Você está na página 1de 4

PENDAHULUAN

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah berakhirnya hubungan kerja antara pekerja dengan
karyawan dengan alasan tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban pekerja
di perusahaan.Mendengar istilah PHK,terlintas memiliki arti pemutusan hubungan kerja
sepihak yang dilakukan perusahaan terhadap karyawan dengan alasan kesalahan pekerja.Oleh
sebab itu,istilah PHK memiliki arti yang negatif dan menjadi hal yang menakutkan bagi para
pekerja .

Serikat Pekerja Tolak PHK Sepihak Manajemen Hero Supermarket

Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menutup 26 gerai yang terletak
di berbagai daerah. Hal ini mengakibatkan ratusan orang kehilangan pekerjaan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Serikat Pekerja Hero Supermarket (SPHS), Jakwan,
mengatakan terkait hal ini, pihaknya sudah melakukan aksi unjuk rasa damai di Kantor Pusat
PT Hero Supermarket, Jumat, 11 Januari 2019.

Salah satunya menolak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang dilakukan
perusahaan.

"Dalam aksinya, para buruh menuntut tolak PHK sepihak dan pelanggaran PKB, stop union
busting atau menghalangi hak berserikat dan berorganisasi, serta perbaiki hubungan industrial
di PT Hero Supermarket," ujar dia di Jakarta, Senin (14/1/2019).

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta
manajemen Hero Supermarket untuk menjalankan isi Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Hal
ini sebagai mana diatur dalam PKB antara PT Hero Supermarket Tbk dan SPHS.

"Pasal 22 ayat 4, dalam hal terjadi penutupan toko, maka perusahaan akan berupaya
menempatkan pekerja pada toko lainnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
Pasal 93 ayat 2, perusahaan dan Serikat Pekerja dengan segala daya upaya mengusahakan
agar jangan terjadi PHK," tutur dia.

Said menuturkan, Serikat Pekerja juga telah mengajukan berbagai solusi dan proses yang
sama seperti yang pernah di lakukan dalam penangan proses penutupan gerai, tapi pihak
manajeman tetap melakukan PHK sepihak.

Bahkan surat PHK dikirim melalui kurir pengiriman barang dikirim ke alamat rumah masing-
masing pekerja dan upahnya belum dibayarkan sampai saat ini.
"Kondisi saat ini terjadi penutupan toko dan pekerja di PHK dengan alasan perusahaan sudah
kelebihan manpower. Padahal, faktanya beberapa toko ada yang
kekurangan manpower, bahkan saat ini membuka toko baru dan perusahaan melakukan
perekrutan pekerja," ujar dia.

Sebelumnya, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memutuskan hubungan kerja (pemutusan


hubungan kerja/PHK) terhadap 532 karyawannya hingga kuartal III 2018. Tak hanya itu, 26
gerai jaringan ritel Giant pun berhenti beroperasi.

Corporate Affairs GM PT Hero Supermarket Tbk, Tony Mampuk, mengatakan kinerja


keuangan perusahaan melemah sejak kuartal III 2018. Kondisi keuangan tersebut membuat
perusahaan terpaksa mem-PHK karyawannya.

"Sampai dengan kuartal ke-III 2018, PT Hero Supermarket mengalami penurunan total
penjualan sebanyak 1 persen atau senilai Rp 9,849 triliun," ujar dia, di kantor Pusat PT Hero
Supermarket Tbk, di Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat, 11 Januari 2019.

Penurunan kinerja ritel itu disebabkan oleh penjualan pada bisnis makanan yang lebih rendah
dibanding tahun sebelumnya. Hingga kuartal III 2017, pendapatan mencapai Rp 9,961 triliun.

"Meski demikian, bisnis nonmakanan tetap menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat.
Atas hal tersebut, perusahaan meyakini bahwa keputusan akan langkah efisiensi tersebut
adalah hal yang paling baik dalam menjaga laju bisnis yang berkelanjutan," terang Tony.

Menurut Tony, PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group), telah menerapkan strategi yang
mendukung keberlanjutan bisnis dengan memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses
efisiensi.

