Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH
KELOMPOK 5
NAMA KELOMPOK :
i
A. Latar Belakang ........................................................................................... 19
A.1. Rumusan Masalah ..................................................................................... 21
A.2. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 21
A.3. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 22
B. Kajian Teori dan Hipotesis ........................................................................ 22
C. Metode Penelitian....................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 30
ii
TUGAS A
(RINGKASAN ARTIKEL)
Judul : Pengaruh Efektivitas SIA, Pemanfaatan TI Dan Kemampuan
Teknis Pemakai SIA Terhadap Kinerja Individu.
1
penting dalam pencapaian kinerja yang lebih besar terutama dalam proses
pengambilan keputusan (Aleqab dan Adel, 2013). Menurut Kusumastuti
dan Irwandi (2012), dalam pengembangan sistem informasi para pemakai
menjadi fokus penting berkaitan dengan keefektifan sistem informasi
akuntansi. Menurut Setiani (2008), melaksanakan pengembangan sistem
informasi akuntansi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi
perusahaan dan kepuasan pemakai sistem informasi tersebut. Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kumpulan sumber daya manusia
dan modal dalam suatu organisasi yang bertugas dalam menyiapkan
informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari kegiatan
pengumpulan pengolahan transaksi (Baridwan, 2003:3). Akuntansi sebagai
bisnis, sistem bahasa dan informasi harus menyesuaikan diri dengan
teknologi baru yang akan disampaikan kepada pengguna laporan keuangan
(Sarokalei et al., 2012).
B. Isu Riset
Keberhasilan suatu pengembangan sistem informasi tidak hanya
ditentukan oleh kecanggihan sistem tersebut tetapi ditentukan oleh
kesesuaiannya dengan para pemakai sistem tersebut (Kusumastuti dan
Irwandi, 2012). Maamir dan Yadnyana (2012) Kemampuan untuk
mengelola informasi secara efektif di dalam perusahaan sangat penting
karena dapat menjadi dasar untuk memperoleh keunggulan kompetitif.
Efektivitas kinerja sistem informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain : keterlibatan pemakai pengguna dalam
pengembangan sistem informasi, kemampuan teknis personal sistem
informasi, ukuran organisasi, dukungan top manajemen, formalisasi
pengembangan SIA, program pelatihan dan pendidikan pengguna SIA,
keberadaan komite pengendali SIA dan lokasi departement SIA (Acep
Komara 2005, Luciana Spica dan Irmaya 2007 ). Onaolapo dan Odetayo
(2012) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh
terhadap efektivitas organisasi. Efektivitas sistem informasi akuntansi
2
sangat tergantung pada keberhasilan kinerja antara sistem, pemakai (user),
dan sponsor. Faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas
sistem informasi akuntansi diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
yang dapat menunjukkan tingkat keberhasilan sistem dalam menjalankan
fungsinya.
C. Motivasi Riset
Motivasi riset dalam penelitian ini adalah karena ingin untuk
mengetahui pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi,
pemanfaatan teknologi informasi dan kemampuan teknis pemakai sistem
informasi akuntansi terhadap kinerja individu.
D. Kontribusi Riset
Diharapkan mampu memberikan manfaat dan pengetahuan yang
lebih luas mengenai pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi,
pemanfaatan teknologi informasi dan kemampuan teknis pemakai sistem
informasi akuntansi.
E. Pertanyaan Penelitian
Apakah efektivitas Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan TI
Dan Kemampuan Teknis Pemakai SIA berpengaruh terhadap kinerja
individu?
F. Kajian Teori
a. Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Davis
(1989) dengan bersandar pada Theory of Reasoned Action (TRA). TAM
berfokus pada sikap terhadap pemakai teknologi informasi, dimana
pemakai mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan
kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi. Sasaran dari TAM
adalah untuk menyediakan sebuah penjelasan dari faktor-faktor penentu
3
penerimaan komputer yang umum (Huda Agustiani,2010). Tujuan inti
dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah gambaran yang mendasari
pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap kepercayaan (belief) internal,
sikap dan tujuan.
4
Suratini (2015) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual.
