Você está na página 1de 42

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ.
Suatu sistem organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh.
Dalam melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan
atau kerjasama anatara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar
kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan
dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau
pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi (Lita,
2006).
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem
endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap
adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua
kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai
alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf
mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan
rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya
memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut (Kus Irianto,
2004).
1.2 Tujuan
Penulis bertujuan untuk memberikan informasi mengenai anatomi dan
fisiologi sistem neurologi.

BAB II

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 1


ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI

2.1 Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus
dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang pentng ini juga mengatur
kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya, karena pengaturan
saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh
hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam
system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan,
bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami,
belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil
kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam bentuk
kepribadian dan tingkah laku individu.
Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong)
serta Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat
berkaitan dan terintegrasi satu sama lainnya sehingga bersama-sama
berfungsi sebagai satu unit.(Valerie C.Scanlon (2006)

2.2 Fungsi Sistem Saraf

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 2


Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem saraf
mempunyai 3 fungsi utama yaitu :
1. Sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini
dilakukan oleh alat indera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit
dan lidah. Dengan adanya alat-alat ini, maka kita akan dengan mudah
mengetahui adanya perubahan yang terjadi disekitar tubuh kita.
2. Sebagai alat pengendali
Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat
bekerja serasi sesuai dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf,
semua organ tubuh akan bekerja dengan kecepatan dan ritme kerja yang
akurat.
3. Sebagai pusat pengendali tanggapan
Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap
perubahan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan sekitar.
Karena saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja seluruh alat tubuh,
maka jaringan saraf terdapat pada seluruh pada seluruh alat-alat tubuh
kita..(Valerie C.Scanlon (2006)
2.3 Bagian –bagian sel saraf
Jaringan saraf terdiri dari :
1) Neuron (sel saraf)
Neuron (sel saraf) Merupakan unit anatomis dan fungsional sistem
persarafan.

a. Bagian-bagian dari neuron :


 badan sel (inti sel terdapat didalamnya)
 dendrit : menghantarkan impuls menuju badan sel
 akson : menghantarkan impuls keluar dari badan sel
(Tarwoto, (2013)
b. Klasifikasi neuron berdasarkan bentuk :
 Neuron unipolar

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 3


Terdapat satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan
sel, satu cabang menuju perifer & cabang lain menuju SSP
(neuron sensorik saraf spinal)
 Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan, 1 akson dan 1 dendrit
 Neuron multipolar
Terdapat beberapa dendrit dan 1 akson yg dpt bercabang-cabang
banyak sekali.
Sebagian besar organela sel pd neuron terdpt pada sitoplasma
badan sel
Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf keseluruh tubuh
(somatik dan visceral.
Impuls neuron bersifat listrik disepanjang neuron dan bersifat
kimia diantara neuron (celah sinap / cleft sinaptik)
Zat kimia yg disinteis neuron & disimpan didalam vesikel ujung
akson disebut neurotransmiter yg dpt menyalurkan impuls
Contoh neurotransmiter : asetilcolin, norefineprin, dopamin,
serotonin, gama-aminobutirat (GABA) (Tarwoto, (2013)
2) Sel penyokong (neuroglia pada ssp dan SCHWANN pada SST
Terdapat ada 4 neuroglia yaitu :
 Microglia : berperan sebagai fagosit
 Ependima : berperan dalam produksi CSF

 Astrosit :berperan menyediakan nutrisi neuron dan


mempertahankan potensial biolelektrik
Oligodendrosit : menghasilakan myelin pada SSP yang
merupakan selubung neuron (Tarwoto, (2013)
3) Mielin
 komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan
saraf (neuron)
 menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.
 daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 4


transmisi impuls pd saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak
bermelin, karena adanya loncatan impuls dari satu nodus
kenodus lainnya (konduksi saltatorik) (Tarwoto, (2013)
2.4 pembagian sistem saraf secara anatomi
2.4.1 SISTEM SARAF PUSAT (SSP)
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang
belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat
lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (bahasa Latin: 'ensephalon') dan
sumsum tulang belakang (bahasa Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya
merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting
maka perlu perlindungan. (Tarwoto, (2013)
Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3
lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan
terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai
berikut:
 Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan
tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater
yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala
dengan duramater terdapat rongga epidural.
 Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti
sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor
cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela
membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai
bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
 Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan
dengan lipatan-lipatan permukaan otak.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

 Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea).


 Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba).

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 5


 Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel
saraf di dalam sistem saraf pusat (Tarwoto, (2013)

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama


tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian
luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada
sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

1) Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh
bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai
permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat
ditempati oleh banyak saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan,
pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian
dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna
kelabu berisi banyak badan sel saraf. (Sherwood 2011)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,
yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks
otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat
bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang
area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area
motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan
ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar
kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang
lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir
(yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat
penglihatan terdapat di bagian belakang. (Valerie C.Scanlon 2006)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 6


Gambar 1. Otak

1.1. Otak depan (Prosoncephalon)


Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.
Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum).
Diencephalon berkembang menjadi thalamus, hipotamus.(Valerie
C.Scanlon 2006)

