Você está na página 1de 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN

DIAGNOSA MEDIS HIPERTERMI DI RUANG ANGGREK

RST. BHAKTI WIRATAMTAMA SEMARANG

Tempat Praktik : Ruang Anggrek

Hari/tanggal : Rabu, 10 Oktober 2018 Jam 11:00 Wib

A. Identitas Pasien
1. Nama : An. A
2. Umur : 6 Mei 2018 (5 bulan)
3. Alamat : Jl. Menoreh Tengah No. 12 Semarang
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Pendidikan : Belum sekolah
7. Diagnosa Medis : Hipertermi
8. No. RM : 10.67.94
Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. F
2. Hubungan dengan klien : Ibu
3. Pekerjaan : Wirausaha
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Jl. Menoreh Tengah No. 12 Semarang

B. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan badan pasien demam selama 3 hari di sertai batuk, pilek dan muntah.

C. Riwayat kesehatan sekarang


Keluarga dan pasien datang ke poli anak pada hari Rabu, 10 Oktober 2018 jam 09:00 Wib
dengan keluhan muntah 4x pada pagi hari, sejak kurang lebih 2 hari badan pasien demam naik
turun di sertai batuk dan pilek. Sebelumnya pasien sudah dibawa ke klinik oleh ibunya namun
tidak kunjung sembuh.

D. Riwayat kesehatan dahulu


Ibu pasien mengatakan tidak pernah sakit sampai harus dibawa ke RS, pasien hanya pernah
menderita sakit flu dan batuk saja.

E. Alergi : Ibu pasien mengatakan jika anaknya tidak memiliki alergi apapun, terhadap obat-
obatan ataupun dengan makanan.

F. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu pasien mengatakan jika dalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti
hipertensi, diabetes militus ataupun penyakit jantung.

G. Persepsi dan harapan keluarga sehubungan dengan sakit anak


1. Alasan keluarga ke RS :
Ibun pasien mengatakan pasien belum pernah periksa di layanan kesehatan lain.
2. Persepsi keluarga terkait sakit anaknya:
Ibu pasien mengatakan jika sakit anaknya akan segera sembuh setelah diobati oleh dokter
dan dirawat di RS.
3. Perubahan terhadap kehidupan sehari-hari :
Ibu pasien mengatakan jika sakit anaknya cukup mempengaruhi kehidupan sehari-harinya,
seperti pola makan dan pola aktivitas yang berubah selama dirawat di RS
4. Harapan keluarga selama anak dirawat di RS :
Ibu pasien mengatakan setelah dirawat di RS sakitnya dapat berangsur membaik dan sehat
kembali sehingga dapat segera pulang.
5. Anak tinggal dengan :
Ibu pasien mengatakan jika anaknya tinggal bersama orang tua (ayah dan ibu).
6. Orang yang terpenting bagi anak :
Ibu pasien mengatakan jika anaknya lebih dekat dengan ibu, karena hampir sebagian besar
waktunya bersama ibunya sedangkan waktu bersama ayahnya cenderung lebih sedikit.

