Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
TEKNIK BIOPROSES
KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
I. DATA UMUM PERUSAHAAN
1.1 Lokasi
Pabrik pengolahan susu PKIS Sekar Tanjung berlokasi di Jalan Raya Puntir, Desa Martopuro,
Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Secara geografis Kecamatan Purwosari teletak pada
ketinggian 832m dpl, suhu rata-rata 27oC. Lokasi pabrik ini bisa dikatakan strategis karena
berada di kawasan insdustri dimana akan mempermudah penyediaan bahan baku dan juga
ketersediaan tenaga kerja. Selain itu, lokasi yang ditempati berada di daerah perbatasan antara
Malang – Surabaya sehingga mempermudah arus distribusi produk dan juga arus distribusi
bahan baku. Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 27.425 m2 yang terdiri dari beberapa
bangunan :
1. Bagunan pabrik (umum)
2. Bangunan pabrik (mesin-mesin)
3. Bangunan gudang
4. Bangunan laboratorium
5. Bangunan mushola
6. Ruang ganti pakaian
7. Tempat penyimpanan pakaian
8. Kantin
9. Bangunan kantor
10. Pos satpam
11. Bangunan instalasi limbah
12. Bangunan tendon air
13. Bangunan pagar keliling
14. Sarana jalan
(Layout Pabrik)
1.2 Waktu Oprasional dan Ketenagakerjaan
Pabrik pengolahan susu PKIS Sekar Tanjung ini memiliki waktu oprasional 24 jam dalam
sehari selama 5 hari dalam seminggu, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat. Waktu
oprasional ini terbagi atas 2 jenis :
Tenaga Kerja Non-Shift
Hari kerjanya adalah lima hari kerja, mulai hari Senin – Jumat. Jumlah jam kerja 8 jam per
hari yaitu mulai pukul 08.00 – 16.30 WIB dengan jam istirahat selama 30 menit yaitu pada
pukul 12.00 – 12.30. Jam kerja ini berlaku untuk karyawan kantor dan karyawan yang
menjabat sebagai supervisor diseluruh department.
Tenaga Kerja Shift
Tenaga kerja yang berada di lapangan, bekerja sesuai dengan jadwal shift yang telah diatur
sebagai berikut:
Shift I (pagi): pukul 06.00 – 14.00
Shift II (siang): pukul 14.00 – 22.00
Shift III (malam): pukul 22.00 – 06.00
Masing-masing shift disediakan jam istirahat selama 30 menit. Khusus bagian QC
laboratorium mikrobiologi hanya terdiri dari 2 shift yaitu shift I dan shift II.
Pabrik susu ini menghasilkan produk susu UHT bermerk Juara yang dipasarkan di Indonesia
bagian Timur karena menurut pabrik ini, di Indonesia bagian Timur masih memliki sedikit
pesaing sehingga produk lebih mudah diterima oleh masyarakat di sana. Selain itu PKIS Sekar
Tanjung menerima orderan produk susu dari PT. Greenfields untuk merk Real Good. Dalam satu
bulan, PKIS Sekar Tanjung memproduksi susu Juara sebanyak kurang lebih 100 ribu karton.
Untuk susu Juara, satu karton berisi 24 pack, setiap pack berisi 180 ml.
II. Proses Produksi dan Limbah
2.1 Bahan Baku
Bahan utama:
1. Susu Segar
Diperoleh dari KUD sekitar koperasi susu di daerah Pasuruan dan Malang (KPSP
“Setia Kawan”, Nongko Jajar, KUTT “Suka Makmur” Grati, KUD “Dadi Jaya” Purwodadi,
KUD “Sembada” Puspo, KUD “DAU” dam KUD “SAE” Pujon). Setiap susu segar yang
datang melewati bagian QC Fisika-Kimia dan QC Mikrobiologi yang akan mengambil
sejumlah sampel susu untuk diperiksa. JIka hasilnya bagus maka susu dialirkan ke tangki
penyimpanan yang bersuhu <8oc (3oc). Susu akan melewati plat pendingin sebelum
masuk pada tangki penerimaan ntuk menjaga produk agar suhunya tetap terjaga. Susu
segar harus dalam keadaan dingin untuk mengurangi aktivitas mikroba. QC Mikrobologi
tidak dapat langsung diketahui hasilnya karena membutuhkan hasil pengujian selama
dua hari. Kapasitas tangki penerimaan ini sebesar 20.000 liter.
