Você está na página 1de 17

Analisis efektivitas, efisiensi dan ekonomis pada pengembangan pasar tradisional

dalam meningkatkan pendapatan pedagang (study kasus pasar manding)

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar tradisional sejak dari dulu sudah dianggap sebagai tempat untuk
memenuhi semua kebutuhan masyarakat. WJ Stanton dalam Sudirmansyah
(2011) mengatakan bahwa pasar merupakan tempat bagi mereka yang ingin
memenuhi kebutuhannya, di mana uang dijadikan alat untuk bertransaksi guna
memenuhi keinginan mereka dalam berbelanja. Pasar tradisional merupakan
salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD merupakan hak dari
Pemerintah Daerah yang diakui sebagai tambahan atas nilai aset bersih dalam
satu periode pemerintahan yang bersangkutan. Defitri (2011) mengatakan
bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui intensifikasi dan ekstensifikasi
sumber-sumber PAD yang salah satunya berasal dari retribusi pelayanan
pasar. Pasar sangat berperan dan memiliki kaitan erat dengan PAD, karena
menjadi penunjang perekonomian daerah sehingga eksistensi pasar tradisional
harus mendapatkan perhatian yang lebih intensif dari pemerintah daerah.
Pasar juga merupakan salah satu pusat interaksi kehidupan bermasyarakat,
pasar sudah menyatu dan memilki porsi penting dalam ruang lingkup
perputaran ekonomi. Nilai-nilai yang terdapat pada pasar tradsional
menjadikan pasar tradisional masih mampu bersaing dengan pasar modern
seperti supermarket.
Efisiensi dan efektivitas dapat melihat sejauh mana suatu keadaan
keuangan mempergunakan atau memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada
secara ekonomis, hemat (efisien) dan dilakukan secara tepat dan memenuhi
sasaran (efektif) serta hasil yang dicapai tersebut memilki rasionalitas
terhadap penggunaan sumber-sumber yang ada (produktivitas).
Pengembangan pasar tradisional itu sangat penting dilakukan untuk
mempertahankan usaha kecil mikro dalam persaingan usaha. Munoz (2001)
juga menyebutkan bahwa dalam keadaan tertentu pasar tradisional dapat
tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. Pemerintah harus
menyikapi hal ini agar pasar tradisional ini bisa berkembang secara
berkelanjutan dengan membuat berbagai program salah satunya yang sedang
dijalankan saat ini adalah mengembangkan pasar tradisional
Pasar Manding merupakan sebuah pasar tradisional di kecamatan
Manding dengan aktivitas yang sangat padat. Pasar ini merupakan pasar
tradisional yang menjadi tempat untuk para pedagang di wilayah Manding
berjualan. Berdiri sejak tahun 1962, Pasar Manding tetap ramai oleh pembeli.
Lokasi yang strategis, yaitu berada di pusat kecamatan manding yang dekat
dengan keramaian. Setiap harinya pasar ini tidak pernah sepi dari pengunjung.
Pasar manding adalah sendi kehidupan bagi masyarakat manding, dimana
banyak pedagang yang ingin berjualan di pasar manding akan tetapi pasar
tersebut memiliki tempat kios yang terbatas.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terkait dengan
pentingnya efektivitas, efisien dan ekonomis pada pasar dalam meningkatkan
pendapatan pedagang tersebut. Hal ini dilakukan agar perekonomian
masyarakat manding dapat berkembang, sehingga para pedagang dapat
memiliki kios masing-masing dan konsumen akan lebih dimudahkan jika
pasar Manding dibangun lebih luas lagi.
Dengan adanya pembangunan pasar disini pasar manding akan
menjadi andalan perekonomian masyarakat manding dan berubah menjadi
pasar yang lebih luas, bersih, rapi, kios-kios pedagang akan lebih mudah
dikenali dan tempat parkir yang tertib sehingga terjadilah peningkatan daya
jual dan daya beli serta dapat menjadi pasar yang ekonomis, efektif, dan
efisien.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah pengembangan pasar tradisional tersebut telah
efektif, efisien, dan ekonomis dalam meningkatkan pendapatan pedagang?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengembangan pasar tradisional tersebut telah efektif, efisien, dan
ekonomis dalam meningkatkan pendapatan pedagang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Bagi Akademisi, Penlitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan
dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Bagi Masyarakat, Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontibusi
terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat manding.
1.5 Fokus Penelitian
Agar tidak melebarnya ruang lingkup dalam penelitian ini, penulis
memfokuskan pokok permasalahan hanya pada pasar yang ada di manding
mengenai prinsip 3E dalam pengembangan pasar manding dalam
meningkatkan pendapatan pedagang.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
a) Efektivitas
Efektivitas menurut Mardiasmo (2009:132) pada dasarnya berhubungan
dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas
merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasarna yang harus
dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).
b) Efisiensi
Mardiasmo (2009:132) efisiensi berhubungan erat dengan konsep
produktifitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara ouput yang dihasilkan terhadap input yang digunakan
(cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila
suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan
sumber daya dan dana yang serendah – rendahnya (spending well). Indikator
efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan sumber daya oleh suatu
unit organisasi (misalnya: staf, upah, biaya administratif) dan keluaran yang
dihasilkan.
c) Ekonomis
Ekonomis adalah cara penggunaan sumber daya (masukan) secara hati-hati
dan bijak agar diperoleh biaya yang paling murah tanpa merusak mutu
(Agoes, 2004:182).
d) Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,
hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa dan
tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang atau alat tukar yang
berlaku.Sedangkan Pengertian Pasar menurut Kotler dan Amstront
merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk
atau jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang yang
menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan dalam
bertransaksi. Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual dan pembeli
sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan mengirimkan produk
serta jasa yang mereka produksi dan juga guna menyampaikan atau
mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka akan
mendapatkan uang dan informasi dari pasar tersebut.

a) Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh suatu perusahaan dari
suatu aktivitas yang dilakukannya, dan kebanyakan aktivitas tersebut adalah
aktivitas penjualan produk dan atau penjualan jasa kepada konsumen. Kata
pendapatan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing. Bagi investor,
pendapatan tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan keuntungan, yang
merupakan jumlah uang yang akan diterima setelah dikurangi dengan
pengeluaran.
Sedangkan Menurut Kieso, Warfield dan Weygantd (2011;955)
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.

2.2. Penelitian terdahulu


a) Penelitian yang dilakukan oleh Juliarta dan Darsana tahun 2015 dengan
judul “Analisis Efektivitas Pasar Tradisional dan Dampaknya Terhadap
Pengelolaan Pasar, Jumlah Pengunjung dan Pendapatan Pedagang”
menggunakan Metode Analisis Data Kualitatif. Hasil dari penelitian ini
adalah Tingkat efektivitas pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional
di Pasar Nyanggelan Desa Pakraman Panjer tergolong berjalan sangat efektif
berdasarkan perhitungan kumulatif efektivitas yaitu sebesar 89,89 persen.
Perbedaan Penelitian ini yaitu metode yang digunakan dan objeknya.
b) Penelitian yang dilakukan oleh Stevan, Alamsyah, dan Nainggolan tahun
2015 dengan judul “Analisis Efektivitas Pasar Lelang Karet Di Kabupaten
Bungo Provinsi Jambi” menggunakan Metode Analisis Data Kualitatif.
Hasil penelitian adalah Margin pemasaran melalui pasar lelang lebih rendah
dibandingkan dengan non-pasar lelang. Adapun kelebihan saluran
pemasaran melalui pasar lelang dari biaya pemasaran pada pasar lelang lebih
rendah dibandingkan dengan biaya pemasaran pasar non-lelang, dan dilihat
dari hasil penelitian di daerah penelitian bahwa farmer share petani pada
saluran pasar lelang yaitu petani yang menjual bokar melalui pasar lelang
memiliki persentase lebih besar dibandingkan farmer share petani pada
saluran pasar non-lelang yaitu petani yang menjual bokar melalui pasar non-
lelang, hal ini disebabkan karna saluran tataniaga pada saluran pasar lelang
lebih pendek dibandingkan saluran non-pasar lelang sehingga keberadaan
pasar lelang di daerah penelitian lebih efektiv dilihat dari margin pemasaran
dan farmer share petani. Perbedaan Penelitian ini yaitu metode yang
digunakan dan objeknya.
c) Penelitian yang dilakukan oleh Suoth, Tinangon, dan Rondonuwu tahun
2011 dengan judul “Pengukuran Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan
Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset
(DPKPA) Kabupaten Minahasa Selatan” menggunakan Metode Analisis
Data Kualitatif. Hasil penelitian ini adalah Hasil yang didapat dari
pengukuran tingkat efisiensi pengelolaan keuangan daerah Dinas Pengelola
Keuangan, Pendapatan dan Aset (DPKPA) Kabupaten Minahasa Selatan
dengan menggunakan rumus, yaitu rasio perbandingan dan diberikan
penilaian dengan menggunakan kriteria penilaian, maka tingkat efisiensi
pengelolaan keuangan daerah Dinas Pengelola Keuangan, Pendapatan dan
Aset (DPKPA) Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2011-2014 kurang
