Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
DiajukanUntukMelengkapiTugasAkhirdanMemenuhi
SyaratMencapaiGelarAhliMadya
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Karya Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebut sumbernya.
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan YME atas semua
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
dengan judul Penentuan Kadar Air dan Kadar Minyak pada Ampas Kelapa Sawit
di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan. Sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III Kimia difakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa KARYA ILMIAH ini masih jauh
dari kesempurnaan karena adanya keterbatasan pada penulis, baik dari segi
pengetahuan, waktu maupun keterbatasan penulis. Meski demikian penulis
mengharapkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak yang
telah membaca karya ilmiah ini serta dapat bermanfaat bagi Universitas Sumatera
Utara.
Terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orangtua penulis yang selalu
memberikan semangat, cinta dan kasih sayang serta perhatian dan dukungannya
kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.
Pada masa penyelesaian karya ilmiah ini, penulis penulis telah banyak
mendapatkan dukungan, bantuan, dan juga dari berbagai pihak-pihak yang
terlibat. Oleh karena itu, dengan rasa keikhlasan dan kebaikan Hati, penulis ingin
menyampaikan rasa Terimakasih dan penghargaan kepada
1. Keluarga besar Damanik yang slalu mendukung dan mendoakan yang
terbaik untuk penulis dalam kondisi apapun, tanpa mereka penulis
bukanlah apa-apa.
2. Bapak Drs. Albert Pasaribu, M.Sc selaku dosen pembingbing yang dengan
sabar membimbing dan meluangkan waktunya kepada penulis dalam
penyusunanKaryaIlmiahini.
3. Ibu Dr. Cut Fatimah Zuhra, S.Si., M.Si selaku ketua departemen Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
Akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu demi selesainya Karya ilmiah ini. Harapan penulis semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ABSTRAK
Dalam proses pengolahan kelapa sawit di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek
Nabara Selatan. Telah didapatkan kadar kotoran pada Crude Palm Oil (CPO).
Kadar kotoran yang diperoleh dengan menggunakan pelarut N-heksan yang
disaring dengan menggunakan kertas saring whatmann no. 41 kemudian
dimasukkan kedalam oven yang bersuhu 105°C dan dimasukkan kedalam alat
soklet dan dibiarkan hingga sampel berwarna bening. Kadar kotoran yang
diperoleh sebanyak 2,08522% dan 2,42899%.
ABSTRACT
In processing of oil palm at PTPN III Aek Nabara Selatan Oil Mill. Crude Palm
Oil (CPO) has been found. The level of impurities obtained by using N-hexane
solvent is filtered by using filter paper whatmann no. 41 is then fed into the oven
at 105 ° C. and fed into the socket and left until the sample is clear. Levels of dirt
obtained as much as 2.08522% and 2.42899%.
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN
1.2 IdentifikasiMasalah
Untukmenghasilkanminyakinti sawit yang tinggi maka perlu diperhatikan
mulai dari cara perawatan pohon kelapa sawit serta pada proses pengolahannya
dan juga kadar air dan minyak yang ditersisa di dalam ampas hasil pengepressan.
Permasalahan yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini adalah “cara penentuan
kadar air dan kadar minyak pada ampas kelapa sawit”. Bagaimana cara penentuan
kadar air dan kadar minyak pada ampas kelapa sawit.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui cara penentuan kadar air dan kadar minyak
padaampaskelapasawit
1.4 Manfaat
Untukmengetahuicarapenentuan kadar air dan kadar minyak pada ampas
kelapa sawit sehingga minyak yang didalam ampas tidak terbuang.
2.1 MinyakKelapaSawit
Tanamankelapasawit(ElaisGuinensis) berasal dari Guinea di pesisir Afrika
Barat, kemudian diperkenalkan ke bagian Afrika lainya, Asia Tenggara dan
Amerika Latin sepanjang garis equator (antara garis lintang utara 15° dan lintang
Selatan 12°). Kelapa sawit tumbuh baik pada daerah iklim tropis, dengan suhu
antara 24°C-32°C dengan kelembaban yang tinggi dan curah hujan 200
mm/Tahun. Kelapa sawit menghasilkan dua macam minyak yang sangat berlainan
sifatnya, yaitu :
1. Minyak sawit (CPO), yaitu minyak yang berasal dari sabut kelapa sawit
2. Minyakintisawit (CPKO), yaitu minyak yang berasal dari inti kelapa sawit
Padaumumnyaminyaksawit lebih banyak mengandung asam-asam
palmitat, oleat, dan linoleat jika dibandingkan dengan mminyak inti sawit. Pada
minyak kelapa sawit, asam lemak dapat bebas terbentuk karena adanya aksi
mikroba atau karena hidrolisa autokatalitik oleh enzim lipase yang terdapat pada
buah sawit. (Rondang Tambun, 2006)
Kelapa sawit mempunyai beberapa jenis atau varietas yang dikenal sebagai
Dura (D), tenera(T), dan pisifera (P). Ketiga jenis ini dapat di bedakan dengan
cara memotong buahnya secara memanjang/melintang. Dura memiliki inti besar
dan bijinya tidak dikelilingi sabut dengan ekstraksi minyak sekita 17-18%. Deli
dura memiliki inti besar dan cangkang tebal serta dipakai oleh pusat-pusat
penelitian untuk memproduksi jenis Tenera. Tenera merupakan hasil persilangan
antara Dura dan pisifera tidak mempunyai cangkang dengan inti kecil sehingga
tidak di kembangkan sebagai tanaman komersial. (LyungPahan, 2010
2. Loading Ramp
Berfungsi sebagai alat penampung sementara dan pemindahan TBS dan
juga sebagai pembersihan TBS dari pasir dan kotoran
Spesifikasi Loading Ramp
1. Kemiringan 27°-30°
2. Jarak Kisi ± 1-5cm
3. Kapasitas Tampung ±150 ton
4. 14 buah pintu yang di gerakkan oleh kompressor untuk menutup dan
membuka pintu sehingga TBS dapat masuk ke dala lori.
