yang antara lain berupa Sedangkan menurut Wikipedia, internet of
gagal teknologi, gagal modernisasi, things adalah interkoneksi yang unik antara
epidemi dan wabah penyakit. embedded computing devices dalam
3. Bencana sosial adalah bencana yang infrastruktur internet yang ada. Sebuah
diakibatkan oleh peristiwa atau publikasimengenai Internet of things in
serangkaian peristiwa yang diakibatkan 2020 menjelaskn bahwa internet of things
oleh manusia yang meliputi konflik sosial adalah suatu keadaan ketika menda
130
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

memiliki identitas, bisa beroperasi secara benda lain yang memiliki IP address dan
intelijen, dan bisa berkomunikasi dengan terkoneksi dengan internet juga. Akan terjadi
sosial, lingkungan, dan pengguna. Dengan pertukaran informasi dalam komunikasi
demikian, dapat kita simpulkan bahwa antara benda-benda tersebut. Setelah
internet of things membuat kita membuat pengolahan informasi selesai, benda tersebut
suatu koneksi antara mesin dengan mesin, dapat bekerja dengan sendirinya, atau bahkan
sehingga mesin-mesin tersebut dapat memerintahkan benda lain juga untuk ikut
berinteraksi dan bekerja secara independen bekerja. Jadi, dalam internet of things
sesuai dengan data yang diperoleh dan manusia akan bertindak sebagai raja dan akan
diolahnya secara mandiri. Tujuannya adalah dilayani oleh benda-benda disekitarnya.
untuk membuat manusia berinteraksi
dengan benda dengan lebih mudah, bahkan 3. METODE PENELITIAN
supaya benda juga bisa berkomunikasi
dengan benda lainnya. 3.1 Gambaran Umum Sistem
Teknologi internet of things sangat Arduino web server adalah gabungan
luar biasa. Jika sudah direalisasikan, antara arduino dan ethernet shield. Arduino
teknologi ini tentu akan sangat berkomunikasi dengan ethernet shield
memudahkan pekerjaan manusia. Manusia menggunakan bus SPI. Komunikasi SPI ini
tidak akan perlu lagi mengatur mesin saat diatur oleh library SPI.h dan Ethernet.h. Bus
menggunakannya, tetapi mesin tersebut SPI pada arduino uno menggunakan pin digital
akan dapat mengatur dirinya sendiri dan 11, 12 dan 13. Konfigurasi bus SPI pada
berinteraksi dengan mesin lain yang dapat arduino untuk berkomunikasi dengan ethernet
berkolaborasi dengannya. Hal ini membuat shield. Arduino Web Server bertindak sebagai
mesin-mesin tersebut dapat bekerja sendiri sebuah embedded web server, yang kemudian
dan manusia dapat menikmati hasil kerja diberikan perintah untuk mengontrol kondisi-
mesin-mesin tersebut tanpa harus repot- kondisi yang terjadi dan dikirimkan ke server
repot mengatur mereka. di internet.
Cara kerja dari internet of things
cukup mudah. Setiap benda harus memiliki
sebuah IP Address. IP Address adalah
sebuah identitas dalam jaringan yang
membuat benda tersebut bisa diperintahkan
dari benda lain dalam jaringan yang sama.
Selanjutnya, IP address dalam benda-benda
tersebut akan dikoneksikan ke jaringan
internet. Saat ini, koneksi internet sudah
sangat mudah kita dapatkan.
Dengan demikian, kita dapat
memantau benda tersebut bahkan memberi Gambar 1. Blog Diagram Modul Sistem
perintah kepada benda tersebut. Sebagai Pendeteksi Bencana
contoh, jika ada speaker yang memiliki IP
address dan terkoneksi internet di Amerika
Serikat, kita dapat memerintahkan speaker
tersebut untuk menyalakan musik walaupun
kita berada di Indonesia. Yang kita perlukan
hanyalah koneksi internet.
Setelah sebuah benda memiliki IP
address dan terkoneksi dengan internet, pada
benda tersebut juga dipasang sebuah sensor.
Sensor pada benda memungkinkan benda Gambar 2. Blog Diagram Modul Sistem
tersebut memperoleh informasi yang Penerima/Pengirim Data
dibutuhkan. Setelah memperoleh informasi,
benda tersebut dapat mengolah informasi itu Pada blok diagram alat perancangan alat
sendiri, bahkan berkomunikasi dengan benda- pendeteksi bencana di atas, terdapat diagram
131
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