Bahan tambahan:
Bahan pembantu yang digunakan oleh PKIS Sekar Tanjung untuk memproduksi susu UHT
adalah:
1. Air
Air yang digunakan merupakan air yang telah didemineralisasi atau dilakukan
pengurangan ion Ca2+ dan Mg2+ karena mineral tersebut membuat air menjadi sadah.
Apabila air terlalu sadah akan membuat kerak pada alat produksi.
2. Gula
Gula digunakan sebagai pemberi rasa manis pada susu dan untuk menaikkan konsistensi
susu. Gula yang digunakan adalah gula rafinasi. Gula ini memiliki warna yang lebih cerah,
lebih bersih dan lebih putih.
3. Coklat bubuk
Coklat bubuk merupakan produk kakao berbentuk bubuk yang diperoleh dari kakao
masak setelah dihilangkan sebagian lemaknya dengan atau tanpa perlakuan alkalisasi.
Coklat bubuk membutuhkan penstabil untuk menghidari pemisahan minyak dan air.
Coklat digunakan untuk member warna dan rasa coklat pada produksi susu coklat. Pada
PKIS Sekar Tanjung, coklat bubuk diproduksi oleh General Food Industies. Secara fisik
spesifikasi coklat bubuk harus bersih dan tdak menggumpal.
4. Stabilizer
Stabilizer berfungsi sebagai emulsifier yang berguna untuk mempertahankan kestabilan
emulsi susu dan mempertahankan sifat tekstur dan fungsi susu. Stabilizer yang
digunakan oleh PKIS Sekar Tanjung yaitu polisakarida (gum) dengan jenis karagenan
yang diperoleh dari PT. Danisco.
5. Flavor dan Pewarna
Flavor digunakan untuk memperbaiki cita rasa susu. Flavor yang digunakan berbentuk
cair dan bersifat food grade. Flavor yang digunakan PKIS Sekar Tanjung adalah coklat,
strawberry, vanilla, moca dan melon.
Pewarna digunakan untuk memperbaiki tampilan susu agar lebih menarik dan
menyesuaikan dengan flavor yang ditambahkan untuk membantu pengenalan cita rasa.
6. Garam
Garam digunakan untuk menambahkan ion mineral pada susu dan mengawetkan susu.
2.2 Bahan Pengemas
Bahan pengemas yang digunakan PKIS Sekar Tanjung yaitu:
1. Kemasan TCA (Tetra Classic Aseptic)
2. Kemasan TFA (Tetra Fino Aseptic)
3. Kebaasan TBA (Tetra Brik Aseptic)
Kemasan yang digunakan ini mempunyai 8 lapisan yang terdiri dari lapisan outer
coating,paper board (bleached),allumunium foil,internal coating 1,paperboard
9unbleached),printing,lamination,internal coating 2.
2.3 Sistem Penyediaan Listrik
Kebutuhan listrik PKIS Sekar Tanjung dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan
satu genset. Kebutuhan listrik yang dipasok oleh PLN adalah sebesar 1100kVA dan maksimal
digunakan sebesar 1600 Ampere, sedangkan kebutuhan listrik yang dapat disediakan oleh satu
unit genset adalah sebesar 400kVA. Genset ini menggunakan bahan bakar solar. Genset
digunakan untuk cadangan penyedia listrik apabila listrik dari PLN padam, karena mesin-mesin
produksi tidak boleh berhenti sehingga produksi berjalan dengan lancar. Penggunaan genset ini
tidak dapat menyediakan kebutuhan listrik pabrik secara keseluruhan, sehingga pada
penggunaan listrik menggunakan genset didasarkan pada skala prioritas. Peralatan produksi
yang berhubungan dengan kualitas produk harus tetap hidup, seperti cold room, tangki
penyimpanan dan pendingin air (water chiller).
Listrik yang disuplai dari PLN tidak langsung digunakan melainkan dialirkan terlebih dahulu
menuju MVDPR (Main Voltage Distribution Panel Room) yang dilengkapi dengan trafo yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sekaligus menstabilkan tegangan sebelum masuk
ke LVMDPR (Low Voltage Main Distribution Panel Room).