G. Hipotesis
Dengan adanya ringkasan artikel, pemaparan mengenai isu,
fenomenal, rumusan masalah, dan kontribusi riset serta penjelasan teori
di atas, dapat disimpulkan hipotesis dalam artikel ini adalah
H1 : Efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh
positif terhadap kinerja individu pada koperasi simpan pinjam di
Kabupaten Karangasem.
H2: Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja individu pada koperasi simpan pinjam di Kabupaten
Karangasem.
H3: kemampuan teknis pemakai sistem informasi akuntansi
berpengaruh positif terhadap kinerja individu pada koperasi simpan
pinjam di Kabupaten Karangasem
H. Metodologi Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
penelitian berbentuk asosiatif. Pada penelitian ini variabel yang diuji yaitu
pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi, pemanfaatan teknologi
informasi dan kemampuan teknis pemakai sistem informasi akuntansi
terhadap kinerja individu.
Penelitian ini dilakukan pada koperasi simpan pinjam yang ada di
Kabupaten Karangasem. Alasan dipilihnya lokasi ini berdasarkan
pertimbangan bahwa adanya perkembangan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) seperti pengusaha batu padas, kerajinan seni ukir kayu,
patung dan lainnya yang menggunakan koperasi sebagai tempat simpan
pinjam.
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Kinerja
5
individu (Y) dipergunakan dalam penelitian ini sebagai variabel dependen.
Kinerja individual adalah suatu kondisi yang harus diketahui dan
dikonfirmasikan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengetahui
tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi (George et al., 2012). Andhika
(2007) menyatakan bahwa terdapat enam indikator yang menjadi alat ukur
kinerja individual, yaitu 1) kuantitas kerja (quantity), 2) kualitas kerja
(quality), 3) ketepatan waktu (timeliness), 4) pengawasan supervisor (need
for supervisor), dan 5) pengaruh rekan kerja (interpersonal impact).
Variabel kinerja individual diukur dalam bentuk daftar pernyataan yang
menggunakan skala likert yang diadopsi dari Aditya (2015).
Variabel independen pertama dalam penelitian ini yaitu efektivitas
sistem informasi akuntansi (X1). Efektivitas sistem informasi akuntansi
adalah suatu kondisi yang menyatakan tingkat keberhasilan dalam suatu
kondisi yang menyatakan tingkat keberhasilan dalam suatu kumpulan
sumber daya yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data
lainnya menjadi informasi yang berguna (Damayanthi,2012). Model
pengukuran efektivitas sistem informasi akuntansi dalam DeLone dan
McLean (1992) terdiri dari enam indikator, yaitu; 1) System quality, 2)
Information quality, 3) Service quality, 4) Information use, 5) User
satisfaction dan 6) Net benefit. Variabel efektivitas sistem informasi diukur
dalam bentuk daftar pernyataan yang menggunakan skala likert yang
diadopsi dari Aditya (2015).
Variabel independen kedua dalam penelitian ini adalah pemanfaatan
teknologi informasi (X2). Pemanfaatan kecangihan teknologi informasi
adalah perilaku dalam menggunakan kecanggihan teknologi pada saat
melakukan pekerjaan, seperti berapa banyak software yang dikuasi
penggunaanya, persepsi atas manfaat software tersebut serta frekuensi
penggunaan software tersebut. Menurut Rahmawati (2008), terdapat enam
faktor yang memperngaruhi pemanfaatan teknologi informasi adalah; 1)
Faktor social, 2) Affect, 3) Kompleksitas, 4) Kesesuaian tugas, 5)
Konsekuensi jangka panjang dan 6) Kondisi yang memfasilitasi. Variabel
6
pemanfaatan teknologi informasi diukur dalam bentuk daftar pernyataan
yang menggunakan skala likert yang diadopsi dari Marlita (2014).
Variabel independen ketiga dalam penelitian ini adalah kemampuan
teknis pemakai sistem informasi akuntansi (X3). Kemampuan teknis
pemakai sistem informasi akuntansi adalah kemampuan individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Robbins (2008:45)
menyatakan bahwa kemampuan teknis pemakai sistem informasi dapat
dibagi menjadi tiga indikator,yaitu 1) pengetahuan (knowledge), 2)
kemampuan (ability), dan 3)keahlian (skill). Variabel kemampuan teknis
pemakai sistem informasi akuntansi diukur dalam bentuk daftar pernyataan
yang menggunakan skala likert yang diadopsi dari Aditya (2015).