efisien. Hal ini dikarenakan pengeluaran daerah masih tinggi dibandingkan
total penerimaan daerah. Perbedaan Penelitian ini yaitu metode yang
digunakan dan objeknya.
d) Penelitian yang dilakukan oleh Sumenge tahun 2013 dengan judul “Analisis
Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Minahasa Selatan” menggunakan
Metode Analisis Data Kualitatif. Hasil penelitian ini adalah Tingkat dan
kriteria efektifitas anggaran belanja BAPPEDA Minahasa Selatan tahun
2008 – 2012 sangat bervariasi. Tingkat efektifitas tertinggi terjadi pada 2010
dan yang terendah terjadi pada 2011. Anggaran belanja tahun 2008, 2009,
2010 dan 2012 sudah bisa dikatakan efektif, tetapi pada tahun 2011 tingkat
efektifitasnya masih kurang karena realisasi anggaran belanja memiliki
perbedaan yang jauh dengan target anggaran belanja yang harus dicapai.
Perbedaan ini terjadi karena ada beberapa kegiatan yang dianggarkan, tidak
dilaksanakan. Tetapi untuk kegiatan lain yang telah dianggarkan, sudah
dilaksanakan secara efektif. Minahasa Selatan menilai, ketika kegiatan yang
diprogramkan sudah terealisasi dan sesuai dengan yang diharapkan, maka
kegiatan tersebut dikatakan efektif. Perbedaan Penelitian ini yaitu metode
yang digunakan dan objeknya.
e) Penelitian yang dilakukan oleh Julastiana dan Suartana tahun 2012 dengan
judul “Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Klungkung” menggunakan Metode Analisis Data
Kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah Berdasarkan dari hasil analisis yang
di peroleh bila dilihat dari tingkat efisiensi penerimaan pajak dan retribusi
daerah Kabupaten Klungkung pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009,
2010, 2011 masing-masing sebesar 69.90%, 72,83%, 72.93%, 65.82%,
72.01%, 76.06%, 67.29%, mencerminkan penerimaan yang efisien, hal ini
disebabkan karena realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah lebih
besar dari pada biaya yang dikeluarkan untuk memungut pajak dan retribusi
daerah. Secara keseluruhan penerimaan dari pajak dan retribusi daerah
menggambarkan kinerja yang baik dan apabila dilihat dari penggolongan
tingkat efisiensi penerimaan pajak dan retribusi daerah Kabupaten
Klungkung tahun 2005-2011 tergolong efisien yaitu rata-rata sebesar
70,97%. Bila dilihat dari tingkat efektivitas penerimaan pajak dan retribusi
daerah Kabupaten Klungkung pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009,
2010, 2011 masing-masing sebesar 115.94%, 110.82%, 104.76%, 126.43%,
105.44%, 102.46%, 120.73% mencerminkan penerimaan yang sangat efektif
, hal ini disebabkan karena realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah
lebih besar dibandingkan dengan target penerimaan pajak dan retribusi
daerah yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan penerimaan dari pajak dan
retribusi daerah menggambarkan kinerja yang baik dan apabila di lihat dari
penggolongan tingkat efektivitas, penerimaan pajak dan retribusi daerah
Kabupaten Klungkung tahun 2005-2011 tergolong sangat efektif yaitu rata-
rata sebesar 112,36%. Perbedaan Penelitian ini yaitu metode yang digunakan
dan objeknya.
2.3. Rancangan Isi

