Você está na página 1de 18

Alejandro Aravena

Alejandro Aravena adalah seorang arsitek asal Chili yang telah berhasil menerapkan pola pikir
sintesis dan desain partisipatoris melalui karya-karyanya. Konsistensinya dalam menyelami
dunia perumahan sosial telah banyak membantu masyarakat dalam bidang-bidang
kemanusiaan, terutama perumahan. Kita akan menguraikan biografi Alejandro Aravena dan
keseluruhan proses yang melatarbelakangi pemikirannya dalam mengatasi permasalahan
perumahan sosial. Selanjutnya akan dibahas juga mengenai beberapa karya yang
merepresentasikan pemikirannya, difokuskan pada kasus perumahan sosial dan pengaruh
relevansi serta implementasinya pada masa kini, dan apabila diterapkan di Indonesia.

Desain Partisipatoris (Participatory Design) merupakan sebuah metode yang menyertakan


masyarakat ke dalam suatu proses perancangan hingga proses implementasi. Metode desain
partisipatoris telah lama dibahas dalam dunia arsitektur, Salah satu tokoh Arsitek yang
menerapkan prinsip ini adalah Alejandro Aravena. Alejandro Aravena adalah seorang arsitek
yang tinggal di Santiago, Chili. Dia dinobatkan sebagai penerima Pritzker ke-41 pada tahun
2016. Dia membangun generasi baru arsitek yang memiliki pemahaman holistik lingkungan
dan telah jelas menunjukkan kemampuan untuk menghubungkan antara tanggung jawab sosial,
desain, habitat-ruang hidup manusia, ruang kota, serta penerapannya di masa kini dalam
menghadapi tantangan sosial dan tuntutan ekonomi. Setiap proyeknya menunjukkan
perancangan yang bijak dalam penggunaan material yang tepat guna, serta komitmen untuk
menciptakan ruang publik untuk manfaat komunitas yang lebih besar. Aravena telah
menciptakan lingkungan yang kaya akan aktivitas sosial, menarik, serta kualitas ruang yang
ramah lingkungan. Dia melakukan pendekatan pada proyeknya dengan pendekatan desain,
dimana tanpa mengikuti standar-standar konvensional yang telah ditentukan sebelumnya.
Selain memahami material dan konstruksi, Aravena juga mengerti tentang pentingnya karya
arsitektur sebagai media untuk berkomunikasi yang dapat menjangkau berbagai kalangan dan
lapisan masyarakat.

Apa yang benar-benar membedakan Aravena dengan arsitek lainnya adalah komitmennya pada
isu-isu perumahan sosial. Sejak tahun 2000, ia dan rekan-rekannya melalui Elemental telah
secara konsisten menyadarkan masyarakat melalui karya-karyanya dengan tujuan sosial yang
jelas. Mereka telah membangun lebih dari 2.500 unit hunian dengan menggunakan solusi
arsitektural yang imajinatif, fleksibel, dan secara langsung untuk rumah sosial yang hemat
biaya.
Disini kita akan difokuskan kepada metode desain partisipatoris yang diterapkan Aravena
untuk membangun tipologi perumahan sosial (landed housing) pada masa kini.

