Você está na página 1de 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Pendahuluan

Air merupakan salah satu kebutuhan utama manusia sehingga terdapat ilmu pengetahuan
khusus yang membahas tentang air yaitu hidrologi. Secara umum , hidrologi adalah ilmu yang
mempelajari mengenai keberadaan air di bumi dan pengelolaannya. Sedangkan definisi hidologi
menurut para ahli yaitu :

 K. Linsley (1986) menyatakan bahwa hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air
yang ada di bumi, yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan
kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungannya dengan kehidupan.
 Singh (1992) menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik
menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya
proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi
tampungan,eksplorasi,pengembangan,manajemen.
 Marta dan Adidarma (1983) menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah
permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air serta reaksinya terhadap lingkungan dan
hubunganya dengan kehidupan.
 Sehingga dari pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang air baik di atmosfer, di bumi dan di dalam bumi tentang
terjadinya,perputarannya,serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini.

Secara umum hidrologi adalah ilmu yang menyangkut masalah air. Kajian ilmu hidrologi
meliputi :

 Hidrometeorologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai hubungan air dengan cuaca yaitu
air yang ada di atmosfer atau di atas permukaan bumi seperti air hujan.
 Potamologi adalah ilmu yang membahas mengenai aliran permukaan.
 Limnologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai air permukaan yang relatif tenang seperti
danau dan waduk.
 Geohidrologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai air yang berada di bawah permukaan
bumi atau air tanah.
 Kriologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai air yang berwujud padat seperti es dan salju
serta kualitas air.
Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan
karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil
antara lain bendungan dan jembatan. Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut
bagi teknik lingkungan , kebijakan lingkungan serta perencanaan. Pada hidrologi ini juga
dipelajari mengenai siklus hidrologi yaitu siklus pada bumi.

Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi. Siklus hidrologi ini
digambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam berbagai wujud baik
cair dan uap air pada permukaan baik di bawah permukaan bumi maupun di atmosfir. Siklus
hidrologi merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat jatuh ke bumi hingga
menguap ke udara hingga kemudian jatuh kembali kebumi. Siklusnya tidak berpangkal dan
berakhir dari laut ke atmosfir terus kepermukaan tanah dan kembali kelaut, dalam pergerakannya
untuk sementara air akan tertahan didanau, sungai, tanah, atau air tanah dan dapat dimamfaatkan
oleh manusia, kemudian kembali ke atmosfir.

Siklus air yang ada pada bumi tidak pernah berhenti yaitu dari atmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfer lagi melalui kondensasi , presipitasi , evaporasi dan transpirasi. Pemanasan
air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan
secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan,
salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju
bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian
diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi
terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

A. Evaporasi atau transpirasi


Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke
angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan)
itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk
hujan, salju, es.
B. Infiltrasi ke dalam tanah
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju
muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal
atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.
C. Air Permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai
lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran
permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu
sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.

GAMBAR 1.1
SIKLUS AIR

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang seperti danau, waduk, rawa,
dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Oleh karena itu , jumlah air di
bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

Macam-macam dan tahapan proses siklus air :

 Siklus Pendek / Siklus Kecil

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan

3. Turun hujan di permukaan laut

 Siklus Sedang

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat

4. Pembentukan awan

5. Turun hujan di permukaan daratan

6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali

 Siklus Panjang / Siklus Besar

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

2. Uap air mengalami sublimasi

3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es

4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat

5. Pembentukan awan

6. Turun salju

7. Pembentukan gletser

8. Gletser mencair membentuk aliran sungai

9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

GAMBAR 1.2
TAHAPAN PROSES SIKLUS AIR

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa banyak cabang ilmu dari hidrologi dan salah
satunya hidrogeologi. Hidro berarti air dan geologi berarti ilmu mengenai bumi. Hidrogeologi
merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan pergerakan air tanah dalam
tanah dan batuan di kerak bumi. Pengetahuan tentang hidrogeologi ini penting bagi manusia
karena fungsi dan kegunaannya meliputi 3 aspek menurut Told dalam RJ Kodoatie (1990) yaitu :

1) Aspek sebagai sumber alam yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.

