Você está na página 1de 12

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


KEPERAWATAN
1 Data subyektif: Resiko tinggi injury Efek fototerapi
- Ibu mengatakan anaknya pada mata
menangisnya lemah
- Ibu mengatakan penutup mata
bayinya sering terlepas
- Data obyektif :
- Bayi Ny. N terpasang foto terapi
- Penutup mata bayi sering lepas

2. Data subyektif: Resiko kurangnya tidak adekuatnya


- Ibu mengatakan anaknya malas volume cairan intake cairan serta
menyusu sejak 3 hari SMRS peningkatan IWL dan
hingga saat ini efek sekunder
- Ibu mengatakan suara tangis fototherapi
anaknya masih lemah
Data obyektif :
- Bayi Ny.N terpasang foto terapi
- Bayi Ny.N tampak lemah dan
malas minum
- Kulit tampak kering
- Turgor kulit kurang elastis
- ASI/PASI yang diberikan tidak
habis, program 8x90 cc, hanya
habis 20 cc setiap kali pemberian
- Nadi=140x/menit
- Suhu=37,8OC
3. Data subyektif : Risiko /Gangguan ekskresi bilirubin,
Data obyektif :
- Bayi Ny. N terpasang foto terapi integritas kulit efek fototerapi
- Sklera ikterik, warna kulit tubuh
tampak jaundice
- Hasil bilirubin 16,6 mg/dl
- Kulit tampak kering, dan tampak
bercak2 kehitaman
- Bayi tampak berkeringat
dibagian2 yang tertutup tubuh.
4. Data subyektif: Resiko terjadinya Efek pemasangan
- Ibu mengatakan tubuh bayinya
teraba sangat panas hipertemi fototerapi
- Ibu mengkhawatirkan tubuh
bayinya terbakar
Data obyektif:
- Bayi Ny.N terpasang foto terapi
- Suhu : 37,80 C
RENCANA KEPERAWATAN

NO DX TUJUAN & INTERVENSI


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Risiko /defisit Tujuan : Setelah a. Kaji reflek hisap bayi
volume cairan b/d
diberikan tindakan Rasional/R : mengetahui kemampuan
tidak adekuatnya
intake cairan serta perawatan selama hisap bayi )
peningkatan IWL 3x24 jam b. Beri minum per oral/menyusui bila
dan efek sekunder diharapkan tidak reflek hisap adekuat
fototherapi terjadi deficit (R: menjamin keadekuatan intake )
volume cairan c. Catat jumlah intake dan output ,
dengan kriteria : frekuensi dan konsistensi faeces
- - Jumlah intake dan (R : mengetahui kecukupan intake )
output seimbang d. Pantau turgor kulit, tanda- tanda vital (
- - Turgor kulit baik, suhu, HR ) setiap 4 jam
tanda vital dalam (R : turgor menurun, suhu meningkat
batas normal HR meningkat adalah tanda-tanda
- - Penurunan BB dehidrasi )
tidak lebih dari 10 e. Timbang BB setiap hari
% BBL (R : mengetahui kecukupan cairan dan
nutrisi).

2 Risiko tinggi Tujuan : Setelah a. Tempatkan neonatus pada jarak 40-


injury diberikan tindakan 45 cm dari sumber cahaya
berhubungan perawatan selama ( R: mencegah iritasi yang
dengan efek 3x24 jam berlebihan).
fototherapi diharapkan tidak b. Biarkan neonatus dalam keadaan
terjadi injury telanjang, kecuali pada mata dan
akibat fototerapi ( daerah genetal serta bokong ditutup
misal ; dengan kain yang dapat
konjungtivitis, memantulkan cahaya usahakan agar
kerusakan jaringan penutup mata tidak menutupi hidung
kornea ) dan bibir
(R : mencegah paparan sinar pada
daerah yang sensitif )
c. Matikan lampu, buka penutup mata
untuk mengkaji adanya
konjungtivitis tiap 8 jam
(R: pemantauan dini terhadap
kerusakan daerah mata )
d. Buka penutup mata setiap akan
disusukan.
( R : memberi kesempatan pada bayi
untuk kontak mata dengan ibu ).
e. Ajak bicara dan beri sentuhan setiap
memberikan perawatan
( R : memberi rasa aman pada bayi ).

