Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Home About Login RegisterSearch Current Archives Announcements Statistics Indexing & Abstracting Journal History Contact
Home > VOLUME 8 NOMOR 2, TAHUN 2018 IN PRESS Focus & Scope
Author Guidelines
Author Fees
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of
Online Submission
Management and Pharmacy Practice)
Publication Ethics
Welcome to Our Journal
Screening For Plagiarism
Journal of Management and Pharmacy Practice (JMPF)
Editorial Board
Thank you for visiting Journal of Management and Pharmacy Practice (JMPF), Faculty of
Peer Reviewers
Pharmacy, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. JMPF, which was established in 2011 and
published 4 (four) times a year, has been accredited by Directorate General of Higer
Visitor Statistics
Education (DGHE) Ministry of Education, Indonesia
JMPF is the rst open access journal in Indonesia specialized in both research of
pharmaceutical management and pharmacy practice. Articles submitted in JMPF are peer TEMPLATE
reviewed, we accept review articles and original research articles with no
submission/publication fees.
JMPF receives manuscripts in both English (preferably) and Indonesian Language (Bahasa
Indonesia) with abstracts in bilingual, both Indonesian and English. JMPF is also open for
various elds such as pharmaceutical management, pharmacoeconomics,
pharmacoepidemiology, clinical pharmacy, community pharmacy, social pharmacy,
pharmaceutical marketing, goverment policies related to pharmacy, and pharmaceutical care. COVER LETTER
Manuscripts should be submitted online. Further inquiries could be directed to the
Announcements
Dear Readers, Authors, and Contributors of Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi (JMPF) USER
We would like to announce that as per 2018 publication, our layout galley has been renewed. Starting from JMPF Volume 8 Username
No. 1 and hereinafter, the updated version of our layout galley includes:
date of submission, Password
View
Submit Your Manuscript to JMPF
Menu
Home About Login Register Search Current Archives Announcements Statistics Indexing & Abstracting Journal History Contact
Focus & Scope
Author Fees
Editorial Team
Online Submission
Publication Ethics
Editorial In Chief
Prof. Dr. Achmad Fudholi, Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada Screening For Plagiarism
Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., Department of Pharmacology, Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada, Indonesia Peer Reviewers
Dra. Retnosari Andrajati, M.S., Ph.D., Apt., Faculty of Pharmacy, Universitas Indonesia
Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D., Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada Visitor Statistics
Dr. Dyah Ariyani Perwitasari M.Si., Ph.D, Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
Asst. Prof. Dr. Montarat Thavorncharoensap, Faculty of Pharmacy, Mahidol University
Prof. Dr. Rosnani Hashim, Cyberjaya University College of Medical Sciences TEMPLATE
Dr. Umi Athiyah, M.Si., Apt., Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga Dr.
Wiryanto, M.S., Apt., Faculty of Pharmacy, Universitas Sumatera Utara
Dr. Keri Lestari Dandan, M.Si., Apt., Faculty of Pharmacy, Universitas Padjajaran
Dra. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., Ph.D., Apt., Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada
COVER LETTER
Indeksasi Jurnal :
View My Stats
REFERENCE TOOLS
USER
Username
Password
Remember me
Login
NOTIFICATIONS
View
Menu
Home About Login Register Search Current Archives Announcements Statistics Indexing & Abstracting Journal History Contact
Home > Archives > VOLUME 8 NOMOR 1, TAHUN 2018 Focus & Scope
Author Guidelines
Author Fees
VOLUME 8 NOMOR 1, TAHUN 2018
Online Submission
Publication Ethics
Table of Contents
Screening For Plagiarism
Articles
Editorial Board
Evaluation of Pharmaceutical Service and Management of Drug, Disposable Medical Supply, 1-9
and Medical Equipment for Poned of Brebes Regency Peer Reviewers
Doni Hendri, Satibi Satibi, Dwi Endarti
Visitor Statistics
10.22146/jmpf.34436 Abstract views : 478 | views : 147
Performance Evaluation Learning and Growth Perspective Balai Pengawas Obat Dan 10-17 TEMPLATE
Makanan Jambi
Rahmat Hidayat, Marchaban Marchaban, Sumarni Sumarni
10.22146/jmpf.34437 Abstract views : 184 | views : 129
The Effect of BPJS Service Quality Level and Patient Characteristics to Patient Satisfaction 18-23
Performance Analysis of Pharmacist and In uencing Factors in the Era of National Healt 32-38
Insurance at Puskesmas
Satibi Satibi, Eliza Hanum Daulay, Gusti Ayu Oviani, Karina Erlianti, Achmad Fudholi, Dyah Ayu REFERENCE TOOLS
Puspandari
10.22146/jmpf.34441 Abstract views : 141 | views : 104
Username
Indeksasi Jurnal : Password
Remember me
Login
NOTIFICATIONS
View My Stats
View
JMPF Vol. 8 No. 1 : 39 – 50
ISSN-p : 2088-8139
ISSN-e : 2443-2946
Analysis of Profile and Contributing Factors to Non-Adherence towards Antibiotics Utilization Among
Caregivers of Paediatric Patients
1) 2) 1,3) 1,3)
I Komang Agus Bayu Krisnanta , Nani Parfat , Bobby Presley , Eko Setawan
1).
