Você está na página 1de 10

Makalah ABK(anak berkebutuhan khusus)

Anak Tunalaras
A. Pengertian Anak Tunalars

Tunalaras adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah
laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia
maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain.

B. Type /jenis gangguan atau hambatan

1 .Gangguan Emosi
Anak tunalaras yang mengalami hambatan atau gangguan emosi terwujud dalam tiga jenis
perbuatan, yaitu: senang-sedih, lambat cepat marah, dan releks-tertekan.
Secara umum emosinya menunjukkan sedih, cepat tersinggung atau marah, rasa tertekandan
merasa cemas

C. karakteristik anak tunalaras

tunalaras (anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku).


 Bersikap membangkang,
 Mudah terangsang emosinya/emosional/mudah marah
 Sering melakukan tindakan aggresif, merusak, mengganggu
 Sering bertindak melanggar norma social/norma susila/hukum.

D. Kebutuhan belajar
Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik
A. Pengertian Anak yang berkesulitan belajar spesifik
Anak yang berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang secara nyata mengalami
kesulitan dalam menerima materi pelajaran di sekolah (terutama dalam hal kemampuan
membaca, menulis dan berhitung atau matematika), kesulitan belajar spesifik di temukan
pada anak dengan tingkat intelegensia normal(rata-rata) .kesulitan ini bisa terjadi akibat
gangguan dalam memperoleh pengetahuan fonologi ,memori,mengorgansasi dan
mengurutkan ,pergerakan dan koordinasi masalah bahasa dan persepsi visual

B. Type/jenis
Disleksia adalah salah satu jenis kesulitan belajar anak berupa ketidak mampuan
membaca.gangguan ini bukan di sebabkan ketidsk mampuan penglihatan,pendengaran
,intelegensi,atau ketrampilannya dalam bahasa,tetapi lebih di sebabkan oleh gangguan dalam
proses otak ketika mengolah informasi yang di terimanya.
Tanda –tanda yang termasuk kelompok resiko penyandang disleksia antara: lain sulit
mengeja,sulit membedakan huruf “b dan d”,kekurangan kelebian huruf saat menulis,sulit
mengingat arah kiri dan kanan,sulit membedakan waktu(hari ini,kemarin,besok)sulit
mengingat urutan,sulit mengikuti instruksi verbal,sulit berkonsentrasi,perhatiannya mudah
beralih,sulit berkomunikasi lisan mauoun tertulis(bahasanya kaku dan tidak berurutan),untuk
menghitung seringkali kesulitan,terutama dalam soal cerita,tulisan susah dibaca,kurang
percaya diri.

C. Karakteristik

Perilaku
a. Mudah lupa terutama terhadap hal-hal yang baru terjadi
b. Sulit menghadapi lebih dari satu instruksi dalam waktu bersamaan
c. Kurang memahami batasan waktu
d. Bisa menjadi sangat keras kepala
e. Mudah meluapkan kemarahan
f. Sensitif terhadap keributan
g. Kurang koordinasi,sering menjatuhkan benda-benda di sekitar
h. Mudah teralihkan perhatiannya
i. Tampak tidak mendengarkan apa yang di katakan orang lain

Membaca

a. Tidak menguasai kemampuan membaca


b. Membuat banyak kesalahan dalam membaca nyaring
c. Ketika membaca cerita kesulit dengan pertanyaan yang di ajukan
d. Tidak memahami bacaan
e. Melewatkan bacaan saat membaca
f. Kebingungan
g. Menghindari aktifitas membaca
h. Terbolak balik ketika membaca suku kata
i. Sulit membedakan kata penghubung di dan pada

Tulisan tangan

a. Tulisan tangan mungkin tidak terbaca


b. Menulis dengan menekan bolpoin /pensil
c. Sulit merangkai huruf
d. Jarak antar kata tidak berapturan
e. Menulis membuat melelahkan dan membuat stres

Mengeja

a. Kata-kata yang di eja seperti bunyinya


b. Ejaan yang aneh sehingga kata-katanya tidak jelas
c. Ada bagian kata yang di ulang
d. Ada bagian kata yang hilang
e. Sering terbalik dalam menulis

D. Kebutuhan belajar

Membutuhkan program khusus untuk membantu perkembangan kognitif dan


pembelajarannya.