Biografi Alejandro

Aravena Arsitek Alejandro Aravena lahir pada tanggal 22 Juni 1967 di Kota Santiago, Chili.
Dia merupakan alumni Universidad Catolica de Chile, lulus pada tahun 1992 kemudian pada
tahun 1994 membuka konsultan Alejandro Aravena Architects. Dari tahun 2001 dia telah
memimpin “Elemental”, yang berfokus pada proyek-proyek publik dan terutama yang
memberikan pengaruh sosial, termasuk perumahan, ruang publik, infrastruktur, dan
transportasi. Elemental pernah terlibat pada proyek-proyek di Cili, Amerika serikat, Cina dan
Swiss. Setelah gempa bumi dan tsunami 2010 yang melanda chili, Elemental diminta untuk
merekonstruksi kota Constitucion, Cili. Mitra Aravena di Elemental adalah Gonzalo Artaga,
Juan Cerda, Victor Oddo, dan Dieo Torres. Alejandro Aravena adalah Direktur Venice
Architecture Biennale 2016, pernah menjadi pembicara TED Global di Rio de Janeiro, Brasil,
pada tahun 2014. Dalam TED dia membahas tentang kekuatan dari sintesis, pentingnya
melibatkan komunitas serta masyarakat dalam melakukan suatu proses desain perumahan. Dia
adalah anggota dari salah satu dari tim Juri Pritzker Architecture dalam periode 2009-2015.
Pada tahun 2010 ia diangkat sebagai Internasional Fellow dari Royal Institute of British
Architects dan diidentifikasi sebagai salah satu dari 20 pahlawan baru dunia oleh majalah
Monocle. Dia adalah Anggota Dewan Program Kota dari London School of Economics sejak
2011. Regional Advisory Anggota Dewan David Rockefeller Pusat Studi Amerika Latin;
Anggota Dewan dari Swiss Holcim Foundation sejak 2013. Dasar Anggota dari Chili
Masyarakat Kebijakan Publik; dan Pemimpin Helsinki Design Lab untuk SITRA (Suomen
itsenäisyyden juhlarahasto), yaitu Dana Inovasi dari Pemerintah Finlandia. Dia adalah salah
satu dari 100 tokoh yang berkontribusi terhadap Global Summit Rio +20 pada tahun 2012.
Aravena adalah Profesor yang mengajar di Harvard Graduate School Design pada tahun 2000
dan tahun 2005. Pada tahun 2005 mengajar juga di Instituto Universitario di Architettura di
Venezia. Pada tahun 1999 mengajar di Architectural Association dan London School of
Economics. Dia telah menjadi Ketua ELEMENTAL Copec di Universidad Católica de Chile
sejak tahun 2006.
Beberapa karya literatur yang pernah ditulis:

Los Hechos de la Arquitectura (Architectural Facts, 1999)

El Lugar de la Arquitectura (The Place in/of Architecture, 2002)

Material de Arquitectura (Architecture Matters, 2003)

Karya tulisan tentang Aravena sudah dipublikasikan di lebih 50 negara, Seperti :

Electa mempublikasikan monografi Alejandro Aravena, progettare e construire (Milan 2007)

Toto mempublikasikan tentang Alejandro Aravena, The Forces in Architecture (Tokto , 2011)

Hatje-Cantz mempublikasikan monografi yang khusus membahas proyek perumahan sosial


dari Elemental, Incremental Housing and Participatory Design Manual (Berlin, 2012), yang
diperkenalkan pada Eksibisi Internasional Arsitektur ke-12 la Biennale di Venezia.

Kronologi daftar proyek-proyek yang pernah dikerjakan oleh Alejandro Aravena, sebagai
Principal Alejando Aravena Architects, dan ELEMENTAL.
Sudut Pandangnya dalam Arsitektur

Sebagai seorang arsitek yang telah lama bekerja dalam proyek perumahan sosial, ia banyak
melakukan pendekatan terkait dengan isu-isu lingkungan, ekonomi dan sosial yang kemudian
menjadi kekuatan dalam desainnya dan juga ciri khas aravena sendiri, yakni the power of
synthesis as a problem solving architecture. Proses sintesis dalam problem solving architecture
ini mengadopsi pemikiran utama yang melibatkan sebuah komunitas ke dalam konsepnya, dan
lebih dikenal dengan salah satu prinsip participatory design : bring the community into process.

The Power of Synthesis

Aravena berpendapat bahwa kekuatan sintesis (the power of synthesis) merupakan kekuatan
dalam penyelesaian desain. Semakin kompleks problematika desain yang dihadapi, semakin
dibutuhkan adanya sebuah penyederhanaan (simplicity).

“If there's any power in design, that's the power of synthesis. The more complex the problem,
the more the need for simplicity”- Alejandro Aravena.