Peralatan Pengolahan
Peralatan yang digunakan dalam pengolahan susu dari penerimaan sus sampai
pengemasan antara lain :
a. Pompa
Pompa berfungsi untuk mentransfer bahan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal yang berfungsi untuk mengalirkan susu
dari suatu tangki menuju ke tempat lain berdasarkan gaya sentrifugal dimana gaya tersebut
mempercepat aliran susu keluar dari suatu tangki dan mendorong aliran naik melewati pipa
menuju ke tempat pengolahan berikutnya.
b. Reception Tank
Reception Tank berfungsi sebagai tempat penampungan sementara susu segar
sampai analisa susu selesai. Tangki ini memiliki kapasitas 20.000 liter dan 30.000 liter
dengan suhu dalam tangki sebesar 4 oC untuk mempertahankan kandungan protein pada
susu. Pada bagian bawah tangki dilengkapi dengan agiator berbentuk baling-baling yang
berfungsi untuk pengadukan supaya krim dapat tersebar merata, mencegah terjadinya
pengendapan dan pemisahan lemak. Tangki ini juga dilengkapi dengan thermometer
payung sehingga dapat mengetahui suhu di dalam tangki dan stick level untuk mengetahui
bahan yang ada di dalam tangki.
c. Plat Pendingin
Plat pendingi digunakan untuk mendinginkan susu segar yang telah diterima sesuai
dengan standar mutu yang ditetapkan oleh PKIS Sekar Tanjung. Alat ini digunakan apabila
susu segar yang diterima >8 oC, jika susu segar yang diterima <8 oC maka susu langsung
dialirkan pada tangki penerimaan. Suhu yang digunakan untuk mendinginkan susu berkisar
antara 0-4 oC.
d. Homogenizer
Alat ini berfungsi untuk mengecilkan ukuran butir lemak hingga berukuran seragam
yaitu sekitar 2µ, sehingga emulsi susu menjadi lebih stabil. Dalam homogenizer, susu
dialirkan melalui celah sempit dengan tekanan yang sangat tinggi dan di dalamnya terdapat
penghalang. Aliran susu akan ditumbuk oleh piston dengan tekanan yang besar sehingga
menyebabkan pecahnya globular-globular lemak. PKIS Sekar Tanjung memiliki 2
homogenizer yang mempunyai kapsitas yang sama sebesar 5000 liter dengan tekanan 2
stage yang dapat diatur. Tekanan yang digunakan sebelum pasteurisasi adalah stage 1
bertekanan 70 bar dan stage 2 bertekanan 30 bar. Sedangkan tekanan homogenizer 2 yang
digunakan sebelum sterilisasi adalah pada stage 1 bertekanan 160 bar dan stage 2
bertekanan 40 bar. Mesin homogenizer yang digunakan di PKIS Sekar Tanjung adalah mesin
dari tetra pack tipe Alex Homogenizer 4500 LPH menggunakan piston dengan tekanan 300
kPa, dengan tekanan masuk 10-25 Mpa (100-250 bar).
e. Pasteurizer
Pasteurisasi digunakan untuk membunuh bakteri pembusuk yang terdapat pada
susu. Pasteurizer yang terdapat di PKIS Sekar Tanjung memiliki kapasitas 5000 liter per jam
dengan suhu pasteurisasi kurang lebih 80 oC selama 20 detik. Pemanasan dan oendinginan
susu pada pasteurizer ini menggunakan sistem PHE (Plat Heat Exchanger) dimana susu
dipanaskan dan didinginkan secara cepat agar tidak terjadi kontaminasi oleh bakteri. Mesin
ini juga dilengkapi dengan filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran ataupun benda
asing yang ikut terbawa oleh susu dan balance tank yang berfungsi untuk menyeimbangkan
aliran (flow) susu yang akan masuk ke PHE.