) Otak Depan

(Prosonce

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 7


Gambar 1.1. Otak Depan (Prosoncephalon)
1.1.1. Otak Besar (Cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua
aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan
sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa
gerakan reflex otak. Pada bagian korteks otak besar yang
berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.
Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area.
(Tarwoto, (2013)
motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,
menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai
bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang
mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian
depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu menginga
analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan
terdapat di bagian belakang Merupakan bagian terluas dan
terbesar dari otak ,bentuk telur dan mengisi penuh bagian atas
rongga tengkorak. Adapun fungsi serebrum yaitu : untuk pusat
pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkenaan dengan
kepandaian (Intelegensi), ingatan(memori), kesadaran, pusat
menangis, keinginan buang air besar maupun kecil. Terdiri atas:
a) Lobus frontalis (depan), sebagai area motorik yg
membangkitkan impuls untuk pergerakan volunteer.
Area motorik kiri mengatur pergeakan sisi kanan tubuh
dan sebalikya.
b) Lobus oksipital (belakang), untuk pusat penglihatan
c) Lobus temporal (samping), untuk pusat pendengaran

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 8


d) Lobus parietal (tengah), untuk pusat pengatur kulit dan
otot terhadap panas, dingin, sentuhan,tekanan.
Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat
perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
(Valerie C. Scanlon 2006)

Gambar 1.1.1.a Otak Besar (Cerebrum)

Gambar 1.1.1.b. Otak Besar (Cerebrum), terdiri atas :


Lobus frontalis (depan), Lobus oksipital (belakang),

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 9


Lobus temporal (samping), dan Lobus parietal (tengah).
Thalamus
Thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai
“tempat penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal
motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju
bagian yang tepat dalam korteks. .(Valerie C.Scanlon 2006)

Gambar 1.1.2. Thalamus

1.1.2 Hipotalamus
Hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat
dan mengatur kepentingan biologis lainnya. Adapun fungsi lain dari
hypothalamus adalah
 Berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yg
melakukan fungsi vegetative penting untuk kehidupan seperti
pengaturan frekuensi jantung, TD, Suhu tubuh, keseimbangan
air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas seksual
 Sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri,
kegembiraan dan kemarahan.
 Memproduksi hormone yang mengatur pelepasan atau
inhibisi hormion kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi
keseluruhan system endokrin. Muttaqin, Arif. (2011).

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 10


Gambar 1.1.3. Hipothalamus

1.2. Otak Tengah (Mesencephalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan
otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan
lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil
mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak
berkembang dan tetap menjadi otak tengah. . Muttaqin, Arif. (2011).

Gambar 1.2. Otak Tengah (Mesencephalon)


1.2. Otak Belakang (Rhombencephalon)
Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan
mielencephalon. Metencephalon berkembang menjadi cerebellum
dan pons varolli. Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi
medulla oblongata. . Muttaqin, Arif. (2011).

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 11


Gambar 1.3. Otak Belakang (Rhombencephalon)
1.2.1. Otak Kecil (Serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan
posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
Terletak di bagian bawah dan belakang tengkorak
dipisahkan dengan cerebrum, diatas medula oblangata,
Adapun fungsinya yaitu :
a. Pusat keseimbangan
b. Mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan
otot dengan baik
Menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan
kanan tubuh. . Muttaqin, Arif. (2011).

Gambar 1.3.1. Otak Kecil (Serebelum)


1.2.2. Sumsum Sambung (Medulla Oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang
dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 12


memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak
jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks
yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip. Muttaqin, Arif.
(2011).

Gambar 1.3.2. Sumsum Sambung (Medulla Oblongata)


1.2.3. Jembatan Varol (Pons Varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang. .(Valerie C.Scanlon 2006)

Gambar 1.3.3. Jembatan Varol (Pons Varoli)


2) Sistem Limbik
Diantara pusat otak dan korteks terletak sistem limbik. Limbik
berasal dari bahasa latin yang berarti batas. Sistem limbik
memungkinkan kita mengontrol insting atau naluri kita.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 13


Konsultasi antara pusat otak bagian atas dengan sistem limbik sangat
penting dalam formulasi emosi.
Sistem limbik dihubungkan dengan daerah korteks serebral yang
terlibat dalam pembelajaran kompleks, bernalar, dan personalitas.
Limbik perempuan lebih besar dari pada laki-laki, maka dari itu
perempuan lebih sensitif dalam hal berperasaan dibanding laki-laki
karena semakin besar limbik seseorang, maka semakin besar pula tingkat
hubungan emosionalnya. Muttaqin, Arif. (2011).

Gambar Sistem Limbik

Sistem limbik terdiri atas bagian diensafalon yaitu, Talamus,


Hipothalamus, Amigdala, dan Hippocampus.
 Talamus
Talamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai pusat
penerimaan untuk sensor data dan sinyal-sinyal motorik.
Saluran neuron dari talamus ke neokorteks adalah saluran yang besar dan
panjang (jauh), kajian neurologi mendapati hadirnya gumpalan saluran
neuron yang lebih halus (kecil dan pendek) yang menghubungkan
talamus ke wilayah amigdala.
Stimulus (mata, telinga dan pancaindra lainnya)  Otak  Talamus
 Sinaps Tunggal  Amigdala
Isyarat ini oleh amigdala memberi reaksi atau respon emosi. Isyarat
ke dua dari talamus di salurkan ke neokorteks untuk proses berfikir.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 14


