Você está na página 1de 11

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI ARAH CAHAYA MATAHARI


BERBASIS MIKROKONTROLER

Disusun Oleh :
Nabila Widad Dira Sinatrya
NRP. 10511600000012

Dosen Pembimbing

Detak Yan Pratama, S.T., M.Sc NIP. 198401012012121002


Ahmad Fauzan Adziimaa, S.T., M.Sc NIP. 1991201711052

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI

Judul : Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Arah Cahaya Matahari


Berbasis Mikrokontroler
Bidang Studi : Instrumentasi dan Energi
1. a. Nama Lengkap : Nabila Widad Dira Sinatrya
b. NRP : 10511600000012
c. Jenis Kelamin : Perempuan
2. Jangka Waktu : 6 Bulan
3. Pembimbing I : Detak Yan Pratama,S.T,.MSc
4. Pembimbing II : Ahmad Fauzan Adziimaa,S.T,.M.Sc
5. Usulan Proposal ke :I
6. Status : Baru

Surabaya, 23 Januari 2019

Pengusul,

Nabila Widad Dira Sinatrya


NRP. 10511600000012

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(Detak Yan Pratama,S.T., M.Sc) (Ahmad Fauzan Adziima,S.T., M.Sc)


NIP. 19840101 201212 1 002 NPP.1991201711052

Mengetahui,
Kepala Departemen Teknik Instrumentasi

Dr.Ir. Purwadi Agus Darwito, M.Sc


NIP. 19620822 198803 1 001
I. Judul
“Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Arah Cahaya Matahari Berbasis
Mikrokontroler
II. Mata Kuliah Bidang Minat yang diambil
1. Elektronika Industri
2. Mikroporosessor dan Interfacing
3. Teknologi Sensor dan Transduser
III. Pembimbing
1. Detak Yan Pratama S.T, M.Sc
2. Ahmad Fauzan Adziimaa S.T,.M.Sc
IV. Latar Belakang
Energi matahari atau yang sering disebut energi surya adalah energi yang
berasal dari matahari secara langsung. Wilayah indonesia kaya akan cahaya
matahari setiap tahunnya. Energi matahari pada umumnya dimanfaatkan untuk
mengeringkan pakaian, pencahayaan ruangan, dan sebagainya. Namun seiring
dengan perkembangan zaman, energi matahari dapat digunakan sebagai alternatif
untuk menghasilkan energi listrik.[1]
Energi matahari adalah energi yang tidak akan habis dan kita dapat
memakainya dimana pun berada. Di saat hari yang cerah, energi matahari yang
menyinari bumi menghasilkan rata-rata 1 kilowatt per meter persegi area bumi,
berarti dalam satu jam energi matahari yang menyinari bumi mampu mensuplai
energi yang dibutuhkan di seluruh dunia untuk 1 tahun, oleh karena itu teknologi
panel surya sangat mendukung penyediaan energi alternatif pada saat krisis energi
dan mendukung pencegahan pemanasan global di dunia.
Panel surya terdiri dari sel surya, dimana sel surya inilah yang akan
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Pemasangan panel surya akan
berpengaruh pada banyaknya cahaya matahari yang diterima. Seperti pemasangan
panel surya di perumahan, ketika posisi matahari disebelah barat kemungkinan
salah satu bagian dari panel surya tidak mendapatkan cahaya matahari dikarenakan
terhalang oleh atap rumah, dan begitu sebaliknya. Hal ini mengakibatkan
ketidakmaksimalan dalam memanen cahaya matahari. Oleh karena itu inovasi di
Tugas Akhir ini untuk mengoptimalkan kerja dari panel surya yaitu Rancang
Bangun Sistem Pendeteksi Arah datang Cahaya Matahari berbasis Mikrokontroler.
Pada panel surya akan diberi sensor di beberapa titik untuk membaca keberadaan
cahaya matahari disekitar, sehingga sensor akan mengirimkan signal ke
Mikrokontroller untuk memerintahkan Motor menggerakkan panel surya ke arah
datang Cahaya Matahari

V. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka permasalahan pada tugas akhir
ini adalah:
a. Bagaimana merancang sistem pendeteksi untuk memposisikan panel surya
terhadap arah datang cahaya matahari?
b. Bagaimana menguji sistem pendeteksi cahaya matahari?
VI. Tujuan
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan rancangan sistem pendeteksi untuk memposisikan Panel Surya
terhadap arah datang Cahaya Matahari agar dapat memperoleh tegangan
maksimal.
b. Sensor selaras dengan aktuator dalam menggerakkan kerangka panel surya
VII. Batasan Masalah
Adapun batas ruang lingkup dari penelitian tugas akhir ini yaitu hanya
membahas mengenai Sistem Kontrol untuk menggerakkan Motor pada kerangka
panel surya yang menghadap kearah datang Cahaya Matahari dalam tiga gerakan
yaitu kerangka panel surya menghadap ke timur, atas, dan barat.
VIII. Tinjauan Pustaka
[1] Sigit Nurharsanto and A. Prayitno, “SUN TRACKING OTOMATIS UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS),” Univ. Riau, vol. 91, pp.
399–404, 2017.
Listrik telah digunakan dari berbagai kalangan, dari rumah, perkantoran,
bahkan sampai industri. Dari sini memanfaatkan tenaga surya sebagai alternatif
untuk dikonversi menjadi energi listrik dengan memanfaatkan panel surya. Dan
juga menambahkan Pelacakan matahari otomatis untuk pembangkit listrik tenaga
surya dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan skala besar. Pelacakan matahari
ini menggunakan sensor LDR(Light Dipendent Resistor)

[2] R. Syafrialdi, “RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER BERBASIS


MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR LDR DAN PENAMPIL
LCD,” J. Fis. Unand, vol. 4, no. 2, pp. 113–122, 2015.
Untuk mengoptimalkan penggunaan sebuah panel surya, salah satu caranya
adalah dengan menambahkan sebuah sistem pengendali yang dapat mengatur posisi
panel surya secara otomatis agar selalu mendapatkan nilai daya yang optimal
dengan menggunakan metode kontrol self-tuning PID . Sel surya tanpa sistem
kendali mampu menghasilkan tegangan sebesar 15,66 V, arus listrik sebesar 0,49
A, daya sebesar 7,479 W, dan energi listrik sebesar 32.6453 WH. Sedangkan sistem
dengan kendali menghasilkan tegangan sebesar 15,98 V, arus listrik sebesar 0,57 A,
daya sebesar 8,98 W dan energi yang dihasilkan sebesar 45.1609 WH. Dari sistem
ini menghasilkan kenaikkan energi sebesar 4,981%.

[3] A. I. Haq, M. A. Riyadi, and Sumardi, “Sistem Tracking Panel Surya Untuk
Pengoptimalan Daya Menggunakan Metode Kendali Logika Fuzzy,” J. Sinergi, vol.
18, pp. 117–122, 2014.
perancangan solar tracker menggunakan empat buah sensor LDR untuk
mengindera arah gerak matahari. Solar tracker digunakan untuk menggerakkan sel
surya agar mengikuti arah gerak matahari. Rangkaian elektronik terdiri dari
rangkaian catudaya, rangkaian mikrokontroler ATmega8535, LCD, rangkaian
driver motor stepper, dan rangkaian sensor LDR. Rancangan mekanik
menggunakan dua sumbu putar dengan motor stepper tipe unipolar sebagai
penggerak agar sel surya dapat mengikuti gerak semu harian matahari (dalam arah
timur-barat) dan gerak semu tahunan matahari (dalam arah utara selatan).
IX. Teori Penunjang
9.1 Sistem Kerja Panel Surya oleh Motor DC[2]
Dirancang sebuah sistem penyearah Cahaya Matahari pada Panel Surya,
dimana ini dilakukan untuk optimasi dalam memanen cahaya matahari yang
nantinya akan diubah menjadi energi listrik. Dengan menambahkan Motor DC
sehingga Panel Surya dapat digerakkan, arah gerakkannya menyesuaikan
pergerakan matahari yaitu dari Timur ke Barat. Pada panel surya akan diberi sensor
di beberapa titik yaitu dibagian timur 3, di bagian tengah 2, dan di bagian barat 3,
sensor tersebut untuk membaca keberadaan cahaya matahari disekitar, sehingga
sensor akan mengirimkan signal ke Mikrokontroller untuk memerintahkan Motor
menggerakkan panel surya ke arah datang Cahaya Matahari.
Pergerakan panel surya akan dirancangan sebanyak 3 kali gerakan dengan
kemiringan atau sudut tertentu. Digunakannya motor DC sebagai penggerak
kerangka panel surya. Bagian utama dari motor DC adalah stator merupakan bagian
yang tidak berputar dan rotor merupakan bagian yang berputar. Prinsip kerja dari
motor DC adalah menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika
arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan
bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat
selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara
kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan
bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang
menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.