Lamban belajar atau slow learner

A. pengertian Lamban belajar (slow learner)

Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit
di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami
hambatan atau keterlambatan berpikir, merespons rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi
masih jauh lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan
yang normal, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya memerlukan
pelayanan pendidikan khusus.
B. Type/jenis
Slow learner merupakan salah satu dari lima kesulitan belajar siswa (Sudradjat, 2008).
Lima kesulitan itu antara lain :
1. Learning disorder atau kekacauan belajar, yaitu keadaan di mana proses belajar
seseorang terganggu akibat munculnya respon yang bertentangan.
2. Learning disfunction, merupakan gejala di mana proses belajar yang dilakukan siswa
tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa itu tidak mengalami subnormalitas
mental.
3. Under-achiever, mengacu pada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
intelektual yang cenderung di atas normal, tetapi berprestasi belajar yang rendah.
4. Learning disabilities, yaitu ketidakmampuan belajar yang mengacu pada gejala di mana
siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar.
5. Slow-learner, adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan
waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf intelektual
yang relatif sama.
Penggolongan slow learner menurut masalah belajar anak :
1 Anak dengan masalah konsentrasi
2. Anak dengan masalah daya ingat
3. Anak dengan masalah kognisi
4. Anak dengan masalah sosial dan emosional

C. Karakteristik

1. Fungsi kemampuan di bawah rata-rata


2. Memiliki kecanggungan dalam kemampuan menjalani hubungan intrapersonal
3. Memiliki kesulitan dalam menlakukan perintah yang beradap
4. Tidak memiliki tujuan dalam menjalani hidup
5. Memiliki berbagai kesulitan internal seperti:ketrampilan mengorganisasikan,kesulitan
transfer belajar,dan menyimpulkan informasi.
6. Memiliki skor yang rendah dengan konsisten dalam beberapa tes
7. Memiliki pandangan tentang dirinya yang buruk
8. Mengerjakan segalanya secara lamban
9. Lambat dalam penguasaan terhadap sesuatu

D. kebutuhan belajar

kebutuhan belajar siswa lamban belajar (slow learner) adalah sebagai bentuk
dukungan terhadap paradigma inklusi di sekolah. Pembelajaran yang diusahakan oleh guru
ialah sebuah upaya mengkondisikan siswa belajar lamban belajar (Slow Learner)sesuai
dengan kebutuhan belajar mereka. Mereka membutuhkan sajian dari guru dengan berbagai
pendekatan untuk memediasi kesulitan di dalam belajar konsep abstrak. Kondisi itu perlu
diciptakan guru dengan mengembangkan disain rancangan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa lamban belajar (slow learner).
Anak Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa

A. pengertian anak cerdas istimewa berbakat istimewa


anak memeliki potensi kecerdasan /bakat istimewa adalah anak yang secara
significant mempunyai IQ 140 atau lebih ,potensi di atas rata-rata dalam bidang kemampuan
umum ,akademik khusus ,kreatiftas,kepemimpinan ,seni dan olahraga .anak berkebutuhan
khusus adalah anak karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa
selalu menunjukan pada ketidak kemampuan mental,emosi dan fisik.

Pengertian lain menyebutkan bahwa anak gifted adalah anak yang mempunyai potensi
unggul di atas potensi yang di miliki anak-anak normal.para ahli dalam bidang anak-anak
gifted memiliki pandangan sama ialah keunggulan lebih bersifat bawaan dari pada manipulasi
lingkungan sesudah anak di lahirkan

B. Tipe/jenis

1. Tipe I (the succesful)

Dalam dunia pendidikan ,menurut betts dan neihart,anak-anak figted yang teridentifikasi
sebanyak 90 pesen adalah kelompok tipe ini.

2. Tipe II(the challenging)

Tipe ini sering tidak teridentifikasi oleh sekolah atau orang tua karena mereka tidak
menunjukan prestasi yang baik.

3. Tipe III(the underground)

kelompok ini adalah kelompok yang menyembunyikan talenta dan kemampuannya.

4. Tipe IV(the dropouts)

Tipe ini memiliki potensi yang tinggi namun tidak mendapatkan dukungan yang baik dari
sekolah atau orang tua.

