Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2, Juli 2016
Efek Suplementasi Insulin Transferin Selenium pada Media Vitrifikasi Embrio Mencit (Mus
musculus)Tahap Morula terhadap Viabilitas Sel Blastomer dengan Teknik Fluorescence Pasca
Warming
The Effects of Insulin Transferin Selenium Supplementation on Mice (Mus musculus) Embryos
Vitrification Media at Morula Stage towards The Viability of Blastomere Cells Using
Fluorescence Techniques After Warming
1
PPDH Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
2
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Abstract
This research aimed to evaluate the influence of Insulin Transferin Selenium (ITS)
supplementation on mice (Mus musculus) embryos vitrification media at morula stage towards the
viability of blastomere cells using fluorescence techniques after warming. The experimental animals
used were female mice strain Balb C which were superovulated using Pregnant Mare Serum
Gonadotropin (PMSG) and Human Chorionic Gonadotropin(hCG), subsequently monomatting was
carried out. Seventeen hours after vaginal plug examination, the mice were sacrificed by cervicalis
dislocation, next the tuba fallopii was removed and fertilization pockets were torn. In Vitro
Fertilization was done, then cultured for 72 hours to become morula stages. The morula embryos were
classified into four groups: without ITS, ITS with 5 μg/100 ml, 10 μg/100 ml, and 15 μg/100 ml of
concentration. Each treatment group was put into 0,25 ml ministraw and stored into liquid nitrogen for
a week then warmed immediately. The post-warmed embryos were colored using fluorescent mark
(Hoechst and Propidium Iodide) and cultured for 30 minutes. Observation of the viability of
blastomere cells for morula ombryos was done using fluorescent microscope. Based on the statistical
analysis, it demonstrated that there were no significant differences between the treatment group
p>0,05, but significant differences between P3 (15 μg/100 ml) and without ITS group p<0,05.
Nevertheless, if it was investigated based on the viability calculation of the blastomere cells morula
embryo development, it proved that 15 μg/100 ml of ITS could increase the viability of blastomere
cells morula embryo by 63% compared to 16% without ITS. In conclusion, the distribution of Insulin
Transferin Selenium (ITS) supplementation concentration on vitrification media had been functioning
optimally in increasing the viability of blastomere cells morula embryos after being warmed.
105
Didi Yudha Prawira dkk. Efek Suplementasi Insulin Transferin Selenium pada Media …
106
Veterinaria Medika Vol. 9, No. 2, Juli 2016
metode secara in vitro dan pemberian berumur 10 minggu dengan berat badan sekitar
suplementasi Insulin Transferin Selenium (ITS) 30-35 gram dengan populasi sekitar 60 ekor.
pada proses vitrifikasi yang diharapkan mampu Mencit jantan vasektomi berumur 12 minggu
meningkatkan daya hidup dari sel blastomer sebanyak 6 ekor dan mencit jantan fertil
embrio morula. Embrio morula atau blastula berumur 12 minggu sebanyak 6 ekor yang
sering digunakan dalam teknik transfer embrio diperoleh dari Pusat Veterinaria Farma
karena memiliki daya tahan terhadap pembekuan Surabaya.
yang lebih baik serta embrio tahap ini layak Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
untuk ditransfer ke resipien (Setiadi dan Karja, adalah embrio tahap morula yang diperoleh dari
2013). proses fertilisasi in vitro dengan jumlah minimal 5
Penelitian yang dilakukan oleh embrio pada masing-masing kelompok perlauan.