H. Kebutuhan Dasar Khusus


1. Kenyamanan istirahat tidur
a. Ketidaknyamanan
1) Gangguan kenyamanan selama sakit:
Ibu pasien mengatakan terkadang tidurnya terganggu karena tangisan dari
pasien lain, ibu pasien mengatakan susah memulai tidur, pasien nampak
mengantuk.
2) Upaya keluarga untuk mengatasi ketidak nyamanan:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya susah tidur maka akan di gendong dan di
kipasi.
b. Istirahat dan tidur
Selama di rumah: ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya tidur antara jam
19:00 Wib dan bangun antara jam 05.30 – 06.00 Wib.
Selama di RS: ibu pasien mengatakan selama dirawat di RS jika saat tidur dia sering
terbangun.
2. Hygine Personal
a. Kebiasaan anak / keluarga dalam memenuhi kebersihan diri: mandi, kebersihan
kuku.
Ibu pasien mengatakan jika anaknya mandi 2 kali dalam sehari pagi dan sore hari.
b. Bahan kimia dalam perawatan diri:
Ibu pasien mengatakan tidak menggunakan bahan kimia yang digunakan untuk
perawatan diri.
c. Cara ibu membersihkan daerah perineal setelah BAB:
Ibu pasien mengatakan jika pasien BAB hanya menggunakan tisu basah untuk
membersihkannya.
3. Keselamatan
a. Pergerakan
1) Rentang pergerakan:
Ibu Klien tidak memiliki masalah dalam pergerakannya.
b. Penglihatan
1) Penglihatan:
Ibu pasien mengatakan jika tidak memiliki gangguan dalam penglihatannya.
c. Pendengaran
1) Pendengaran:
Ibu pasien mengatakan tidak memiliki gangguan dalam hal pendengaran, fungsi
pendengaran pasien masih bagus.
d. Cairan
1) Jumlah cairan yang diminum selama sakit:
Ibu pasien mengatakan jika pasien hanya meminum susu formula dan
minumnya kurang lebih 8-10 botol perhari (60 ml per botol).
2) Pengeluaran keringat berlebih:
Ibu pasien mengatakan sering merasa kepanasan dan keluar keringat namun
tidak dalam jumlah berlebih.
e. Nutrisi
1) Keluhan: mual, muntah
Ibu pasien mengatakan pasien mual dan muntah.
2) Pola makan ketika sakit:
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien selama sakit saat meminum susu formula
agak berkurang.
3) Pemenuhan kebutuhan nutrisi sehari-hari: contoh menu dalam 24 jam
Ibu pasien mengatakan hanya meminum susu formula kurang lebih 8-10 botol
perhari (60 ml per botol).
4) Makanan tambahan (food supplement ):
Ibu pasien mengatakan jika anaknya tidak mengonsumsi suplemen tambahan.
f. Gaya hidup/pola asuh
1) Kebiasaan merokok dalam keluarga:
Ibu pasien mengatakan jika dalam keluarganya tidak memiliki kebiasaan
merokok.
2) Kebiasaaan makan makanan cepat saji:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi
makanan cepat saji.
3) Kebiasaan berolahraga:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya belum bisa jalan.

g. Eliminasi
BAB dan BAK:
a) Keluhan dalam BAB dan BAK:
Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan BAB dan BAK.
b) Kebiasaan BAB dan BAK sebelum dan saat sakit:
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali
dalam sehari.
h. Oksigenasi
Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan sesak napas, ataupun hambatan saat
bernapas.
i. Seksualitas
Ibu pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam seksualitas pasien.
j. Konsep diri
Ibu pasien mengatakan pasien belum paham dengan konsep dirinya.

B. Riwayat kehamilan dan persalinan anak


Kelahiran Gangguan Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan
ke- kehamilan persalinan persalinan persalinan bayi anak

Kedua Tidak ada Normal Tidak ada Dokter dan Tidak Baik
perawat ada
C. KELUARGA

1 2

Keterangan:
- Laki-laki

- Perempuan

- Menikah

- Memiliki anak

- Tinggal serumah

- Pasien

- Meninggal sakit tua 1 2

a. Kondisi Rumah
Ibu pasien mengatakan kondisi rumahnya selalu bersih, terdapat pintu dan ventilasi untuk
pertukaran udara.
b. Lingkungan tempat tinggal
Ibu pasien mengatakan jika lingkungan tempat tinggalnya nyaman dan aman
c. Kebersihan rumah dan lingkungan
Ibu Klien mengatakan jika rumahnya selalu dibersihkan.

