Você está na página 1de 9

TEMU 8

PSAK 1: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN

IFRS 1: FIRST-TIME ADOPTION OF INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

Oleh :

KELOMPOK : 11

NAMA : ABSEN :

1. KADEK SASWATA ABHIMANA NEGARA 5


2. I GEDE EKA YASA 13
3. I MADE BAYU SUARTAMA 25

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM REGULER SORE 2018
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Peta Konsep ............................................................................................................. iii

Pembahasan ..............................................................................................................1

A. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan…………………………………...1


1. Tujuan PSAK 1………………………………………………….….1
2. Ruang lingkup PSAK 1……………………………………………..1
B. IFRS 1: First-Time Adoption of International Financial Reporting
Standards…………………………………………………………………..3
1. Tujuan IFRS 1…………………………………………………..…3
2. Ruang Lingkup IFRS 1 ....................................................................3
C. SIMPULAN…………………………………………………………….…5

Daftar Referensi ...................................................................................................... 6

ii
PETA KONSEP

untuk memenuhi kebutuhan


bersama sabagian besar
Tujuan
pengguna laporan, agar dapat
diperbandingkan antar periode,
atau dengan entitas lain.
1. Penyajian secara
Wajar dan Kepatuhan
PSAK 1 terhadap SAK
PSAK 1 berlaku untuk semua
2. Kelangsungan Usaha
entitas dalam penyusunan dan
Ruang 3. Dasar Akrual
penyajian laporan keuangan
Lingkup 4. Materialitas dan
bertujuan umum sesuai Standar
Penggabungan
Akuntansi Keuangan, termasuk
5. Saling Hapus
entitas yang menyajikan laporan
6. Frekuensi Pelaporan
keuangan konsolidasi
7. Informasi Komparatif
8. Konsistensi Penyajian
TEMU 8

IFRS 1 memerikan suatu prosedur 1.Transparan dan dapat


yang harus diikuti oleh entitas yang diperbandingkan;
baru pertama-kali mengadopsi IFRS 2.Menyediakan basis akuntansi
Tujuan
(keseluruhan) sebagai basis dalam terhadap adopsi IFRS secara
penyajian Laporan Keuangannya keseluruhan ; dan
3.Biaya menghasilkannya tidak
IFRS 1 melebihi manfaatnya.

1.Laporan keuangan pada periode


sebelumnya:
a.Belum berbasis pada IFRS
b.hanya sebagian IFRS saja
Berbasis pada IFRS secara penuh
namun berlum memberikan
pernyataan secara tegas dan yakin
Standar ini berlaku apabila sebuah telah mematuhi seluruh IFRS
perusahaan menerapkan IFRS d.Menyatakan secara tegas
Ruang untuk pertama kalinya melalui mematuhi sebagian IFRS.
Lingkup suatu pernyataan eksplisit dan 2.Laporan keuangan pada periode
tanpa syarat tentang kesesuaian sebelumnya yang berbasis IFRS
dengan IFRS disajikan hanya untuk kalangan
internal entitas tersebut.
3.Paket laporan keuangan untuk
tujuan konsolidasi tanpa menyiapkan
set laporan keuangan lengkap sesuai
dengan IAS 1 Presentation of
Financial Statements.
iii
4.Tidak menyiapkan Laporan
keuangan sama sekali.
A. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
Akhir Juli 2013, DSAK IAI telah melakukan public hearing beberapa Exposure
Draft PSAK yang disesuaikan dengan perubahan IFRS dimana salah satunya adalah
revisi PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang Penyajian Laporan Keuangan yang
disesuaikan dengan perubahan IAS 1 : presentation of Financial Statements (per 1
Januari 2013). Selanjutnya, pada 19 Desember 2013, DSAK IAI telah mensahkan
berlakunya PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang Penyajian Laporan Keuangan,
menggantikan PSAK No. 1 (Revisi 2009) dengan judul yang sama. PSAK No. 1
(Revisi 2013) ini berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2015.