untuk modul system pendeteksi bencana yang 1. Melakukan monitoring data-data kondisi
nantinya diletakkan pada daerah-daerah rawan lingkungan yang terpasang sensor-sensor
bencana. Setiap modul system pendeteksi secara realtime
bencana sensor yang terpasang disesuaikan 2. Sistem secara otomatis membunyikan
dengan kondisi daerahnya, untuk daerah rawan alarm/sirine jika terjadi bencana
bencana gempa, maka yang terpasang adalah 3. Melakukan updating informasi secara
sensor gempa, untuk daerah rawan banjir yang realtime ke server internet melalui situs
terpasang adalah sensor-sensor banjir. Namun thingspeak.com sebagai input pada system
modul tersebut dapat dipasang beberapa lainnya, dalam smart city sehingga dapat
sensor sekaligus, jika daerah tersebut rawan dilakukan tindakan secepat mungkin.
untuk berbagai macam bencana. Sensor
membaca kondisi-kondisi pada lingkungan 3.3 Langkah Kerja Penelitian
kemudian mengirimkan ke micro controller Dalam penyelesaian tugas akhir ini ada
dan kemudian diolah dengan kondisi-kondisi beberapa langkah kerja yang dilakukan
yang telah ditentukan. Setelah data diolah, untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan,
instruksi berikutnya yaitu mengirim data-data yaitu :
tersebut ke microcontroller atmega328 dan 1. Studi Literatur
selanjutnya data dikirim ke modul wireless Studi Literatur dilakukan untuk
nRF24L01 dengan menggunakan frekuensi mempelajari berbagai sumber referensi atau
24GHz ke diagram modul sistem teori yang berkaitan dengan judul
penerima/pengirim data pada jarak tertentu. penelitian yaitu “Sistem Pendeteksi dan
Data diolah dari mikrokontroler atmega328 ke Peringatan Dini Bencana Alam di
modul wifi ESP8266 diteruskan ke modem, Indoensia Berbasis Internet of Things
server dan ditampilkan ke computer client jika (IoT)”.
diminta. Pada pihak-pihak yang diberikan 2. Perancangan Alat
wewenang untuk memantau kondisi daerah Membuat jalur mikrokontroler arduino
tersebut, dapat melalukan peringatan atau dengan modul wifi ESP8266 dengan
warning, melalui sirine/alarm dengan sensor-sensor pendeteksi bencana alam
memberikan perintah balik dari client ke 3. Perancangan Program
server yang selanjutnya diteruskan ke Menginstal perintah-perintah pada
mikrokontroler. Pada sistem ini data-data controller disesuaikan dengan kondisi-
yang disimpan secara realtime juga dapat kondisi lingkungan yang terjadi.
dihubungkan dengan system lainnya, seperti 4. Pengujian Alat
pada e–government dalam smart city untuk Pengujian ini dilakukan untuk memastikan
informasi dan tindakan cepat masyarakat alat yang digunakan dan dirakit telah
maupun pihak-pihak yang berkepentingan. memenuhi kriteria yang diinginkan.
5. Analisa
3.2 Perancangan Sistem Tahap akhir dari langkah kerja penelitian
Langkah awal dalam perancangan adalah melakukan analisa terhadap alat
sistem adalah analisis dan penentuan yang telah dibuat apakah hasilnya bisa
kebutuhan sistem. Pada langkah ini ditentukan sesuai dengan yang diharapkan.
kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi oleh
sistem. Secara garis besar, perangkat lunak 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dirancang adalah perintah-perintah dalam
bahasa C++ yang tersimpan dalam kontroller. 4.1 Seismograf Digital
Sistem ini diharapkan dapat melakukan Pada prinsipnya sensor pengukur
monitoring, melakukan identifikasi sesuai gempa ini dibuat dengan menggunakan sebuah
dengan kondisi-kondisi yang terjadi, bandul besi dengan massa M yang didalamnya
mengirimkan data-data bencana secara cepat terdapat sensor 6-axis Gyroscope Acceleration
dan akurat ke server di internet. Hal-hal yang untuk mengukur besarnya simpangan pada
dapat dilakukan pada system yang dibuat, setiap sisinya, jika terjadi gempa. Gambar 4.1
antara lain meliputi: menunjukkan tampilan sensor pendeteksi dan
pengukur gempa, dan Gambar 4.2 Tampilan
Output sensor pengukur gempa
132
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

