Você está na página 1de 2

HASIL ANALISA JURNAL 1 :

Kita tahu bahwa Sistem reproduksi pria bergantung pada aksi berbagai hormon
atau bahan kimia,yang diproduksi oleh berbagai kelenjar tubuh dan masuk ke
sistemik sirkulasi. Penelitian ini menyelidiki konsentrasi cadmium (Cd.), Timbal
(Pb.), dan molibdenum (Mol.) dalam sampel darah pekerja pompa bensin dan melihat
hubungannya dengan kadar hormon reproduksi seperti follicle-stimulating hormone
(FSH), hormon luteinizing (LH), dan Testosteron. Metode: Penelitian ini melibatkan
31 pekerja di 4 pompa bensin di berbagai lokasi Thi-Qar kota / Irak, Bahan berat (Pb,
Mo, dan Cd) ditentukan dengan metode serapan atom menggunakan Shimadzu
Sistem Dual Atomizer AA-7000. Tingkat hormon (FSH, LH, dan testosteron)
ditentukan oleh enzyme linked fluorescent assay (ELFA) menggunakan Bio Mérieux
VIDAS Automated Immunoassay Sistem. Dalam penelitian ini didapatkan hasil
penelitian : ditemukan tingkat Cd, Mo, dan Pb yang jauh lebih tinggi pada pekerja
Bensin dibandingkan dengan kontrol (p <0,05). Tingkat testosteron yang jauh lebih
tinggi ditemukan pada pekerja Bensin dibandingkan dengan kontrol (p
<0,05). Sebaliknya, tingkat LH yang secara signifikan lebih rendah dalam kelompok
pekerja Bensin daripada di kelompok kontrol (p <0,05). Sehingga dapat disimpulkan :
paparan pekerja pompa bensin terhadap Cd, Pb, dan Mol menyebabkan perbedaan
kadar hormone dalam darah mereka karena mengabaikan instruksi keselamatan
kerja. Kita tahu bahwa peran FSH yang merangsang produksi sperma di testis pria,
dan hormon luteinizing (LH), yang menyebabkan sel interstitial dari testis untuk
menghasilkan hormon testosteron. Sementara kadar testosteron rendah berkontribusi
kehilangan dorongan seks dan beberapa seksual sekunder karakteristik, peningkatan
kadar testosterone.
HASIL ANALISA JURNAL 2 :
Penelitian ini melihat bagaimana pengaruh radiasi ion dari alat radiografi terhadap
system reproduksi laki-laki baik pada pasien maupun pada tenaga medis yg terpapar
radiasi dimana penelitian ini sebelumnya telah dilakukan pada hewan. Terapi radiasi
memiliki dampak negatif pada spermatogenesis dan mempengaruhi kualitatif serta
parameter kuantitatif sperma baik pada hewan maupun manusia. Testis merespon
radiasi tergantung pada dosis dan lamanya pajanan atau pengobatan. Sehingga
perawatan ekstrim harus diambil saat merawat pasien kanker. Meskipun semua
makhluk hidup beresiko kerusakan dalam menanggapi radiasi ionisasi testis mamalia
jauh lebih sensitif terhadap radiasi pengion. Dalam diri manusia dan pada sebagian
besar hewan, testis terletak di luar tubuh dan rentan terhadap kerusakan
radiasi. Kerusakan pada testis secara langsung proporsional. dengan dosis dan waktu
paparan radiasi atau pengobatan buatan. Iradiasi sedang hingga tinggi dapat
menyebabkan penurunan drastis sperma yang berkepanjangan atau bahkan
menyebabkan azoospermia.
Ada beberapa hubungan kesehatan reproduksi yang dapat disimpulkan dari studi pada
hewan dan manusia ,pada penelitian ini kita focus simpulkan pada studi manusia
bahwa radiasi berkaitan dengan :
1. Radiasi dan spermatogenesis : gangguan testis dan penurunan spermatosit
2. Radiasi dan parameter sperma : pembunuhan sel induk spermatogonial ,
berkurangnya motilitas bahkan azoosperma
3. Radiasi dan DNA sperma : mengalami kerusakan DNA sperma
4. Radiasi dan kapasitas sperma : dapat berpengaruh pada proses pembuahan

Você também pode gostar