3 Risiko /Gangguan Tujuan : a. Kaji warna kulit tiap 8 jam


integritas kulit Setelah diberikan (R : mengetahui adanya perubahan
berhubungan tindakan warna kulit )
dengan ekskresi perawatan selama b. Ubah posisi setiap 2 jam
bilirubin, efek 3x24 jam (R : mencegah penekanan kulit pada
fototerapi diharapkan tidak daerah tertentu dalam waktu lama ).
terjadi gangguan c. Masase daerah yang menonjol
integritas kulit (R : melancarkan peredaran darah
dengan kriteria : sehingga mencegah luka tekan di
 tidak terjadi daerah tersebut ).
decubitus d. Jaga kebersihan kulit bayi dan
 Kulit bersih berikan baby oil atau lotion
dan lembab pelembab
( R : mencegah lecet )
e. Kolaborasi untuk pemeriksaan kadar
bilirubin, bila kadar bilirubin turun
menjadi 7,5 mg% fototerafi
dihentikan
(R: untuk mencegah pemajanan sinar
yang terlalu lama )

4 Risiko hipertermi Tujuan : a. Observasi suhu tubuh ( aksilla )


berhubungan Setelah diberikan setiap 4 - 6 jam
dengan efek tindakan perawatan (R : suhu terpantau secara rutin )
selama 3x24 jam
fototerapi diharapkan tidak b. Matikan lampu sementara bila
terjadi hipertermi terjadi kenaikan suhu, dan berikan
dengan kriteria kompres dingin serta ekstra minum
suhu aksilla stabil ( R : mengurangi pajanan sinar
antara 36,5-37 0 C.
sementara )
c. Kolaborasi dengan dokter bila suhu
tetap tinggi
( R : Memberi terapi lebih dini atau
mencari penyebab lain dari
hipertermi ).
LAPORAN PROFESI KEPERAWATAN ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI NY.N DENGAN HIPERBILIRUBIN
DI RUANG HCB RS ISLAM CEMPAKA PUTIH JAKARTA

Disusun oleh :

RAHAYU INDRAWATI
CATUR APRILIANA
HAMIDAH
AGUS SYAMSUL

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2014
IMPLEMENTASI & EVALUASI

No Tgl/Jam Implementasi Paraf Evaluasi Paraf


DX
1 4-3-2014 Jam 18.30
Jam 09.00 - Mengobservasi turgor S=-
kulit O = turgor kulit kurang
- Menimbang BB bayi elastis, BB 2480 gr, reflek
- Mengukur suhu dan hisap bayi kurang kuat, bayi
mengkaji reflek hisap masih malas minum, setiap
bayi minum hanya habis 50 cc (
Jam 12.00 - Memberi susu sesuai programnya 90 cc setiap
kebutuhan bayi minum )
- Mencatat intake dan A = masalah belum teratasi
output P=intervensi keperawatan di
- Mengukur tanda2vital lanjutkan
Jam 15.00 - Memberi susu sesuai
kebutuhan bayi
- Mengobservasi turgor
kulit
Jam 18.00 - Memberi susu sesuai
kebutuhan bayi
- Mencatat intake dan
output
2 4-3-2014 - Memasang penutup mata Jam 18.30
Jam 09.30 bayi untuk melindungi S=-
mata sblm bayi O = mata terlindungi dari
fototerapi sinar, tidak ada tanda-tanda
- Mengobservasi mata konjungtivitis
Jam 18.00 setiap bayi disusukan A = masalah teratasi
sebagian
P = intervensi keperawatan
dilanjutkan
3 4-3-2014 Jam 18.30
Jam 08.00 - Memandikan bayi S= -
- Melakukan masase/pijat O = tidak ada tanda2
bayi pd daerah yang kemerahan di kulit, kulit
menonjol teraba kering
Jam 15.00 - Mengganti posisi bayi A =masalah belum teratasi
setiap 2 jam P = lanjutkan intervensi
Jam 18.00 - Melakukan masase/pijat
bayi pd daerah yang
menonjol
4 4-3-2014 - Mengobservasi suhu Jam 18.30
Jam 12.00 bayi secara berkala di S= -
axilla O = suhu 37,50 C
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
keperawatan
1 5-3-2014 Jam 18.30
Jam 09.00 - Memberi susu sesuai S=-
dengan kebutuhan bayi O = bayi ny.N sudah mulai
- Mengobservasi turgor kuat menyusu, susu habis
kulit sesuai program setiap kali
Jam 12.00 - Mengukur intake dan pemberian 90 cc, intake/12
output jam 300 cc, output/12 jam
Jam 18.00 - Memberi susu sesuai 210 cc, BB bayi 2480 gram
dengan kebutuhan bayi A = masalah teratasi
- Mengukur intake dan sebagian
output cairan P = lanjutkan intervensi
2. 5-3-2014 - Memasang penutup mata Jam 18.30
Jam 09.30 bayi untuk melindungi S=-
mata sblm bayi O = tidak ada tanda2
fototerapi konjungtivitis
- Mengobservasi mata A = masalah teratasi
Jam 18.00 setiap bayi disusukan sebagian
P = lanjutkan intervensi
selama bayi masih
dilakukan fototerapi
3. 5-3-2014 Jam 18.30
Jam 09.00 - Memandikan bayi S=-
- Melakukan masase/pijat O = tidak ada tanda2
bayi pd daerah yang kemerahan di kulit, kulit
menonjol teraba lembab, hasil
- Mengganti posisi bayi bilirubin 11,3 mg/dl,
setiap 2 jam bilirubin direct 1,0 mg/dl,
Jam 11.00 - Melakukan masase/pijat bilirubin indirect 10,3 mg/dl
bayi pd daerah yang A =masalah belum teratasi
Jam 15.00 menonjol P = lanjutkan intervensi
- Kolaborasi pemeriksaan
bilirubin