LATAR BELAKANG
Pasar manding adalah sendi kehidupan bagi masyarakat manding, dimana
banyak pedagang yang ingin berjualan di pasar manding akan tetapi pasar
tersebut memiliki tempat kios yang terbatas.

JUDUL PENELITIAN
Analisis Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomisasi dalam pengembangan pasar
untuk meningkatkan pendapatan pedagang

RUMUSAN MASALAH
Apakah pengembangan pasar tradisional tersebut telah efektif, efisien, dan
ekonomis dalam meningkatkan pendapatan pedagang

TUJUAN PENELITIAN
untuk mengetahui pengembangan pasar tradisional tersebut telah efektif,
efisien, dan ekonomis dalam meningkatkan pendapatan pedagang.

TEKNIK ANALISIS DATA DAN UJI KEABSAHAN DATA

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data metode
kualitatif.

HARAPAN

dapat memberikan kontribusi terkait dengan pentingnya efektivitas, efisien

dan ekonomis pada pasar dalam meningkatkan pendapatan pedagang tersebut.

Gambar 2.1
3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan Pendekatan
fenomenologi. Menurut Arikunto (1998, h.309) penelitian kualitatif
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala
yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian itu
dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengungkap makna keuntungan
penjualan oleh pedagang motor bekas.
Pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk mempelajari serta
mengungkap kejadian yang memang ada di dalam proses pengembangan
pasar yang sesuai dengan prinsip 3E dalam meningkatkan pendapatan
pedagang.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat Penelitian yang penulis tentukan adalah pasar
manding.Peneliti mengambil objek penelitian tersebut
dikarenakan Pasar manding sudah ada sejak dahulu dan sekarang
sudah mengalami pengembangan pasar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan april 2019 sampai selesai

3.3 Jenis dan Sumber Data


a. SubjekPenelitian
Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari informan Bpk. Encung .
Dimana informan tersebut merupakan subjek atau orang yang benar-benar
memahami atas objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang
memahami objek penelitian. Penulis memilih Bapak Encung sebagai informan
dimana informan disini sudah berdagang selama puluhan tahun, selain itu
penulis menggunakan empat orang sebagai pendukung informan.Pemilihan
informan dipilih dimana sampel harus menghasilkan deskripsi yang dapat
dipercaya / penjelasan (dalam arti yang berlaku untuk kehidupan nyata). Salah
satu aspek dari validitas penelitian kualitatif berkaitan dengan apakah ia
menyediakan benar-benar meyakinkan penelitian dan penjelasan tentang apa
yang diamati.

b. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah sumber data
primer. Sumber data primer didapatkan secara langsung dari informan dengan
melakukan wawancara langsung tanpa perantara apapun terkait tentang
prinsip 3E pada pengembangan pasar tradisional dalam meningkatkan
pendapatan pedagang.
Dalam penelitian kualitatif, data utama diperoleh dari peneliti sendiri
yang secara langsung mengumpulkan informasi dari subjek penelitian yaitu
Bapak Encung sebagai informan dimana informan disini sudah berdagang
sejak puluhan tahun.

