Você está na página 1de 7

Digital Imaging And Communications In Medicine (DICOM) dalam Pertukaran

Gambar Digital pada Unit Radiologi


Oleh:

Ayulia Fardila Sari ZA


SIMKES IKM – FK UGM

1. Pendahuluan

Unit Radiologi merupakan unit penunjang medis yang mempunyai peran penting dalam
pelayanan pasien baik sebagai pendiagnosa suatu penyakit maupun sebagai acuan pemberian arah
pengobatan bagi para klinisi dalam sebuah rumah sakit. Sebagai unit penunjang maka radiologi
dituntut untuk selalu siap dalam pemberian informasi yang dibutuhkan oleh unit-unit terkait.
Informasi yang diberikan harus lengkap, akurat, dan cepat. Peningkatan jumlah penyakit dan pasien
menyebabkan sulitnya penggunaan sistem radiologi yang masih menggunakan sistem konvensional
(manual), sehingga dikembangkan sistem informasi radiologi atau Radiology Information System
(RIS). Beragamnya jenis data mulai dari lembaran kertas, X-ray, MRI, dll membutuhkan standar data
dan komunikasi agar mudah diakses dan diintegrasikan. Standar Digital Imaging and
Communications in Medicine (DICOM) memungkinkan data-data hasil pemeriksaan radiologi untuk
disimpan dan atau ditransmisikan dengan menggunakan format tertentu.

2. Standar DICOM

Digital Imaging and Communications in Medicine (DICOM) adalah standar teknologi


informasi global pertukaran data digital yang digunakan oleh Rumah Sakit di dunia (ISO 12052).
Struktur saat ini dibangun sejak tahun 1993, didesain untuk memastikan interoperabilitas sistem
yang digunakan untuk menghasilkan, menyimpan, menampilkan, dan mengirimkan informasi dalam
pencitraan medis. Standar ini banyak diimplementasikan pada gambar citra radiologi. (Association
2011). Menurut Yogianto (Yogianto 2011), DICOM adalah standar industri untuk radiologis
transferral dari gambar dan informasi medis lainnya antara komputer, sehingga dapat memberi
kemudahan untuk pengarsipan citra medis.

Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 1


2.1. The DICOM Grayscale Standard Display Function

Kualitas gambar digital yang dirubah kedalam standar DICOM harus memiliki konsistensi jika
ditampilkan pada monitor yang berbeda. Untuk itu DICOM memiliki ‘Gold Standard’ dengan
nama the DICOM Grayscale Standard Display Function. Standar ini menentukan secara persis
tingkat cahaya, warna, dan tingkat densitas gambar yang harus dihasilkan dari data yang diinput.
Proses ini menggunakan sistem visual manusia dengan ‘Model Barten’. (Oosterwijk 2004)

2.2. Struktur Data dan Semantic

Ada beberapa perbedaan format DICOM dengan format citra yang telah ada. Pertama,
sebuah file DICOM terdiri dari sebuah header yang menyimpan informasi tentang nama pasien,
tipe dari scan, dimensi citra dan sebagainya serta untuk citra kesehatan. Sedangkan format yang
telah ada menyimpan file citra di sebuah file (*.img) dan data header pada file lain (*.hdr).
Perbedaan kedua adalah data citra standar DICOM dapat dikompres untuk mengurangi ukuran
citra. Sebanyak 794 byte pertama pada DICOM digunakan sebagai header. Ukurannya bervariasi
tergantung banyak informasi yang disimpan. DICOM juga membutuhkan 128 byte sebagai
preamble yang akan diikuti dengan karakter ‘D’, ‘I’, ‘C’, ‘M’ kemudian baru informasi dari header
yang diorganisir secara group.(Mada & Utara 2005)

Perbedaan DICOM dengan format data lain adalah dalam hal pengelompokkan informasi ke
dalam data set. Misalnya data pada file citra X-Ray yang berisi citra dan ID pasien dalam file,
sehingga gambar tidak dapat dipisahkan dari informasi ini.(Law 2005) Objek informasi DICOM
adalah informasi yang akan dipertukarkan. Informasi ini sebagai template yang bisa digunakan
kembali ketika modality menghasilkan citra baru atau objek DICOM lainnya. Objek informasi
diketahui sebagai bagian kelas SOP (Service Object Pairs).