Percabangan ini akan menyebabkan Amigdala (emosi) akan bertindak
lebih cepat sebelum Neokorteks (sempat berfikir). Maka ini menjelaskan
mengapa ada saatnya emosi bertindak lebih cepat sebelum otak rasional
sempat berfikir.
Ada sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa talamus dapat
membuat gelombang untuk memblokade semua suara saat tubuh kita
tertidur. Sekelompok tim yang di pimpin oleh Dr. Jeffrey ellenbogen dari
sekolah kesehatan Harvard, boston meneliti tentang gelombang tidur
yang di duga memblokir efek dari suara-suara dan informasi sensor yang
masuk ke otak saat tertidur di sebabkan oleh tubulus. Dr. Jeffrey
mengamati para sukarelawan setiap malamnya menggunakan sebuah alat
yang merekam aktivitas kelistrikan pada otak. Sukarelawan yang
memiliki tingkat gelombang tidur yang tinggi tidak terbangun karena
suara suara bising saat malam ke 2 dan ke 3, beberapa bahkan tidak
menyadari bahwa ada suara2 yang mengganggu saat mereka tertidur. Dr.
Jeffrey berpendapat bahwa semua itu karena talamus dapat membuat
gelombang untuk memblokade semua suara saat seseorang tertidur.
Muttaqin, Arif. (2011).

Gambar 1. Talamus

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 15


 Hipothalamus
Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus ,
tempat neurosekresi yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada
hipofisis. Terletak di dasar otak depan. (Muttaqin, Arif. 2011).
Hipotalamus juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
limfatik dan merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian otak
menuju ke korteks otak besar yang mengatur bermacam-macam fungsi
seperti suhu tubuh, pola tidur, keseimbangan air, rasa lapar dan kenyang ,
rasa haus, emosi , dan tingkah laku reproduktif.
Adapun fungsi hipotalamus yang lebih mendetail adalah sebagi berikut :
 Dalam pengaturan suhu tubuh
 Pengatur nutrisi
 Penumbuhan sifat agresif
 Tempat sekresi hormone yang memengaruhi pengeluaran
hormonepafa kelenjar hipofisis
 Pengaturan dalam gerak refleks
 Fisiologi denyut jantung
 Berperan bernafas
 Perlebaran penyempitan pembuluh darah (Muttaqin, Arif. 2011).

Hipotalamus terbagi atas :

 Hipotalamus anterior merupakan pusat yang mengatur rasa


haus , aktifitas seksual yg di aktifasi oleh hormon seks , dan
keringat yang disebabkan panas .
 Hipotalamus posterior merupakan pusat yang mengatur ketika
kita merasa dingin dan mencium bau .
 Hipotalamus lateral merupakan pusat yang mengatur rasa lapar ,
respon ketika kita merasa takut atau berani. Di bagian
hipotalamus inilah terdapat banyak neuron yang berhubungan
langsung dengan bagian inti sel hipotalamus tengah.
 Hipotalamus ventral berfungsi mensintesis beberapa hormon
untuk dikirim ke bagian tonjolan akson yang akan dilepaskan ke
dalam darah dan disampaikan di hipofisis anterior.
 Hipotalamus Ventromedial merupakan pusat yang mengatur
ketika kita merasa kenyang. (Muttaqin, Arif. 2011).

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 16


Gambar 2. Hipotalamus
 Amigdala
Amigdala berasal dari bahasa Latin Amigdalae yaitu
sekelompok saraf yang berbentuk seperti kacang almond.
Berfungsi dalam pengolahan data sensorik dan ingatan atas
emosi. Tubuh akan bereaksi menggunakan amigdala sebagai
pusat emosi lebih cepat daripada tubuh menyadari apa yang
dilakukannya. Emosi yang ditangkap oleh amigdala akan
dirasionalisasikan oleh salah satu komponen dari system limbic
yang lain yang dinamakan korteks prefrontal. Ketika amigdala
mengontrol emosi, korteks prefrontal mengendalikannya dalam
proporsi seimbang. (Muttaqin, Arif. 2011).
Amigdala maupun Hipotalamus ( yang juga menerima sinyal
dari amigdala ) memiliki fungsi ganda yang saling berlawanan,
artinya perubahan yang akan dihasilkan dari perangsangan ini
dapat memicu kompoen pembentuk stres maupun juga komponen
pembentuk ketentraman jiwa. Komponen perilaku ini berada pada
nucleus-nukleus berbeda sehingga pemunculannya pun
tergantung pada bagian mana yang mengalami perangsangan. Jika
emosi timbul, hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan
ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panic
yang akhirnya akan timbul. Karena rangsangan ini terjadi

