Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2014
09.02
Komplemen merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh bawaan. Fungsi utamanya adalah
pengenalan dan eliminasi patogen melalui pembunuhan langsung dan / atau stimulasi fagositosis.
Sistem komplemen adalah protein dalam serum darah yang bereaksi berjenjang sebagai enzim
untuk membantu sistem kekebalan selulardan sistem kekebalan humoraluntuk melindungi tubuh
dari infeksi. Protein komplemen tidak secara khusus bereaksi terhadap antigen tertentu, dan
segera teraktivasi pada proses infeksi awal dari patogen. Oleh karena itu sistem komplemen
dianggap merupakan bagian dari sistem kekebalan turunan. Walaupun demikian, beberapa
antibodi dapat memicu beberapa protein komplemen, sehingga aktivasi sistem komplemen juga
merupakan bagian dari sistem kekebalan humoral. Sistem komplemen adalah suatu sistem yang
terdiri dari seperangkat kompleks protein yang satu dengan lainnya sangat berbeda. Pada kedaan
normal komplemen beredar di sirkulasi. darah dalam keadaan tidak aktif, yang setiap saat dapat
diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan yang lain, disebut jalur klasik dan
jalur alternatif. Aktivasi sistem komplemen menyebabkan interaksi berantai yang menghasilkan
berbagai substansi biologik aktif yang diakhiri dengan lisisnya membran sel antigen. Aktivasi
sistem komplemen tersebut selain bermanfaat bagi pertahanan tubuh, sebaliknya juga dapat
membahayakan bahkan mengakibatkan kematian, hingga efeknya disebut seperti pisau bermata
dua. Bila aktivasi komplemen akibat endapan kompleks antigen-antibodi pada jaringan
berlangsung terus-menerus, akan terjadi kerusakan jaringan dan dapat menimbulkan penyakit.
Sistem Komplemen adalah komponen immunitas bawaan yang penting. Sistem ini terdiri dari 30
protein-protein dalam serum atau di permukaan sel-sel tertentu. Aktivasi sistem komplemen
mengasilkan suatu reaksi biokimia yang akan melisiskan dan merusak sel asing atau sel tak
berguna. Tanpa aktivasi, komponen dari sistem komplemen bertindak sebagai proenzim dalam
cairan tubuh. Ketika diaktivasi, akan menghasilkan sejumlah fragmen komplemen reaktif secara
biologis. Fragmen komplemen tersebut akan memodulasi bagian lain dari sistem imun dengan
cara terikat secara langsung pada T limfosit dan sumsum tulang penghasil limfosit (B limfosit) pada
sistem imun adaptif dan juga menstimulasi sintesis dan pelepasan sitokin. Komponen komplemen
juga dapat meningkatkan fagositosis makrofag dan neutrofil dengan bekerja sebagai opsionin.
Aktivasi Komplemen
Sistem komplemen diaktifkan melalui tiga jalur, yaitu: aktivasi komplemen melalui jalur klasik (The
Classical Pathway ) diaktifkan oleh kompleks antigen-antibodi (kompleks imun), aktivasi
komplemen melalui jalur alternatif (The Alternative Pathway) diaktifkan oleh microbial cell walls,
dan aktivasi komplemen melalui jalur lectin (The Lectin Pathway) diaktifkan oleh bacterial lectins.
Secara garis besar aktivasi komplemen terdiri atas tiga mekanisme, a) pengenalan dan pencetusan,
b) penguatan (amplifikasi), dan c) pengakhiran kerja berantai dan terjadinya lisis serta
penghancuran membran sel (mekanisme terakhir ini seringkali juga disebut kompleks serangan
membran) . Aktivasi jalur klasik dicetuskan dengan berikatannya C1 dan kompleks antigen-
antibodi, sedangkan aktivasi jalur alternatif dimulai dengan adanya ikatan antara C3b dengan
berbagai zat aktivator seperti dinding sel bakteri. Kedua jalur bertemu dan memacu terbentuknya
jalur serangan membran yang akan mengkibatkan lisisinya dinding sel antigen.