D. Pemeriksaan fisik (head to toe)


a. Antropometri
1) TB : 62 cm
2) BB sebelum sakit : 8,9 kg
3) BB saat ini : 8 kg
b. Keadaan Umum
Pasien terlihat lemah, pasien hanya tidur-tiduran saja di tempat tidur dan digendong oleh
ibunya.
Suhu tubuh: 39,1 N : 110 x / menit, RR : 24 x/ menit
c. Kulit, kuku
Kulit elastis, turgor kulit lembab, kulit teraba hangat, kulit nampak agak kemerahan.
d. Kepala
- Rambut : persebaran rambut merata, rambut terlihat bersih, tidak ada lesi.
- Wajah : wajah pasien tidak terdapat memar, nyeri tekan, atapun benjolan abnormal,
tidak ada kelemahan pada otot wajah
- Mata : mata pasien normal, tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, penglihatan
normal
- Hidung : pada hidung tidak ada nyeri tekan, terdapat hambatan saat bernapas
(lendir), tidak ada polip.
- Mulut : bibir pasien terlihat kering, mukosa kering, tidak terdapat stomatitis.
e. Leher
Pada leher tidak terdapat nyeri tekan maupun nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid, tidak terdapat adanya pembesaran vena jugularis.
f. Thoraks
Pulmonal
- Inspeksi :
Dada tidak terdapat memar, tidak terdapat luka, tidak terdapat jejas, pengembangan dada
simetris pada kedua lapang paru, irama dan frekuensi pernapasan normal, bentuk dada
normal tidak terlihat barrel chest, funnel chest, pigeon chest, ataupun khyposcoliosis.
- Palpasi :
pada dinding dada tidak teraba adanya benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan pada
dinding dada, tidak ada fraktur atau krepitasi pada tulang iga, terdapat jarak antar tulang
iga, taktil fremitus pada kedua lapang paru teraba.
- Perkusi :
Suara paru sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultasi :
Terdengar suara paru vasikuler, tidak terdapat suara tambahan
Kardiovaskular
- Inspeksi :
Ictus cordis pada dinding dada tidak terlihat.
- Palpasi :
Icterus cordis teraba saat dipalpasi ditandai dengan adanya denyutan pada jantung
- Perkusi :
Saat diperkusi daerah jantung terdengar pekak
- Auskultasi :
pada jantung terdengar lup dup, tidak ada bunyi tambahan seperti mur mur, bising, atau
gallop.
g. Abdomen
- Inspeksi : bentuk abdomen rata (tidak cekung/cembung), terlihat pernapasan
abdominal, umbilikus normal.
- Auskultasi : bising usus 12 x/menit
- Perkusi : suara abdomen terdengar tympani.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
h. Punggung
- Inspeksi : pada punggung tidak terlihat adanya jejas, tidak ada benjolan bentuk dada
normal, tidak ada lordosis, kyposis, ataupun scoliosis.
- Palpasi : punggung tidak terdapat adanya nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada
fraktur pada punggung, taktil fremitus pada punggung teraba pada punggung kanan dan
kiri.
- Perkusi : suara paru sonor
- Auskultasi :
Terdengar suara paru vasikular, tidak terdapat suara tambahan.
i. Urogenelitas
Genetalia pasien tidak terpasang DC, tidak ada hemoroid pada anus.
j. Ekstremitas
1) Ekstremitas superior (tangan)
- Dekstra (kanan)
Tidak ada odema, akral hangat, CRT < 2dtk, kekuatan otot 5, terpasang infus Tridexb
40 cc/jam.
- Sinistra (kiri)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 2dtk, kekuatan otot 5.
2) Ekstremitas inferior (kaki)
- Dekstra (kanan)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 2dtk, kekuatan otot 5.
- Sinistra (kiri)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 2dtk, kekuatan otot 5.
5555 5555

5555 5555
E. Pemeriksaan penunjang
Hasil Laboratorium

NO. PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

HEMATOLOGI

Darah Lengkap

Hemoglobin (HGB) 12.0 9.6 ̴̴ 12.9 g/dl

Leukosit (WBC) 14.4 5.5 ̴̴ 18 103/mm3

Hematokrit 38.1 30 ̴̴ 46 %

Thrombosit (PLT) 474 229 ̴̴ 553 103/mm3


Eritrosit (RBC) 5.4* 3.6 5.2 10̂ 6/mm3
73 ̴̴ 102
MCV 71* Fl
23 ̴̴ 31
MCH 22* pg
26 ̴̴ 34
MCHC 32 g/dl