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 17


pengembalian melalui hipotalamus ke system limbik kemudian ke
korteks prefrontal. Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan
kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus
kotekol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam
menanggapi stress ( University of California, San Diego,Health
Library ) ) sehingga membuat orang yang sedang emosi tidak
terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam
perbuatan.
Mekanisme kerjanya, amigdala memproses emosi secara
langsung atau melalui system limbil yang lain yang sinyalnya
diberikan oleh amigdala. Untuk komponen emosi yang kerjanya
dijalarkan ke hipotalamus, maka yang menentukan komponen
emosi apa yang akan timbul ( senang atau kecewa, marah atau
bahagia serta komponen lain ) ditentukan oleh amigdala.
Hipotalamus hanya sebagai tempat pembentukan, tapi konsep
atau pola emosi yang akan dibentuk sudah ditentukan oleh
amigdala meskipun hipotalamus sendiri dapat menghasilkan
komponen prilaku dengan menggunakan rangsangan listrik.
Dengan demikian, Amigdala berperan besar dalam memebentuk
kepribadian seseorang. Jika amigdala bekerja dengan baik, maka
baik pula sistem yang lain. Karena pengaruhnya sehingga
menghasilkan kepribadian yang baik pula terhadap seseorang. .
(Valerie C.Scanlon 2006)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 18


Gambar 3. Amigdala
 Hippocampus
Hippocampus berasal dari bahasa Yunani; hippo: kuda,
kampos:monster laut. Disebut kudalaut, dilihat dari bentuknya yang
menyerupai kudalaut. Hippocampus berfungsi sebagai kegiatan
mengingat dan navigurasi ruangan. hippocampus juga bertanggung jawab
untuk menyimpan kenangan, biasanya bagian ini akan mengalami
atrophy rata-rata pada usia 55-60 tahun.
Psikolog dan ahli saraf umumnya sepakat bahwa hippocampus
memiliki peran penting dalam pembentukan kenangan baru tentang
peristiwa yang dialami (memori episodik atau otobiografi).
Kerusakan pada hippocampus tidak mempengaruhi beberapa tipe
memori, seperti kemampuan untuk belajar motor baru atau keterampilan
kognitif (memainkan alat musik, atau memecahkan teka-teki jenis
tertentu, misalnya). Fakta ini menunjukkan bahwa kemampuan tersebut
tergantung pada jenis memori (memori prosedural) dan wilayah otak
yang berbeda. Lebih lanjut, pasien amnesic sering menunjukkan
"implisit" memori untuk pengalaman bahkan tanpa adanya pengetahuan
sadar. Dalam hippocampus, arus informasi sebagian besar searah, dengan
sinyal merambat melalui serangkaian lapisan sel padat, pertama ke
dentate gyrus, kemudian ke lapisan CA3, kemudian ke lapisan CA1,
kemudian ke subiculum, kemudian keluar dari hippocampus ke EC.
Masing-masing lapisan juga mengandung sirkuit intrinsik kompleks dan
koneksi longitudinal yang luas.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 19


Gambar 4. Hippocampus
3) Batang otak
Batang otak terdiri dari:
 Diensefalon, ialah bagian otak yang paling rostral, dan tertanam di antara
ke-dua belahan otak besar (haemispherium cerebri). Diantara diensefalon
dan mesencephalon, batang otak membengkok hampir sembilah puluh
derajat kearah ventral. Kumpulan dari sel saraf yang terdapat di bagian
depan lobus temporalis terdapat kapsula interna dengan sudut
menghadap kesamping. Fungsi dari diensefalon:
a. Vasokonstriktor, mengecilkan pembuluh darah
b. Respiratori, membantu proses persarafan.
c. Mengontrol kegiatan refleks.
d. Membantu kerja jantung.
 Mesensefalon, atap dari mesensefalon terdiri dari empat bagian yang
menonjol ke atas. Dua di sebelah atas disebut korpus kuadrigeminus
superior dan dua di sebelah bawah disebut korpus kuadrigeminus
inferior. Serat saraf okulomotorius berjalan ke ventral di bagian medial.
Serat nervus troklearis berjalan ke arah dorsal menyilang garis tengah ke
sisi lain. Fungsinya:
a. Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata.
b. Memutar mata dan pusat pergerakan mata.
 Pons varoli, brakium pontis yang menghubungkan mesensefalon dengan
pons varoli dengan serebelum, terletak di depan serebelum di antara otak
tengah dan medula oblongata. Disini terdapat premotoksid yang
mengatur gerakan pernapasan dan refleks. Fungsinya:
a. Penghubung antara kedua bagian serebelum dan juga antara medula
oblongata dengan serebelum atau otak besar.
b. Pusat saraf nervus trigeminus.
 Medula oblongata merupakan bagian dari batang otak yang paling bawah
yang menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis. Bagian bawah
medula oblongata merupakan persambungan medula spinalis ke atas,
bagian atas medula oblongata yang melebar disebut kanalis sentralis di
daerah tengah bagian ventral medula oblongata. Fungsi medula
oblongata:
a. Mengontrol kerja jantung.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 20


b. Mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriktor).
c. Pusat pernapasan.
Mengontrol kegiatan refleks .(Valerie C.Scanlon 2006)
4) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Medulla spinalis merupakan bagian dari susunan saraf pusat, terletak
di dalam canalis vertebralis dan merupakan lanjutan dari medulla
oblongata dan ujung caudalnya membentuk conus medullaris.
Panjangnya pada pria sekitar 45 cm dan wanita 42-43 cm. segmen upper
cervical & thoracal berbentuk silindris dan segmen lower cervical &
lumbal berbentuk oval. Berawal dari dasar otak (atlas/V.C1), berakhir
setinggi L1-L2 (conus medullaris), ke bawah melanjutkan diri sebagai
fillum terminale. Di bawah Conus medullaris terbentuk anyaman akar
saraf (saraf tepi) menyerupai ekor kuda (cauda equina). Setiap pasangan
saraf keluar melalui Intervertebral foramina. Saraf Spinal dilindungi oleh
tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.
Saraf spinal berjumlah 31 pasang yaitu : 8 pasang saraf servikal, 12
pasang saraf thorakal, 5 pasang saraf lumbal, 5 pasang saraf sakral, dan 1
pasang saraf koksigeal.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian
luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan
berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk
dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari
reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk
dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui
tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel
saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari
sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motorik.
Sumsum tulang belakang adalah bagian SSP yang terletak di dalam
canalis cervikalis bersam ganglion radix pos yang terdapat pada setiap
toramen intervertebralis terletak berpasangan kiri dan kanan.(Valerie
C.Scanlon 2006)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 21


Fungsi sumsum tulang belakang adalah :

 Penghubung impuls dari dan ke otak


 Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks
 Organ ini mengurus persyarafan tubuh,anggota badan dan
bagian kepala.

Gambar 2.1 medula spinalis gambar 2.2 segmen medulla


spinalis
Dalam medulla spinalis lewat dua traktus dengan fungsi tertentu, yaitu traktus
desenden dan asenden. Traktus desenden berfungsi membawa sensasi yang
bersifat perintah yang akan berlanjut ke perifer. Sedangkan traktus asenden secara
umum berfungsi untuk mengantarkan informasi aferen yang dapat atau tidak dapat
mencapai kesadaran. Informasi ini dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu (1)
informasi eksteroseptif, yang berasal dari luar tubuh, seperti rasa nyeri, suhu, dan
raba, dan (2) informasi proprioseptif, yang berasal dari dalam tubuh, misalnya otot
dan sendi. (Batticaca, F.B. 2012)
Traktus desenden yang melewati medulla spinalis terdiri dari :
1. Traktus kortikospinalis, merupakan lintasan yang berkaitan dengan
gerakan-gerakan terlatih, berbatas jelas, volunter, terutama pada
bagian distal anggota gerak.
2. Traktus retikulospinalis, dapat mempermudah atau menghambat
aktivitas neuron motorik alpha dan gamma pada columna grisea
anterior dan karena itu, kemungkinan mempermudah atau
menghambat gerakan volunter atau aktivitas refleks.
3. Traktus spinotektalis, berkaitan dengan gerakan-gerakan refleks
postural sebagai respon terhadap stimulus verbal.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 22


4. Traktus rubrospinalis bertidak baik pada neuron-neuron motorik
alpha dan gamma pada columna grisea anterior dan mempermudah
aktivitas otot-otot ekstensor atau otot-otot antigravitasi.
5. Traktus vestibulospinalis, akan mempermudah otot-otot ekstensor,
menghambat aktivitas otot-otot fleksor, dan berkaitan dengan
aktivitas postural yang berhubungan dengan keseimbangan.
6. Traktus olivospinalis, berperan dalam aktivitas muskuler
Traktus asenden yang melewati medulla spinalis terdiri dari:
1. Kolumna dorsalis, berfungsi dalam membawa sensasi raba,
proprioseptif, dan berperan dalam diskriminasi lokasi.
2. Traktus spinotalamikus anterior berfungsi membawa sensasi raba
dan tekanan ringan.
3. Traktus spinotalamikus lateral berfungsi membawa sensasi nyeri
dan suhu.
4. Traktus spinoserebellaris ventralis berperan dalam menentukan
posisi dan perpindahan, traktus spinoserebellaris dorsalis berperan
dalam menentukan posisi dan perpindahan.
5. Traktus spinoretikularis berfungsi membawa sensasi nyeri yang
dalam dan lama. (Batticaca, F.B. 2012)
a. Meningen
Meningen terdiri atas tiga lapis yaitu: Duramater, arachnoid dan piamater.
Duramater merupakan lapisan yang kuat berupa jaringan fibrosa, Bersatu
dengan filum terminale. Arachnoid berupa lapisan tipis dan transparan serta
piamater yang melekat pada erat pada otak dan medulla spinalis. Rongga
antara duramater dan dinding canalis vertebralis disebut dengan epidural
yang merupakan area yang mengandung banyak pembuluh darah dan lemak.
Rongga antara duramater dengan arachnoid disebut dengan subdural yang
berisi cairan limfe. Sub dural tidak mengandung CSF. Rongga antara
Arachnoid dan Piamater disebut dengan Subarachnoid. Pada rongga ini
terdapat Cerebro Spinal Fluid, Pembuluh Darah dan akar akar saraf. .
(Valerie C.Scanlon 2006)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 23