f. Sterillizer
Steriilizer merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan susu dan membunuh
mikroba patogen beserta sporanya. Sterillisasi menggunakan THE (Turbuler Heat
Exchanger) sebagai alat penukar panas. Steriilizer di PKIS Sekar Tanjung memiliki kapasitas
sebesar 5000 liter dan suhu yang digunakan sebesar 140 oC selama 4 detik. Mesin ini juga
dilengkapi dengan filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran ataupun benda asing yang
ikut terbawa oleh susu dan balance tank yang berfungsi untuk menyeimbangkan aliran
(flow) susu yang akan masuk ke THE.
g. Storage Tank
Storage Tank berfungsi untuk menyimpan susu setelah dialirkan dari tangki
penerimaan, setelah melalui proses pasteurisasi dan setelah dicampur dengan bahan-
bahan tambahan lainnya sebelum disterillisasi. Tangki ini dilengkapi dengan agiator dengan
kecepatan putar 60 rpm. Suhu yang digunakan selama penyimpanan adalah sebesar 4 oC.
PKIS Sekar Tanjung memiliki 2 macam storage tank dengan kapasitas 8000 liter sebanyak 3
buah dan 16.000 liter sebanyak 2 buah.
h. Mixing Tank
Tangki pencampuran ini berfungsi sebagai tempat untuk mencampur susu dengan
bahan tambahan lainnya. PKIS Sekar Tanjung memiliki 2 buah tangki pencampuran dengan
kapasitas masing-masing 10.000 liter. Tangki ini juga dilengkapi dengan pengaduk pada
bagian atas dan bawah dengan kecepatan 2500 rpm yang berfungsi untuk mengoptimalkan
proses kelarutan bahan tambahan dengan susu segar.
i. PHE (Plat Heat Exchanger)
Plat Heat Exchanger digunakan untuk mengubah suhu baik dari suhu tinggi ke
rendah (PHE Cooler) maupun dari suhu rendah ke tinggi (PHE Heater). Pada PHE terdapat 2
pipa yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya air dan bahan.
j. THE (Turbular Heat Exchanger)
THE berfungsi sebagai alat pertukaran panas sama seperti PHE hanya bentuknya
yang berbeda yaitu berbentuk pipa kecil yang berisi air panas yang menyelimuti pipa
dengan ukuran lebih kecil yang berisi susu. Sebelum sterillisasi, susumelalui proses
preheating yaitu dengan cara dilewatkan pada THE yang dialiri air panas. Setelah
disterillisasi susu mengalami precooling dengan cara dilewatkan pada THE yang dialiri es
dari ice bank. Suhu dan waktu untuk proses sterillisasi sebesar 140 oC selama 4 detik untuk
meminimalisir kematian mikroorganisme.
k. Tri Blender
Alat ini berfungsi untuk mencampurkan bahan-bahan pembantu yang berbentuk
padat seperti gula, flavor, penstabil, dan bahan-bahan pembantu lainnya dengan bahan cair
yaitu air yang dilakukan secara kontinyu. Tri blender menggunakan pompa sentrifugal
sebagai tenaga penggerak utama. Pada alat ini terjadi sirkulasi air panas dari tangki
pencampur ke tri blender untuk melarutkan bahan-bahan pembantu yang dimasukkan
melalui corong pencampur dan terus berputar sampai waktu yang telah ditentukan.
l. Aseptic Tank
PKIS Sekar Tanjung memiliki 2 buah aseptic tank yang memiliki kapasitas masing-
masing sebesar 20.000 liter yang berfungsi sebagai penampung susu setelah proses
sterillisasi. Pada aseptic tank terdapat steam barrier, yaitu suatu pembatas yang digunakan
dengan menggunakan steam dengan 110 oC dengan tekanan rendah yaitu 0,8-1,2 bar
sebelum produk dialirkan proses filling sehingga kesterilan susu terjaga karena udara
ataupun mikroba dari luar tidak bisa masuk ke dalam tangki. Susu di dalam aseptic tank ini
dipertahankan pada suhu 23 – 27 oC (suhu kamar) untuk menghindari terjadinya
pengembunan, dan tidak terkontaminasi oleh mikroba.