Gambar 1. Prinsip kerja motor DC


Sumber teknikelektronika.com/MotorDC.jpg

Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per


menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan
dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila
polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan.
9.2 Peletakkan modul PhotoVoltaic
Agar dapat memperoleh energi optimum, maka dapat dilihat dari sisi peletakkan
modul PV. Terdapat 5 cara peletakkan sebagai berikut:
1. Fixed array

Deretan modul PV diletakkan pada struktur penyangga PV (rangka


tersendiri) atau menyatu ke struktur atap. Perhitungan sudut kemiringan pada
suatu lokasi berdasarkan latitude optimum pada posisi 21 maret dan 21
september. Ada 2 macam cara pemasangan photovoltaic pada atap, yaitu
shingle module; deretan modul dikaitkan di atas penutup atap, dan Integral
Roof Modules; deretan modul dipasang secara integral dengan struktur rangka
atap. Sedangkan pada lisplank, deretan PV dipasang secara tetap pada bidang
lisplank overstack. Pada wall-cladding dipakai silikon efisiensi tinggi yaitu
”Mono-crystalline”, dan sebagai glass cladding dipakai silikon ’amorphous dan
’crystalline’.

2. Seasonally Adjusted Tilting

Deretan modul PV dapat diubah secara manual sesuai waktu sesuai


waktu yang dikehendaki untuk pengoptimalan tilt angle.

3. One axis tracking

Panel modul PV dapat mengikuti lintasan pergerakan matahari dari


timur ke barat secara otomatis, akan mendapatkan efisiensi 20% dibandingkan
dengan fixed arrays

4. Two axis tracking

Panel modul PV dapat mengikuti lintasan pergerakan matahari dari


timur ke barat serta orientasi Utara-selatan secara otomatis; akan mendapatkan
efisiensi 40% dibandingkan fixed arrays

5. Concentrator Arrays

Deretan lensa optik dan cermin yang memfokuskan pada suatu area sel
surya efisiensi tinggi.

Pada konsep pergerakkan panel surya ini adalah dengan one axis tracking,
dimana panel surya digerakkan oleh motor dari arah timur ke arah barat secara
otomatis yang disesuaikan dengan arah cahaya matahari setelah dibaca oleh sensor.

X. Metodologi Penelitian
Dalam pengerjaan tugas akhir ini terdapat beberapa aspek yang perlu
diperhatikan. Tugas akhir ini membahas mengenai perancangan kontrol motor pada
Panel Surya, adapun metodologi yang dilakukan sebagai berikut
Mulai

Studi Literatur

Identifikasi
permasalahan

Perancangan dan
Pembuatan alat

Tidak

Pengujian Alat
dan Validasi

Ya

Pengambilan
data dan analisis

Penyusunan
Laporan

Selesai

Gambar 2. Flowchart kegiatan

10.1 Studi Literasi


Studi Literasi dilakukan untuk menggali lebih dalam terkait
informasi-informasi yang mendukung penelitian dari berbagai literatur
seperti Laporan Tugas Akhir, Jurnal, Buku, dan laman Internet
10.2 Identifikasi Permasalahan
kegiatan ini untuk mengidentifikasi mengenai prosedur perancangan,
mulai dari analisis beban Panel Surya agar bisa digerakkan oleh Motor,
Mengatur putaran motor agar dapat memposisikan PV secara otomatis
mengikuti arah cahaya matahari, dan peletakan Sensor LDR agar
pembacaan cahaya lebih akurat.

