Você está na página 1de 14

Tugas 1 Agama dan Etika

Budaya 10S dalam Kehidupan sehari-hari

Oleh:
Nama : Dadan Darmawan
NIM : 10316036

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
2017
Dalam kehidupan sehari-hari, suatu karakteristik perilaku
manusia melalui penerapan budaya 10S yakni syahadat, sholat,
shaum, shodaqoh, sabar, senyum, salam, sapa, sopan, dan santun
sangatlah penting. Maka dari itu, pembelajaran budaya 10S
sangat dianjurkan bagi pelajar/mahasiswa dalam pendidikan
agama dan karakter. Karena berdasarkan Undang-Undang No. 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 2 pasal 3
sebagai berikut :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan


dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjaga warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
(sofyansauri:2010)

Dalam kutipan diatas jelas bahwa pengembangan karakter


bangsa yang menjadi tujuan utama negara adalah pendidikan
karakter. Yang dapat diaplikasikan dengan 10 S yaitu:

1. Syahadat

Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida (‫ )شهد‬yang


artinya "ia telah menyaksikan". Kalimat itu dalam syariat Islam
adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan
keesaan Tuhan (Allah) dan Muhammad sebagai rasulNya.
Syahadat merupakan gerbang utama dalam islam, karena
seseorang dikatakan sah menjadi seorang muslim apabila telah
melafalkan kalimat syahadat. Yang berbunyi “asyhadu anlaa
ilaaha illaallah wa asyhadu anna muhammadarrosulullah.”
Kandungan syahadat

 Ikrar
Ikrar adalah pernyataan seorang muslim mengenai
keyakinannya. Ketika seseorang mengucapkan kalimat
syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan
memperjuangkan apa yang ia ikrarkan.

 Sumpah
Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah,
berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam
mengamalkan sumpahnya tersebut. Seorang muslim harus siap
dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan
ajaran Islam.

 Janji
Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah
orang-orang yang berserah kepada Allah dan berjanji setia
untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap
semua perintah Allah beserta segala pesan yang disampaikan
oleh Allah melalui pengutusan Muhammad.

 Persaksian
Syahadat juga bermakna penyaksian. Artinya, bahwa setiap
muslim menjadi saksi atas pernyataan ikrar, sumpah dan janji
yang dinyatakannya. Dalam hal ini adalah kesaksiannya
terhadap keesaan Allah dan terhadap kerasulan Nabi
Muhammad.

2. Sholat

Sholat merupakan rukun perbuatan yang paling penting diantara


rukun Islam yang lain sebab ia mempunyai pengaruh yang baik
bagi kondisi akhlaq manusia. Sholat didirikan sebanyak lima kali
setiap hari, dengannya akan didapatkan bekas/pengaruh yang baik
bagi manusia dalam suatu masyarakatnya yang merupakan sebab
tumbuhnya rasa persaudaraan dan kecintaan diantara kaum
muslimin ketika berkumpul untuk menunaikan ibadah.

Allah berfirman:
"Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar mereka hanya
beribadah/menyembah kepada Allah sahaja, mengikhlaskan
keta'atan pada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan hanif
(lurus), agar mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat,
demikian itulah agama yang lurus". (Surat Al-Bayyinah:5).

Ketahuilah bahwa Allah telah mewajibkan kepadamu untuk


berdiri karena-Nya, bersuci menghadap kiblat dan shalat sehari
semalam lima kali. Disini agama islam yang lurus menjadikan
shalat sebagai tiang agama, barang siapa yang meninggalkannya
maka dia telah meruntuhkan agamanya sendiri.

Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah sarat akan


hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua
gerakan tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah, serta
istikamah (konsisten dilakukan). Dan masih banyak lagi
keutamaan yang akan didapat dalam shalat lima waktu tersebut.
Bagi generasi umat manusia yang banyak menderita penyakit
kejiwaan seperti sekarang ini, hendaklah rajin mengenal masjid
dan menempelkan keningnya di atas lantai tempat sujud dalam
rangka meraih ridha dari Rabb-Nya.