Jam 17.00
4. 5-3-2014 - Mengobservasi suhu Jam 18.30
Jam 09.30 bayi secara berkala di S= -
axilla O = suhu 37,50 C
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
keperawatan
1 6-3-2014 - Memberi susu sesuai Jam 18.30
Jam 09.00 dengan kebutuhan bayi S=-
- Mengobservasi turgor O = bayi ny.N sudah kuat
kulit menyusu, susu habis sesuai
Jam 12.00 - Mengukur intake dan program setiap kali
output pemberian 90 cc, intake/12
- Memberi susu sesuai jam 300 cc, output/12 jam
dengan kebutuhan bayi 250 cc, bayi sudah tidak di
- Mengukur intake dan foto terapi, hasil bilirubin
output cairan total 7,3 mg/dl , bilirubin
direct 0,5 mg/dl, bilirubin
indrect 6,8 mg/dl.
A = masalah teratasi
sebagian
P = lanjutkan intervensi
2 6-3-2014 - Fototerapi selesai, S=-
Jam 09.00 membersihkan mata bayi O = fototerapi selesai
A = masalah teratasi
P = intervensi di hentikan
3. 6-3-2014 - Mengganti posisi bayi Jam 18.30
Jam 12.00 dan melakukan masase S= -
pada daerah yg tertekan O = tidak ada tanda2
kemerahan di kulit, kulit
teraba lembab
A = masalah teratasi
P = intervensi dihentikan
4. 6-3-2014 - Mengukur suhu bayi Jam 12.00
Jam 12.00 S=-
O = suhu 370 C
A = masalah teratasi
P = intervensi di hentikan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY. N DENGAN HIPERBILIRUBIN

DI HCB RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

PENGKAJIAN

Data bayi

- Nama bayi : By. Ny. N


- Jenis kelamin : Perempuan
- Tgl lahir/Usia : 21-2-2014 jam 02.05/ usia 11 hari
- Nama orang tua : Tn. N/ Ny. N
- Pendidikan ayah/ibu : SMA/SMK
- Pekerjaan ayah/ibu : karyawan swasta/ PNS
- Usia ayah/ibu : 35 thn/ 308 thn
- Diagnosa medis : hiperbilirubin
- Tanggal rawat : 4-3-2014
- Alamat : Kramat Lontar IV no.87 RT 04/01 Paseban Jakarta Pusat

Riwayat bayi

- Apgar score : 1” 7, 5” 8
- Usia gestasi ; 39 minggu
- Berat badan : 2700 gr panjang badan : 48 cm
- Komplikasi persalinan : ketuban pecah dini >20 jam
- Riwayat ibu : Usia 30 tahun, G3 P2 A1
- Jenis persalinan : Sectio Cesaria
- Komplikasi kehamilan : Tidak ada