Gambar 2.3 meningen
b. POTONGAN MELINTANG MEDULLA SPINALIS
Pada potongan melintang terlihat substansia grisea atau gray matter (abu-
abu) dan substansi alba atau white matter (putih). Bagian central membentuk
huruf H (Gray Matter) dan dikelilingi oleh White Matter. 2 bagian medulla
spinalis dipisahkan oleh septum medianus (dorsal/posterior) dan fissura
medianus (ventral/anterior). Sulcus dorsolateral (posterior) adalah pintu
masuk akar saraf posterior (sensorik) dan sulcus ventrolateral (anterolateral)
adalah pintu keluar akar saraf ventral (motorik) . 3 area white matter:
funikulus posterior, funikulus lateralis, funikulus anterio. (Sherwood 2011)
 Substansia grisea (gray matter )
1. Cornu Anterior (anterior horn cell/ AHC) berisi akar saraf
motorik.
2. Cirnu intermediolateral terbatas pada regio thoracal dan
upper lumbal
3. Cornu posterior (posterior horn cell/PHC berisi akar saraf
sensorik
Canalis Centralis terletak di tengah substansia abu-abu,
membagi medulla spinalis menjadi 2 daerah commisura
grisea anterior & Posterior (Sherwood 2011)
 Substansia alba (White matter)
1) Berisi serabut-serabut sensorik, motorik dan otonom
2) Terdiri dari tiga area funikulus, yaitu
a) anterior (berisi fasikulus descending/motorik)
b) lateral (berisi fasikulus decsending & ascending)
posterior (berisi fasikulus asceding/sensorik)
3) Tiap funikulus terdiri dari satu atau lebih traktus atau funikulus

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 24


Gambar 2.4 potongan melintang medulla spinalis
Gambar 2.5 Warna Biru = Tractus
Ascending (sensory) dan Warna
Merah = Tractus descending (motorik)

c. Cairan serebro spinal


Cairan Serebro Spinal merupakan Cairan bening hasil ultrafiltrasi dari
pembuluh darah di kapiler otak. Cairan ini selalu dipertahankan dalam
keadaan seimbangan antara produksi dan reabsorpsi oleh pembuluh darah.
CSF mengandung air, protein dalam jumlah kecil, oksigen dan
karbondioksida, Na,K,Ca,Mg,Cl, glukosa, Sel darah putih dalam jumlah
kecil, dan material organik lain (Sherwood 2011)
2.4.2 SISTEM SARAF FERIFER (TEPI)
Sistem Saraf Parifer adalah bagian dari sistem saraf yang didalam
sarafnya terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf
sensorik) dan dari (sel saraf motorik) sistem saraf pusat (SSP), yang
terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang. (Sherwood 2011)
Saraf sensorik (mengirimkan informasi ke Sistem saraf pusat dari organ-
organ internal atau dari rangsangan eksternal.)
Saraf motorik
(membawa informasi dari SSP ke organ,otot, dan kelenjar)
Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi terbagi menjadi :

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 25


 Saraf aferen, adalah saraf yang menghantarkan impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat.
 Saraf eferen, adalah saraf yang menghantarkan impuls dari
sistem saraf pusat ke efektor.
Sistem saraf ferifer dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sistem saraf somatik
Sistem saraf somatik terutama merupakan sistem motorik, yang semua
sistem saraf ke otot, Secara anatomik sistem saraf perifer digolongkan ke
dalam saraf-saraf otak sebanyak 12 pasang dan 31 pasang saraf spinal. 31
pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas &
dinding tubuh). 12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik
saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah leher & kepala).
(Sherwood 2011)
 Saraf kranial

Urutan Nama Saraf Sifat Saraf Memberikan saraf


saraf untuk dan fungsi
I Nervus Sensorik Hidung, sebagai alat
olfaktorius penciuman
II Nervus optikus Sensorik Bola mata, untuk
penglihatan
III Nervus Motorik Penggerak bola mata dan
okulomotoris mengangkat kelopak
mata
IV Nervus Motorik Mata, memutar mata dan
troklearis penggerak bola mata

V Nervus Motorik dan -


trigeminus sensorik
Kulit kepala dan kelopak
N. Oftalmikus Motorik dan mata atas
sensorik Rahang atas, palatum dan
N. Maksilaris hidung
Sensorik Rahang bawah dan lidah

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 26


N. Mandibularis
Motorik dan
sensorik

VI Nervus Motorik Mata, penggoyang sisi


abdusen mata
VII Nervus fasialis Motorik dan Otot lidah,
Sensorik menggerakkan lidah dan
selaput lendir rongga
mulut
VIII Nervus Sensorik Telinga, rangsangan
auditorius pendengaran
IX Nervus vagus Sensorik dan Faring, tonsil, dan lidah,
motorik rangsangan citarasa
X Nervus vagus Sensorik dan Faring, laring, paru-paru
motorik dan esophagus
XI Nervus Motorik Leher, otot leher
asesorius
XII Nervus Motorik Lidah, citarasa, dan otot
hipoglosus lidah

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 27


Gambar saraf kranial
 Saraf spinal
Tiap pasang saraf spinal terletak pada segmen tertentu (serviks,
toraks, lumbar, dll). Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya:
 8 pasang saraf spinal servikal (C1-C8), 12
 pasang saraf spinal toraks (T1-T12),
 5pasang saraf spinal lumbar (L1-L5), 5
 pasang saraf spinal sacral (S1-S5), 1
 pasang saraf spinal koksigeal (C0).