1. Tujuan PSAK 1
Menetapkan dasar –dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum
(general purpose financial statements), yaitu untuk memenuhi kebutuhan bersama
sabagian besar pengguna laporan, agar dapat diperbandingkan antar periode, atau
dengan entitas lain. Serta memberikan pengaturan mengenai persyaratan penyajian,
struktur, dan komponen minimal isi dan keuangan.

2. Ruang lingkup PSAK 1


PSAK 1 berlaku untuk semua entitas dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan bertujuan umum sesuai Standar Akuntansi Keuangan, termasuk
entitas yang menyajikan laporan keuangan konsolidasi sebagaiamana diatur dalam
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian. PSAK ini tidak wajib bagi entitas
tanpa akuntabilitas publik (ETAP). Untuk ETAP, DSAK-IAI telah menerbitkan
secara khusus SAK ETAP yang menjadi dasar penyajian dan penyusunan Laporan
Keuangan ETAP. Namun jika suatu ETAP memilih untuk menerapkan pengaturan
dalam PSAK, maka ETAP tersebut harus menerpkan PSAK secara keseluruhan,
termasuk menrerapkan PSAK 1 sebagai dasar untuk penyajian dan penyusunan
laporan keuangannya.
Penerapan PSAK 1 Revisi 2013 digunakan untuk penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan yang bertujuan umum (General purpose financial statement)
PSAK ini tidak berlaku untuk penyusunan Laporan Keuangan entitas
syariah.Tujuan Laporan keuangan memberikan informasi posisi keuangan, kinerja

1
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagaian besar kalangan
pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Karakteristik
umum Penyajian Laporan Keuangan:
1) Penyajian secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan
penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi
sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan asset, liabilitas, penghasilan
dan beban yang diatur dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
2) Kelangsungan Usaha
Penyajian Laporan keuangan harus disusun berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha. Dalam mempertimbangkan apakah asumsi
kelangsungan usaha adalah tepat, manajemen memperhatikan informasi
masa depan paling sedikit namun tidak dibatasi untuk 12 bulan dari akhir
periode pelaporan.
3) Dasar Akrual
Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan
arus kas.Asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan diakui ketika memenuhi
definisi dan kriteria pengakuan di kerangka dasar.
4) Materialitas dan Penggabungan
Pengelompokan secara terpisah berdasar sifat atau fungsi. Jika
nilainnya tidak materian, penyajian bisa digabung dengan pos lain yang
sejenis dalam laporan keuangan atau disajikan terpisah dalam catatan atas
laporan keuangan.
5) Saling Hapus
Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas asset dan liabilitas atau
pendapatan dan beban kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh PSAK.
6) Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap setidaknya secara tahunan.
7) Informasi Komparatif

2
Informasi kuantitatif digunakan secara komparatif dengan periode
sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan
periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh PSAK/ISAK.
8) Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klalsifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antara
periode dilakukan secara konsisten.

B. IFRS 1: First-Time Adoption of International Financial Reporting Standards


IFRS merupakan suatu standar akuntansi global.Dalam pengaplikasiannya di
suatu entitas yang pertama-kali mengadopsi IFRS, entitas mengacu pada IFRS 1
sebagai panduannya.
IFRS 1 memberikan suatu panduan bagi entitas dalam proses peralihan dari
standar akuntansi yang lama ke IFRS. IASB mengeluarkan IFRS 1 pada tahun
2003. IFRS 1 secara substansial ditulis ulang (tanpa merubah konten teknisnya)
untuk membuatnya menjadi dokumen yang lebih mudah digunakan (user friendly)
pada tahun 2008.

