Você está na página 1de 12

AJARAN ISLAM KONSEP AKHLAK

Makalah ini di buat untuk menyelesaikan tugas pendidikan agama islam

Yang di bina oleh Muhammad Faisal,M.pd

Nama anggota kelompok :

1. Elvina 241810029
2. Nur Septia Rini 241810070
3. Riska Sri Rezeki 2418100

Kelas : A Pagi

Program Studi : Pendidikan Biologi

FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA DAN TEKNOLOGI

INSTITUTE KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PONTIANAK TAHUN

2018/2019
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang……………………………………………………………………

1.2 rumusan masalah………………………………………………………………..

1.3 tujuan…………………………………………………………………………..

1.4 manfaat…………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian akhlak, moral, dan etika……………………………………………

2.2 jenis jenis akhlak………………………………………………………………

2.3 faktor-faktor yang membentuk dan mempengaruhi akhlak…………………..


BAB III PENUTUP
3.1
kesimpulan…………………………………………………………………………
3.2 saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah pendidikan agama islam semester 1 tahun 2018/2019.makalh
ini membahas tentang ‘’ AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM ‘’ dalam mata
kuliah pendidikan agama islam.
Makalah ini berisi tentang ‘’ akhlak ‘ manusia yang hidup dalam bimbingan
akhlak aakan melahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan
tuntunan tuntunan allah dan rasul nya ,serta akan mendapatkan kebahagian dunia
dan akhirat. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Dan
semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman dan khusus nya pembaca.
Pontianak,21 desember 2018

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : fiqih,
aqidah, muamalah, akhlaq, dan lain-lain. Seorang muslim bisa dikatakan sempurna
apabila mampu menguasai dan menerapkan aspek-aspek tersebut sesuai dengan
Al-Qur’an dan Hadist.
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu
menilai perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat
dari cara bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masing-
masing individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal
dan eksternal tiap-tiap individu.
Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap
perkembangan akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati perkembangan
perilaku seseorang pada saat ini sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak
kejadian masyarakat saat ini yang cenderung mengarah pada perilaku yang kurang
baik.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah ini dengan harapan agar akhlak, moral,
dan etika yang kurang baik dapat diperbaiki sesuai dengan ajaran Islam.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Apa pengertian Akhlak?
Apa saja jenis-jenis Akhlak dalam Islam?
Apa saja faktor-faktor mempengaruhi Akhlak manusia?

1.3 TUJUAN
Mengetahui pengertian akhlak, moral dan etika serta perbedaanya?
Mengetahui jenis-jenis akhlak dalam Islam
Mengetahui faktor-faktor apa saja yang membentuk danmempengaruhi akhlak
manusia

1.4 MANFAAT
1) Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai akhlak, etika dan moral
sesuai dengan agama islam.
2) Pembaca diharapkan dapat membedakan baik buruknya perilaku seseorang.
3) Pembaca diharapkan mampu merubah akhlak yang kurang baik menjadi
akhlak yang sesuai ajaran islam.
4) Sebagai pedoman dan tolak ukur berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AKHLAK, MORAL, DAN ETIKA


A. Pengertian Akhlak
Secara bahasa bentuk jamak dari akhlak adalah khuluq, yang memiliki arti
tingkah laku, perangai dan tabiat. Secara istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa
yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi. (Azyumadi.2002.203-204)
Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk kepada
berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M)
yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu
misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.
Sementara itu, Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) yang selanjutnya dikenal sebagai
hujjatul Islam (pembela Islam), karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari
berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari Ibn
Miskawaih, mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Definisi-definisi akhlak tersebut secara subtansial tampak saling melengkapi, dan
darinya kita dapat melihat lima cirri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu;
pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiaannya. Kedua, perbuatan akhlak
adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak
berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam
keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila. Ketiga, bahwa perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya,
tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Keempat,
bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya,
bukan main-main atau karena bersandiwara. Kelima, sejalan dengan cirri yang
keempat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang
dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji
orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian. (Amiruddin.2010)
2.2 JENIS-JENIS AKHLAK
Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak yang
baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-karimah; dan
kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.
A. Akhlak Mahmudah / Kharimah
“Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan
seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang
terpuji pula”.
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta kepada
rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh
kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala
musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, qana’ah, khusyu
dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri, silaturrahim,
menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka
bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup
bersih, menyayangi binatang, dan menjaga kelestarian alam.
B. Akhlak Madzmumah
“Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang
merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.”
Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan
dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad,
takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat,
tamak, fitnah, qati’urrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor,
mencemari lingkungan, dan merusak alam.
Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah.
Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah
berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang
beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”
2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK DAN MEMPENGARUHI
AKHLAK
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak antara lain
adalah:
1. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh
kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah).
Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog
menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator penggerak yang
mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:
a. Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat
makan tanpa didorang oleh orang lain.
b. Naluri Berjodoh (seksul instinct).
c. Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan
sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.
d. Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk mempertahnkan diri
dari gangguan dan tantangan.
e. Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu
dipelajrari terlebih dahulu.
2. Adat/Kebiasaan
Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan
secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu
Bakar Zikir berpendapat: perbuatan manusia, apabila dikerjakan secara berulang-
ulang sehingga mudah melakukannya, itu dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan)
Warisan adalah: Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada
cabang (anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi
orang tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar dari salah satu
sifat orang tuanya.
4. Milieu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara
sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti negeri,
lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2 macam:
1) Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan
menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam mematahkan atau
mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa oleh seseorang. Pada zaman Nabi
Muhammad pernah terjadi seorang badui yang kencing di serambi masjid, seorang
sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya. Kejadian diatas dapat menjadi
contoh bahwa badui yang menempati lingkungan yang jauh dari masyarakat luas
tidak akan tau norma-norma yang berlaku.
2) Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya
manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan saling
mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku. Contohnya Akhlak orang tua
dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya, begitu juga akhlak anak
sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan yang diberikan oleh guru
di sekolah.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berikut beberapa kesimpulan dari pemaparan tentang akhlak dalam Islam :
Akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan
spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Moral adalah istilah yang digunakan
untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan)
baik atau buruk, benar atau salah. Etika adalah studi yang sitematik mengenai sifat
dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dan sebagainya.
Perbedaan Akhlak, Moral Dan Etika, Akhlak: standar perenentuan Al-Qur’an dan
Al-HaditsMoral : besifat lokal/khusus, Etika : lebih bersifat teoritis/umum
Proses terbentuknya akhlak meliputi, reinforcement (penguatan yang diberikan
terhadap perilaku manusia, dan adanya peran hereditas, fitrah manusia dan
lingkungan dalam terbentuknya akhlak.Akhlak manusia di bagi menjadi dua, yaitu
Akhlak Mahmudah dan Akhlak Madzmumah. Akhlak Mahmudah adalah akhlak
yang terpuji. Sedangkan, Akhlak Madzmumah adalah akhlak yang tercela.
3.2 SARAN
Setelah menyelesaikan pembahasan makalah yang berjudul “Ajaran Islam Konsep
Akhlak” Penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami
perilaku baik dan buruk dalam kehidupan, sehingga dapat mengaplikasikan
perilaku baik tersebut sesuai dengan ajaran Agama Islam, serta menjauhi dan
meninggalkan perilaku yang tidak sesuai dengan Ridho’ Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Drs., H., dkk. 1991. MKDU Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Bumi Aksara.
Azra, Azyunardi, prof., Dr., dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada
Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam.
Derajat, Zakiah, Prof., Dr., dkk. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta ; Bulan
Bintang.

Você também pode gostar