Gambar 5 Gerak Harmonik Sederhana


Gambar 3. Tampilan Output Pengukur Simpangan pada bandul di titik A,
Gempa/Seismograf kemudian bandul akan bergerak menuju titik
B, C, B, kemudian kembali ke titik A disebut
satu getaran. Simpangan tidak pernah melebihi
titik A dan titik C. Kedudukan batu setiap saat
berubah-ubah. Dengan demikian
simpangannya pun berubah pula. Pada saat
bandul berada di titik A atau C, simpangannya
merupakan simpangan maksimum, sedangkan
pada saat bandul berada di titik kesetimbangan
yaitu titik B, simpangannya minimum yaitu
Gambar 4. Tampilan Output Pengukur sama dengan nol. Amplitudo didefinisikan
Gempa/Seismograf sebagai simpangan getaran paling besar. Pada
Pada sistem di atas controller arduino kegiatan ini amplitudo getaran yaitu BA atau
mendeteksi getaran, jika terjadi goncangan BC.
pada system. Data yang dibaca oleh sensor Benda dapat bergerak dari titik A ke titik
berupa sinyal ADC dengan nilai berkisar 0- C melewati titik B disebabkan batu
1024, nilai tersebut dikonversi ke dalam mempunyai berat dan ditarik oleh gaya
sebuah grafik. Sistem tersebut terdiri atas gravitasi Bumi. Gaya gravitasi Bumi ini
sensor 6dof Mpu 6500 Sensor 6-axis bekerja pada batu di setiap posisi berarah ke
Gyroscope Acceleration sebagai alat ukur bawah. Dengan demikian, dalam
besarnya perubahan simpangan pada bandul. pergerakannya benda akan mengalami
Simpangan yang terjadi pada bandul hambatan dari gaya gravitasi ini. Hambatan ini
tersebutlah yang digunakan untuk mengukur akhirnya akan mampu menghentikan getaran
besarnya getaran gempa dalam bentuk bandul sehingga bandul berada dalam titik
besarnya simpangan bandul. Data tersebut kesetimbangan di titik B.
kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik 1. Persamaan Getaran Harmonik
berupa periode bandul dan besarnya amplitude Persamaan getaran harmonik diperoleh
simpangan jika terjadi getaran. Sehingga dengan memproyeksikan gerak melingkar
berlaku rumus gerak harmonic sederhana terhadap sumbu untuk titik yang bergerak
Gerak harmonik sederhana adalah gerak beraturan.
bolak-balik benda melalui suatu titik a. Simpangan Getaran Harmonik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya Simpangan getaran harmonik sederhana
getaran benda dalam setiap sekon selalu dapat dianggap sebagai proyeksi partikel yang
konstan, seperti diilustrasikan pada gambar bergerak melingkar beraturan pada diameter
berikut ini: lingkaran. Gambar di bawah melukiskan
sebuah partikel yang bergerak melingkar
beraturan dengan kecepatan sudut ω dan jari-
jari A. Anggap mula-mula partikel berada di
titik P.