Departemen Farmasi Klinis dan Komunitas, Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya, Jalan Raya Kali Rungkut,
Surabaya
2).
Departemen Farmasetika, Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya, Jalan Raya Kali Rungkut, Surabaya
3.)
Pusat Informasi Obat dan Layanan Kefarmasian (PIOLK), Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya, Gedung FF Lantai
5 Jalan Raya Kali Rungkut, Surabaya
Submitted : 06-03-2018 Revised: 28-03-2018 Accepted: 28-03-2018
Korespondensi : Eko Setiawan : Email: satibi@ugm.ac.id
ABSTRAK
Ketidakpatuhan penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor penyebab muncul-nya kasus
resistensi antibiotik. Bagi pasien anak, ketepatan menggunakan antibiotik sepenuhnya bergantung pada
pengasuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil dan faktor penyebab ketidakpatuhan
penggunaan antibiotik oleh pengasuh pasien anak. Penelitian dilakukan secara prospektif terhadap
pengasuh pasien anak yang mendapatkan antibiotik pada sebuah klinik swasta di Surabaya. Perilaku
ketidakpatuhan diidentifikasi dengan menghitung jumlah obat yang digunakan pasien dibandingkan
dengan total obat yang diresepkan, dan nilai 80% digunakan sebagai batas untuk menggolongkan
pengasuh patuh dan tidak patuh. Analisis faktor penyebab ketidakpatuhan dilakukan dengan cara
melakukan wawancara dan hasil dianalisis dengan menggunakan Theory of planned behaviour sebagai
dasar teori pemetaan faktor penyebab ketidakpatuhan. Total 38 pengasuh bersedia terlibat dalam
penelitian dan 27 (71,05%) dari antaranya diklasifikasikan tidak patuh terhadap pengobatan. Beberapa
faktor penyebab ketidakpatuhan tersebut antara lain: keyakinan pengasuh akan reaksi obat yang tidak
dikehendaki, harapan akan kesembuhan yang salah, pengetahuan pengasuh yang salah tentang
antibiotik, rutinitas atau kesibukan pengasuh, lupa, fenomena berbagi obat, dan jenis sediaan yang
diberikan kepada pasien. Perilaku tidak patuh terhadap penggunaan antibiotik di komunitas kota
Surabaya dapat dikatakan cukup besar dan penyebab perilaku tersebut tidak semata disebabkan oleh
pengetahuan yang kurang. Pemberian intervensi untuk memperbaiki perilaku ketidakpatuhan
seharusnya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan pasien saja tetapi lebih juga
memperhatikan faktor penyebab lain sehingga dapat memperoleh dampak yang signifikan. Penelitian
lebih lanjut untuk mengidentifikasi jenis intervensi yang paling baik beserta dengan dampak dari
implementasi intervensi tersebut perlu dilakukan sebagai upaya pemetaan awal sebelum dibuat suatu
kebijakan baik yang bersifat lokal maupun nasional.