Data primer pada penelitian ini meliputi jawaban responden melalui
penyebaran kuesioner yang dikumpulkan dari koperasi simpan pinjam di
Kabupaten Karangasem. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jumlah koperasi simpan pinjam yang terdaftar di Dinas Koperasi
Kabupaten Karangasem.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pemakai sistem
informasi akuntansi di Koperasi simpan pinjam di Kabupaten Karangasem.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 244 responden.
Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nonprobability sampling yaitu dengan metode purposive sampling.
Kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu 1) Koperasi
simpan pinjam yang telah menerapkan sistem informasi akuntansi berbasis
computer, 2) Koperasi simpan pinjam yang telah menerapkan sistem
informasi akuntansi berbasis komputer lebih dari satu tahun, 3) Koperasi
simpan pinjam yang perkembanganya baik dengan total aset diatas satu
miliyar. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini berjumlah 31 koperasi simpan pinjam dengan 124 responden.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode wawancara dan kuisioner
7
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi linear berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu, penelitian ini juga
disertai dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji koefisien
determinasi, uji signifikan F dan uji parsial (uji t).
8
deviasi untuk kepatuhan perpajakan sebesar 2,850, artinya terjadi
penyimpangan nilai kepatuhan perpajakan yang diteliti terhadap nilai rata-
rata sebesar 2,850.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
kuisioner. Biasanya syarat minimum suatu kuesioner untuk memenuhi
validitas adalah jika r bernilai 0,3.Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh
instrumen penelitian memiliki nilai r > 0,3 sehingga disimpulkan bahwa
instrument penelitian dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data penelitian.
9
f. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heterokedastisitas memperlihatkan tingkat signifikansi tiap
variabel bebas di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan model regresi
terbebas dari heteroskedastisitas. Oleh karena model telah memiliki data
yang terdistribusi normal, bebas dari gejala multikolinearitas dan
heterokedastisitas maka analisis berikutnya dapat dilanjutkan
10
Berdasarkan uraian di atas niliai koefisien regresi dari variabel
kemampuan teknis pemakai Sistem Informasi Akuntansi yang tertinggi
yaitu 0,534 ini berarti dari variabel bebas efektivitas sistem informasi
akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, kemampuan teknis pemakai
sistem informasi yang paling memengaruhi dari variabel terikat yaitu
kinerja individu.
Pengujian selanjutnya adalah uji koefisien determinasi. Nilai
koefisien determinasi menunjukkan seberapa jauh kemampuan variabel
independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya nilai
koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square adalah
0,539 atau 53,9%, ini artinya sebesar 53,9 persen variasi kinerja individu
dipengaruhi model yang dibentuk oleh efektivitas sistem informasi
akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi dan kemamppuan teknis
pemakai sistem informasi akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 46,1 persen
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti
faktor kenyaman fisik dan keahlian pemakai komputer.
Uji statistik F digunakan untuk menguji kelayakan atau validitas dari
suatu model regresi berganda dan untuk mengetahui apakah model
penelitian dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.
Berdasarkan hasil analisis pada diperoleh nilai signifikansi uji F yaitu
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 5 persen. Hal ini berarti bahwa
efektivitas sistem informasi akuntansi, pemanfaatan teknologi
informasi,dan kemampuan teknis pemakai sistem informasi akuntansi
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja individu pada tingkat
signifikansi 5 persen dan menunjukkan bahwa model yang digunakan pada
penelitian ini adalah layak uji.
Hasil uji parsial pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi
(X1) pada kinerja individu (Y) diperoleh p-value sebesar 0,028 lebih kecil
dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu. Nilai koefisien regresi
efektivitas sistem informasi akuntansi (X1) sebesar 0,162 menunjukkan
11
adanya pengaruh positif efektivitas sistem informasi akuntansi pada kinerja
individu. Hasil ini menerima hipotesis H1 yang menyatakan efektivitas
sistem informasi akuntansi berpengaruh positif pada kinerja individu.