Gambar saraf spinal

2. Sistem saraf otonom

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 28


Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf yang bertanggung
jawab terhadap homeostasis. Kecuali pada otot rangka, yang mendapat
persarafan dari sistem saraf somatomotorik , semua organ yang lain
dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Ujung-ujung saraf berlokasi di otot
polos (contohnya : pembuluh darah, dinding usus, kandung kemih), otot
jantung, dan kelenjar (contohnya : kelenjar keringat, kelenjar ludah). Sistem
saraf memiliki dua divisi utama, sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis. Seperti telah dijelaskan diatas, beberapa target organ
dipersarafi oleh kedua divisi dan organ yang lain dipersarafi hanya oleh satu
divisi.19 (Sherwood 2011)
 Sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatis dimulai dari medula spinalis segmen
torakolumbal (torak 1 sampai lumbal 2).3,5,6,7,9 Serabut-serabut saraf ini
melalui rangkaian paravertebral simpatetik yang berada disisi lateral korda
spinalis yang selanjutnya akan menuju jaringan dan organ-organ yang
dipersarafi oleh sistem saraf simpatis. Tiap saraf dari sistem saraf simpatis
terdiri dari satu neuron preganglion dan saraf postganglion. Badan sel
neuron preganglion berlokasi di intermediolateral dari korda spinalis.9
Serabut saraf simpatis vertebra ini kemudian meninggalkan korda spinalis
melalui rami putih menjadi salah satu dari 22 pasang ganglia dari
rangkaian paravertebral simpatik.4,9
Selanjutnya serat-serat ini dapat mengalami salah satu dari ketiga hal
berikut : (1) serat-serat dapat bersinaps dengan neuron postganglionik
yang ada didalam ganglion yang dimasukinya. (2) Serat-serat dapat
berjalan ke atas atau kebawah dalam rantai dan bersinaps pada salah satu
ganglia lain dalam rantai tersebut. Atau (3) serat itu dapat berjalan melalui
rantai ke berbagai arah dan selanjutnya melalui salah satu saraf simpatis
memisahkan diri keluar dari rantai, untuk akhirnya berakhir di salah satu
ganglia paravertebral.1,4,9,10,11,12,13 Akson-akson neuron preganglion
kebanyakan bermielin, hantarannya lambat, tipe B.3,9,14
Pada rangkaian paravertebral simpatik, serabut-serabut preganglion
dapat bersinap badan sel dari neuron postganglion atau melalui cephalad

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 29


atau caudal untuk bersinap dengan neuron postganglion (kebanyakan
serabut -serabut saraf yang tidak bermielin,tipe C )3,.9,14 Di ganglia
paravertebral yang lain, neuron-neuron postganglion kemudian keluar dari
ganglia paravertebra menuju ke berbagai organ-organ perifer. Neuron
postganglion kembali ke saraf spinal melalui rami abu-abu, neuron ini
selanjutnya akan mempengaruhi tonus otot pembuluh darah, otot-otot
piloerektor, dan kelenjar keringat.4,9 (Sherwood 2011)
Ganglia prevertebra yang berlokasi di abdomen dan pelvis, terdiri dari
ganglia coeliaca, ganglia aoarticorenal, mesenterica superior dan inferior.
Ganglia terminal berlokasi dekat dengan organ yang disarafi contohnya
vesica urinaria dan rektum.4,6

Gambar 2. Alur perjalanan rami putih simpatetik 11

Berdasarkan letaknya, ganglia simpatetik digolongkan menjadi :5,6

1. Ganglia servikalis, terdiri dari 3 ganglia yaitu :

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 30


- ganglia servikalis superior
- ganglia servikalis media
- ganglia servikalis inferior
2. Ganglia thorakalis
3. Ganglia lumbalis

Gambar ganglia servikalis dan distribusinya.11

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 31


Gambar . Ganglion lumbalis11

Pembagian segmental saraf simpatis

Jaras simpatis yang berasal dari berbagai segmen medula spinalis tak

perlu didistribusikan ke bagian tubuh yang sama seperti halnya saraf-saraf

spinal somatik dari segmen yang sama.9,11

Serabut-serabut saraf dari sistem saraf simpatis tidak menginnervasi

bagian-bagian tubuh sesuai dengan segmennya. Sebagai contoh, serabut yang

berasal dari torakal 1 biasanya melewati rangkaian paravertebral simpatik naik

kedaerah kepala, torakal 2 untuk leher, torakal 3 sampai torakal 6 untuk dada,

torakal 7 sampai torakal 11 ke abdomen dan torakal 12, lumbal 1 sampai

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 32


lumbal 2 ke ekstremitas inferior. Pembagian ini hanya kurang lebih demikian

dan sebagian besar saling tumpang tindih.4,9,10,11,12

Distribusi serabut-serabut saraf dari sistem saraf simpatis ke masing-


masing organ ditentukan oleh posisi awal waktu dalam embrio. Disini
jantung menerima banyak serabut saraf simpatis dari rangkaian paravertebra
simpatik dari bagian leher karena jantung berada dileher pada waktu masa
embrio. Organ abdomen menerima innervasi dari sistem saraf simpatis dari
segmen torakal yang lebih rendah sesuai dengan asalnya.3,9 (Sherwood 2011)