Kristianti, (2014) pada embrio mencit Bahan dan Alat Penelitian Bahan-bahan
menggunakan suplementasi Insulin Transferin penelitian yang digunakan meliputi: alkohol 70%,
Selenium pada medium vitrifikasi dengan Phosphate Buffer Saline, Bovine Serum Albumin
konsentrasi 10 μg/100ml dapat meningkatkan 3%, aquadest steril, krioprotektan
persentase kemampuan perkembangan embrio menggunakanpropanediol 30% (p.a. Merck) dan
morula menjadi blastula sebesar 54% sukrosa 1 M, nitrogen cair (N2). Media kultur in
dibandingkan dengan kontrol tanpa vitro yang digunakan adalah MEM yang dibuat
suplementasi Insulin Transferin Selenium yang drop di dalam petridishdispossible dan difiksasi
hanya 37%. Pada penelitian ini belum diperiksa dengan mineral oil. Bahan yang digunakan dalam
viabilitas tiap sel blastomer pada embrio superovulasi mencit betina adalah Pregnant
morula yang dapat berkembang menjadi Mare Serum Gonodotropin (PMSG),human
blastula. Chorionic Gonadotropin (hCG). Larutan
Berdasarkan uraian latar belakang Hoechst dan Larutan Propidium Iodide sebagai
diatas, perlu adanya penelitian lebih lanjut pewarna fluorescence. Insulin Transferin Selenium
mengenai suplementasi Insulin Transferin (ITS)digunakan sebagai antioksidan.
Selenium pada medium vitrifikasi embrio Peralatan yang digunakan pada penelitian
mencit tahap morula terhadap viabilitas sel ini adalah kandang hewan coba , inkubator CO2
blastomer dengan pemeriksaan fluorescence. 5%, lemari es, kontener N2 cair, laminar air
flow, gunting, selang infus, pinset, mikroskop
Materi dan Metode Penelitian fluorescent, mikroskop inverted, scapel, bekker
Tempat dan Waktu Penelitian glass, syringe disposable (1 cc, 3 cc, 10 cc), pipet
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium pasteur, ministraw0.25 ml, petridishdispossible
Fertilisasi In Vitrodan Laboratorium Patologi (nuclon), spuit millipore, pembakar bunsen,
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas tissue, danaluminium foil.
Airlangga Surabaya pada bulan Maret sampai Superovulasi
Agustus 2015. Mencit betina dengan berat badan 30-35
Hewan Percobaan dan Sampel Penelitian gram disuperovulasi dengan injeksi PMSG 5 IU
Hewan percobaan yang digunakan adalah secara intraperitoneal. Kerja hormon PMSG
mencit (Mus musculus) betina strain Balb/C analog denganFSH berperan dalam merangsang
107
Didi Yudha Prawira dkk. Efek Suplementasi Insulin Transferin Selenium pada Media …
pembentukan folikel dan sedikit berperan dalam berisi PBS + PrOH 30% + Sukrosa 1 M
pembentukan korpus luteum. Empat puluh tanpaInsulin Transferin Selenium(ITS) pada
delapan jam kemudian menyuntikanhCG 5 IU kontrol dan pada masing-masing perlakuan
yang analog denganLH secara intraperitoneal, berisi PBS + PrOH 30% + Sukrosa 1 M + ITS
hormon ini berperan dalam meningkatkanlaju dengan konsentrasi5μg/100ml, 10μg/100ml dan
ovulasi (Widjiati dkk., 2012). 15 μg/100ml medium krioprotektan.
Mencit betina kemudian dikawinkan Vitrifikasi Dan Pemaparan Krioprotektan
dengan mencit jantan vasektomi dengan Embrio yang telah dikelompokkan
perbandingan 1 : 1 (monomatting) setelah kemudian dipapar pada medium krioprotektan
penyuntikan hCG. Delapan belas jam setelah selama 15 menit sebelum divitrifikasi.Embrio
monomatting dilakukan pemeriksaan vaginal kemudian dikemaske dalam ministraw 0,25 ml
plug, mencit betina yang positif terdapat dan pada kedua ujung ministraw diberi sukrosa
vaginal plug dianggap telah terjadi kopulasi 1 M. Vitrifikasi dilakukan dengan
(Widjiati dkk., 2012). caraministraw diuapkan pada nitrogen cair
Fertilisasi In Vitro selama 10 detik dan langsungdimasukkan ke
Mencit betina yang positif sumbat vagina dalam goblet pada kontainer N2cair dengan
didekapitasi, di bedah dan dikeluarkan tuba suhu -196°C selama satu minggu
falofii. Selanjutnya tuba fallopii dicuci dengan (Wahjuningsih,2008).