133
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

Gambar 6. Proyeksi Gerak Harmonik Sederhana


Gambar 7 Pengukur Kecepatan Angin
Proyeksi gerak melingkar beraturan
terhadap sumbu Y merupakan getaran
harmonik sederhana. Perhatikan gambar
diatas. Setelah selang waktu t partikel berada
di titik Q dan sudut yang ditempuh adalah θ =
2𝜋𝑡
ωt = . Proyeksi titik Q terhadap diameter
𝑇
lingkaran (sumbu Y) adalah titik Qy. Jika garis
OQy kita sebut y yang merupakan simpangan
gerak harmonik sederhana, maka kita peroleh
persamaan sebagai berikut.
2𝜋𝑡
Y = A sin θ = A sin ω t = A sin = 𝑇 .
Besar sudut dalam fungsi sinus (θ ) Gambar 8. OutputPengukur Kecepatan Angin
disebut sudut fase. Jika partikel mula-mula
berada pada posisi sudut θ0, maka Prinsip pengukuran kecepatan angin pada
persamaanya dapat dituliskan sebagai berikut. sensor ini adalah dengan mengambil output
Y = A sin θ = A sin(ω t + θ0) = A sin tegangan dari anemometer untuk mengubah
2𝜋𝑡 tegangan menjadi kecepatan angin.
(= .+θ0)
𝑇 Anemometer dirancang untuk menghasilkan
Beda fase dalam getaran harmonik
tegangan antara 0.4V dan 2V. Nilai 0.4V
dinyatakan dengan nilai mulai dari nol sampai
mewakili tidak ada angin dan 2V mewakili
dengan satu. Bilangan bulat dalam beda fase
kecepatan angin 32,4 m / s. Hubungan antara
dapat dihilangkan, misalnya beda fase 2¼
tegangan dan kecepatan angin adalah linier,
ditulis sebagai beda fase ¼.
yang berarti bahwa setiap peningkatan 0,1 V
menunjukkan peningkatan 2,025 m / det dalam
b. Kecepatan Getaran Harmonik
kecepatan angin.
Kecepatan benda yang bergerak harmonik
B. Alat Pendeteksi Banjir
sederhana dapat diperoleh dari turunan
Alat pendeteksi banjir adalah alat untuk
pertama persamaan simpangan.
pengukur ketinggian air pada daerah tertentu,
sehingga jika pada ketinggian tertentu dapat
Mengingat nilai maksimum dari memberikan peringatan dini kepada
fungsi cosinus adalah satu, maka kecepatan masyarakat jika akan terjadi banjir pada
maksimum (vmaks) gerak harmonik sederhana daerah tertentu. Data-data yang diperoleh dari
adalah sebagai berikut: vmaks = ω A pembacaan sensor tersebut akan dikirimkan
A. Alat Pendeteksi Badai Angin secara realtime.. Gambar 4.7 menunjukkan
Prototipe sensor pendeteksi badai angin tampilan sensor pendeteksi dan pengukur
adalah alat untuk pengukur keceptan angini, banjir, dan outputnya.
sehingga jika pada kecepatan tertentu dapat
memberikan peringatan dini kepada
masyarakat, data-data yang diperoleh dari
pembacaan sensor tersebut akan dikirimkan
secara realtime.. Gambar 4.5 menunjukkan
tampilan sensor pendeteksi dan pengukur
badai angin, dan Gambar 4.6 Tampilan
Outputnya

134
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

untuk dihitung jarak benda tersebut. Rumus


jarak benda dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
S = 340.t/2
Keterangan
S = Jarak
t = Selisih waktu dipancarkan dan waktu
diterima gelombang
Gambar 9 Alat Pengukur Banjir
5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sistem ini diharapkan dapat melakukan
monitoring dan control kerja sistem meliputi:
1. Sistem dapat mendeteksi dan mengukur
besarnya gempa
Gambar 10 Output Sensor Pengukuri Banjir 2. Sistem dapat mendeteksi dan mengukur
besarnya kecepatan angin jika terjadi
Pada dasarnya cara kerja sensor badai
pendeteksi banjir adalah dengan memasang 3. Sistem dapat mendeteksi dan mengukur
sensor ultrasonik dengan mengukur ketinggian ketinggian banjir
air. Prinsip kerja sensor ini dimulai dari 4. Dibutuhkan beberapa langkah lagi untuk
gelombang ultrasonik dengan frekuensi menyempurnakan hasil penelitian,
tertentu yang dibangkitkan melewati alat yang sehingga prototype system yang
disebut juga dengan nama piezoelektrik dihasilkan terintegrasi dan terhubung
sebagai transmitter. Alat ini akan dengan internet
menghasilkan gelombang ultrasonik yang
berfrekuensi 40kHz (sesuai dengan osilator 5.2 Saran
yang terpasang pada sensor). Sistem yang dihasilkan belum
Biasanya alat ini akan memancarkan terintegrasi secara penuh berbasis mobile
gelombang pada suatu target dan jika sudah sistem, sehingga dibutuhkan pengemba-ngan
mengenai permukaan target, maka gelombang lebih lanjut agar sistem yang dibangun dapat
tersebut akan terpantulkan kembali. Pantulan digunakan oleh masyarakat luas
gelombang tersebut akan diterima oleh
piezoelektrik (receiver) dan kemudian sensor DAFTAR PUSTAKA
akan mengkalkulasi perbedaan antara waktu [1] Anonim. (2007). Undang-Undang Nomor 24
pengiriman dan waktu gelombang pantul yang Tahun 2007 tentang Penanggulangan
diterima. Bencana. Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 nomor 66 :Jakarta.