1. Tujuan IFRS 1
IFRS 1 memerikan suatu prosedur yang harus diikuti oleh entitas yang baru
pertama-kali mengadopsi IFRS (keseluruhan) sebagai basis dalam penyajian
Laporan Keuangannya, sehingga mengandung informasi yang:
1. Transparan dan dapat diperbandingkan;
2. Menyediakan basis akuntansi terhadap adopsi IFRS secara keseluruhan ;
dan
3. Biaya menghasilkannya tidak melebihi manfaatnya.

2. Ruang Lingkup
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk
pertama kalinya melalui suatu pernyataan eksplisit dan tanpa syarat tentang
kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan
keuangan perusahaan yang pertama kali berdasarkan IFRS (termasuk laporan
keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu) menyediakan titik awal yang

3
memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang
seluruh periode yang disajikan.
Maksud dari entitas yang pertama-kali mengadopsi (First-time adoption) adalah
entitas yang untuk pertama-kalinya menyatakan secara tegas dan yakin bahwa
laporan keuangan entitas tersebut mematuhi seluruh IFRS. Entitas dapat disebut
sebagai entitas yang pertama-kali mengadopsi IFRS jika :
1. Laporan keuangan pada periode sebelumnya:
a. Belum berbasis pada IFRS
b. hanya sebagian IFRS saja
c. Berbasis pada IFRS secara penuh namun berlum memberikan
pernyataan secara tegas dan yakin telah mematuhi seluruh IFRS
d. Menyatakan secara tegas mematuhi sebagian IFRS.
2. Laporan keuangan pada periode sebelumnya yang berbasis IFRS disajikan
hanya untuk kalangan internal entitas tersebut.
3. Paket laporan keuangan untuk tujuan konsolidasi tanpa menyiapkan set
laporan keuangan lengkap sesuai dengan IAS 1 Presentation of Financial
Statements.
4. Tidak menyiapkan Laporan keuangan sama sekali.
Entitas tidak dapat disebut mengadopsi IFRS untuk pertama-kali jika:
1. Berhenti menyajikan laporan keuangan sesuai dengan persyaratan nasional,
sebelumnya telah menyajikan mereka serta satu set laporan keuangan yang
berisi pernyataan tegas dan yakin tentang kepatuhan terhadap IFRS;
2. Telah meyajikan laporan keuangan tahun sebelumnya sesuai dengan
persyaratan nasional dan laporan keuangan tersebut terdapat pernyataan
tegas dan yakin tentang kepatuhan terhadap IFRS; atau
3. Telah meyajikan laporan keuangan tahun sebelumnya yang berisi
pernyataan tegas dan yakin tentang kepatuhan terhadap IFRS, bahkan jika
auditor memberikan opini "Qualified" dalam laporan audit mereka atas
laporan keuangan.

4
C. Simpulan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan
ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggung jawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
IFRS merupakan suatu standar akuntansi global.Dalam pengaplikasiannya
di suatu entitas yang pertama-kali mengadopsi IFRS, entitas mengacu pada
IFRS 1 sebagai panduannya.IFRS 1 memberikan suatu panduan bagi entitas
dalam proses peralihan dari standar akuntansi yang lama ke IFRS. IASB
mengeluarkan IFRS 1 pada tahun 2003. IFRS 1 secara substansial ditulis ulang
(tanpa merubah konten teknisnya) untuk membuatnya menjadi dokumen yang
lebih mudah digunakan (user friendly) pada tahun 2008.

5
Daftar Refrensi

Kartikahadi, Hans, Rosita Uli Sinaga, Et Al. 2016.Akuntansi Keuangan


Berdasarkan SAK Berbasis IFRS Edisi Kedua Buku 1.Jakarta : IAI
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-7-psak-1
penyajian-laporan-keuangan (diakses pada 21 oktober 2018)
http://www.iasplus.com/en/standards/ifrs/ifrs1 (Diakses pada 21 Oktober 2018)
https://www.coursehero.com/file/17370056/TA-SAP-8/#/quiz (diakses pada 21
oktober 2018)

Você também pode gostar