"Sejauh ini dari 532 karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, sebanyak 92
persen karyawan telah mengerti dan memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati
untuk mengakhiri hubungan kerja," ujar dia.

Sementara 532 karyawan tersebut berasal dari 26 gerai ritel Giant Supermarket yang ditutup
sepanjang 2018. Tony pun memastikan, semua hak karyawan yang diatur oleh pemerintah,
sudah diberikan.

"Semua telah mendapatkan hak sesuai dengan Undang-Undang Kementerian Tenaga Kerja RI
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Menurut dia, perusahaan saat ini menghadapi tantangan bisnis, khususnya dalam bisnis
makanan.

Seperti diketahui, dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI),
perseroan membukukan laba tahun berjalan naik menjadi Rp 86,18 miliar hingga 30
September 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 70,40 miliar.

Sedangkan pendapatan perseroan turun tipis dari Rp 9,96 triliun hingga 30 September 2017
menjadi Rp 9,84 triliun hingga 30 September 2018.
Atas kebijakan ini, ribuan pekerja dari serikat pekerja Hero Supermarket (SPHS) berunjuk
rasa, lantaran menolak pemutusan kerja sepihak oleh perusahaan.

MATERI

Menurut UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan ,pasal 1 ayat 25 ,pemutusan


hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja atau buruh dan
pengusaha.Beberapa hal yang mengakibatkan perjanjian kerja dapat berakhir ,apabila:

1) Pensiun
2) Jangka waktu kontrak kerja telah berakhir
3) Pekerja meninggal dunia
4) Perusahaan dilikuidasi
5) Adanya kejadian tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,peraturan kerja
bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja

Perundingan bipartit adalah forum perundingan antara pengusaha dengan karyawan atau
serikat kerja .kedua belah pihak diharapkan dapat mencapai kesepakatan dalam penyelesaian
masalah mereka sebagai langkah awal dalam perselisihan.

ANALISIS

Melihat kasus diatas , dijelaskan bahwa PT Hero Supermarket Tbk melakukan pelanggaran
dan pemutusan hubungan kerja sepihak .Hal ini terlihat dalam Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) antara PT Hero Supermarket Tbk dan SPHS yang berisi “pada pasal 22 ayat 4 ,dalam
hal terjadi penutupan toko ,maka perusahaan akan berupaya menempatkan pekerja pada toko
lainnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan .Dan pada pasal 93 ayat
2,perusahaan dan serikatpekerja dengan segala cara mengupayakan agar tidak terjadi
PHK”.Disisi lain pihak manajemen PT Hero Supermarket meyakini bahwa keputusan akan
langkah efisien tersebut adalah hal yang paling baik ddalam menjaga laju bisnis yang
berkelanjutan dengan memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses efisien.

Jika melihat ke aturan yang ada dalam undang undang yang berlaku di Negara kita tinddakan
PHK jika tidak dapat lagi dihindari maka sebelum membuat putusan PHK pihak perusahaan
harus melakukan musyawarah dengan serikat pekerja atau pekerja itu sendiri .Hal ini diatur
dalam pasal 151 ayat 2 yaitu”dalam hal segala upaya telah dilakukan,tetapi pemutusan
hubungan kerja tidak dapat dihindari,maka dimaksud pemutusan hubungan kerja wajib
dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja /serikat buruh atau dengan pekerja/buruh
apabila pekerja/buruh bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh”.Dari
pasal ini kita dapat menilai bahwa tindakan yang dilakukan PT Hero Supermarket dalam
pemutusan hubungan kerja bertentangan dengan undang yang ada di Negara kita.Tindakan
ini menunjukan PT Hero tidak menghargai serikat pekerja dan melakukan pemutusan
hubungan kerja secara sepihak.Seharusnya pihak perussahan dan pekerja melakukan
komunikasi yang baik dan keputusan yang disepakati bersama sehingga tidak menimbulkan
permasalahan .

REFERENSI

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3870438/serikat-pekerja-tolak-phk-sepihak-dari-
manajemen-hero-supermarket

http://panduanserikatburuh.blogspot.com/2014/01/pemutusan-hubungan-kerja.html

Você também pode gostar