Você está na página 1de 2

Analisis resiko bahaya

Eliminasi Bahaya

Pada BANG SAMPAH yang kami analisis didapatkan resiko bahaya yang cukup

membahayakan bagi para pekerja, pekerja setiap harinya mencium bau yang tidak

sedap dari sampah sampah yang dikumpulkan, terkena debu debu dan kotoran dari

sampah dan masalah-masalah lain yang terkait dengan pencemaran lingkungan.

Oleh karnanya, upaya-upaya eliminasi sangat diperlukan untuk keamanan

bagi para pekerjanya, atau setidaknya meminimalisir resiko bahya yang dialami.

Subtitusi

Alat-alat yang digunakan dalam BANG SAMPAH ini alat seadanya

menggunakan tangan kosong untuk memisahkan sampah organic dan non organic

dan memotong bekas bekas botol serta bekal gelas gelas mineral.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, banyak sekali kekurangan yang ada

pada perrusahaan tersebut baik Administrasi

Pabrik mebel yang kami analisis adalah pabrik non formal (tidak mempunyai

izin usaha), sehingga prosedur yang dijalani tidak sesuai dengan standar pelaksanaan

kerja atau kita lebih kenal dengan istilah SOP . berhubungan adalah industri rumahan,

dan pekerjanyapun adalah keluarga dari pemilik industry, maka pelaksanaan

kerjanyapun apa adanya, tidak ada istilah untuk hadir jam sekian, istirahat jam sekian,

dan lainnya, tapi benar-benar dilaksanakan apa adanya. Dan kegiatan produksinya

biasanya dimulai pukul 10:00 pagi, jika prosesnya dimulai dari awal. Namun jika

masih ada kerjaan yang belum selesai maka dilanjutkanlah esok paginya (biasanya

mulai pukul 6 pagi)


Keterampilan yang dimiliki para pekerjapun bukan didapatkan dari pelatihan

khusus, melainkan hanya ikut-ikutan mencoba, sampai akhirnya mengusainya.

Walaupun begitu “belum pernah ada kecelakaan kerja yang fatal yang kami alami”

katanya. Tetapi kecelakaan-kecelakaan kecil seperti terkena percikan panas air atau

api dan dislokasi sendi pernah dialami. Dan satu hal lagi, gambar-gambar “hazard”

tidak ditemukan sama sekali, namun mereka sudah cukup memahami.

3.4.2 Alat Pelindung Diri (APD)

keberadaan alat pelindung diri bagi pekerja bukan hal yang harus ditawar-

tawar lagi keberaaannya, mengingat manfaatnya bagi para pekerja sudah tidak perlu

dipertanyakan lagi, baik kepada pekerja industri besar maupun kecil. Namun saying

sekali, terkadang masyarakat menganggap bahwa APD hanya akan lebih efisien

digunakan bagi para pekerja industri-industri besar, seedangkan bagi para pekerja

industri kecil, cukuplah “kehati-hatian” jadi “alat” pelindung diri mereka. Anggapan

seperti inilah yang seharusnya dituntaskan, diselesaikan, dihilangkan dari masyarakat,

karena seperti pepatah bilang, “tidak ada orang yang tergelincir karena batu besar,

tetapi orang tergelincir akibat batu-batu kecil”.

Alasan pengabaian APD bagi pekerja industri kecilpun masih jadi pertanyaan,

apakah memang benar-benar tidak diperlukan atau tidak ada anggaran untuk

pembeliannya. Ntahlah, merekalah yang tau.

Você também pode gostar