Kata kunci: Kepatuhan, Antibiotik, Pediatik,
ABSTRACT
Non-adherence to antibiotic is considered as one of causes of antibiotic resistance. Caregiver
plays a vital role to ensure that the paediatric patients adhere to the antibiotic treatment prescribed by
physician. This study aimed to analyze the profile and factors contributing to non-adherence behavior
among caregivers of pediatric patients. Caregivers of pediatric patients were recruited from one of
private clinic in Surabaya. The percentage ratio of medication used to total prescribed medication was
calculated to measure adherence, cut-off of 80% was used in this study to categorize adherence and
non-adherence. Factors contributing to the non-adherence behavior was identified by intervewing the
caregivers and the results was analysed based on Theory of planned behavior as a guide for mapping
factors contributing to non-adherence. Twenty-seven out of a total of 38 caregivers (71.05%) categorized
as non-adherence to the therapy. Several factors hindered adherence behavior identified in this study
were: caregivers’ belief on adverse drug reaction, false belief on the health prognostic, false knowledge
about antibiotic, time commitment of caregivers, forgetfulness, sharing medication among family
member phenomenon, and type of medicine preparation. Prevalence of non-adherence behavior
to antibiotic among community in Surabaya is relatively high and lack of knowledge does not always be
the only reason behind it. Other factors that might influence medication non-adherence need to be
considered to get better result, instead of only focusing on increasing patient’s knowledge. Further study
is needed to identify the best and more effective intervention to improve adherence as preliminary
mapping before establishing local or national scale policy. Keywords: Adherence, Antibiotic, Pediatric
Indonesia. Terdapat dua buah publikasi di seluruh pengasuh dari pasien anak yang
Indonesia terkait profil ketidakpatuhan dan mendapatkan antibiotik selama bulan Maret-
faktor yang menyebabkan pengasuh tidak Mei 2016 yang memenuhi kriteria inklusi,
patuh dalam memberikan antibiotik pada yaitu bersedia memberikan informed consent,
anak 22,23. Pemetaan faktor penyebab dan kriteria eksklusi, yaitu pengasuh pasien
ketidakpatuhan pada dua publikasi tersebut anak yang mendapat antibiotik dalam
menyebutkan tingginya perilaku sediaan cair. Kriteria drop out dalam
ketidakpatuhan berkisar antara 24,6%- penelitian ini adalah pengasuh pasien yang
65,15%. Detail informasi terkait jenis menolak kelanjutan pengambilan data di
ketidakpatuhan yang lebih sering dilakukan tengah-tengah penelitian.
oleh pengasuh pasien anak, antara lain: tidak Studi deskriptif-kuantitatif untuk
patuh terhadap dosis, waktu, dan frekuensi mengetahui profil kepatuhan dan ketidak-
pemberian, belum ditemukan pada dua patuhan pemberian antibiotik oleh pengasuh
penelitian tersebut. Ketiadaan informasi dilakukan dengan metode penghitungan jumlah
terkait jenis ketidakpatuhan tersebut dapat obat (medicines count). Dalam penelitian ini
menyulitkan tenaga kesehatan dalam digunakan nilai batas persentase minum obat
memberikan intervensi, misalnya materi sebesar 80,00% untuk mengklasifi-kasikan
edukasi yang tepat, untuk memperbaiki atau kepatuhan. Artinya apabila pengasuh
mencegah perilaku tersebut. Penelitian ini memberikan obat kepada pasien sebanyak
bertujuan untuk mengetahui tingkat, jenis, minimum 80,00% dari total yang diberikan
dan faktor yang mempengaruhi ketidak- maka dapat digolongkan sebagai pengasuh
patuhan pengasuh pasien anak rawat jalan yang patuh, sedangkan apabila di bawah nilai
dalam memberikan antibiotik pada pasien tersebut maka digolongkan pengasuh yang
anak. Berbeda dengan dua publikasi yang tidak patuh. Adapun jenis ketidakpatuhan
telah ada, eksplorasi faktor ketidakpatuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu: ketidak-patuhan
pada penelitian ini dilakukan berdasarkan dosis, ketidakpatuhan frekuensi, dan
teori perilaku yang telah terbukti bermanfaat ketidakpatuhan waktu pemberian. Identifikasi
ketika digunakan untuk mengeskplorasi jenis ketidakpatuhan dilakukan dengan cara
faktor penyebab ketidakpatuhan penggunaan menanyakan beberapa informasi kepada
obat pada kasus penyakit lain 24,25. pengasuh terkait cara pemberian antibiotik,
antara lain: 1) berapa bungkus puyer atau butir
METODOLOGI kapsul atau pil yang diberikan setiap
Desain penelitian yang digunakan pemberian, 2) berapa kali pemberian per hari,
adalah penelitian observatif yang dilakukan 3) pukul berapa antibiotik diberikan. Setelah
secara prospektif. Terdapat dua tahap
mendapat informed consent, peneliti
pelaksanaan penelitian, meliputi: tahap
memberitahukan kepada pengasuh bahwa
pertama dilakukan studi deskriptif- mereka akan dikunjungi dalam beberapa
kuantitatif tentang profil kepatuhan dan waktu kedepan. Apabila pengasuh menolak
ketidakpatuhan pengasuh dalam mengikuti untuk dikunjungi walaupun telah
petunjuk penggunaan antibiotik, dan tahap memberikan informed consent, maka pengasuh
kedua dilakukan studi deskriptif-kualitatif tersebut tidak dilibatkan dalam penelitian.