2) Aspek bagian hidrologi di dalam tanah yang mempengaruhi keseimbangan siklus global.

3) Aspek anggota atau gen dari geologi.

Air tidak hanya terdapat di permukaan tanah tetapi juga dibawah permukaan tanah. Air ini
disebut dengan air tanah, dimana air ini dapat berasal dari air hujan dan juga air permukaan. Air
ini umumnya berupa akuifer dimana air tersebut dapat meresap ke dalam lapisan tanah dan
membentuk suatu akuifer. Air inilah yang dapat memasok air ke sumur-sumur atau mata air
lainnya sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik untuk kebutuhan rumah
tangga maupun industri dan dijadikan sebagai sumber mata air.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Definisi akuifer


 Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari kata
aqua yang berarti air dan kata ferre yang berarti membawa, jadi akuifer adalah lapisan
pembawa air.
 Herlambang (1996) menyatakan bahwa akuifer adalah lapisan tanah yang mengandung air,
dimana air ini bergerak di dalam tanah karena adanya ruang antar butir-butir tanah.
 Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuifer adalah lapisan bawah tanah yang mengandung air
dan mampu mengalirkan air. Hal ini disebabkan karena lapisan tersebut bersifat permeable
yaitu mampu mengalirkan air baik karena adanya pori-pori pada lapisan tersebut ataupun
memang sifat dari lapisan batuan tertentu.
GAMBAR 2.1
AKUIFER DI BAWAH TANAH

GAMBAR 2.2
ALIRAN AIR PADA PORI-PORI ANTAR BUTIR TANAH

II.2 Parameter akuifer


1. Koefisien Kelulusan (K)
Koefisien kelulusan (K) adalah angka yang menunjukkan volume air per satuan waktu yang
dapat melewati suatu satuan luas penampang.
2. Transmissivitas (T)
Transmissivitas adalah angka yang menyatakan laju aliran air yang dapat melewati satu
satuan lebar akuifer. Harga T merupakan hasil kali angka kelulusan dengan tebal akuifer.
II.3 Jenis akuifer
 Berdasarkan kadar kedap air dari batuan yang melingkupi akuifer Menurut Krussman dan
Ridder (1970) dalam Utaya (1990) , yaitu :
1. Akuifer tertekan (confined aquifer)
Akuifer tertekan adalah akuifer yang lapisan atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang
kedap air.
2. Akuifer setengah tertekan (semi confined aquifer)
Akuifer setengah tertekan adalah akuifer yang lapisan diatas atau di bawahnya masih
mampu meluluskan atau dilewati air meskipun sangat kecil (lambat).
3. Akuifer setengah bebas ( semi unconfined aquifer)
Akuifer jenis ini merupakan peralihan antara akuifer setengah tertekan dengan akuifer tidak
tertekan (bebas). Dimana , lapisan bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan
lapisan atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih
memungkinkan adanya gerakan air.
4. Akuifer bebas (unconfined aquifer)
Pada akuifer jenis ini lapisan atasnya mempunyai permeabilitas yang tinggi, sehingga
tekanan udara di permukaan air sama dengan atmosfer. Air tanah dari akuifer ini disebut air
tanah bebas (tidak tertekan) dan akuifernya sendiri sering disebut water-table aquifer.

GAMBAR 2.2
JENIS-JENIS AKUIFER
II.4 Litologi akuifer
Todd (1980) dalam Hartono (1999) menyatakan tidak semua formasi litologi dan kondisi
geomorfologi merupakan akuifer yang baik. Berdasarkan pengamatan lapangan , akuifer
dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut :
1. Lintasan air (water course)
Bentuk lahan dimana materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap di sepanjang alur
sungai sebagai bentuk lahan dataran banjir serta tanggul alam. Bahan aluvium itu biasanya
berupa pasir dan kerikil.
2. Dataran (plain)
Bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan aluvium yang berasal dari berbagai
bahan induk sehingga merupakan akuifer yang baik.
3. Lembah antar pegunungan (intermontane valley)
Merupakan lembah yang berada diantara dua pegunungan dan materialnya berasal dari hasil
erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan di sekitarnya.
4. Lembah terkubur (burried valley)
Lembah yang tersusun oleh materi lepas-lepas yang berupa pasir halus sampai kasar.