Pengaruh yang positif ini berarti terdapat hubungan yang searah antara
efektivitas sistem informasi akuntansi dengan kinerja individu. Semakain
tinggi tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi
kinerja individu. Koperasi simpan pinjam yang mampu menghasilkan
informasi yang dapat diterima secara tepat waktu, akurat dan dapat
dipercaya yang nantinya dapat meningkatkan kinerja individu di koperasi
simpan pinjam.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Prebawa (2012), Marlita dan Dharmadiaksa (2014), Damayanthi,
(2012) dan Suratini (2015) yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan
signifikan antara sistem informasi akuntansi terhdap kinerja individu dalam
organisasi. Semakin baik sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam
suatu organisasi, maka semakin meningkat kinerja individu dalam
organisasi tersebut.
Sistem informasi akuntansi memberi kesempatan bagi organisasi
untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan
sehingga memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif
(Edison et al.,2012). Sistem informasi akuntansi sangat membantu dalam
meningkatkan kecepatan. fleksibilitas, integrasi, dan keakuratan informasi
yang dihasilkan, sehingga banyak pihak yang memanfaatan sistem
informasi untuk mencapai keunggulan perusahaan (Ratnaningsih,2013).
Hasil uji parsial pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X2)
pada kinerja individu (Y) diperoleh p-value sebesar 0,00 lebih kecil dari α=
0,05. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja individu. Nilai koefisien regresi efektivitas
sistem informasi akuntansi (X2) sebesar 0,464 menunjukkan adanya
pengaruh positif pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individu.
Hasil ini menerima hipotesis H2 yang menyatakan pemanfaatan teknologi
12
informasi berpengaruh positif pada kinerja individu. Pengaruh yang positif
ini berarti terdapat hubungan yang searah antara pemanfaatan teknologi
informasi dengan kinerja individu. Semakin tinggi tingkat pemanfaatan
teknologi informasi, maka semakin tinggi kinerja individu. Koperasi simpan
pinjam yang mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima secara
tepat waktu, akurat dan dapat dipercaya yang nantinya dapat meningkatkan
kinerja individu koperasi simpan pinjam.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dharmika (2012), Utari (2012) dan Alannita (2013) yang menunjukkan
bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja individu. Teknologi merupakan kebutuhan bagi instansi
dalam memudahkan penyelesaian pekerjaan karyawan.
Hasil uji parsial pengaruh kemampuan teknis pemakai sistem
informasi akuntansi (X3) pada kinerja individu (Y) diperoleh p-value
sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti bahwa kemampuan
teknis pemakai sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja individu. Nilai koefisien regresi kemampuan teknis pemakai sistem
informasi akuntansi (X3) sebesar 0,534 menunjukkan adanya pengaruh
positif kemampuan teknis pemakai sistem informasi akuntansi pada kinerja
individu. Hasil ini menerima hipotesis H3 yang menyatakan kemampuan
teknis pemakai sistem informasi akuntansi berpengaruh positif pada kinerja
individu. Pengaruh yang positif ini berarti terdapat hubungan yang searah
antara kemampuan teknis pemakai sistem informasi akuntansi dengan
kinerja individu. Semakin tinggi tingkat kemampuan teknis pemakai sistem
informasi akuntansi, maka semakin tinggi kinerja individu. Koperasi
simpan pinjam yang mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima
secara tepat waktu, akurat dan dapat dipercaya yang nantinya dapat
meningkatkan kinerja individu koperasi simpan pinjam.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ini dilalukan oleh
Prihatni et al (2012), Alannita (2014) dan Widyasari (2015) yang
menunjukkan bahwa kemampuan teknis pemakai sistem informasi
13
akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
Hajiha dan Azizi (2011) menyatakan dukungan dari manajemen merupakan
faktor efektif yang berpengaruh positif antara dukungan manajemen
terhadap kinerja.
14
TUGAS B
(TELAAH KRITIS)
15
B. Kesesuaian Teori Yang Digunakan
Dalam hal kesesuaian teori yang digunakan dalam artikel ini, penulis
tidak mencantumkan grand teori dan hanya menggunakan tinjauan pustaka
saja. Menurut kelompok kami akan lebih baik apabila artikel ini dilengkapi
dengan grand teori sehingga akan menambah manfaat teoritis dari artikel ini.