[2] artanto (2012). Aplikasi Mikrokontroler


ATMega8535 dan ATMega16. Yogyakarta:
ANDI.

[3] Poerwadarminta. W.J.S. (2006). Kamus


Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Gambar 11 Ilustrasi Prinsip Kerja Sensor Pustaka.
Ultrasonic
Pemancar ultrasonik akan [4] Kamadhis UGM. (2007). Eka-Cita Bersatu
dalam Dharma. Buletin Kamadhis UGM
memancarkan gelombang dengan frekuensi
Nomor.XXVII/ September/2007. Kamadhis
40kHz dengan jeda waktu tertentu. Kecepatan UGM, Yogyakarta.
rambat gelombang bunyi yaitu kisaran 340
m/s. Sesudah gelombang pantulan mengenai [5] Syahbudin. (2014). Analisis Penerapan Smart
alat penerima, gelombang tersebut akan diolah City dan Internet of Things (IoT) di Indonesia.
135
Explore – Jurnal Sistem Informasi dan Telematika
ISSN 2087-2062

[Diakses 4 Juni 2017 melalui


www.academia.edu/15371881/analisis_penera
pan_smart_city_dan_internet_of_things_iot_di
_indonesia].

136

Você também pode gostar

  • 05.2 Bab 2 PDF
    05.2 Bab 2 PDF
    Documento19 páginas
    05.2 Bab 2 PDF
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Argumen Pro
    Argumen Pro
    Documento2 páginas
    Argumen Pro
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Roster Smester 5
    Roster Smester 5
    Documento12 páginas
    Roster Smester 5
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Al-Ma'Tsurat Wazhifah Kubra (Hasan Al-Banna)
    Al-Ma'Tsurat Wazhifah Kubra (Hasan Al-Banna)
    Documento44 páginas
    Al-Ma'Tsurat Wazhifah Kubra (Hasan Al-Banna)
    Hendra Arief
    100% (1)
  • Argumen
    Argumen
    Documento21 páginas
    Argumen
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • 1071 2646 1 SM
    1071 2646 1 SM
    Documento6 páginas
    1071 2646 1 SM
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Format Berkas LMDN 199 1
    Format Berkas LMDN 199 1
    Documento9 páginas
    Format Berkas LMDN 199 1
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Format Paduan KP
    Format Paduan KP
    Documento51 páginas
    Format Paduan KP
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • 2543 5007 1 PB
    2543 5007 1 PB
    Documento6 páginas
    2543 5007 1 PB
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Pidato Dalam Rangka
    Pidato Dalam Rangka
    Documento15 páginas
    Pidato Dalam Rangka
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • (Doi 10.1109 - WiSPNET.2016.7566327) .En - Id
    (Doi 10.1109 - WiSPNET.2016.7566327) .En - Id
    Documento5 páginas
    (Doi 10.1109 - WiSPNET.2016.7566327) .En - Id
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Pekerjaan Galian
    Pekerjaan Galian
    Documento11 páginas
    Pekerjaan Galian
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Dokumen
    Dokumen
    Documento5 páginas
    Dokumen
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Apa Perbedaan A
    Apa Perbedaan A
    Documento5 páginas
    Apa Perbedaan A
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Pekerjaan Galia
    Pekerjaan Galia
    Documento34 páginas
    Pekerjaan Galia
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Pekerjaan Galian
    Pekerjaan Galian
    Documento11 páginas
    Pekerjaan Galian
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações
  • Metode Pelaksanaan Konstruksi Jalan Raya
    Metode Pelaksanaan Konstruksi Jalan Raya
    Documento19 páginas
    Metode Pelaksanaan Konstruksi Jalan Raya
    sarah6nadia6isk6muhd
    Ainda não há avaliações