Hari/ Tanggal : Rabu/10 Oktober 2018

F. Obat-obatan (program terapi)


No. Obat Dosis Indikasi
1. Infus Tridexb 40 cc/jam Untuk perawatan ketidakseimbangan elektrolit,
kadar natrium yang rendah, kadar kalium rendah.
2. Injeksi Esola 1mg 10 mg/24 jam 1. Digunakan sebagai obat terapi masalah saluran
pencernaan, sebagai anti sekresi asam lambung,
menyembuhkan permasalahan duodenum, untuk
mengobati tukak lambung yang berkaitan dengan
OAINS.

3. Injeksi 1 mg/24 jam Untuk penatalaksanaan mual dan muntah karena


Ondansentron kemoterapi dan radioterapi atau pembedahan.
4. Sanmol 1 cc/4-6 jam Sebagai penurun demam untuk segala usia dan
(Paracetamol) pereda nyeri ringan seperti sakit kepala, sakit gigi
dan nyeri ringan lainnya.
5. Pedialyte ± 40cc tiap muntah Untuk menanggulangi dehidrasi ringan sampai
sedang pada bayi dan anak-anak yang disebabkan
oleh diare, muntah, atau muntah dan diare
(muntaber).
G. ANALISA DATA
No. Analisa data Problem Etiologi

1. DS: Hipertermi Proses infeksi.


- Ibu pasien mengatakan badan
demam sejak kurang lebih 3 hari.
- Ibu pasien mengatakan pasien
panas naik turun di saat malam
hari.
DO:

- Pasien terlihat gelisah


- Kulit pasien teraba hangat
- Pasien nampak berkeringat
- Suhu tubuh : 39,10C
2. DS: Resiko pengeluaran cairan
- Ibu pasien mengatakan pasien keseimbangan yang berlebih.
sudah muntah 4x. elektrolit
- Ibu pasien mengatakan pasien
sering minum susu formula 8-10
botol perhari (60 ml per botol).
DO:

- Klien nampak lemas


- Mukosa bibir kering
- Kulit elastis
- Kulit nampak agak kemerahan
- Turgor kulit lembab
3. DS: Kurang pengetahuan kurang informasi
- Ibu pasien mengatakan kurang tentang penyakit.
memahami tentang penyakit
yang diderita pasien.
DO:
- Ibu pasien tampak bingung dan
kurang memahami penyakit
yang diderita pasien.

H. Prioritas diagnosa
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pengeluaran cairan
yang berlebih.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit.

I. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi

1. Hipertermi berhubungan Tujuan: setelah dilakukan NIC: Perawatan Demam


dengan proses infeksi. tindakan keperawatan selama - Pantau suhu dan tanda-tanda
3x 24 jam diharapkan vital lainnya
hipertermi dapat membaik - Monitor warna kulit dan suhu
dengan kriteria hasil: - Monitor asupan dan keluaran
- Beri obat dan cairan IV
NOC 1: Termoregulasi
- Dorong untuk mengonsumsi
- Pasien berkeringat ketika cairan
panas - Ajarkan kompres hangat
- Klien melaporkan adanya NIC 2: Pengaturan Suhu
kenyamanan suhu
- Monitor suhu sesuai kebutuhan
- Menunjukkan adanya
- Tingkatkan intake cairan dan
penurunan suhu kulit
nutrisi adekuat
- Tidak mengalami
- Berikan pengobatan antipiretik
hipertermi
sesuai dengan kebutuhan.
- Menunjukkan adanya
perubahan warna kulit
normal tidak kemerahan.
NOC 2: Tanda-tanda Vital