Teori yang sekiranya dapat dijadikan grand teori dalam artikel ini menurut
kelompok kami adalah teori kegunaan-keputusan informasi (decision-
usefulness theory)
Teori kegunaan-keputusan Informasi mencakup mengenai syarat dari
kualitas informasi akuntansi yang berguna dalam keputusan yang akan
diambil oleh pengguna. Teori kegunaan-keputusan informasi dalam buku
Accounting Information System and Business Organization, Barry E.
Cushing menyatakan bahwa infromasi merupakan suatu hal yang
menunjukkan hasil suatu proses pengolahan data. Hasil pengolahan data
tersebut terorganisir dan mempunyai manfaat atau berguna bagi penerimanya.
Berkaitan dengan hal tersebut Pengaruh Efektivitas Sia, Pemanfaatan Ti
dan Kemampuan Teknis Pemakai SIA Terhadap Kinerja Individu merupakan
konsep yang didasarkan pada teori kegunaan-keputusan informasi karena,
jika sistem informasi akuntansi sudah efektif digunakan, kemudian
pemanfaatannya teknologi informasi juga dengan baik diterapkan serta
mampu dalam pemakaian SIA maka akan mempengaruhi kinerja dari
individu dan organisasi.
C. Kesesuaian Metodologi
Kesesuaian dalam Metodologi menurut kelompok kami sudah sesuai, akan
tetapi pada metode penilitian ini tidak terkandung desain penelitian. Metode
pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability
sampling yaitu dengan metode purposive sampling. Kriteria dalam pengambilan
sampel dalam penelitian ini yaitu 1) Koperasi simpan pinjam yang telah
menerapkan sistem informasi akuntansi berbasis computer, 2) Koperasi simpan
pinjam yang telah menerapkan sistem informasi akuntansi berbasis komputer lebih
16
dari satu tahun, 3) Koperasi simpan pinjam yang perkembanganya baik dengan total
aset diatas satu miliyar. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini berjumlah 31 koperasi simpan pinjam dengan 124 responden.
Pernyataan kelompok kami juga diperkuat dengan Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode wawancara dan kuisioner.
Kemudian Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linear berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Selain itu, penelitian ini juga disertai dengan uji validitas,
uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi, uji signifikan F dan uji
parsial (uji t).
D. Kesesuaian Pembahasan
Penulis telah menjawab semua pertanyaan dari pembahasan artikel dari
masalah yang dipaparkan :
1) Apakah efektivitas Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap
kinerja individu?
Berdasarkan hasil uji parsial pengaruh efektivitas SIA pada kinerja
individu diperoleh p-value sebesar 0,028 lebih kecil dari α = 0,05 yang
menunjukkan bahwa efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
berpengaruh positif terhadap kinerja individu, sehingga semakin tinggi
tingkat efektivitas Sistem Informasi Akuntansi, maka semakin tinggi
kinerja individu. Hal ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Prebawa (2012), Marlita dan Dharmadiaksa (2014),
Damayanthi, (2012) dan Suratini (2015).
2) Apakah Pemanfaatan TI berpengaruh terhadap kinerja individu?
Berdasarkan hasil uji parsial pengaruh Pemanfaatan TI terhadap kinerja
individu diperoleh p-value sebesar 0,00 lebih kecil dari α = 0,05 yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan TI berpengaruh positif terhadap
kinerja individu, sehingga semakin tinggi pemanfaatan TI maka semakin
tinggi pula kinerja individu. Hal ini didukung dengan hasil penelitian
17
sebelumnya yang dilakukan oleh Dharmika (2012), Utari (2012) dan
Alannita (2013).
3) Apakah Kemampuan Teknis Pemakai SIA berpengaruh terhadap kinerja
individu?
Berdasarkan hasil uji parsial pengaruh kemampuan teknis pemakai SIA
terharap kinerja individu diperoleh p-value sebesar 0,00 lebih kecil dari
α = 0,05 yang menunjukkan bahwa kemampuan teknis pemakai SIA
berpengaruh positif terhadap kinerja individu, sehingga semakin tinggi
kemampuan teknis pemakai SIA maka semakin tinggi pula kinerja
individu.
18
TUGAS C
(PROPOSAL SINGKAT)
A. Latar Belakang
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat
memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka anggota dalam organisasi harus
menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Teknologi tidak dapat dimanfaatkan
dengan baik jika para pengguna teknologi memiliki kemampun terbatas dalam
menggunakan teknologi tersebut. Kelemahan dasar individu seperti kelelahan dan
kecermatan serta ketelitian dapat mempengaruhi hasil pekerjaan Dengan demikian,
kompetensi individu dalam perusahaan pun perlu ditingkatkan, yaitu berupa
kemampuan untuk mengoperasikan teknologi (Tjhai, 2003).