Pada tahap ini dilakukan pensortasian terhadap TBS yang masukk, sebab
mutu daru TBS yang diolah sangat mempengaruhi rendemen dan mutu produksi
dari CPO yang dihasilkan. Adapun tujuan sortasi adalah untuk mengetahui tingkat
kematangan buah dan menilai mutu yang masuk ke pabrik.
Derajat kematangan yang baik yaitu, jika tandan-tandan yang di panen
berada pada fraksi 1,2 dan 3, sebab pada faksi inin terjadi keseimbangan
randemen minyak tinggi dengan kadar asam lemak bebas yang rendah.
3. Lori Rebusan
Berfungsi untuk mengangkut TBS dari Loading Ramp ke Sterilizer
sebagai tempat merebus TBS. Rata-rata kapasitas tiap lori rebusan adalah 2,5 ton
/lori. Dalam pengisian lori hendaknya jangna sampai penuh, karena dapat
mengakibatkan :
1. Tandan buah dapat jatuh kedalam rebusan
2. Pintu maupun plate penahan tandan buah bengkok
3. Tandan buah dapat jatuh, sehingga dapat menimbulkan:
a. penyumbatan saringan pipa kondensat
b. kerugian waktu dan stteam sera kerusakan alat
4. Trasfer Carriage
Berfungsi untuk memindahkan lori yang berisi TBS dari loading ramp ke
rel rebusan. Alat ini terdiri dari 1 unit dengan kapasitas 3 lori.
a. StasiunPerebusan (Steriizer Station)
Langkah pertama dari pengolahan kelapa sawit adalah rebusan yang
berfungsi sebagai tempat merebus TBS dengan tekanan 2,8 -3 kg/cm2 dan
suhunya 130°C-140°C serta mambutuhkan siklus ± 100 menit. Tempat
rebusan ada 3 unit, kapasitas dari tiap rebusan 10 unit lori, sedangkan
b. KomposisiMinyakKelapaSawit
Minyak kelapa sawit merupakan sumber utama sumber pangan dengan
tingkat konsumsi lebih dari 80% dan 20% buah yang dilapisi kulit tipis ; kadar
minyak dalam perikarp kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mampunyai
komposisi tetap karena mengandung sejumlah besar asam lemak tidak jenuh
dengan atom karbbon lebih dari delapan. (S. Ketaren 1986).
Asam laurat - 46 – 52
Asam oleat 39 – 45 13 – 19
d. KomposisiMinyakKelapaSawit
Kelapasawitmengandung 80% perikarp (lapisan serat daging) dan 20% buah
yang dilapisi kulit tipis, minyak dalam perikarpsekitar 34 – 40%. Minyak kelapa
sawit adalahlemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. Titik lebur
minyak kelapa sawit tergantung pada trigligseridanya. Minyak sawit terdiri atas
berbagai trigligserida dengan rantai asam lemak yang berbeda-beda.
Panjangrantaiadalah 14–20 atom karbon. Dengan demikian sifat minyak
sawit ditentukan oleh perbandingan komposisi trigligserida. Karena kandungan
asam lemak yang terbanyak adalah asam lemak jenuh oleat-linoleat. Jumlah asam
jenuh dan asam tak jenuh dalam minyak kelapa sawit hampir sama. Komponen
utamanya adalah asampalmitatdanoleat.
2.3Kadar Air
Air dalamminyakhanya dalam jumlah kecil. Hal ini dapat terjadi karena
proses alami sewaktu penumbuhan dan akibat perlakuan di pabrik serta
penimbunan. Air yang terdapat dalam minyak dapat ditentukan dengan cara
penguapan dalam alat pengering. Kadar air yang terkandung dalam minyak kelapa
sawit tergantung pada efektifitas pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, dan juga
tergantung pada kematangan buah. Buah yang terlalu matang akan mengandung
air yang lebih banyak. Untuk itu perlu pengaturan panen yang tepat dan
pengolahan yang sempurna untuk mendapatkan produk yang mutunya tinggi.