- Suhu tubuh kembali


normal
- Nadi dalam batas normal
- Respirasi rate dalam batas
normal

2. Resiko keseimbangan Setelah dilakukan tindakan NIC 1: Peningkatan nutrisi


elektrolit berhubungan keperawatan selama 3x24 jam
-berikan cairan oral dan parental
dengan pengeluaran cairan maka resiko keseimbangan
sesuai progam rehidrasi ,pantau
yang berlebih.
intake dan out put cairan
elektrolit dapat terpenuhi Rasional: sebagai upaya
dengan kriteria hasil : - Monitor tanda-tanda vital
Rasional: untuk mengetahui
- Tidak ada tanda-tanda
keadaan umum pasien.
infeksi.
- Monitor status cairan dan
elektrolit.
Rasional: mengurangi resiko
kekurangan voluime cairan
semakin bertambah
- Monitor adanya mual,muntah,
dan diare
Rasional: untuk mengetahui
perkembngan
- Kelola pemberian suplemen
elektrolit sesuai advis dokter
Rasional: sebagai terapi untuk
pemenuhan cairan tubuh yang
hilang
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk jumlah kalori dan gizi
yang dibutuhkan
Rasional : membantu dalam
proses penyembuhan

3. - Kaji informasi tentang kondisi


Kurang pengetahuan
individu, prognosis, tipe,
berhubungan dengan
prosedur.
kurang informasi tentang
- Jelaskan tentang proses
penyakit
penyakit anaknya, penyebab
dan akibat gangguan terhadap
gangguan pemenuhan
kebutuhan aktivitas sehari-
hari.
- Jelaskan tentang tujuan
pemberian obat, dosis,
Setelah dilakukan tindakan
frekuensi, dan cara pemberian
keperawatan selama 3x24 jam
serta efek samping yang
diharapkan:
mungkin timbul.
- Ibu pasien lebih mengerti
akan penyakit pasien.
- Ibu pasien menyertakan
pemahaman mengenai
pengobatan pasien.

J. Implementasi
No. Hari/tanggal Implementasi Respon Ttd
DP

1.1 10/10/2018 Memantau suhu dan DO:


tanda-tanda vital
11:00 wib - Suhu tubuh: 39,1
lainnya
- N : 110 x / menit,
- RR : 24 x/ menit

1.1 11:10 wib Memonitor warna DO:


kulit dan suhu
- Kulit teraba hangat
- Kulit nampak agak kemerahan
1.1 11:25 wib Mengajarkan kompres DS:
hangat
- Ibu Klien mengatakan belum tahu
caranya kompres hangat
- Ibu Klien mengatakan tidak tahu cara
mendapatkan air hangat
- Ibu Klien mengatakan paham setelah
diajari dan diberikan contoh untuk
kompres hangat
DO:

- Mengajarkan cara kompres hangat


pada orang tua pasien
- Memfasilitasi air hangat untuk
mengompres pasien
1.2 11:55 wib Memberi obat dan DS:
cairan IV
DO:

- Infus Tridexb 40 cc/jam


Berikan pengobatan - Injeksi Esola 1mg 10 mg/24jam
antipiretik sesuai - Injeksi Ondansentron 1mg/24jam
dengan kebutuhan - Sanmol (Paracetamol) 1 cc/4-6jam
- Pedialyte ± 40cc tiap muntah
1.2 12: 10 wib Memonitor asupan DS:
dan keluaran
- Ibu Klien mengatakan jika anaknya
minum susu formula 8-10 botol perhari
(60 ml per botol)
DO:

- Klien terlihat lemas


1.2 12:15 wib Mendorong untuk DS:
mengonsumsi cairan
- Ibu Klien mengatakan pasien hanya
minum susu formula
DO:

- Klien hanya minum susu formula


1.3 12.30 Menjelaskan tentang DS:
proses penyakit
- - Ibu klien mengatakan lebih mengerti
pasien, penyebab dan
tentang penyakit yang diderita pasien.
akibat gangguan
DO:
terhadap gangguan
- Ibu klien tampak kooperatif dan
pemenuhan kebutuhan
mengerti tentang penyakit yang
aktivitas sehari-hari.
diderita oleh pasien.
1.3 12.45 Menjelaskan tentang DS:
tujuan pemberian
- Ibu klien mengatakan sudah paham
obat, dosis, frekuensi,
dengan pengobatan pasien
dan cara pemberian
DO:
serta efek samping
- Ibu klien nampak sudah paham
yang mungkin timbul
tentang pengobatan pasien