tentang faktor-faktor penyebab ketidak- Jadwal kunjungan pasti ke rumah pasien
patuhan pengasuh dalam memberikan tidak diberitahukan terlebih dahulu pada
antibiotik pada pasien anak. pengasuh dan dilakukan pada masa hari obat
Populasi yang digunakan pada mendekati habis atau tepat habis.
penelitian ini adalah seluruh pengasuh dari Studi deskriptif-kualitatif untuk
pasien anak berusia kurang dari 5 tahun yang mengetahui faktor-faktor penyebab ketidak-
mendapat terapi antibiotik di sebuah klinik patuhan dilakukan melalui metode
swasta di Surabaya. Sampel penelitian adalah wawancara pada pengasuh dengan bantuan
Hubungan antara besarnya biaya yang perlu paling banyak ditemukan dalam penelitian
dikeluarkan dan tingkat kepatuhan ini adalah ketidakpatuhan frekuensi dan
penggunaan obat perlu dibuktikan lebih waktu pemberian.
lanjut dalam sebuah penelitian. Sampai saat Ketidaktepatan frekuensi dan waktu
ini belum ditemukan penelitian yang pemberian obat akan sangat berdampak pada
mengidentifikasi keterkaitan antara besarnya ketercapaian target kadar antibiotik dalam
biaya dan kepatuhan penggunaan antibiotik tubuh pasien.29 Kemampuan antibiotik dalam
pada anak. mengeradikasi bakteri penyebab infeksi
Hasil analisis jenis perilaku dapat ditentukan oleh dua hal yakni kadar
ketidakpatuhan yang didapat dalam antibiotik dalam tubuh (concentration-
penelitian ini menunjukkan 24 pengasuh dependent antibiotics) atau lama waktu kadar
(63,16%) tidak patuh terhadap frekuensi antibiotik dalam tubuh berada di atas nilai
pemberian, 24 pengasuh (63,16%) tidak patuh minimum inhibitory concentration (MIC) bakteri
terhadap waktu pemberian, dan 1 pengasuh (time-dependent antibiotics) 30,31. Amoxicillin,
(2,63%) tidak patuh terhadap dosis sebagai antibiotik yang paling banyak
pemberian. Sampai saat ini, penelitian ini diresepkan untuk pasien ISPA anak,
merupakan penelitian pertama yang merupakan time-dependent antibiotics yang
mengidentifikasi jenis ketidakpatuhan memiliki waktu paruh pendek 32,33. Pemberian
pengasuh dalam memberikan antibiotik secara berulang dengan interval waktu yang
kepada pasien anak. Jenis ketidakpatuhan tepat perlu dilakukan sebagai upaya untuk
internal dan eksternal faktor).26 Hasil analisis Harapan terhadap kesembuhan yang
wawancara dengan pengasuh dalam tidak realistis dalam penelitian ini adalah
penelitian ini tidak menemukan tema terkait harapan pengasuh terhadap penggunaan
domain subjective norm. antibiotik di awal penggunaan akan langsung
Dua tema terkait attitude towards menimbulkan kesembuhan. Apabila outcome
behavior beserta dengan beberapa contoh yang diharapkan tersebut tidak segera
kutipan wawancara yang mendukung muncul, caregiver memilih untuk
dipaparkan pada bagian di bawah ini: menghentikan pemberian obat. Berikut
merupakan beberapa contoh kutipan yang
Keyakinan terhadap terjadinya reaksi
mengindikasikan harapan terhadap outcome
obat yang tidak dikehendaki (ROTD)
yang tidak realistis:
Ketakutan akan terjadinya ROTD
Kutipan 1: ”panasnya engga sembuh-
menyebabkan pengasuh menghentikan
sembuh eh mas, jadi saya ga terusin puyernya,
pemberian antibiotik ketika pasien anak
saya periksain lagi ke puskesmas.. dapet obat
menunjukkan tanda perbaikan gejala.
baru..”. (pengasuh no.28, perempuan 35
Terdapat penelitian yang menunjukan adanya
tahun)
hubungan antara keyakinan atau persepsi
terkait terjadinya suatu ROTD dan kepatuhan Terjemahan: “panasnya tidak sembuh-
sembuh mas… jadi saya tidak teruskan
penggunaan obat pada pasien kronis. 36-39
pemberian puyernya, (dan) saya periksakan
Pada kasus penyakit kronis, ketakutan
kembali anak saya ke puskesmas…. (dan dari
tersebut sangat dapat dipahami dengan
mempertimbangkan lamanya pasien puskesmas) mendapatkan obat baru”.