Lain halnya dengan orang yang lebih senag menjauhi masjid dan
meninggalkan shalat. Mereka niscaya akan hidup dari satu
kesusahan ke kesusahan lain dari guncangan jiwa yang satu ke
guncangan jiwa yang lain dan dari kesengsaraan yang satu ke
kesengsaraan yang lain.
Shalat juga dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan jiwa dan
raga. Gerakan-gerakan dalam shalat sama seperti gerakan senam
yang ideal sehingga dapat memberi manfaat kesehatan yang baik.
Maka dari itu dibawah ini, Senam dengan gerakan shalat.

1) Maksimalkan tekukan untuk menarik ujung-ujung saraf,


sampai terasa linu dan hilang linunya.

2) Takbir yang maksimal dapat melenturkan saraf paru-paru yang


terdapat di ruas tulang belakang antara tulang belikat, serta
membuka rongga dada secara maksimal.

3) Maksimalkan tarikan nafas/oksigen ke otak.

4) Bersedekap sambil menjepit pembuluh darah balik di pangkal


telapak tangan kiri.

5) Rukuk yang maksimal sambil memegang mata kaki , dan


menarik urat saraf sensorik , motorik, dan saraf keseimbangan
tubuh di bagian betis , dalam lutut, pangkal paha dalam, ruas
tulang pinggang.

6) Tekukkan jari-jari kaki kanan dan kiri semuanya termasuk


kelingking, pada waktu duduk diantara dua sujud. Lakukan
sampai berkeringat.

7) Tahiyat awal dilakukan seperti duduk bersimpuh / yoga hingga


menghasilkan panas pada kedua telapak kaki luar , betis dalam
dan paha dalam berkeringat dan terasa panas.

Kalau senam ini dilakukan dengan tekun , sabar, dan disertai


dengan pijatan setelahnya hingga hilang rasa pegal dan linu ,
dijamin kita akan sehat wal afiat.
3. Shaum

Shaum atau yang lebih dikenal dengan sebutan puasa merupakan


suatu hal yang dilakukan untuk menahan diri dari lapar dan haus
dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Tetapi shaum tidak
hanya untuk menahan diri dari dua hal saja, shaum dapat
menahan diri kita dari hawa nafsu yang sering kali tak terkendali.

Kenapa kita harus shaum (puasa)?

1) Makanan menyebabkan penyakit, obat tentu bukan sesuatu


yang dimakan.

2) Kolesterol dan asam urat menyebabkan pengapuran yang


melapisi saraf. Asal kolesterol dan asam urat dari makanan.

3) Puasa dapat membakar kolesterol dan asam urat yang


berlebihan , membongkar, mencairkan pengapuran,
mengaktifkan system saraf, untuk menyerap cadangan energy
yang tidak terpakai /menumpuk.

4) Puasa dapat memeperbaiki system pencernaan yang sering


over load.

5) Puasa yang dipadukan dengan gerakan shalat yang khusuk


sangat efektif dalam merawat atau memperbaiki system saraf.

6) Puasa sangat baik untuk menetralisir christal oxalate yang


sangat berbahaya jika berlebihan di tubuh kita. Christal oxalate
terdapat pada obat-obatan kimia / narkoba.

7) Hanya allah dan diri kita yang tahu , apakah kita puasa betul
dan betul-betul puasa.
8) Puasa daud dapat membuat stamina orang menjadi perkasa.

Kalau kita cermati sebenarnya puasa itu adalah berwudhu yang


sangat sempurna dan meyeluruh , memperbaiki dan
membersihkan system saraf kita dari pengapuran , lemak jenuh,
asam urat, asam laktat, dan perbuatan kotor tang menyebabkan
system ditubuh kita menjadi kurang atau tidak berfungsi. Jadi
kombinasi antara shalat dan syaum itulah jika di maksimalkan
membuat tubuh kita sehat dan taubat kita diterima oleh Allah
SWT.