Gambar 3. Distribusi sistem saraf otonom dan organ yang dipersarafinya 15

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 33


Gambar 4. Perbedaan alur sistem saraf serebrospinal dan sistem saraf otonom 11

Sifat- sifat khusus ujung saraf simpatis dalam medula adrenal 3,9

Serat saraf preganglionik simpatis berjalan tanpa mengadakan sinaps,


melalui jalan-jalan dari seluruh jalan dari kornu intermediolateral medula
spinalis, melalui rantai simpatis, kemudian melewati rantai splanknikus dan
berakhir di medula adrenal. Di medula adrenal, serat – serat saraf ini
langsung berakhir pada sel-sel neuron khusus yang mensekresikan epinefrin
dan norepinefrin kedalam aliran darah. Secara embriologi, sel-sel sekretorik
ini berasal dari jaringan saraf dan analog dengan neuron postganglionik,
bahkan sel-sel ini masih mempunyai serat-serat saraf yang rudimenter, dan
serat –serat inilah yang mensekresikan hormon-hormon. 3,9 (Sherwood 2011)

 Saraf paramsimpatis

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 34


Saraf dari sistem saraf parasimpatis meninggalkan sistem saraf pusat
melalui saraf-saraf kranial III, VII, IX dan X serta saraf sakral spinal kedua
dan ketiga; kadangkala saraf sakral pertama dan keempat. 3,6,9,10,11, Kira-kira
75% dari seluruh serabut saraf parasimpatis didominasi oleh nervus vagus
(saraf kranial X) yang melalui daerah torakal dan abdominal, seperti
diketahui nervus vagus mempersarafi jantung, paru-paru, esophagus,
lambung, usus kecil, hati, kandung kemih, pankreas, dan bagian atas uterus.
Serabut saraf parasimpatis nervus III menuju mata, sedangkan kelenjar air
mata, hidung, dan glandula submaksilla menerima innervasi dari saraf
kranial VII, dan glandula parotis menerima innervasi dari saraf kranial IX.
Sistem saraf parasimpatis daerah sakral terdiri dari saraf sakral II dan
III serta kadang-kadang saraf sakral I dan IV. Serabut -serabut saraf ini
mempersarafi bagian distal kolon, rektum, kandung kemih, dan bagian
bawah uterus, juga mempersarafi genitalia eksterna yang dapat
menimbulkan respon seksual. (Sherwood 2011)
Berbeda dengan sistem saraf simpatis, serabut preganglion parasimpatis
menuju ganglia atau organ yang dipersarafi secara langsung tanpa hambatan.
Serabut postganglion saraf parasimpatis pendek karena langsung berada di
ganglia yang sesuai, ini berbeda dengan sistem saraf simpatis, dimana neuron
postganglion relatif panjang, ini menggambarkan ganglia dari rangkaian
paravertebra simpatis yang berada jauh dengan organ yang dipersarafinya.3,11
(Sherwood 2011)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 35


Gambar 5. Perbedaan dasar anatomi dan respon simpatik dan parasimpatik11

Fisiologi sistem saraf otonom

Serat-serat saraf simpatis maupun parasimpatis mensekresikan salah satu


dari kedua bahan transmiter sinaps ini, asetilkolin atau norepinefrin. 1,3,4,6,9,16
Serabut postganglion sistem saraf simpatis mengekskresikan norepinefrin
sebagai neurotransmitter. Neuron- neuron yang mengeluarkan norepinefrin
ini dikenal dengan serabut adrenergik. Serabut postganglion sistem saraf
parasimpatis mensekresikan asetilkolin sebagai neurotransmitter dan dikenal
sebagai serabut kolinergik. Sebagai tambahan serabut postganglion saraf
simpatis kelenjar keringat dan beberapa pembuluh darah juga melepaskan
asetilkolin sebagai neurotransmitter. Semua saraf preganglion simpatis dan
parasimpatis melepaskan asetilkolin sebagai neurotransmitter karenanya
dikenal sebagai serabut kolinergik. Sedangkan asetilkolin yang dilepaskan
dari serabut preganglion mengaktivasi baik postganglion simpatis maupun
parasimpatis. (Sherwood 2011)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 36


Gambar 6. Neurotransmiter simpatik dan parasimpatik 4

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 37


BAB III
KESIMPULAN
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan
lainnya. Sel saraf terdiri atas milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia).
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik
dan konektor. Berdasarkan bentuknya, neuron dapat dibagi menjadi neuron
unipolar, bipolar dan multipolar.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan saraf tepi. Lapisan pada
sistem saraf yakni :
 Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem
saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah.
 Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara
piamater dan duramater.
 Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak.
Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut
cairan serebrospinal. Fungsi dari cairan ini yakni memberikan dukungan
mekanik pada otak dan bekerja seperti jaket pelindung dari air. Cairan
ini mengontrol eksitabilitas otak dengan mengatur komposisi ion,
membawa keluar metabolit-metabolit
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi
pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama
yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang
belakang.
Saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum
tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari
otaksedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela
ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat
tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 38


DAFTAR PUSTAKA
Sherwood (2011). Fisiologi Manusia, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Tarwoto, (2013). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 4. Jakarta : CV Sagung

Seto

Mohammad (2014). Anotomi Klinis Dasar, Prima, Jakarta Timur.

Valerie C.Scanlon (2006) buku ajar anatomi fisiologi EGC, Jakarta.

Batticaca, F.B. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan

Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika

Muttaqin, Arif. (2011). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan

Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika

Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam

Regulasi Kontraksi Otot Rangka. Medan: Fakultas Kedokteran USU.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 39


.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 40


ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 41
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM NEUROLOGI Page 42

Você também pode gostar