Kutipan 2: “batuknya tidak hilang-
menggunakan obat. Namun pada kasus
penggunaan antibiotik yang diresepkan hilang mas.. sudah 2 hari diberi obat tidak
untuk 3-5 hari, keyakinan akan terjadinya sembuh-sembuh.. masih demam.. jadi
ROTD sangat menarik untuk dieksplorasi parasetamolnya saja yang saya berikan..”.
(pengasuh no.36, perempuan 48 tahun).
dalam penelitian lebih lanjut. Beberapa
kutipan wawancara dengan pengasuh yang Domain perceived behaviour control pada
mengarah pada tema ini adalah sebagai penelitian ini diklafisikasikan lebih lanjut
berikut: menjadi dua sub-domain, yaitu: internal dan
eksternal. Terdapat empat tema terkait sub-
Kutipan 1: ”iya eh mas, obatnya ga aku
domain internal
kasi semua.. takut lambung anaku ga kuat.. jadi
mas, kalo batuk nya muncul baru aku kasi lagi
Pengetahuan pengasuh terkait
kalo ga ya ngga aku kasi mas.. kasian anaku antibiotik yang salah
kebanyakan obat..”. (pengasuh no.10, Terdapat dua pengetahuan pengasuh
perempuan 33 tahun)
yang salah, yaitu: 1) pengetahuan bahwa
Terjemahan: “iya mas, obatnya tidak antibiotik tidak perlu diberikan apabila
saya berikan semua.. takut jika lambung anak kondisi penyakit sudah kelihatan membaik
saya tidak kuat, (jadi) kalau batuk saja saya atau sembuh karena apabila dilanjutkan
berikan obatnya, kalau tidak batuk ya tidak adalah hal yang sia-sia, 2) minum antibiotik
saya berikan… Kasihan anak saya jika terlalu harus selalu setelah makan. Chan et al. (2012)
banyak obat”. membuktikan terdapat hubungan antara
Kutipan 2: “takut dikasi sering-sering pengetahuan tentang antibiotik dan
mas, (karena) anak saya masih kecil..nanti kepatuhan penggunaan obat. Pengetahuan
malah ga bagus buat badannya..”. (pengasuh tentang antibiotik yang rendah merupakan
no.33, laki-laki) salah satu faktor risiko penyebab perilaku
ketidakpatuhan penggunaan antibiotik.40
Harapan pengasuh terhadap
Intervensi berupa pemberian edukasi pada
kesembuhan yang tidak realistis
pengasuh anak diharapkan dapat
memperbaiki pengetahuan terkait antibiotik.
dari perilaku tersebut, pasien anak tidak untuk mendapatkan paket diagnosis dan obat
mendapatkan obat sesuai dengan seharusnya. dapat menyebabkan pengasuh dalam
Berikut adalah kutipan yang penelitian tidak mengalami masalah untuk
mengindikasikan faktor berbagi obat: mendapatkan obat sehingga faktor harga
Kutipan 1: ”jadi begini…dari hari Senin tidak mempengaruhi perilaku
kembarannya (pasien anak) sepeti tertular ketidakpatuhan dalam penelitian ini.
batuk, jadi saya beri juga obatnya tiga kali Harapan yang tidak realistis terkait outcome
sampai hari selasa, nahhh ketika batuknya dan rasa solidaritas untuk berbagi obat
sudah hilang saya tidak berikan ke merupakan dua tema penyebab
kembarannya lagi..”. (pengasuh no.27, wanita ketidakpatuhan yang tidak ditemukan dalam
30 tahun). pustaka terpublikasi di Indonesia yang lain.