4. Shodaqoh

Shodaqoh merupakan salah satu amalan yang baik dengan cara


memberikan sesuatu secara sukarela kepada orang lain tanpa
mengharapkan imabalan apapun yang dapat memberi manfaat
kepada orang banyak. Berikut beberapa diantaranya yang menjadi
karakter shodaqoh yaitu:

-Tidak untuk pertunjukan/pamer


-Tidak untuk menjadikan orang yang diberi, merasa diharuskan
-Perasaan orang yang diberi semestinya tidak mendapat luka

Dan dari Abu Dzarr ra dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,


“Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau
memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran
juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang
tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang
berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri,
dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau
menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga
sedekah.” (HR. Tirmidzi)
Sedekah membuat hati menjadi lapang. Senyum adalah sedekah
yang paling sederhana Melakukan kebaikan, termasuk dalam hal-
hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan menghilangkan
keresahan. Melakukan kebaikan disini bisa berupa sedekah,
berbuat baik, dan memberikan sesuatu yang baik kepada sesama.
Semua ini merupakan satu dari sekian banyak hal yang mampu
menciptakan kedamaian didalam dada.

Rasulullah menggambarkan orang yang kikir dengan orang yang


dermawan itu dengan dua orang yang masing-masing memiliki
jubah. Orang yang dermawan terus-menerus member dan
menginfakkan hartanya, sehingga jubah yang dia pakai terus
melebar. Demikian juga dengan baju perangnya yang terbuat dari
besi, sehingga bekas-bekas telapak kakinya terhapus . sementara
itu, orang yang kikir terlalu kuat memegang hartanya dan
semakin hari semakin berkurang sehingga menjepitnya dan
semakin menjepit sehingga jiwanya tersendat.

Belenggu yang mengikat jiwa adalah bagian dari belenggu yang


mengikat tangan. Orang-orang yang kikir adalah orang-orang
yang sesak dadanya dan sempit akhlaqnya. Mereka adalah orang-
orang yang kikir atas karunia Allah. Seandainya mereka sadar
bahwa apa yang mereka berikan kepada orang lain akan
mendatangkan kebahagiaan, niscaya mereka akan berebut untuk
melakukan kebaikan ini.

Dari sedekah pula kita dapat membersihkan jiwa kita dari hal-hal
yang buruk yang dapat merugikan kita kelak. Jangan sampai kita
seperti Qarun yang tertimbun dengan hartanya sendiri akibat ia
tidak mau memberikan hartanya kepada yang berhak. Karna
setiap apa yang diberikan kepada kita baik itu harta, tahta dan
lainnya itu hanyalah titipan dari Allah yang kapan saja Allah
inginkan untuk mengambilnya. Jangan pernah takut akan
kehabisan hatra, Karna banyak pintu yang terbuka lebar untuk
mencari harta selagi kita yakin akan adanya Allah bersama kita.
5. Sabar

Dalam ungkapan sehari-hari sabar sering diartikan bertindak


tertib, sebagai lawan dari tergesa-gesa, tidak grasa grusu serta
kalem dan tenang, hati-hati, penuh perhitungan, dan tidak reaktif,
juga menahan derita.(sofyansauri, dalam buku Filsafat dan
Teosofat Akhlak). Dan Kesabaran merupakan salah satu ciri
mendasar orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Bahkan
sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran merupakan
setengahnya keimanan. Sabar memiliki kaitan yang tidak
mungkin dipisahkan dari keimanan: Kaitan antara sabar dengan
iman, adalah seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan
yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana juga tidak ada jasad
yang tidak memiliki kepala.

bersabarlah karena Allah dan sebaiknya kita bersabar sebagaiman


kesabaran orang yang yakin akan datangnya kemudahan,
mengetahui tempat kembali yang baik, mengharap pahala, dan
senang mengingkari kejahatan. Sebarapapun pemasalahan yang
kita hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu
sesungguhnya akan datang bersama dengan kesabaran.

Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan dalam setiap


kesulitan itu ada kemudahan. Ujian Allah kepada hambanya di
dunia bukan karena kemurkaan Allah kepadanya , akan tetapi
untuk menjaganya dari hal-hal yang dibenci atau sebagai
penghapus dosa-dosanya atau untuk mengangkat derajatnya,
apabila dia menerimanya dengan ridha maka tercapailah
keinginannya.

Sulaiman At-Taimi berkata:” sesungguhnya seorang mukmin,


terkadang dia di uji dan terkadang dia selamat dari ujian, ujiannya
merupakan penghapus dan pengingat sedang orang kafir juga
terkadang di uji dan terkadang terbebas dari musibah , akan tetapi
dia tak ubahnya seperti unta yang terikat, ia tidak memahami
mengapa diikat dan ia juga tidak mengerti mengapa ia
dilepaskan”.