No. Hari/tanggal Implementasi Respon Ttd


DP

1.1 11/10/2018 Memantau suhu dan DO:


tanda-tanda vital lainnya
11:00 wib - Suhu tubuh: 37,5
- N : 100 x / menit,
- RR : 24 x/ menit
1.1 11:10 wib Memonitor warna kulit DO:
dan suhu
- Kulit teraba hangat
- Kulit nampak agak kemerahan
1.1 11:25 wib Mengajarkan kompres DS:
hangat
- Ibu Klien mengatakan belum tahu
caranya kompres hangat
- Ibu Klien mengatakan tidak tahu
cara mendapatkan air hangat
- Ibu Klien mengatakan paham
setelah diajari dan diberikan contoh
untuk kompres hangat
DO:

- Mengajarkan cara kompres hangat


pada orang tua pasien
- Memfasilitasi air hangat untuk
mengompres pasien
1.2 11:55 wib Memberi obat dan cairan DS:
IV
DO:

- Infus Tridexb 40 cc/jam


Berikan pengobatan - Injeksi Esola 1mg 10 mg/24jam
antipiretik sesuai dengan - Injeksi Ondansentron 1mg/24jam
kebutuhan - Sanmol (Paracetamol) 1 cc/4-6jam
- Pedialyte ± 40cc tiap muntah
1.2 12: 10 wib Memonitor asupan dan DS:
keluaran
- Ibu Klien mengatakan jika anaknya
minum susu formula 8-10 botol
perhari (60 ml per botol)
DO:

- Klien terlihat lemas


1.2 12:15 wib Mendorong untuk DS:
mengonsumsi cairan
- Ibu Klien mengatakan pasien hanya
minum susu formula
DO:

- Klien hanya minum susu formula


1.3 12.30 wib Menjelaskan tentang DS:
proses penyakit pasien,
- Ibu klien mengatakan lebih
penyebab dan akibat
mengerti tentang penyakit yang
gangguan terhadap
diderita pasien.
gangguan pemenuhan
DO:
kebutuhan aktivitas
- Ibu klien tampak kooperatif dan
sehari-hari.
mengerti tentang penyakit yang
diderita oleh pasien.
1.3 12.45 Menjelaskan tentang DS:
tujuan pemberian obat,
- Ibu klien mengatakan sudah paham
dosis, frekuensi, dan cara
dengan pengobatan pasien
pemberian serta efek
DO:
samping yang mungkin
- Ibu klien nampak sudah paham
timbul
tentang pengobatan pasien

No. Hari/tanggal Implementasi Respon Ttd


DP

1.1 12/10/2018 Memantau suhu dan DO:


tanda-tanda vital lainnya
16:00 wib - Suhu tubuh: 36,3
- N : 100 x / menit,
- RR : 24 x/ menit
1.1 16:10 wib Memonitor warna kulit DO:
dan suhu
- Kulit teraba hangat
- Kulit nampak agak kemerahan

1.1 16:30 wib Mengajarkan kompres DS:


hangat
- Ibu Klien mengatakan belum tahu
caranya kompres hangat
- Ibu Klien mengatakan tidak tahu
cara mendapatkan air hangat
- Ibu Klien mengatakan paham
setelah diajari dan diberikan contoh
untuk kompres hangat
DO:

- Mengajarkan cara kompres hangat


pada orang tua pasien
- Memfasilitasi air hangat untuk
mengompres pasien
1.2 18.00 wib Memberi obat dan cairan DS:
IV
DO:

- Infus Tridexb 40 cc/jam


Berikan pengobatan - Injeksi Esola 1mg 10 mg/24jam
antipiretik sesuai dengan - Injeksi Ondansentron 1mg/24jam
kebutuhan - Sanmol (Paracetamol) 1 cc/4-6jam
- Pedialyte ± 40cc tiap muntah
1.2 18.15 wib Memonitor asupan dan DS:
keluaran
- Ibu Klien mengatakan jika anaknya
minum susu formula 8-10 botol
perhari (60 ml per botol)
DO:

- Klien terlihat lemas


1.2 18.30 wib Mendorong untuk DS:
mengonsumsi cairan
- Ibu Klien mengatakan pasien hanya
minum susu formula
DO:

- Klien hanya minum susu formula


1.3 19.00 wib Menjelaskan tentang DS:
proses penyakit pasien,
- Ibu klien mengatakan lebih
penyebab dan akibat
mengerti tentang penyakit yang
gangguan terhadap
diderita pasien.
gangguan pemenuhan
DO:
kebutuhan aktivitas
- Ibu klien tampak kooperatif dan
sehari-hari.
mengerti tentang penyakit yang
diderita oleh pasien.
1.3 19.15 wib Menjelaskan tentang DS:
tujuan pemberian obat,
- Ibu klien mengatakan sudah paham
dosis, frekuensi, dan cara
dengan pengobatan pasien
pemberian serta efek
DO:
samping yang mungkin
- Ibu klien nampak sudah paham
timbul
tentang pengobatan pasien
I. EVALUASI

Tanggal/ No. Evalusi TTD


jam Diagnosa
10/10/18 1. S

- Ibu Klien mengatakan belum tahu caranya kompres


hangat
- Ibu Klien mengatakan tidak tahu cara mendapatkan air
hangat
O

- Suhu tubuh : 39,1˚C


- RR : 110 x / menit
- HR : 22 x/ menit
- Kulit teraba hangat
- Kulit nampak agak kemerahan
- Mengajarkan cara kompres hangat pada orang tua
pasien
- Memfasilitasi air hangat untuk mengompres pasien
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya


- Monitor warna kulit dan suhu
- Monitor asupan dan keluaran
- Beri obat dan cairan IV
- Ajarkan kompres hangat
- Monitor suhu sesuai kebutuhan
- Berikan pengobatan antipiretik sesuai dengan
kebutuhan
2. S

- Ibu klien mengatakan anaknya masih lemas


O:

- Monitor vital sign


S : 39,1
N : 110 x / menit,
RR : 24 x/ menit

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Observasi TTV
- Pantau intake output
- Kolaborasi pelaksaan terapi dengan tim medis
11/10/18 1. S

- Ibu Klien mengatakan sudah tahu caranya kompres


hangat
- Ibu Klien mengatakan sudah tahu cara mendapatkan
air hangat
O

- Suhu tubuh : 37,5˚C


- RR : 100 x / menit
- HR : 22 x/ menit
- Kulit teraba hangat
- Kulit nampak agak kemerahan
- Mengajarkan cara kompres hangat pada orang tua
pasien
- Memfasilitasi air hangat untuk mengompres pasien
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya


- Monitor warna kulit dan suhu
- Monitor asupan dan keluaran
- Beri obat dan cairan IV
- Ajarkan kompres hangat
- Monitor suhu sesuai kebutuhan
- Berikan pengobatan antipiretik sesuai dengan
kebutuhan
2. S

- Ibu klien mengatakan anaknya masih lemas


O:

- Monitor vital sign


S : 37,5
N : 100 x / menit,
RR : 24 x/ menit

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Observasi TTV
- Pantau intake output
- Kolaborasi pelaksaan terapi dengan tim medis
12/10/18 1. S

- Ibu Klien mengatakan pasien sudah tidak panas


O

- Suhu tubuh : 36,3˚C


- RR : 100 x / menit
- HR : 24 x/ menit
- Kulit teraba hangat
- Kulit nampak agak kemerahan
- Mengajarkan cara kompres hangat pada orang tua
pasien
- Memfasilitasi air hangat untuk mengompres pasien
A: Masalah sudah teratasi

P: Hentikan intervensi

2. S

- Ibu klien mengatakan pasien sudah tidak lemas


O:

- Monitor vital sign


S : 36,3
N : 100 x / menit,
RR : 24 x/ menit

A: Masalah sudah teratasi

P: Hentikan intervensi

Você também pode gostar