Menurut Huang (Huang 2010) Format data DICOM terdiri dari dua jenis, yaitu Model of Real
World dan format file DICOM. DICOM Model of the Real World digunakan untuk mendefinisikan
struktur data hirarki yang berasal dari pasien, studi, seri, dan citra serta waveform (gelombang).
Format file DICOM menjelaskan cara enkapsulasi file DICOM yang sudah siap untuk layanan
DICOM SOP. Bertujuan agar pengguna sebuah file yang tersimpan tidak dapat mengganti
keadaan data dengan cara yang tidak layak, hanya metode dalam file tersebut yang diberi izin
untuk mengakses keadaannya.

Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 2


2.3. Pertukaran Pesan

DICOM menggunakan standar komunikasi jaringan yang ada berdasarkan International


Standards Organization Open Systems Interconnection (ISO-OSI) untuk transmisi informasi
pencitraan. Ketika terjadi komunikasi antara dua perangkat, biasa disebut kedua perangkat
tersebut berada dalam “asosiasi” menggunakan DICOM. Setelah menggunakan pola sistem
terbuka Interconnection of International Standar Organization, DICOM memungkinkan
komunikasi digital antara peralatan diagnostik dan terapeutik dan sistem dari berbagai produsen.
Dengan standar internasional ini, para vendor dan para praktisi medis akan lebih mudah dalam
melakukan pertukaran informasi medis tanpa mengalami kendala bahasa.

2.4. Security Profiles

DICOM Security Mechanisms adalah upaya DICOM dalam menjaga keamanan komunikasi
data digital. Terdapat pengaturan pengaksesan dan pengaturan hak dalam perlindungan data
oleh software aplikasi menggunakan password, tanda tangan digital, maupun finger print
(biometric). Pabrik CT dan MRI seperti GE Medical System dan Siemens sudah melengkapi alat
dengan aspek keamanan standar DICOM. Ada suatu mekanisme pemeriksaan dan pencatatan
untuk mencatat siapa saja yang bisa mengakses data. The Electronic Signature adalah upaya
pengamanan data yang bisa diakses oleh banyak pihak melalui internet namun tidak bisa
dimanipulasi atau diubah karena sudah diatur menggunakan kode algoritma tertentu.(Schütze et
al. 2004)

3. DICOM dalam Sistem Informasi Radiologi (Radiology Information Sistem)

Unit radiologi merupakan salah satu komponen dari bagian pelayanan medik rumah sakit
yang menyajikan data-data multimedia baik dalam bentuk still image maupun video. Data-data pada
unit atau bagian radiologi dihasilkan melalui proses capture dari instrumen-instrumen radiologi
tertentu seperti sinar-X, Ultrasonography (USG), Computerized Tomography (CT scan), Positron
Emission Tomography (PET), dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pencitraan tersebut
menciptakan gambar yang akan digunakan oleh dokter atau praktisi medis sebagai dasar penegakan
diagnosis maupun aktivitas pemeriksaan.

Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 3


Sistem informasi radiologi adalah sistem komputerisasi database yang digunakan oleh unit
radiologi untuk menyimpan, memanipulasi, dan mendistribusikan data dan gambar citra pasien.
Secara umum sistem ini terdiri dari sistem penjadwalan perawatan pasien dan kemampuan
pelacakan laporan dan data pasien. Sistem informasi radiologi ini merupakan komplemen dari
Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System) dengan fungsi untuk mempermudah
akses data citra pasien terutama pada Instalasi Gawat Darurat (IGD).(Ni n.d.)

3.1. Sistem Pengarsipan dan Penyimpanan Data

Picture Archiving and Communication System (PACS) merupakan salah satu unsur Radiologi
Information System. Keberadaan PACS sangat membantu di Radiologi terutama dalam hal
pengarsipan data, baik data gambar maupun laporan hasil pembacaan data digital pasien. PACS
memiliki tiga subsistem dari sistem gambar digital (pencitraan) medis (Kao et al. 2010): 1)
menerima citra, 2) mengarsipkan citra, dan 3) menampilkan citra. Tiga subsistem ini melalui suatu
standar antar muka yang dihubungkan melalui jaringan komputer. Peran DICOM adalah
menampilkan citra yang sudah memiliki format yang seragam sehingga memberi kemudahan
dalam komunikasi antarmuka.

Standar DICOM adalah landasan keberhasilan implementasi PACS pada radiologi. Dengan
penggunaan format protokol komunikasi DICOM, data citra yang diperoleh dari berbagai alat
yang berbeda dapat dikomunikasikan dengan segera satu sama lain. DICOM memungkinkan
integrasi scanner, server, workstation, printer, jaringan, dan perangkat keras dari beberapa
produsen dalam sistem pengarsipan gambar dan komunikasi (PACS).

