Você está na página 1de 3

APA DAN SIAPA PSIKOPAT ?

Psikopat. Bagi orang awam kata itu menunjuk pada sebuah julukan seseorang pembunuh berdarah
dingin. Mungkin kasus psikopat yang masih hangat dalam ingatan kita adalah pembunuhan berantai
dengan cara mutilasi oleh Rian. Banyak orang yang tertipu dengan penampilan Rian yang terlihat
pendiam dan alim. Belum lagi ekspresi wajah Rian yang terlihat sangat datar saat mengakui
perbuatannya dan melakukan rekonstruksi pembunuhan.

hal ini banyak membuat orang menjadi menggeleng-gelengkan kepala tak percaya dengan apa yang
terjadi. Tapi apa sebenarnya itu psikopat dan apa serta bagaimana psikopat itu bisa muncul pada diri
seseorang? Disini saya mencoba menceritakan secara singkat hal tersbut. Mudah-mudahan
pengetahuan ini bisa sedikit menambah wawasan kita yang berkecimpung di dunia pemasyarakatan.

Istilah psiko (psycho) atau psiki (psyche) berasal dari Yunani yang berarti jiwa dan pathos yangberarti
penyakit. Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Pengidapnya juga sering disebut sebagai Sosiopat
karena prilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya. Psikopat adalah bentuk
kekacauan mental ditandai tidak adanya integrasi pribadi; orangnya tidak pernah bisa bertanggung
jawab secara moral,
selalu konflik dengan norma sosial dan hukum (karena sepanjang hayatnya dia hidup dalam
lingkungan sosial yang abnormal dan immoral).

Seorang psikopat dapat melakukan apa saja yang diinginkan dan yakin bahwa yang dilakukannya itu
benar. Sifatnya yang pembohong, manipulatif, tanpa rasa kasihan atau rasa bersalah setelah
menyakiti orang lain, tanpa ekspresi, sulit berempati dengan orang lain dan mudah mengancam
siapa saja, bahkan kadang-kadang ia dapat bertindak kejam tanpa pandang bulu. Pembicaraan
mengenai dirinya sangat melambung tinggi dan melihat kelemahan dirinya ada pada orang lain dan
tidak peduli terhadap siapapun.

Sosok seorang psikopat pada umumnya memiliki pribadi dan penampilan yang menarik dan
menyenangkan. Bahkan banyak diantara mereka memiliki kemampuan intelegensi yang tinggi dan
professional dalam bidang tertentu. Seperti dokter, politikus, pemuka agama, psikiater, guru, bahkan
petugas penegak hukum. Dalam kasus criminal psikopat dikenal sebagai pembunuh, pemerkosa, dan
koruptor. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini
sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di
penjara atau dirumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Apa Penyebabnya? (etiologi)

1. Kelainan di otak.
Hubungan antara gejala Psikopat dengan kelainan sistem serotonin, kelainan struktural
(“…decreased prefrontal grey matter, decreased posterior hippocampal volume and increased
callosal white matter) dan kelainan fungsional (… dysfunction of particular frontal and temporal
lobe) otak. (Pridmore, Chambers & McArthur 2005).

2. Lingkungan.
Mereka yang berkepribadian psikopat memiliki latar belakang masa kecil yang tidak memberi
peluang untuk perkembangan emosinya secara optimal. (Kirkman, 2002).

3. Kepribadian sendiri.
Adanya korelasi antara perilaku orang-orang dengan sindrom psikopat, dengan skor yang tinggi
dalam tes kepribadian Revised NEO Personality Inventory (NEO-P-I-R,1992). (Miller & Lynam, 2003)
Selain beberapa penelitian diatas masih banyak lagi penelitian tentang etiologi psikopat. Sebagian
besar psikolog dan psikiater masih berpegang pada faktor lingkungan dalam timbulnya kepribadian
psikopat ini.
Tidak mudah mendiagnosa psikopat. Namun ada tiga ciri utama yang biasanya melakat pada seorang
psikopat, yakni

1. Egosentris,
2. Tidak punya empati
3. Tidak pernah menyesal.

Selain itu terdapat sepuluh karakter spesifik psikopat. Di antaranya adalah :

1. Persuasif dan memesona di permukaan


2. Emosi dangkal
3. Manipulatif
4. Pembohong
5. Impulsif
6. Pintar bicara
7. Toleransi yang rendah pada frustasi
8. Membangun relasi yang singkat dan episodik
9. Gaya hidup parasitik
10. Melanggar norma sosial yang persisten.

Psikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah "pembunuhan",
Penelitian menyatakan bahwa 1% populasi orang dewasa yang bekerja adalah psikopat di tempat
kerjanya. lewat berbohong, mencurangi, mencuri, mememanipulasi, mengorbankan dan
menghancurkan para rekan kerja, serta kesemuanya tanpa rasa salah maupun penyesalan. Mereka
yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, di mana kezaliman dan
nafsu mereka tidak saja mereka salah-artikan sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun
juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, bonus dan kenaikan upah.

Psikopat di tempat kerja berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras-kerasnya
demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara
fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara psikologis," Mereka tidak
peduli. Mereka tidak berpikir dirinya adalah psikopat. Mereka tidak berpikir apa yang sedang
dilakukan adalah salah. Mereka hanya berpikir dirinya pintar, dan jika semua orang secerdas mereka,
semuanya pun akan melakukan hal serupa," katanya.

Sistem pendidikan yang menuntut mengejar prestasi, juga bisa memicu tumbuhnya pribadi psikopat.
Bila tiap anak dituntut menjadi nomor satu, sementara ia sadar
kemampuannya terbatas, apa yang terpikir olehnya untuk mencapai tujuan itu? Bisa saja dia mencari
jalan pintas, dan hal ini dapat mengundang anak menjadi psikopat.
Jadi pembaca, perlu diingat gelar psikopat bisa nemplok tanpa pilih tempat dan status seseorang.
Sama persis kaya HIV/AIDS kaannn...??!!! Apalagi gaya hidup masyarakat yang modern tanpa sadar
ikut andil melahirkan psikopat. Kita bisa belajar banyak dari kasus Rian yang karena beratnya
tekanan hidup, akhirnya berbagai hal yang menyimpang dari norma dan hukum, justru menjadi
aktivitas "sehari-hari" . Jadi kalo bisa habis baca artikel ini mulai introspeksi diri deh..apakah Anda
memiliki ciri2 seorang psikopat...???? mudah-mudahan sihh ga ada yaaa......
(Gita noverita Sari)Sumber Bacaan : Artikel Internet dan Buku-buku Psikologi

Você também pode gostar