10.3 Perancangan dan Pembuatan Alat


Perancangan merupakan perancangan awal sebelum pembuatan alat
yaitu perancangan sistem kerja dari gerakkan panel surya.

Gambar 3. Ilustrasi Panel Surya

Hardware yang dipakai pada rancang bangun ini antara lain:


1. Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan
semikonduktor yang resistansnya berubah-ubah menurut banyaknya
cahaya (sinar) yang mengenainya. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light
Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika
menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan
menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.[4]
2. Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran
per menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per
minute) dan dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan
arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC
tersebut dibalikan.
3. Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang
dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat
Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC, berbeda dengan
Mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data. Sistem kontrol
panel surya ini menggunakan Mikrokontroller sebagai pengendali,
dimana mikrokontroller akan merespon dari sinyal masukan dengan
membuat keputusan dan memberikan sinyal kepada aktuator sebagai
tindakan

Pembuatan alat ini merupakan bentuk realisasi dari desain perangkat


hardware dan software yang sebelumnya telah dibuat. Alat dengan
teknologi sensor LDR (Light Dependent Resistance) dan mikrokontroller
ini diharapkan mampu mendeteksi arah cahaya matahari dan mengatur
gerak motor.
10.4 Pengujian Alat dan Analisis
Uji coba dilakukan untuk menganalisis hasil akhir dari pengaturan
motor untuk menggerakkan Panel Surya menghadap arah datang Cahaya
Matahari
10.5 Pengambilan data dan Validasi
Pengambilan data berupa kemiringan sudut dari motor yang
menggerakkan panel surya terhadap arah datang Cahaya Matahari dan
besarnya intensitas cahaya matahari yang diterima oleh salah satu bagian
dari panel surya. Validasi disini sebagai pembandingan dari keluaran sensor
LDR dengan alatukur yang sudah standart, misalnya dengan Luxmeter.
10.6 Penyusunan dan penulisan Laporan
Penyusunan dan penulisan laporan merupakan tahap terakhir dalam
pelaksanaan tugas akhir ini. Laporan mengacu proses pelaksanaan tugas
akhir secara keseluruhan dan menjelaskan hasil yang telah didapatkan.
XI. Jadwal Kegiatan
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal kegiatan Tugas Akhir

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Studi Literatur
- sensor LDR
1
- Mikrokontroller
- Motor Listrik
2 Identifikasi Permasalahan
3 Perancangan dan Pembuatan Alat
4 Pengujian Alat dan Analisis
5 Pengambilan data dan Validasi
Penyusunan dan penulisan
5
Laporan

XII. Daftar Pustaka

[1] Sigit Nurharsanto and A. Prayitno, “SUN TRACKING OTOMATIS UNTUK


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS),” Univ. Riau, vol. 91, pp.
399–404, 2017.
[2] D3 Teknik Mesin Industri ITS, “Bab II Energi Surya dan aplikasinya.” Surabaya,
2018.
[3] Eddi, C. Suhery, and D. Triyanto, “Sistem Penerangan Rumah Otomatis Dengan
Sensor Cahaya Berbasis Mikrokontroler,” J. Coding Sist. Komput. Univ.
Tanjungpura, vol. 01, no. 2, pp. 1–10, 2013.
[4] UNEP / United Nations Environment Programme, “Pedoman efisiensi energi untuk
Industri di Asia: Motor listrik 1.,” energy Effic. asia.org ©UNEP 1, pp. 1–26, 2004.

Você também pode gostar