Dalam konteks perumahan sosial, kekuatan sintesis desain yang diterapkan Aravena dapat
membuat efisiensi pada penggunaan sumber daya yang paling langka di kota bukanlah dalam
wujud uang, melainkan adanya suatu koordinasi. Kemampuan masyarakat untuk membangun
sendiri, kemampuan masyarakat untuk peka terhadap lingkungannya, dan kemampuan sumber
daya alam, secara menyeluruh perlu diterjemahkan ke dalam suatu bentuk. Bentuk yang
dimaksud bukanlah hanya dalam perwujudan material seperti semen, batu bata ataupun kayu,
melainkan kualitas kehidupan masyarakatnya itu sendiri.

Desain partisipatoris lahir dari berbagai macam pengaruh sosial, politik, dan hak asasi pada
tahun 1960- 70an, di mana banyak masyarakat di Barat menginginkan peningkatan peran
dalam kebijakan di setiap aspek kehidupan, dan siap untuk berpartisipasi dalam aksi bersama
berdasarkan kesamaan minat dan nilai. Para Arsitek dan perancang kota mulai mencari cara
untuk melibatkan masyarakat dalam berbagai aspek desain dari lingkungan binaan (Sanoff
1978). Kesadaran masyarakat akan keterlibatan langsung dalam mendefinisikan lingkungan
fisik dan menambah kesadaran sosial, terjadi pada tahun 1960-an, sebagai bentuk pergerakan
baru. Melalui pergerakan ini, pusat desain masyarakat (Community Design Center) yang
berada di Amerika serikat dan Inggris, program ini menargetkan untuk menawarkan media dan
sarana kepada masyarakat berpenghasilan rendah agar memiliki kesempatan untuk
mengutarakan dan merealisasikan desain milik mereka sendiri. Rencana Program bantuan
pemerintah mendorong pergerakan ini, untuk meningkatkan pengembangan kemasyarakatan.
Melalui program ini, orang-orang di luar tenaga profesional diperbolehkan untuk membuat
pilihan dalam segi desain, perencanaan serta pembiyaan. Masyarakat diberikan hak untuk
berpartisipasi dalam perencaan maupun implementasi secara sukarela, tentunya dengan
dukungan teknis dari profesional (Sanoff, 2005).

Dalam buku International Handbook of Participatory Design (Toni Robertson, 2012), desain
partisipatoris didefinisikan sebagai “proses dari investigasi, memahami, menyadari,
mendirikan, mengembangkan, serta mendukung pembelajaran bersama secara multi-disiplin
dalam tindakan kolektif. Partisipan terdiri dari dua peran prinsip sebagai sang desainer dan
sang pengguna, di mana desainer berusaha untuk mempelajari realitas situasi dari pengguna,
sebaliknya sang pengguna berusaha untuk menafsirkan tujuan yang diinginkan serta
mempelajari sarana teknologi yang tepat untuk menyampaikan hal tersebut”. Dua peran prinsip
utama mencerminkan dua aspek mendasar dari Desain Partisipatoris.

Desain Partisipatoris menurut Sanoff (2011) merupaka suatu sikap tentang suatu daya untuk
mengubah dalam menciptakan dan mengolah lingkungan binaan bagi manusia. Kekuatannya
adalah sebuah pergerakan yang melintasi batasan tradisional profesi dan kultur. Aktifitas dari
partisipasi masyarakat berprinsip bahwa lingkungan akan bekeja dengan baik apabila
masyarakat-penghuni aktif dan terlibat dalam menciptakan dan mengatur, dibanding hanya
diperlakukan sebagai konsumen yang pasif.

llustrasi tentang kebutuhan, dan solusi tanpa adanya partsisipasi.


Partisipasi masyarakat pada proses perencanaan desain muncul sebagai pergerakan akibat
berkembangnya realitas, bahwa sesuatu yang tidak terurus (mis-management) dari sebuah
lingkungan fisik merupakan faktor penyumbang terbesar terhadap memburuknya kualitas
sosial dan ekonomi di dunia. Bagaimana memungkinkannya agar orang-orang dapat terlibat?,
studi-nya telah dilakukan hingga puluhan tahun belakangan. Berangkat dari pengalaman proses
partisipasi, diketahui bahwa kunci kepuasan serta keberhasilan, tidak terletak pada pemenuhan
suatu kebutuhan tersbut, tetapi pada perasaan ikut mempengaruhi hasil keputusan desain
(Sanoff, 2011).