Pengkajian Fisik Neonatus

1. Reflek : Moro (√) menggenggam (√) menghisap (√)


2. Tonus/Aktifitas :
a. Aktif (√)
b. Menangis: Lemah (√)
3. Kepala/leher
a. Fontanel anterior lunak (√) Datar (√)
b. Sutura sagitalis tepat (√)
c. Gambaran wajah simetris (√)
4. Mata (bersih)
5. THT :
a. Telinga (√)
b. hidung (√)
6. abdomen
a. lunak (√)
b. Lingkaran perut :25 cm
c. Liver :
7. Toraks
a. Simetris (√)
b. Retraksi : derajat 1 (√)
c. Klavikula normal (√)

1) Paru – paru
a. Suara nafas kanan kiri sama (√)
b. Bunyi nafas di semua lapang paru : terdengar (√)
c. Suara nafas bersih (√)
d. Respirasi : spontan
2) Jantung
a. Bunyi Normal Sinus Rhytm (NSR) (√) frekuensi : 140x/menit
b. Waktu pengisian kapiler
3) Ekstrimitas
a. Gerakan bebas (√)
b.
Nadi Perifer keras
Brakial kanan √
Brakial kiri √
Femoral kanan √
Femoral kiri √

4) Umbilikus
Normal (√)
Ekstremitas atas : normal (√)
Ekstremitas bawah : normal (√)
5) Genital
Perempuan normal (√)
6) Anus
Paten (√)
7) Spinal: normal (√)
8) Kulit
a. Warna : jaundice (√)
b. Kemerahan sedikit
c. Tanda lahir tidak ada
9) Suhu
a. Lingkungan ; boks terbuka
b. Suhu kulit : - ◦C
RIWAYAT SOSIAL

 Budaya : jakarta
 Suku : jawa
 Agama : Islam
 Bahasa utama : bahasa Indonesia
 Perencanaan makanan bayi : ASI eksklusif
 Masalah sosial yang penting : bayi anak ketiga, kedua orang tua sangat
mengharapkan kehadiran bayi

ibu Tingkah laku ayah


√ Menyentuh √
- Memeluk -
√ Berbicara √
√ Berkunjung √
√ Memanggil nama √
√ Kontak mata √

 Hubungan orang tua dan bayi : Orang tua selalu membesuk dan menyiapkan ASI
 Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ayah dan Ibu
 Orangtua berespon terhadap penyakit : ya (√)
Respon : orangtua merasa khawatir terhadap anaknya dan selalu bertanya
perkembangan bayinya
 Orangtua berespon terhadap hospitalisasi
Respon : orangtua berharap dapat segera sembuh dan pulang
 Riwayat anak lain

Jenis kelamin anak Riwayat persalinan Riwayat imunisasi


Laki-laki ( 9 th ) spontan lengkap
Perempuan ( meninggal )

Data Tambahan (pemeriksaan diagnostik)

- hasil pemeriksaan laboratorium Hb 16,6 g/dl, leukosit 9,69 ribu/µl, trombosit 260
ribu/µl, Ht 51 . gol darah O, rhesus positif. IT rasio : 0,05, GDS 78 mg/dl, CRP
kuantitatif < 5 mg/dl, bilirubin total 16,6 mg/dl, bilirubin direk 1,3 mg/dl, bilirubin
indirek 15,3 mg/dl

Resume hasil pengkajian (riwayat masuk hingga saat ini)

- By. Ny. N usia 11 hari, lahir pada tanggal 21-2-2014 jam 02.05 WIB dengan jenis
kelamin perempuan, lahir dengan operasi cesar, lahir dengan BB 2700 gram PB 48
cm LK 34 cm dengan usia gestasi 39 mg riwayat KPD > 20 jam, A/S 7/8 inj Vit K
dan hepatitis sudah diberikan dengan keluhan masuk RS : kulit dan mata bayi
berwarna kuning sejak 3 hari sebelum masuk RS dan tidak mau menyusu, Saat
pengkajian jam 09.00 kesadaran CM, HR 140 x/menit RR 40 x/menit Sat O2 97%
Suhu 37,8 ◦C , tangis lemah, gerakan bayi lemah, akral hangat, kulit jaundice, sklera
ikterik, terapi yang diberikan fototerapi, hasil pemeriksaan laboratorium Hb 16,6 g/dl,
leukosit 9,69 ribu/µl, trombosit 260 ribu/µl, Ht 51 . gol darah A, rhesus positif. IT
rasio : 0,05, GDS 78 mg/dl, CRP kuantitatif < 5 mg/dl. bilirubin total 16,6 mg/dl,
bilirubin direk 1,3 mg/dl, bilirubin indirek 15,3 mg/dl
WOC HIPERBILIRUBIN

Você também pode gostar