larutan Phosphate Buffer Saline, kemudian Pencairan Kembali (Warming)
dilakukan flushing di bawah mikroskop inverted Setelah dibekukan dan disimpan selama
dengan merobek kantong fertilisasi. Sel telur yang 7 hari, dilakukan warmingdengan cara
sudah dikoleksi selanjutnya dicuci berturut-turut memasukkan ministraw ke penangas air
sebanyak tiga kali pada medium MEM. Sel telur bersuhu 30°C sampai kristal es dalam diluen
yang sudah dicuci kemudian dipindahkan pada hilang. Segera setelah hangat seluruh isi
medium fertilisasi (MEM) dan diinkubasi di ministraw dikeluarkan ke dalam cawan petri
dalam incubator untuk menunggu persiapan (Widjiati, 2011).
spermatozoa yang akan digunakan untuk fertilisasi Pembilasan Krioprotektan
in vitro. Spermatozoa diambil dari cauda Pembilasan krioprotektan dilakukan
epididimis dari mencit jantan fertil, kemudian pada larutan sukrosa dengan konsentrasi
dibenamkan pada medium fertilisasi yang meningkat. Embrio morula dikultur satu menit
sudah ada sel telurnya. Sel telur yang sudah dalam larutan sukrosa 0,25M, embrio morula
bercampur spermatozoa kemudian diinkubasi pada tersebut dipindahkan ke medium yang
inkubator CO2 5% dengan suhu 37 C selama 7 mengandung sukrosa 0,5M, kemudian 1M
jam, kemudian dirontokan sel granulosa untuk masing-masing selama dua menit (Batan, 2009)
mengamati 2 pn. Pembuatan Media Pewarna Fluorescence
Persiapan Medium Krioprotektan Larutan Hoechst dan larutan Propidium
Embrio morula hasil kultur dibilas dengan Iodide dibuat dengan konsentrasi 1:10.000,
larutan Phosphate Buffer Salinedan diletakkan yaitu tambahkan 1µL larutan Hoechst
pada petridish untuk dikelompokkan menjadi (Komponen A) dan 1µL Larutan PI
empat perlakuan. Masing-masing petridish
108
Veterinaria Medika Vol. 9, No. 2, Juli 2016
Tabel 1. Rerata, Simpangan Baku, dan Presentase Pengaruh suplementasi Insulin Transferin
Selenium (ITS) pada kemampuan hidup sel blastomer pada Embrio Morula pasca
warming.
Embrio Rata-rata Viabilitas
Perlakuan (x ± SD)
Morula Hidup Mati
Kontrol 5 1(16%) 4(84%) 17,53a ± 20,74
P1 5 2(32%) 3(68%) 33,47ab ± 13,72
P2 5 4(46%) 1(54%) 42,04ab ± 19,24
P3 5 4(63%) 1(37%) 52,84b ± 32,94
Data yang diperoleh dianalisis dengan untuk menguji ada tidaknya perbedaan tiap
metode analisis One Way Anova (Uji F) dan perlakuan.
dilanjutkan dengan posthoc Duncan Alpha
(0.05) untuk membandingkan perbedaan antar
perlakuan. Analisis One Way Anovadilakukan
109
Didi Yudha Prawira dkk. Efek Suplementasi Insulin Transferin Selenium pada Media …
Di bawah ini adalah hasil pengamatan morfologi embrio morula di bawah mikroskop fluorescent
:
A B
Gambar 1. Hasil pemeriksaan viabilitas sel blastomer embrio morula dengan teknik fluorescence
pada mikroskop fluorescent pada mikroskop fluorescent. A : Filter fluorescence
perbesaran 200x; B : Natif perbesaran 200x.
110
Veterinaria Medika Vol. 9, No. 2, Juli 2016
111
Didi Yudha Prawira dkk. Efek Suplementasi Insulin Transferin Selenium pada Media …
112