Desain partisipatoris dalam konteks pembangunan perumahan sosial yang diterapkan Aravena
menciptakan sebuah sistem terbuka (open system) yang mampu melibatkan semua sumber daya
yang ada untuk dimanfaatkan dan berpartisipasi dalam sebuah pembangunan. Seperti yang
dikatakan Aravena:

“Given the magnitude of the housing shortage, we won’t solve this problem unless we add
people’s own resources and building capacity to that of governments and market. That is why
we thought of putting in place an OPEN SYSTEM able to channel all the available forces at
play. In that way people will be part of the solution and not part of the problem.”

Partisipasi pembangunan yang dimaksud termasuk partisipasi fisik maupun non-fisik seperti
halnya menampung aspirasi yang di inginkan, dan problematika kontekstual yang menjadi
keluhan masyarakat. Dengan cara itu, penghuni ‘’perumahan sosial‘’ yang umumnya
berkekurangan ini akan sekaligus menjadi bagian dari solusi desain, bukan menjadi masalah
dalam desain.

"Be able to start far away from Architecture as possible."

Seringkali kesalahan seorang arsitek dalam memecahkan problematika perumahan sosial, ialah
bertanya pada dirinya sendiri, “desain seperti apa yang bagus diterapkan?” tanpa menyelami,
mempedulikan, dan bertanya lebih dalam pada masyarakatnya itu sendiri, “apa yang
sebenarnya mereka butuhkan?”. Dalam memulai suatu pemecahan masalah, cobalah untuk
tidak memikirkan aspek yang berkaitan dengan bentuk- bentuk arsitektur. Aspek sosial
merupakan hal yang krusial di mana arsitek perlu terjun langsung berbicara dan memahami
masyarakat. Kemampuan dan pengetahuan dalam merancang baru akan digunakan untuk
merespon suara masyarakat penggunanya. Di situlah salah satu letak partisipatorisnya.
The Force in Architecture

“Architecture should be an added value, rather than a cost."

Arsitek tidak akan mungkin menyelesaikan secara utuh problematika perumahan sosial tanpa
adanya added value pada desain yang melibatkan masyarakat penggunanya. Hal ini dianggap
mutlak oleh Aravena, karena kita berada dalam ranah arsitektur, bukan sebagai seorang
pembuat kebijakan maupun ahli ekonomi. Masalah yang ada memang sangat kompleks
sehingga tentunya akan melibatkan unsur ekonomi, politik, bahkan kondisi sosial. Di sinilah
kita membutuhkan the force atau kekuatan tambahan untuk menyelesaikan problematika yang
kompleks tersebut. Yang terkadang kita lupakan the force yang dimaksud adalah sumber daya
manusia dari masyarakatnya itu sendiri. Aravena menganggap keterlibatan
masyarakat/penduduk setempat sebagai salah satu potensi sumber daya pembangunan yang
krusial. Mereka adalah orang-orang yang lebih memahami kondisi mereka, apa yang mereka
perlukan, dan kita sebagai arsiteklah yang membantu mewujudkannya.

Aravena, dalam bukunya The force in architecture (2011) ingin mengubah pendekatan dalam
desain perumahan sosial (social housing), yang seringkali dilihat sebagai sesuatu yang negatif,
atau hal yang harus dilakukan karena “tidak ada jalan lain” dan “tidak adanya sumber daya”.
Pada dasarnya pembangunan social housing merupakan suatu proyek yang memanfaatkan
sekecil apapun sumber daya yang tersedia dalam memulai, memfiltrasi sesuatu yang tidak
terlalu berguna, dengan sampai tepat pada inti permasalahannya.

Konsep Perumahan Sosial : Rumah Tumbuh (Incremental Housing)

Menurutnya, Alejandro Aravena (2011) isu perumahan bukan hanya mengenai aspek
kelayakan. Perumahan merupakan masalah yang jauh lebih kompleks daripada itu, lebih
membutuhkan kualitas proses pembangunan yang profesional daripada sekedar sumbangan
sosial. Kualitas yang professional seringkali hilang dalam sebuah rantai pencapaian added
value dalam desain. Untuk itulah dibutuhkan prinsip partisipatoris yang mengandalkan
masyarakat setempat sebagai bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.