DICOM tidak hanya menstandarkan gambar yang sudah digital namun juga data pasien yang
ditulis pada lembaran kertas. Setelah penginstalan PACS dengan teknologi DICOM, kertas rekam
medis pasien didigitalisasi dengan simply running melalui scanner. Setelah itu proses yang
dilakukan sama dengan proses transfer gambar digital, yaitu enkripsi untuk keamanan data serta
kompresi jika ukuran file perlu dikecilkan. Setelah pengecekan informasi dan konsistensi gambar
citra, baru dilakukan transfer format DICOM. Gambar digital dan informasi pasien yang dihasilkan
dapat disimpan dalam PACS dan ditransfer ke komputer lain yang membutuhkan. Alur pertukaran
format data pasien menjadi format DICOM ditunjukkan oleh figure 1 berikut ini:

Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 4


Figure 1. Flow Chart of Paper – Based and DICOM Medical Records (Kao et al. 2010)

3.2. Sistem Transfer dan Komunikasi Data

Standar DICOM mencakup protokol untuk format data dan komunikasi dalam jaringan.
Protokol komunikasi menggunakan protokol TCP/IP untuk berkomunikasi antara sistem. File
DICOM dapat dipertukarkan antara dua entitas yang mampu menerima citra medis dan data
pasien dalam format DICOM.(Wulandari 2010).

Setelah proses penyimpanan gambar digital standar DICOM, tenaga medis dapat mengakses
data ini melalui internet (server DICOM) dengan aman dan berkelanjutan melalui rangkaian
proses pada figure 2 berikut ini:

Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 5


Figure 2. Diagram Sistem Manajemen Data Elektronik DICOM (Kao et al. 2010)

4. PENUTUP

Keuntungan yang didapat dari pemanfaatan standar DICOM adalah: 1) Mengurangi kesulitan
koneksi dengan berbagai peralatan, 2) DICOM adalah standar yang berlaku secara internasional
sehingga tidak diperlukan lagi standar yang berbeda untuk tiap peralatan medis, 3) Standar data
yang seragam membuat manajemen pasien menjadi lebih baik, 4) Citra medis pasien dapat diproses
dengan menggunakan piranti lunak yang banyak tersedia serta kemudahan untuk pengarsipan citra
medis.

Penggunaan standar DICOM pada unit radiologi di Rumah Sakit sangat dibutuhkan terutama
dalam memberi kemudahan dalam manajeman informasi pasien yang semakin bertambah banyak.
Pada proses komunikasi data, dokter dapat mengakses gambar digital dan informasi pasien kapan
saja dengan jaminan keamanan dan konsistensi gambar digital yang dikirim, sehingga proses
diagnosis dan penanganan pasien menjadi lebih cepat dan efisien. Kemajuan teknologi informasi ini
harus diiringi dengan penyediaan tenaga medis dan tenaga sistem informasi kesehatan dalam
jumlah yang cukup serta mempunyai kualitas yang baik.
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 6
Reference:

Association, N.E.M., 2011. Digital Imaging and Communications in Medicine (DICOM) Part 1:
Introduction and Overview. Available at: http://medical.nema.org/Dicom.

Huang, H.K., 2010. PACS and Imaging Informatics: Basic Principles and Applications Second., New
Jersey: John Wiley & Sons.

Kao, J., Hsu, C. & Liao, Y.S.W., 2010. DICOM-Based Multi-Center Electronic Medical Records
Management System. , pp.11–22.

Law, M.Y.Y., 2005. A model of DICOM-based electronic patient record in radiation therapy.
Computerized medical imaging and graphics : the official journal of the Computerized Medical
Imaging Society, 29(2-3), pp.125–36. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15755532 [Accessed October 30, 2012].

Mada, U.G. & Utara, S., 2005. EMBEDED DATA XML PADA CITRA DENGAN FORMAT SVG.

Ni, J., Medical Imaging Informatics.

Oosterwijk, H., 2004. The DICOM standard, overview and characteristics.

Schütze, B. et al., 2004. Patient data security in the DICOM standard. European journal of radiology,
51(3), pp.286–9. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15294339 [Accessed
October 30, 2012].

Wulandari, D.P., 2010. Interkoneksi Simulator Modaliti dengan Picture Archiving and Communication
System ( PACS ) Berbasis Protokol DICOM. , pp.1–4.

Yogianto, H., 2011. Rancang Bangun Aplikasi DICOM Viewer pada Android yang Terintegrasi dengan
PACS.

Sistem Informasi Manajemen Kesehatan 7

Você também pode gostar