3.4 Informan
Dalam penelitian menganalisis efektivitas, efisiensi dan ekonomis pada
pengembangan pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan padagang
sebagai berikut:
Informan pada penelitian ini adalah orang-orang (pedagang) yang mana
pedagang tersebut berjualan di pasar manding.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Langkah pertama yang penulis lakukan dalam mengumpulkan informasi
ialah Observasi. Pada metode ini peneliti datang langsung kepada objek
untuk mengetahui prinsip 3E pada pengembangan pasar dalam meningkatkan
pendapatan pedagang dimulai dari segi perencanaan dan pelaksanaan
sehingga dapat dikatakan sebagai suatu tindakan ekonomi. Observasi
merupakan proses pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara
langsung.

b. Wawancara
Untuk memperoleh dapat diuji kebenaran dan sesuai dengan masalah
yang diteliti secara lengkap dengan menggunakan metode wawancara.
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab
langsung dengan informan terkait prinsip 3E pada pengembangan pasar dalam
meningkatkan pendapatan pedagang. Secara spesifik agar lebih mudah
wawancara digunakan dengan teknik wawancara terstruktur karena peneliti
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
(Moleong, 2011: 190).
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui sumber data yang sering
digunakan untuk penelitian dan juga sangat berpengaruh penting pada
penelitian kualitatif. Dengan pengumpulan data yang diperoleh untuk
mencatat data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yang diambil dari
beberapa sumber demi kesempurnaan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data


Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
interaktif yang memiliki tiga komponen yaitu : reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Untuk lebih jelasnya masing-masing tahap dapat
dijabarkan secara singkat sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan tentang
kerangka kerja konseptual, pemilihan kasus, menyusun pertanyaan penelitian
sampai pada proses verifikasi data. Pada saat reduksi data, peneliti
menentukan beberapa informan yang paling sesuai dengan apa yang
diperlukan oleh peneliti, sehingga data yang akan diperoleh menjadi lebih
akurat dalam mendeskripsikan prinsip 3E pada pengembangan pasar dalam
meningkatkan pendapatan pedagang.
b. Penyajian Data
Sajian data dilakukan merangkai data atau informasi yang telah direduksi
dalam bentuk narasi kalimat, gambar/skema, maupun tabel yang
memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini
merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis
sehingga bila dibaca akan mudah dipahami mengenai berbagai hal yang
terjadi dalam penelitian, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan
sesuatu pada analisis/tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. Pada
awal pengumpulan data hingga penyajian data, peneliti melakukan pencatatan
dan membuat pernyataan untuk membuat kesimpulan. Penyajian data dalam
penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam. Adapun penyajian data
untuk mendeskripsikan prinsip 3E pada pengembangan pasar dalam
meningkatkan pendapatan pedagang.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan rangkaian pengolahan data yang berupa
gejala kasus yang terdapat di lapangan. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi
sampai waktu proses pengumpulan data berakhir. Kesimpulan harus
diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.
Untuk itu peneliti melakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan,
penelusuran data kembali, melihat lagi catatan lapangan sehingga kesimpulan
penelitian menjadi kokoh dan lebih bisa dipercaya.

3.7 Uji Keabsahan Data


Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan adanya teknik
pemeriksaan, data yang dikumpulkan diklarifikasi sesuai dengan tujuan
peneliti untuk dilakukan pengecekan kebenaran melalui teknik triangulasi
(Moleong, 2016:324). Untuk itu peneliti akan membandingkan data hasil
pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan
didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan
atas apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa
yang dikatakannya sepanjang waktu serta membandingkan keadaan dengan
pandangan masyarakat.
Triangulasi Data
Triangulasi dalam penelitian ini yaitu penulis membandingkan data dari
hasil penelitian dengan hasil pengamatan langsung yang dilakukan di pasar
Manding. Penulis menggabungkan antara triangulasi sumber dan triangulasi
metode. Selain itu penulis menggunakan pendekatan fenomenologi yang
bertujuan untuk mempelajari serta mengungkap kejadian yang memang ada di
dalam prinsip 3E pada pengembangan pasar dalam meningkatkan pendapatan
pedagang.

Você também pode gostar