Namun di sisi lain, kita akan menghadapi fakta bahwa sumber daya yang ada tidaklah
mencukupi. Dalam mengatasi hal ini, umumnya pasar akan melakukan dua hal : Mengurangi
dan memindahkan. Mengurangi ukuran rumah, cenderung akan mengancam kualitas hidup
penghuni di dalamnya, dan memindahkan atau bahkan menggusur pada daerah yang tidak
layak, akan memisahkan para penduduk dari kesempatan dan peluang-peluang. Dalam konteks
arsitektur, kemampuan desain dilatih untuk menghadapi kompleksitas berbagai macam aspek
tanpa mengurangi hal-hal yang dibutuhkannya. Maka akan terjadi suatu proses berulang yang
saling membutuhkan hubungan timbal balik, yang dapat menyeimbangkan antara laju
pertambahan penduduk dan perbedaan level ekonomi satu sama lain. Untuk itulah, Aravena
dan timnya mengajukan prinsip desain rumah tumbuh.

Dalam penjelasan Aravena pada suatu proyek Elemental mengenai penerapan konsep rumah
tumbuh (http://www.elementalchile.cl/en/projects/abc-of-incremental-housing.pdf), ia
menyatakan bahwa jika kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan apapun, maka fokuslah
pada permasalahan sebagai berikut:

a. Apa yang lebih sulit (untuk kemudian lebih dipermudah)


b. Apa yang tidak mampu dilakukan secara individual
c. Apa yang akan memastikan kepentingan umum di masa yang akan datang

Aravena dan timnya juga menjelaskan beberapa kondisi ideal dalam konsep rumah tumbuh
yang dimaksud, diantaranya :

1. Lokasi yang baik


2. Memungkinkan adanya pertumbuhan yang harmonis (dibangun dengan strategi untuk
kemungkinan ekspansi dan modifikasi pribadi)
3. Tata letak kota dan lingkungan yang memungkinkan interaksi sosial berlangung
4. Struktur yang memungkinkan skenario akhir pertumbuhan rumah yang telah diekspansi
dan dimodifikasi.
5. Rumah dengan tipe kelas menengah.
Pada bagian berikutnya akan dibahas beberapa contoh karya yang
merepresentasikan pemikiran-pemikiran Alejandro Aravena :

Quinta Monroy Housing (2004), Iquique, Chile

Quinta Monroy Housing

Data Bangunan :

Arsitek : Elemental - Alejandro Aravena, Alfonso



Montero, Tomás Cortese, Emilio de la Cerda

Lokasi : Iquique, Tarapacá, Chili



Luas Area : 5.000 m2

Proyek Tahun : 2003

Teknisi : Juan Carlos de la Llera & José Gajardo.

Waktu pengerjaan : 9 bulan

Klien : Gobierno daerah de Tarapacá / Programa Chili-

Barrio del Gobierno de Chile.