m. Filling Machine
Mesin ini digunakan untuk proses pengemasan. Pada PKIS Sekar Tanjung terdapat
beberapa mesin pengemas antara lain 1 A1 TFA (Tetra Pack Aseptic) 180 ml, 4 TBA (Tetra
Brick Aseptic) 125 ml, 4 TCA (Tetra Classic Asepti). Mesin TFA berkapasitas produksi 10.500
pack/jam. Mesin TBA berkapasitas 7500 pack/jam. Sedangkan mesin TCA memiliki kapasitas
produksi 12.000 pack/jam.
n. Caustic Tank
Tangki ini berisi larutan yang bersifat basa. Biasanya larutan NaOH dengan
konsentrasi 1,2 – 2,5 %. Tangki ini berfungsi menyimpan larutan basa untuk proses CIP yaitu
untuk membersihkan sisa protein dan lemak yang masih menempel pada alat-alat produksi.
Jumlah tangki kaustik ini di PKIS Sekar Tanjung ada 1 dengan kapasitas sebesar 4000 liter.
o. Acid Tank
Tangki ini berisi larutan asam yaitu HNO3 (Asam Nitrat) dengan konsentrasi 1 – 1,5 %.
Tangki ini berfungsi untuk menyimpan larutan asam untuk proses CIP yaitu proses
pembersihan sisa-sisa deposit (mineral dan kerak) yang masih menempel pada alat-alat
produksi. Pada PKIS Sekar Tanjung terdapat 1 acid tank dengan kapasitas sebesar 4000 liter.
p. Al-CIP (Automatic Line – Cleaaning In Place)
Alat ini berfungsi untuk mengalirkan air, larutan asam, atau larutan kaustik secara
otomatis sesuai kebutuhan untuk proses CIP melewati pipa-pipa dan keseluruh alat proses
yang selanjutnya akan kembali ke tangki kaustik (jika yang dilarutkan adalah larutan kaustik)
atau tangki asam (jika yang dialirkan adalah larutan asam).
Proses Produksi
6. Sterilisasi
Sterilisasi adalah prose memanaskan susu pada suhu lebih tinggi daripada pasteurisasi
dengan maksud membunuh semua mikroorganisme beserta spora yang berada dalam susu
dapat disimpan pada suhu kamar.Ultra High Temperature adalah proses pemanasan susu
dengan suhu dengan sangat tinggi yaitu 1350-1500 dengan waktu yang cepat yaitu 3-10
detik.Susu dikemas secara aseptic dalam karton (aseptic filling) tanpa terjadi
rekontaminasi.Waktu pemanasan yang amat singkat ditujukan untuk mencegah kerusakan
nutrisi susu dan mempertahankan kualitas organoleptik.Dengan cara ini susu relative tidak
berubah seperti susu segar.
Proses UHT pada PKIS Sekar Tanjung dilakukan pada suhu 1400C selama 4 detik.Susu
dipanaskan melalui Turbuler Heat Exchanger (THE) yaitu drngan cara melewatkan susu
melalui pipa tertutup yang diselimuti pipa berisi steam untuk memanaskan
susu.Keuntungan dari cara ini adalah mengurangi terjadinya kehilangan nutrisi maupun
menguapnya flavor yang ditambahkan pada susu karena semua celah tertutup dan
meminimalkan terjadinya kontaminasi.Selanjutnya susu disimpan untuk dimasukkan dalam
aseptic tank untuk menjaga kesterilan susu dari lingkungan luar.
a. Preheating 1
Dilakukan untuk menghasilkan udara panasuntuk memanaskan mesin filling.Udara
panas tersebut disaring hingga mendapatkan uap bersih.Tempat pertemuan udara dan
air adalah dikompresor kemudian dipanaskan di superheater dan dipisahkan di water
separator.Uap panas yang telah dipanaskan inilah yang akan membersihkan mesin
filling.
b. Preheating 2
Digunakan untuk memanaskan jalur valve B yang berisi udara steril.
Tube Seal
Mulai proses perekatan antara Slip Aplicator dan Logitudinal Seal.Selain itu dari
tube heater dialirkan air dingin agar kertas yang dipotong dengan panas tinggi tidak
mengalami pengerutan.
Spraying
Proses penyemburan yang berfungsi untuk mensterilkan ruangan aseptic chamber
dan jalur yang dilalui produk dengan menggunakan peroksida murni.