Diriwayatkan dari Abdullah ibn Mas’ud : jalan keluar dan


kelapangan hati itu ada dalam keyakinan dan keridhaan hati.
Sedangkan keresahan dan kesedihan itu ada dalam keraguan dan
ketidaksukaan. Dia juga pernah mengatakan bahwa orang yang
banyak bersabar akan memperoleh yang terbaik.

Al- Asmai meriwayatkan dari seorang Arab Badui yang


mengatakan ”takutlah terhadap keburukan yang muncul dari
tempat yang baik, dan berharaplah kebaikan dari tempat yang
buruk. Sebab bisa jadi kehidupan itu ada karena adanya
permintaan untuk mati, dan bisa jadi kematian itu terjadi karena
adanya harapan untuk tetap hidup. Dan tak jarang rasa nyaman
itu datang dari rasa takut”. {Jika kamu menderita kesakitan, maka
sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula) ,
sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari
Allah apa yang mereka tidak harapkan QS. An-Nisa: 104}dengan
alasan yang tersurat dalam ayat diatas, maka kaum mukminin
sejati akan selalu sabar, tabah, tenang, dan tetap menjalankan hak
Allah ketika mereka ditimpa musibah. Kualitas yang ditunjukkan
kaum mukminin tersebut dibandingkan dengan kaum non-
mukminin hanyalah sepersepuluhnya. Hal ini disebabkan kaum
mukmin punya kekuatan keimanan dan keyakinan.

6. Senyum

Kita harus meneliti relung hati kita jikalau kita tersenyum dengan
wajah jernih kita rasanya ikut terimbas bahagia. Kata-kata yang
disampaikan dengan senyuman yang tulus, rasanya lebih enak
didengar daripada dengan wajah bengis dan ketus. Senyuman
menambah manisnya wajah walaupun berkulit sangat gelap dan
tua keriput. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita termasuk
orang yang senang tersenyum untuk orang lain? Mengapa kita
berat untuk tersenyum, bahkan dengan orang yang terdekat
sekalipun. Padahal Rasulullah yang mulia tidaklah berjumpa
dengan orang lain kecuali dalam keadaan wajah yang jernih dan
senyum yang tulus.

Senyum merupakan suatu ekspresi yang terpancar pada raut


wajah seseorang atau pergerakan pada bibir untuk
mengekspresikan ungkapan hati yang senang, karena pada
dasarnya senyum adalah suatu bentuk kebahagiaan
seseorang.sebagaimana dalam hadits diterangkan bahwa :

Dari Abu Dzar ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,


“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah
(bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

7. Salam

Ketika orang mengucapkan salam kepada kita dengan keikhlasan,


rasanya suasana menjadi cair, tiba-tiba kita merasa bersaudara.
Kita dengan terburu-buru ingin menjawabnya, di situ ada nuansa
tersendiri. Pertanyaannya, mengapa kita begitu enggan untuk
lebih dulu mengucapkan salam? Padahal tidak ada resiko apapun.
Kita tahu di zaman Rasulullah ada seorang sahabat yang pergi ke
pasar, khusus untuk menebarkan salam.

mencerminkan akhlaq yang mulia dalam diri seseorang. Dalam


hadits dikatakan bahwah.
“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan
tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah
satu bentuk kecintaan adalah menebar salam antar sesama
muslim.” (HR. Muslim)
Terdapat beberapa hal didalam salam:
Ø Mendoakan keselamatan (Assalamu Alaikum = Semoga
Keselamatan atasmu)
ØMendoakan Rahmat (Warrahmatullah = Dan (limpahan)
Rahmat Allåh)
Ø Mendoakan Berkah (Wabarakatuh = Dan (juga limpahan)
Keberkahan [Allåh]

8. Sapa

Saling sapa merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh


masyarakat indonesia dan harus kita budayakan. Karena dengan
kita menyapa seseorang suatu hubungan antar individu akan
menjadi lebih akrab dan hangat. Mari kita teliti diri kita kalau kita
disapa dengan ramah oleh orang lain rasanya suasana jadi akrab
dan hangat. Tetapi kalau kita lihat di mesjid, meski duduk
seorang jamaah di sebelah kita, toh nyaris kita jarang
menyapanya, padahal sama-sama muslim, sama-sama shalat, satu
shaf, bahkan berdampingan.