II.4 Istilah selain akuifer


1. Aquiclude
adalah suatu lapisan, formasi, atau kelompok formasi suatu geologi yang impermable dengan
nilai konduktivitas hidraulik yang sangat kecil sehingga dalam kondisi alami tidak
memungkinkan air melewatinya misalnya lapisan lempung. Sehingga aquiclude dapat disebut
sebagai lapisan kedap air. Dapat dikatakan juga merupakan lapisan pambatas atas dan bawah
suatu confined aquifer.
2. Aquitard

adalah suatu lapisan, formasi, atau kelompok formasi suatu geologi yang permable dengan
nilai konduktivitas hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air melewati lapisan ini
walaupun dengan gerakan yang lambat. Sehingga aquitard ini dapat disebut sebagai lapisan
kedap air.Dapat dikatakan juga merupakan lapisan pambatas atas dan bawah suatu semi
confined aquifer.

3. Aquifuge

adalah formasi kedap yang tidak mengandung dan tidak mampu mengalirkan air.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


III.1 Kesimpulan

1. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air baik di atmosfer, di bumi dan di dalam
bumi tentang terjadinya,perputarannya,serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di
alam ini.

2. Terdapat beberapa cabang ilmu dari hidrologi yaitu hidrometeorologi ,potamologi ,


limnologi, geohidrologi , kriologi.

3. Hidrologi memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan , kebijakan lingkungan
serta perencanaan karena hidrologi ini mempelajari juga mengenai siklus hidrologi yaitu
siklus pada bumi dan perilaku hujan.

4. Siklus hidrologi merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat jatuh ke
bumi hingga menguap ke udara hingga kemudian jatuh kembali ke bumi.

5. Siklus air yang ada pada bumi tidak pernah berhenti yaitu dari atmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfer lagi melalui kondensasi , presipitasi , evaporasi dan transpirasi.

6. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang
membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).

7. Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya.

8. Terdapat tiga macam siklus air yaitu siklus kecil , siklus sedang dan siklus panjang.

9. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya terdapat 3 aspek penting hidrogeologi yaitu aspek
sebagai sumber alam yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, aspek bagian
hidrologi di dalam tanah yang mempengaruhi keseimbangan siklus global, aspek anggota
atau gen dari geologi.

10. Terdapat berbagai pendapat mengenai definis akuifer yang dapat disimpulkan bahwa akuifer
adalah lapisan bawah tanah yang mengandung air dan mampu mengalirkan air.

11. Akuifer memiliki parameter-parameter tertentu yaitu koefisien kelulusan dan


transmissivitas.

12. Terdapat 4 jenis akuifer yaitu akuifer bebas , akuifer setengah bebas , akuifer tertekan dan
akuifer setengah tertekan.
13. Selain akuifer terdapat pula istilah lain yang berhubungan dengan aliran air tanah yaitu
aquitard , aquiclude dan aquifuge.

III.2 Saran

Kebearadaan air dalam kehidupan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, sebab
semua mahkluk hidup di bumi membutuhkan air sebagai salah satu sumber kehidupan.Oleh
karena itu diperlukan suatu ilmu yang dapat membantu kita untuk mengetahui tentang air
sehingga kita dapat mengelola air dengan baik agar selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan
kita. Selain itu pula , mengingat air sangat penting bagi kehidupan kita maka diharapkan kita
maju menjaga dan memelihar lingkungan karena air sangat tergantung pada lingkungannya
dimana tempat ia berada.

Você também pode gostar