Kontraktor Dan Pelayanan : Proingel, Abraham Guerra, Constructora LogaSA




Anggaran Biaya : US $ 204 (2,5 Juta Rupiah) / meter persegi




Material : Beton & Semen batu bata



Area terbangun : 3500 m2


Proyek ini mengakomodasi 100 keluarga yang tinggal di daerah kumuh yang telah berusia 30
tahun, menggunakan subsidi sebanyak USD $ 7500 ( 100 Juta Rupiah) dengan luas yang
diperbolehkan untuk tiap unitnya ialah 36 m2 dan akan dibangun di lahan seluas 5.000 m2 .
Biayanya akan berkisar tiga kali dari kemampuan penghuni social housing. Tujuan
mempertahankan perumahan adalah untuk menjaga jaringan sosial dan ekonomi keluarga
mereka yang telah diciptakan dekat dengan pusat kota, bukannya mengusir keluarga ke
pinggiran. Alejandro menginginkan keluarga – keluarga tersebut untuk tinggal di rumah yang
sesuai standar kelas menengah. Tak ada satupun arsitek yang dapat memecahkan masalah
tersebut. Jadi Alejandro memikirkan tipologi bangunan yang dapat membuat penggunaan tanah
sangat efisien dan sebagai rumah yang memungkinkan untuk ekspansi. Alejandro menyediakan
tiap keluarga dengan setengah atau sebagian rumah yang merupakan bagian yang sulit untuk
mereka bangun sendiri dan mereka diberi ruang untuk ekspansi dan menyelesaikan rumah
dengan daya mereka sendiri.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diasumsikan 1 rumah = 1 keluarga = 1 lot, namun hanya
mampu menampung 30 keluarga pada lahan. Untuk masalah rumah -rumah yang terisolasi,
mereka sangat tidak efisien dalam hal penggunaan lahan. Itulah sebabnya perumahan sosial
cenderung untuk mencari tanah yang biaya sesedikit mungkin. Tanah yang jauh dari peluang
kerja, pendidikan, transportasi dan kesehatan yang biasanya kota tawarkan. Ini adalah cara
untuk mengatur dan lebih cenderung melokalisasi perumahan sosial di daerah kota yang
miskin, menciptakan kesenjangan, konflik sosial dan ketidakadilan.

Untuk membuat penggunaan tanah lebih efisien, Alejandro memulai dengan sebaris rumah,
jika dia banyak mengurangi lebar rumah, sehingga sama dengan lebar rumah yang lain maka
mereka hanya mampu mengakomodasi 66 keluarga. Masalah dengan tipologi seperti ini adalah
setiap kali suatu keluarga ingin menambahkan ruang baru, akses ke cahaya dan ventilasi akan
terhalang kamar sebelumnya. Selain itu pertimbangkan pula privasi penghuninya, karena
sirkulasi harus dilakukan melalui kamar yang lain. Menurut Alejandro itu bukanlah efisiensi,
namun kepadatan penduduk dan percampuran.

Melalui proses partisipatoris Aravena menemukan solusi, berupa penerapan tipologi bangunan
bertingkat, tentunya dengan modifikasi. Hal ini merupakan solusi yang sangat efisien dalam
hal penggunaan lahan. Setiap rumah memiliki setidaknya dua ruang yang dibangun awal.

Diagram Incremental Housing

Hal pertama yang dilakukan Alejandro ialah menemukan cara baru dalam memandang
masalah, merubah pola pikirnya dengan mengalikan dana US $ 7.500 (100 Juta Rupiah), yaitu
biaya setiap unit sebanyak 100 kali, sehingga dengan dana US $ 750.000 (10 Miliar Rupiah)
akan dapat dibanguntanah yang dapat menampung 100 keluarga serta kebutuhan ekspansinya.

Aravena berasumsi bahwa setiap bangunan akan melakukan ekspansi kecuali pada lantai dasar
dan lantai atas. Alejandro akan lebih memfokuskan pada sebuah bangunan yang hanya
memiliki lantai dasar dan lantai atas. Alejandro berpikir bahwa social housing harus dilihat
sebagai investasi, bukan sebagai beban. Jadi Aravena harus membuat subsidi awal sehingga
dapat menambah nilai properti tersebut dari waktu ke waktu. Semua orang ketika membeli
sebuah rumah berharap untuk meningkatkan nilainya. Hal ini sangat penting untuk
diperhatikan, karena Chili akan menghabiskan 10 miliar dolar dalam 20 tahun ke depan untuk
mengatasi defisit perumahan. Namun pada skala keluarga kecil atau menengah kebawah,
bantuan berupa subsidi untuk mereka merupakan bantuan terbesar yang pernah ada. Jadi
apabila bantuan subsidi untuk masyarakat tersebut dapat meningkat nilainya dari waktu ke
waktu, hal tersebut dapat menjadi titik balik untuk meninggalkan kemiskinan di Chile.

Elemental telah mengidentifikasi suatu kondisi-kondisi desain di mana unit perumahan dapat
meningkatkan nilai dari waktu ke waktu tanpa harus meningkatkan jumlah uang subsidi yang
ada. Hal yang pertama di lakukan ialah jumlah penduduk harus mencapai kepadatan yang
sesuai dengan lahan, agar mampu membayar lahan yang sangat mahal. Masyarakat harus
menjaga jaringan dari peluang yang ditawarkan kota untuk mempertahankan lahan. Hal ini
juga berpengaruh pada perkuatan ekonomi tiap keluarga, sebab lokasi yang baik adalah kunci
untuk meningkatkan nilai properti.