Tidak menjaga hubungan baik lebih dari 3 hari

Salah satu diantara prinsip yang diajarkan dan ditekankan dalam


islam adalah menjaga persaudaraan sesama muslim. Karena itu,
Allah memotivasi agar kaum muslimin berupaya menjadikan
muslim yang lain sebagaimana layaknya saudara.
Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, kemudian Allah mempersatukan
hatimu, lalu jadilah kalian orang-orang yang bersaudara, karena
nikmat Allah. (QS. Ali imran: 103).

Akan tetapi, membangun suasana persadauraan semacam yang


diajarkan islam, lebih sulit ketimbang memindahkan gunung.
Setan selalu berupaya memicu terjadinya permusuhan. Ketika
Iblis melihat kemajuan islam di akhir dakwah Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, dia sudah putus asa, tidak mungkin kaum
muslimin akan menyembahnya (melakukan syirik) di jazirah
arab. Karena mereka menjadi generasi yang sangat kuat imannya.
Tapi setan tidak tinggal diam, dia berupaya untuk memicu
munculnya permusuhan diantara mereka. Karena itu, sikap saling
mendzalimi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Sikap saling
mendzalimi telah menyatu dan menjadi warna hidup manusia.
Namun, islam tidak membiarkannya. Islam menekan agar
seminimal mungkin semacam ini bisa terjadi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak
menyapa) saudaranya lebih dari 3 hari.” (HR. Bukhari 6237 dan
Muslim 2560).

Islam tidak melarang umatnya untuk membenci muslim yang lain


secara mutlak. Karena setiap muslim yang merasa telah didzalimi
orang lain, dia pasti akan membencinya. Dan tidak bisa serta
merta memaafkannya. Untuk itu, islam memberikan batas
toleransi selama 3 hari. Toleransi bagi gejolak emosi yang itu
menjadi tabiat manusia.

9. Sopan

Kita selalu terpana dengan orang yang sopan ketika duduk, ketika
lewat di depan orang tua. Kita pun menghormatinya.
Pertanyaannya, apakah kita termasuk orang yang sopan ketika
duduk, berbicara, dan berinteraksi dengan orang-orang yang lebih
tua? Sering kita tidak mengukur tingkat kesopanan kita, bahkan
kita sering mengorbankannya hanya karena pegal kaki, dengan
bersolonjor misalnya. Lalu, kita relakan orang yang di depan kita
teremehkan. Patut kiranya kita bertanya pada diri kita, apakah
kita orang yang memiliki etika kesopanan atau tidak.
Pada dasarnya kita harus bersikap sopan kapan saja dan dimana
saja dalam kodisi apapun, karena pada hakikatnya sikap sopan
harus ada dalam diri seseorang.

Dalam konteks lain dikatakan bahwa “sebenarnya sifat-sifat


buruk yang timbul dalam diri seseorang bukanlah lahir dari fitrah
mereka. Sifat-sifat tersebut terutma timbul karena kurangnya
peringatan sejak dini dari orang tua dan para pendidik.

10. Santun

Kita pun berdecak kagum melihat orang yang mendahulukan


kepentingan orang lain di angkutan umum, di jalanan, atau
sedang dalam antrean, demi kebaikan orang lain. Memang orang
mengalah memberikan haknya untuk kepentingan orang lain,
untuk kebaikan. Ini adalah sebuah pesan tersendiri. Dikatakan
bahwa berbahasa santun menurut ajaran Islam tidak dipisahkan
dengan nilai dan norma sosial budaya dan norma-norma agama.
Kesantunan berbahasa dalam Alquran berkaitan dengan cara
pengucapan, perilaku, dan kosakata yang santun serta disesuaikan
dengan situasi dan kondisi (lingkungan) penutur, sebagaimana
diisyaratkan dalam ayat berikut: “..dan lunakkanlah suaramu,
sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara himar.” (QS.
Lukman: 19)

Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa harus


membudayakan perilaku yang baik dan beberapa diantara
perilaku yang baik itu dengan melaksanakan poin-poin 10S yang
telah kita bahas. Dengan pengaplikasian 10S sebagai budaya kita
sehari-hari niscaya dapat menciptakan kehidupan yang penuh
kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan antar sesama.

Você também pode gostar