Você está na página 1de 1

KASUS

Keluarga Tn. J, merupakan keluarga yang baru menikah. Umur Tn. J 28 tahun,
dan istrinya Ny. F 25 tahun. Ny. F saat ini sedang mengandung anak pertama
mereka. Usia kandungan Ny.F memasuki minggu ke 27. Ny.F rutin memeriksakan
kandungannya ke bidan dan pernah satu kali periksa ke dokter kandungan diantar
dan dibiayai oleh kakak perempuannya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan
di sebuah RS pemerintah. Tn J adalah seorang mahasiswa yang saat ini sedang
menyelesaikan tugas akhirnya di sebuah perguruan tinggi swasta di Jember, dan
Ny.F sebelumnya pernah bekerja sebagai guru honorer di sebuah SMP Negeri,
karena alasan kehamilan yang sering muntah-muntah dan fisik yang lemah
akhirnya Ny.F keluar dari pekerjaannya. Saat ini, sumber keuangan keluarga Tn.J
adalah dari orangtua Tn.J karena baik Tn J maupun Ny.F belum ada yang bekerja.
Ny. F sering merasakan kesedihan dan merasa kesal dengan suaminya, karena
suaminya dianggap belum siap menjadi seorang suami dan ayah yang baik karena
pada saat ini, Tn.J yang duduk di semester 11 belum juga menyelesaikan tugas
akhirnya, serta tidak mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Ny.F menyatakan bahwa Tn.J jarang sekali pergi ke kampus untuk
mengurus tugas akhirnya dan jika ditanya Tn. J menjadi tersinggung dan marah,
sehingga Ny.F cenderung memilih untuk diam ketimbang mengkomunikasikan
permasalahan mereka karena takut Tn.J marah. Kegiatan sehari-hari mereka hanya
dihabiskan di rumah kos. Tn.J maupun Ny F banyak menghabiskan waktu mereka
untuk tidur. Pada malam hari Tn.J sering begadang untuk bermain game online di
kosnya. Puncaknya, selama seminggu ini, komunikasi antara Ny. F dan Tn. J
terputus. Kebanyakan saling berdiam diri. Dan Ny. F sering menangis dan kadang
pergi ke luar ke sekitar kos untuk sekedar menenangkan diri.

Você também pode gostar