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu pengembangan teknologi
yang dioperasikan oleh sumber daya manusia dalam suatu organisasi yang bertugas
menyiapkan keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan
pengumpulan dan pengolahan transaksi (Marlinawati, 2013). Sistem informasi
dapat meningkatkan keunggulan bersaing dalam perkembangan organisasi yang
modern. Sistem informasi akuntansi akan mempengaruhi bagaimana perusahaan
membuat keputusan, merencanakan, dan mengatur semua bagian di dalam
perusahaan. Sistem informasi akuntansi memberi kesempatan bagi pembisnis untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan sehingga
memungkinkan perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif (Mahendra,
2013).
Sistem Pengendalian Internal (SPI) juga memegang peranan penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Tercapainya pengendalian internal perusahaan
19
yang baik tentu saja akan meningkatkan produktivitas serta kinerja para karyawan.
Arti kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika. Pada masing-masing organisasi tentu saja memerlukan sistem
pengendalian intern. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah atau mengurangi
adanya kerugian. Jika pengabaian sistem pengendalian intern terjadi maka suatu
organisasi harus siap menerima risiko kerugian dan cepat atau lambat dampak
buruk akan terjadi pada organisasi (Suyadi dan Mariani, 2012).
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan mikro yang
memiliki fungsi dan peran yang strategis dalam mendorong pertumbuhan usaha
mikro, kecildan menengah (UMKM) serta sekaligus sebagai badan keuangan yang
dapat melakukan pemberdayaan bagi pengusaha lokal sebagai bentuk nyata dari
kegiatan ekonomi yang berbasis kerakyatan. BPR sebagai salah satu badan
keuangan kini juga menerapkan teknologi dalam sistem informasi yang
dimilikinya. Penggunaan teknologi informasi sangat membantu operasional bank
dalam menampung seluruh informasi yang dibutuhkan agar dapat membuat
keputusan secara akurat. BPR diharapkan mampu untuk melakukan pengembangan
sistem informasi dan teknologi informasi serta memperbaiki kinerja individual
karyawan untuk memiliki keunggulan kompetitif. Kinerja karyawan dapat
mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu pekerjaan karena dengan hasil yang
dicapai tersebut kita dapat mengetahui seberapa besar hasil kinerja seorang
karyawan.
BPR pada wilayah Denpasar dalam lima tahun terakhir menunjukkan
peningkatan dari segi jumlah Kantor Cabang (KC) maupun kredit yang disalurkan
pada masyarakat. Meningkatnya jumlah kantor disebabkan oleh salah satu faktor
yaitu kepercayaan masayarakat yang meningkat menyebabkan diperlukannya
perluasan kantor. Penyaluran kredit pun terus mengalami peningkatan yang berarti
kinerja karyawan dalam mengolah dana bank dan memberikan informasi semakin
mendapatkan kepercayaan. Disini mengharuskan BPR mengedepankan efisiensi
20
sistem informasi akuntansi menggunakan teknologi untuk mencegah terjadinya
kredit bermasalah. Untuk mengoperasikan teknologi yang begitu canggih maka
perusahaan perbankan harus mengetahui kemampuan sumber daya yang
dimilikinya sumber daya yang dimaksud adalah kinerja karyawan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya (Marlinawati, 2013) penggunaan
teknologi informasi dan efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh (Sugiartini,
2016) yang mengatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh
positif terhadap kinerja individual. Senada dengan hal tersebut, (Salehi, dkk. 2010)
yang mengatakan beberapa organisasi bisnis mendapatkan keunggulan kompetitif
dengan melengkapi sistem informasinya, dengan demikian kinerja individual
karyawan juga akan semakin efektif. Penelitian yang dilaukan oleh (Lasso, 2016)
mengatakan lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap kinerja karyawan
sebab semakin baik lingkungan pengendalian maka akan semakin baik pula kinerja
karyawan yang dihasilkan.
A. 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan
rumusan masalah yaitu:
1) Bagaimana pengaruh Penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja
karyawan?