Cooling
Pendinginan udara panas digantikan dengan udara dingin ke jalur yang akan
dilewati produk dan kemasan.
Production (Pengisian)
Kemasan yang digunakan disterilisasikan menggunakan Hidrogen peroksida (H2O2)
dengan konsentrasi 35 % dan steam selama 0,2 detik.
Cleaning
Setelah proses pengisian selesai mesin akan dibersihkan dengan system Cleaning in
Place (CIP) UNTUK MEMBERSIHKAN SISA-SISA SUSU YANG TERDAPAT DALAM
MESIN.Suhu tube heater diisi kembali menjadi 2400C.Selama pengisian untuk
menghidari efek penggumpalan dari sisa protein dan lemak dalam pipa digunakan
Caustic acid.
Selama proses pengemasan,pengecekan produk terus dilakukan untuk memastikan
mutu produk yang akan dipasarkan.Pengujian yang dilakukan seperti Analisa
berat,Longitudinal seal,Transversal seal serta uji kebocoran pada kemasan.
Diagram Alir Proses Produksi
Susu Segar Analisa fisik kimia
Suhu 3-8oC Analisa mikrobiologi
Gula, garam,
coklat bubuk, Tangki Penyimpanan Air
stabilizer Suhu 3-8oC 4
3
Triblender 2 Tahap 1-2 dilakukan,
Tangki pencampuran di-ceck kelarutannya
(95oC, 30 menit) oleh QC Fisika-Kimia,
1 selanjutnya tahap 3-4
PHE
Homogenisasi I
Air 200 bar, flow 5000L/jam
Pasteurisasi
80oC, 20 detik
Homigenisasi II
200 bar, flow 5000L/jam
Sterilisasi
140oC, 4 detik
Cel/Sampling QC
Aseptik tank Fisikokimia (blow AT) dan
Barrier min 110o tekanan 0.8- mikrobiologi (transfer
1.2 bar product)
Cel/Sampling QC
Aseptik Filling
Fisikokimia (Start, middle,
H2O2 35-40%
dan finish filling) dan cek
QC monitoring (pack
integrity)
A
A
Tangki Penerimaan
Suhu 3-8oC
Homogenisasi I
200 bar, flow 5000L/jam
Pasteurisasi
80oC, 20 detik
Air, pewarna,
Tangki penyimpanan I dan flavor
Gula, garam, 4
stabilizer II
Suhu Max 10oC
3 Tahap 1-2 dilakukan,
Triblender 2 di-ceck kelarutannya
oleh QC Fisika-Kimia,
selanjutnya tahap 3-4
1 Tangki Pencampuran
PHE
Temp 75oC, 30 menit
Cel/Sampling QC
Air Fisikokimia dan
mikrobiologi, release
QC
Plat pendingin
Suhu max 10oC
Tangki penyimpanan A B C
Suhu 8-13oC
Homigenisasi II
200 bar, flow 5000L/jam
B
B
Sterilisasi
140oC, 4 detik
Cel/Sampling QC
Aseptik tank Fisikokimia (blow AT) dan
Barrier min 110o tekanan 0.8- mikrobiologi (transfer
1.2 bar
product)
Dalam kegiatan produksi ada beberapa bagian dari dari proses operasional pabrik yang
merunut kami masih bisa dimaksimalkan lagi.Sehingga kelompok kami menawarkan inovasi
teknologi bersih yang dapat diaplikasikan di PKIS Sekar Tanjung.Ada beberapa inovasi
teknologi bersih yang coba ditawarkan, antara lain:
1. Sistem penyediaan air bersih
Pada proses penyediaan air bersih, PKIS Sekar Tanjung menggunakan sumur arthesis
(deepwell). Sumur ini menjadi sumber air bersih bagi PKIS Sekar Tanjung. Namun, sumur
tersebut rawan akan mengalami kekeringan pada musim kemarau. Sehingga diperlukan
sumber air tambahan untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satu sumber air yang dapat
digunakan adalah pengolahan air dari limbah cair proses produksi PKIS Sekar Tanjung seperti
air hasil pencucian alat dan mesin. Selain itu, dapat juga dengan menampung dan
menyimpan air hujan pada tandon khusus sehingga air dapat digunakan saat diperlukan.