Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme terjadinya gagal ginjal kronik. Penjelasan mencakup definisi gagal ginjal kronik, etiologi seperti diabetes dan hipertensi, serta mekanisme yang terjadi seperti penurunan fungsi nefron progresif yang menyebabkan fibrosis dan akhirnya gagal ginjal.
Descrição original:
done
Título original
Andi Annisa Azahra_1813015064_BIOMEDIS_Mekanisme Terjadinya Gagal Ginjal Kronik
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme terjadinya gagal ginjal kronik. Penjelasan mencakup definisi gagal ginjal kronik, etiologi seperti diabetes dan hipertensi, serta mekanisme yang terjadi seperti penurunan fungsi nefron progresif yang menyebabkan fibrosis dan akhirnya gagal ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme terjadinya gagal ginjal kronik. Penjelasan mencakup definisi gagal ginjal kronik, etiologi seperti diabetes dan hipertensi, serta mekanisme yang terjadi seperti penurunan fungsi nefron progresif yang menyebabkan fibrosis dan akhirnya gagal ginjal.
NIM : 1813015064 KELAS : D-2018 MATA KULIAH : BIOMEDIS
Mekanisme Terjadinya Gagal Ginjal Kronik
A. Definisi Gagal Ginjal Kronik
Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan karena adanya penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif yang akhirnya akan mencapai gagal ginjal terminal yang mengakibatkan ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh serta fungsi utama lainnya dalam aktivitas tubuh manusia.
B. Etilogi Gagal Ginjal Kronik
Etilogi dari gagal ginjal kronik adalah glomerulonefritik, nefropati analgesic, nefropati refluks, ginjal polikistik, nefropati diabetik serta penyebab hipertensi, obstruksi gout dan penyebab yang tidak diketahui. Menurut beberapa penelitian yang telah didapatkan, penyebab utama gagal ginjal kronik adalah diabetes dan tekanan darah yang tinggi. Diabetes terjadi apabila kadar gula darah melebihi batas normal yang menyebabkan organ-organ vital tubuh seperti jantung dan ginjal, serta pembuluh darah, syaraf dan mata. Tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, terjadi apabila tekanan darah pada pembuluh darah meningkat dan tidak dapat dikontrol, hipertensi bisa menjadi punca utama penyebab gagal ginjal kronik.
C. Mekanisme Gagal Ginjal Kronik
Dasar terjadinya penyakit gagal ginjal kronik dikarenakan adanya penyakit yang mendasarinya. Ginjal memiliki kemampuan untuk beradaptasi, pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa (surviving nephrons) sebagai upaya kompensasi, yang di perantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth factors. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti peningkatan tekanan kapiler dan aliran glomerulus. Proses adaptasi ini berlangsung singkat, kemudian terjadi proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini didukung dengan penurunan fungsi nefron yang progresif walaupun penyakit dasarnya sudah tidak aktif lagi. Nefron yang masih tersisa tersebut akan mengalami kegagalan dalam mengatur autoregulasi tekanan glomerular, dan akan menyebab hipertensif sistemik dalam glomerulus, peningkatan tekanan glomerulus tersebut menjadi akibat dari hipertrofi nefron yang sehat sebagai upaya kompensasi dalam fungsinya dan pada tahap ini akan terjadi pengeskresian natrium secara berlebihan melalui urin yang dapat menyebabkan dehidrasi dan biasanya disebut poliuria dan pula dapat menyebabkan proteinuria. Proteinuria dapat berakibat fatal dengan merusak langsung jalur lisosomal intraseluler, dan dapat meningkatkan stress oksidatif dan ekspresi lokal growth faktor serta melepaskan faktor kemotaktik yang mengakibatkan inflamasi dan fibrosis tubulointerstitiel melalui pengambilan dan aktivasi mikrofag. Kemudian, massa ginjal yang sehat menjadi berkurang dan akan menghambat siklus progeresi penyakit yang disebabkan oleh hiperfiltrasi dan hipertrofi nefron. Inflamasi kronik yang terjadi pada glomerulus dan tubuli akan menyebabkan peningkatan sintesis matriks ekstraseluler dan mengurangi degradasinya dengan akumulasi kolagen tubulointerstitiel yang berlebihan. Kerusakan struktur ginjal tersebut berakibat terganggunya fungsi ekskretorik dan non ekskretorik ginjal. Rusaknya fungsi ekskretorik ginjal ditandai dengan penurunan eskresi fosfat, nitrogen, kalium, hydrogen serta penurunan reabsorbsi dan ekskresi natrium pada tubuli yang menyebabkan retensi air sehingga terjadinya oedem,hipertensi. Sedangkan, rusaknya fungsi non ekskretorik ginjal ditandai dengan terhambatnya perubahan inaktif Ca yang menjadi faktor menurunnya produksi eritroprotein dan fungsi insulin serta peningkatan produksi lipid dan terhambatnya sistem kekebalan tubuh serta terganggunya sistem reproduksi. Pada gagal ginjal kronik fungsi normal ginjal berjalan tidak baik, hasil metabolisme dan pengekskresian ginjal yang biasanya berbentuk urin akan bercampur bersama darah dan menyebabkan uremia yang berakibat fatal pada penderita. Hasil tersebut akan terus menumpuk dan menyebabkan kerusakan yang menjalar keseluruh bagian ginjal terutama penurunankerja glomerulus yang berakibat pada menurunnya kadar pembersihan substansi darah, dengan menurunnya laju filtrasi glomerulus tersebut mengakibatkan penurunan pembersihan kreatinin dan peningkatan kadar kreatinin serum yang terjadi sehingga menimbulkan gangguan metabolisme protein dalam usus yang menyebabkan anoreksia, nusea dan vomitus yang mengakibatkan perubahan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. DAFTAR PUSTAKA
Fakhruddin, Ahmad.2013.Faktor-faktor Penyebab Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr
Kariadi Semarang Periode 2008-2012. Semarang: Universitas Diponegoro