Terdapat satu tema terkait sub-domain
eksternal. KESIMPULAN
Perilaku ketidakpatuhan dalam
Jenis sediaan yang diberikan memberikan antibiotik kepada pasien anak
Faktor jenis sediaan dalam penelitian ditemukan pada 71% pengasuh yang terlibat
ini yang dimaksud adalah tablet atau puyer dalam penelitian ini. Tidak patuh terhadap
sehingga dalam pemberiannya sering ditolak frekuensi pemberian dan waktu pemberian
oleh pasien anak. Berikut beberapa contoh merupakan jenis ketidakpatuhan terbanyak
kutipan yang mengindikasikan faktor jenis ditemukan dalam penelitian ini. Adanya
sediaan yang diberikan yaitu: keyakinan terhadap reaksi obat yang tidak
Kutipan 1: ”kasihan eh mas, setiap dikehendaki (ROTD), harapan terhadap
puyer diberikan pasti dimuntahkan.. katanya kesembuhan/outcome yang salah,
pahit.. jadi tidak saya teruskan..”(pengasuh pengetahuan caregiver yang salah tentang
no.37, wanita 49 tahun). antibiotik, rutinitas/kesibukan caregiver, lupa,
Dibandingkan dengan dua penelitian fenomena berbagi obat, serta jenis penyiapan
lain yang serupa di Indonesia, penelitian ini sediaan yang diberikan merupakan penyebab
merupakan penelitian pertama yang perilaku ketidakpatuhan pengasuh dalam
memetakan faktor penyebab perilaku memberikan antibiotik. Perlu dilakukan
ketidakpatuhan pengasuh dalam penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi
memberikan antibiotik yang menggunakan intervensi terbaik sebagai upaya pencegahan
Theory of planned behavior sebagai dasar semakin besarnya dampak ketidakpatuhan
analisis. Penelitian yang dilakukan di Padang penggunaan antibiotik di Indonesia.
menemukan beberapa faktor yang Kerjasama yang solid antara institusi
menyebabkan perilaku tidak patuh pengasuh pendidikan tinggi, dinas kesehatan, dan
dalam memberikan obat, yaitu: sibuk, lupa, tenaga kesehatan setempat diharapkan
pasien anak terkesan sudah sembuh, dan mampu menciptakan intervensi yang
anak tidak dapat menelan obat, dan faktor- menjawab kebutuhan lokal suatu wilayah.
faktor tersebut juga ditemukan dalam
peneltian ini.23 Rasa obat yang tidak enak, PENDANAAN
lupa dalam memberikan obat, dan sibuk Penelitian ini tidak didanai oleh
merupakan beberapa faktor yang ditemukan sumber hibah manapun.
dalam penelitian yang dilakukan di Poliklinik
Umum Departemen IKA RSCM dan, juga, KONFLIK KEPENTINGAN
ditemukan dalam penelitian ini.22 Mahalnya Peneliti menyatakan tidak terdapat
harga obat yang merupakan salah satu faktor konflik kepentingan apapun pada penelitian
penyebab ketidakpatuhan dalam penelitian ini.
Wibowo et al. tidak ditemukan dalam
penelitian ini. Harga yang relatif terjangkau DAFTAR PUSTAKA
36. Chao J, Nau DP, Aikens JE. Patient- reasons for non-adherence to treatment
reported perceptions of side-effects of among patients with rheumatoid
antihyperglycemic medication and arthritis: A focus group study.
adherence to medication regimens in Proceedings of Singapore Healthcare.
persons with diabetes mellitus. Clin 2017;26(2):109-113.
Ther. 2007;29(1):177-180. 40. Chan YH, Fan MM, Fok CM, Lok ZL,
37. Okoronkwo I, Okeke U, Chinweuba A, Ni M, Sin CF, et al. Antibiotics
Iheanacho P. Nonadherence factors and nonadherence and knowledge in a
sociodemographic characteristics of community with the world's leading
hiv-infected adults receiving prevalence of antibiotics resistance:
antiretroviral therapy in Nnamdi implications for public health
Azikiwe University Teaching Hospital, intervention. Am J Infect Control. 2012
Nnewi, Nigeria. ISRN AIDS. 2013; 2013: Mar;40(2):113-117.
843794. 41. Medi RK, Mateti UV, Kanduri KR,
38. Okuboyejo S. Non-adherence to Konda SS. Medication adherence and
medication in outpatient setting in determinants of non-adherence among
nigeria: the effect of employment south Indian diabetes patients. Journal
status. Glob J Health Sci. 2014;6(3):37-44. of Social Health and Diabetes. 2015;3:48-
39. Lee WP, Lee SSS, Xin X, Thumboo J. 51
Towards a better understanding of