Kedua, penyediaan ruang fisik untuk penambahan anggota keluarga, telah terbukti menjadi isu
utama dalam mengembalikan kehidupan ekonomi dari sebuah keluarga miskin. Di antara ruang
privat dan publik, diperkenalkan ruang kolektif pada sekitar 20 keluarga. Ruang kolektif
merupakan ruang milik bersama dengan akses terbatas, ruang bersosialisasi yang
memungkinkan masyarakat dapat hidup dalam kondisi sosial yang rapuh.

Ketiga, 50% dari masing-masing unit akan dibangun sendiri oleh pemilik rumah, bangunan
harus cukup berongga untuk memungkinkan setiap unit memperluas strukturnya. Bangunan
awalnya yang disediakan, harus memberikan pendukung seperti tersedianya struktur ataupun
kerangka untuk menghindari efek negatif dari pembangunan oleh pemilik rumah, pada

lingkungan perkotaan, selain itu juga untuk memudahkan proses ekspansi.


Pada perancangan rumah kecil sekitar 30 meter persegi, Aravena hanya menyediakan setengah
dari rumah tersebut. Ini berarti perubahan seperti penambahan dapur, kamar mandi, tangga,
dinding partisi dan semua bagian yang tidak tersedia pada bangunan awal dirancang dan
dibangun sendiri oleh pemilik rumah dengan batas maksimal luasan 72 meter persegi.

Monterrey Housing (2010), Monterrey, Mexico

Arsitek : ELEMENTAL

Lokasi : Monterrey, Meksiko

Luas Area : 6.591,0 m2

Proyek Tahun : 2010

: Area of projects and technological innovation,


Teknisi IVNL

Klien : Instituto de la Vivienda de Nuevo León (IVNL)

Urbanisasi & Spesialisasi : Area of projects and technological innovation, IVNL


LuasanRumah Eksisting : 40 m2

Perluasan Luas Rumah : 58.75 m2

Luasan Area Duplex Eksisting : 40 m2

Perluasan Area Duplex : 76,60 m2

Santa Catarina adalah kota dengan 230.000 penduduk, terletak di negara bagian Nuevo León,
di barat laut Meksiko. Proyek ini adalah proyek pertama Elemental yang berada diluar Negara
Chili. Pemerintah Nuevo León, México, meminta Elemental untuk merancang 70 rumah di
lahan yang memiliki luasan sekitar 0,6 hektar di lingkungan kelas menengah, daerah Santa
Catarina. Pemerintah menyarankan kepadatan yang disediakan harus sesuai dengan
pengembangan di proyek Iqueque. Namun, iklim di Santa Catarina sangat berbeda dari iklim
utara Chili. Curah hujan per tahun yang dibutuhkan ialah 600 untuk mengadaptasi proposal
dari Elemental. Komisi untuk mengembangkan lingkungan kelas menengah ini memberikan
pembiayaan US $ 20.000 (267 Juta Rupiah) per hunian hampir dua kali lipat dari dana untuk
proyek perumahan yang dibangun di Chili. Namun standar pengerjaan konstruksi dan biaya
tiap material secara signifikan akan meningkatkan biaya konstruksi. Pada kasus ini sangat erat
kaitannya dengan anggaran negara dalam membangun perumahan, sehingga perlu di kontrol
biaya yang akan timbul dari pembangunan tersebut maka dari itu diperlukannya melakukan
ekspansi.
Elemental Monterrey terdiri dari tiga lantai bangunan berkelanjutan. Rumah pada lantai
pertama dengan apartemen dua lantai di atasnya. Bagian

yang pada tahap pertama ialah kedua unit apartemen dengan luasan sekitar 40 m2. Dalam hal
ini, bagian-bagian penambahan seperti kamar mandi, dapur, tangga, dan dinding pembagi
dirancang untuk skenario Perluasan unitnya. Untuk rumah lebih perluasannya kira – kira lebih
dari 58 m2 dan apartemen tidak lebih dari 76 m2.