Minyak kelapa sawit yang mempunyai kadar air sangat kecil (<0.15%)
akan memberikan kerugian mutu minyak, dimana pada tingkat kadar air yang
demikian kecil akan sangat memudahkan terjadinya proses oksidasi dari minyak
itu sendiri. Proses oksidasi ini dapat terjadi dengan adanya oksigen di udarabaik
pada suhu kamar selama proses pengolahan pada suhu tinggi yang akan
menyebabkan minyak akan mempunyai rasa dan bau yang tidak enak (ketengian).
Akibat mutu minyak menjadi turun.
3.1 Alat
1. TimbanganAnalitik
2. Erlenmeyer
3. Kertas Saring
4. Oven
5. tang penjepit
6. Soklet
7. Kertas
8. Labu Alas 250 mL
3.2 Bahan
1. TimbanganAntik
2. N-Heksan
3.3 ProsedurPercobaan
1. Ditimbang kertas saring whatmann no.41
2. Diambil sampel minyak cpo ± 20 gram
3. Tuang sampel minyak melalui kertas saring kedalam erlenmeyer
4. Diambil N-heksan secukupnya untuk membilas sampel sampai kertas
berwarna putih.
5. Sampel yang berada dalam kertas whatmann diletakkan didalam oven
yang bersuhu 105°C dengan waktu 10 menit
6. Ditimbang kembali setelah sampel dingin
7. Dibalut dengan kertas
8. Dirangkai alat soklet
9. Dimasukkan kedalam alat soklet
10. Dilarutkan pelarut pada labu alas
11. Disokletasi sampai sampel berwarna bening
Tabel 4.1 Data Hasil Analisa Kadar Air Dan Kadar Kotoran
Tanggal Berat Sampel Berat Sampel Kadar kotoran
Basah Kering %
(gr) (gr)
01-01-2017 16,9010 12,3379 2,08522
01-02-2017 16,3393 14,8659 2,42899%
4.2. Perhitungan
Dari data yang diperoleh, dapat dihitung kadar kotoran pada pada minyak
produksi (CPO) yang dinyatakan dalam % berat. Persentase kadar kotoran dapat
dihitung dengan:
- Sampel 1
% Kadar Kotoran = Berat Sampel kering × Berat Sampel basah
%
= 12,3379 × 16,9010
%
= 2,08522%
- Sampel 2
% Kadar Kotoran = Berat Sampel kering × Berat Sampel basah
%
= 14,8659 × 16,3393
%
= 2,42899%
No Karakteristik Batasan
1 Kadar Asam Lemak Bebas (%) <50,0
2 Kadar Air (%) <0,50
3 Kadar Kotoran (%) <0.50
Sumber : Standar Nasional Indonesia, 2006
Tabel 4.3 Syarat Mutu Minyak Kelapa Sawit Mentah SNI 01-2901-1992
No Karakteristik Syarat Cara Pengujian
1 Warna Kuning jingga sampai Visual
kemerah-merhan
2 Asam lemak bebas (%) 5,00 BS 684 – 1958
3 Asam kotoran (%) 0,50 SNI – 1384 1992
4 Kadar air (%) 0,45 BS 684 – 1958
Sumber : Standar Nasional Indonesia 1992
5.1. Kesimpulan
Hasil yang diperoleh diketahui bahwa pada tanggal 01 Februari 2017,
persen kadar kotoran pada minyak produksi(CPO), 2, 08522% dan pada tanggal
02 Februari 2017 kadar kotoran pada minyak produksi (CPO) 2,42899%.
Kadar kotoran tersebut masih tergolong rendah, jika dibandingkan dengan
standar kadar kotoran yang ditetapkan.
5.2 Saran
1. Dalam melakukan analisa terhadap crude palm oil menggunakan
parameter lain yang juga menggunakan metode lain untuk
membandingkan metode mana yang lebih baik.
2. Pada pelaksanaan analisa crude palm oil pada tangki timbun sebaiknya
dilakukan setiap 1 jam sekali, nilai kadar kotoran akan berubah setiap saat
tergantung kondisi tempat penyimpanan.
Anonim. 2001. Analisis Lion Information Center. Diakses 20 Mei 2017 pada jam
20.18. di http:/www.asiaticlion.org/.
Aziz, A. A., 2009. Penentuan Kadar Air dan Kadar Kotoran Minyak Sawit
Mentah(CPO) Pada Tangki Penyimpanan di Pabrik Kelapa Sawit
PTPN. IV Kebun Adolina, Universitas Sumatera Utara, Medan
Fauzi, Yan dkk. 2004. Kelapa Sawit, Budi Daya, Pemanfaatan Hasil, dan Limbah,
Analisa Usaha dan Peemasaran. Edisi Revisi. Cetakan 14. Jakarta:Penebar
Swadaya
Keisyo L. 1998. Pbabrik Fraksionasi Sawit PTP II. Medan: Lembaga Penelitian
Perkebunan.
Tim Penulis. 1997. Kelapa Sawit Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil Dan Aspek
Pemasaran. Cetakan VIII. Jakarta: Penebar swdaya