2) Bagaimana pengaruh Efektifitas sistem informasi akuntansi terhadap
kinerja karyawan?
3) Bagaimana pengaruh Sistem pengendalian intern terhadap kinerja
karyawan?
21
3) Untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kinerja
karyawan
22
konsekuensi praktik, informasi yang dihasilkan oleh setiap sistem seharusnya
relevan dengan berbagai bentuk pembuatan keputusan yang diharapkan dapat
digunakan (dalam Belkoui, 2001).
3) Pengendalian Intern
23
Menurut Mulyadi (2014: 163), sistem pengendalian intern didefinisikan
sebagai berikut, “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong terjadinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian intern
tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut, dengan demikian pengertian pengendalian intern
tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang engolah informasinya secara
manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer.”
Hasil penelitian Suratini (2015) bahwa penggunaan teknologi informasi
berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Teknologi digunakan organisasi
untuk menyediakan informasi bagi para pemakai internal dan eksternal dalam
pengambilan keputusan. Teknologi informasi merupakan perpaduan antara
teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lain seperti perangkat
keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya (Kurniawati, 2010).
Marlinawati (2013) mengatakan efektivitas sistem informasi akuntansi
berpengaruh positif pada kinerja karyawan Lembaga Perkreditan Desa di
Kabupaten Badung. Tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi yang semakin
tinggi akan meningkatkan hasil kinerja individual, namun apabila efektivitas
sistem informasi yang tersedia menurun maka kinerja individual yang dihasilkan
akan ikut menurun.
C. Metode Penelitian
C.1. Desain Penelitian
Penggunaan Teknologi
Informasi
(X1)
Sistem Pengendalian
Interen
(X3)
25
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014). Variabel
terikat pada penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi
penelitian ini adalah BPR di Kota Denpasar yaitu berjumlah 25 unit BPR (sumber:
www.bi.go.id). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini digunakan teknik
sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel dengan
menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel (Sugiyono, 2016). Hal ini
sering digunakan jika jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 unit BPR.
26
berbentuk kalimat kata atau gambar (Sugiyono, 2009). Data kualitatif dalam
penelitian ini adalah berupa informasi jumlah BPR, struktur organisasi dan tugas
dari masing-masing bagian dalam BPR.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
1) Data primer adalah sumber data penelitian yang langsung memberikan data
pada pengumpul data (Sugiyono, 2008:19). Pada penelitian ini adalah
jawaban responden dari kuesioner yang disebar.
2) Data sekunder adalah data penelitian yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008:19). Data sekunder dalam
penelitian ini adalah daftar BPR di Kota Denpasar, struktur organisasi, dan
penjelasan atau gambaran umum tentang instansi.
2) Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2010: 172), valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, ini berarti mengukur
sejauh mana ketetapan pernyataan yang digunakan dalam kuesioner untuk
mengukur variabel yang akan diteliti. Uji Validitas dilakukan untuk menentukan
apakah variable yang digunakan dalam penelitain valid atau tidak.
3) Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh instrument pengukuran
yang digunakan reliabel atau tidak. Instrumen yang reliabel adalah instrument yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
27
menghasilkan data yang sama. Dengan kata lain, uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya.
4) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011: 160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal,
seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengansumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
5) Uji Muktikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Gejala multikolonieritas dapat
dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF), jika nilai tolerance
lebih dari 0,10 atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolonieritas.
6) Uji Heteroskedasititas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain yang dilakukan dengan uji Glejser. Model regresi yang menyimpang dan
mengandung heterokedastisitas akan memberikan hasil prediksi yang menyimpang.
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝜖 ……………………………
Keterangan:
28
Y = Kinerja Karyawan
𝑋1 = Penggunaan Teknologi Informasi
𝑋2 = Efektivitas Sistem Informasi
𝑋3 = Sistem Pengendalian Intern
𝛽 = Koefisien regresi
𝛽0 = Konstanta
𝜖 = Kesalahan random
29
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, La Midjan dan Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi I dan II.
Edisi Ke Sebelas. Lembaga Informasi.Bandung
30
Lasso, Ananta Budi. 2016. Pengaruh Pengendalin Intern Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Produksi PT.Brother Silver. Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi Vol 5, No 11.
31