Mengingat bahwa hampir 50% dari m2 kompleks akan dibangun oleh kontraktor, bangunan ini
akan direncanakan berongga atau memiliki space untuk penambahan yang akan dilakukan
nantinya tetapi tetap dalam suatu sistem struktur dengan unit yang awalnya. Pada bangunan
terdapat atap yang saling berhubungan di atas bagian void dan penambahan untuk melindungi
zona ekspansi dari hujan.

Dari beberapa pengalaman yang di dapat dilapangan bahwa masyarakat kelas bawah cenderung
mendapatkan ruang terbuka hijau mereka melalui ruang terbuka yang ada pada lingkungan
sekitar. Untuk mengatasi masalah tersebut

Alejandro menempatkan ruang hijau disekeliling bangunan, dengan mengurangi Gambar 9.


Monterrey Housing.
Villa Verde Housing (2013), Constitucion, Chile

 Arsitek : ELEMENTAL
 Lokasi : Constitución, Constitución, Maule, Chile

 Area : 5688.0 m2
 Tahun Proyek : 2010
 Collaborators : Philip Zurman
 Structural Engineering : Patricio Bertholet
 Konstruksi : Icafal

 Civil And Plumbing Engineering : Fernando Montoya

 Electrical Engineering : Ramón Prado

Dimulai dari Sebuah perusahaan kehutanan bernama Arauco yang menggunakan jasa Elemental
pada tahun 2009 untuk mengembangkan sebuah rencana untuk mendukung para pekerja mereka
terkait kepemilikan rumah. Elemental diminta untuk mengembangkan satu set tipologi dalam
kebijakan perumahan saat ini untuk wilayah Fondo Solidario de Vivienda. Desain ini akan menjadi
kontribusi sekaligus subsidi perusahaan untuk pekerja mereka.

Dalam proyek ini untuk pertama kalinya Elemental mendapatkan kesempatan memikirkan desain
terkait kebijakan perumahan setempat. Pengembangan tipologi yang inovatif dan kompetitif, akan
memberikan kesempatan untuk memperluas kontribusi bagi perumahan sosial. Daripada
mengeluarkan tipologi yang biasa saja, Elemental lebih berusaha menerapkan konsep rumah
tumbuh sebagai prioritasnya dengan komponen yang lebih kompleks. Inovasi ini dimungkinkan
karena mendapat dana langsung dari Arauco dan dalam jumlah permintaan yang cukup besar dan
potensial. Direncanakan total 9000 unit dalam 30 kota berbeda.

Proyek ini diperuntukkan bagi perumahan rakyat dan perkotaan dengan jumlah sekitar 10.000-
20.000 jiwa. Dalam area ini perumahan memiliki dampak yang besar bagi kawasannya. Umumnya
sering ditemukan standar-standar urban yang masih berada di bawah kelayakan, sehingga
kontribusi dalam bentuk apapun akan lebih diterima.

Alejandro Aravena memulai lompatan besar dalam karirnya sebagai arsitek yang mendalami
perumahan sosial. Melalui Elemental, konsep Aravena tentang incremental housing (rumah
tumbuh) yang mengadopsi pemikiran partisipatoris mulai banyak dikenal. Terlebih lagi konsep
desainnya mampu memecahkan permasalahan perumahan sosial yang dinilai sangat kompleks.
Dikutip dari pernyataan pada interviewnya melalui dezeen magazine.

Bahwa arsitek tidak pernah mampu memikirkan hal yang sepenuhnya benar, oleh karena itu
Alejandro Aravena lebih memilih untuk mengembalikan kepada masyarakat setempat sebagai
“participant” untuk solusi desain yang dianggapnya tepat guna. Aravena memberikan mereka
suatu wadah ruang yang fleksibel, di mana mereka lebih mampu untuk mengaktualisasikan diri,
memodifikasi, bahkan mengekspansi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ini merupakan
problem solving yang dinilai sangat efektif juga efisien untuk menjawab tantangan perumahan
sosial pada berbagai negara di masa kini.

Você também pode gostar