5. Tipe V(the double labeled)

Merupakan kelompok gifted yang memiliki gangguan secara fisik,emosional ataupun


gangguan belajar(learning disabilities)

6. Tipe VI(the outonomous leaner)

Anak gifted yang sangat mandiri dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang sangat kuat

C. Karakteristik
Karakteristik anak berbakat di tijau dari segi akademik,sosial/emosi,kesehatan.

1. Karateristik akademik
a. Memiliki ketekunan dan rasa ingin tahu yang benar
b. Kerajinan membaca
c. Menikmati sekolah dan belajar
d. Memiliki perhatian yang lama terhadap suatu bidang akademik khusus
e. Memiliki pemahan yang sangat maju tentang konsep
f. Mampu mengaplikasikan berbagai konsep dari bidang akademik khusus yang di
pelajari pada aktivitas-aktivitas bidang lain
g. Memiliki sifat kompetitif yang tinggi dalam bidang akademik dan motivasi yang
tinggi
h. Belajar dengan cepat
i. Mudah menyerap pelajaran

2. Karakteristik sosial/emosi
a. Diterima dari mayoritas teman-teman sebaya atau dewasa
b. Keterlibatan dalam kegiatan sosial
c. Kecenderungan dipandang sebagai juru pemisah dalam pertengkaran
d. Memliki kepercayaan tentang kesamaan derajad semua orang dan jujur
e. Perilakunya tidak defensif dan memiliki tenggang rasa
f. Bebas dari tekanan emosi dan mampu mengontrol emosional sehingga relevan
dengan situasi
g. Mampu mempertahankan hubungan abadi dengan teman
h. Mampu merangsang perilaku produktif bagi orang lain.
i. Memiliki kapasitas yang luar biasa untuk menanggulangi situasi sosial dengan
cerdas,dan humor
3. Karakteristik kesehatan
a. Memiliki penampilan yang menarik dan rapi
b. Kesehatannya berada lebih baik atau di atas rata-rata.

D. Kebutuhan belajar
Kegiatan belajar mengajar untuk anak berbakat diupayakan memiliki keunggulan
dibandingkan dengan kelas biasa pada umumnya, agar terjadi keterlibatan guru yang
berprestasi dalam keahliannya masing-masing.Keunggulan dalam kegiatan belajar mengajar
di sekolah dasar terdiri dari hal-hal sebagai berikut:

1. Materi Materi pelajaran khususnya mata pelajaran matematika, IPA dan bahasa inggris
dapat disampaikan melebihi materi minimal pada kelas lain yang setingkat, karena waktu
yang tersedia untuk penyampaian materi lebih banyak dari anak-anak biasa.

2. Metode Melalui waktu belajar yang lebih banyak kegiatan belajar mengajar dapat
disampaikan dengan menggunakan metode campuran(multi metode). Selain metode tanya
jawabm ceramah, diskusi, pemberian tugas, dilaksanakan pula metode eksperimen, observasi
lapangan, karya wisata, bermain peran dll.

3. Bahan/ sarana belajar mengajar. Pada umumnya bahan dan sarana belajar kelas unggulan
lebih lengkap dibandingkan dengan sekolah lainnya. Hal ini sekolah penyelenggara
memperhatikan kelengkapan sarana/prasarana yang dimiliki sekolah, oleh karena itu kegiatan
belajar mengajar dapat dilaksanakan secara optimal dengan sarana yang tersedia pada sekolah
tersebut.

4. Evaluasi Alat penilaian di kelas unggulan diutamakan berbentuk tes uraian dalam ulangan
harian, tingkat kesukaran diupayakan dalam penyusunan soal lebih dari kelas pada umumnya.
Disamping dengan tes, penilaian siswa juga diupayakan dalam segi kepribadian(sikap dan
tingkah laku) khususnya dalam kejujuran, kreativitas,keaktifan, dan rasa tanggung jawab.

Anak Autis
 Pengertian Anak Autis
Kata autisme berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “aut” yang
berarti diri sendiri dan “ism” yang secara tidak langsung menyatakan orientasi atau arah atau
keadaan (state). Kartono (2003) berpendapat bahwa autism adalah gejala untuk menutup diri
sendiri secara total, dan tidak mau bersosialisasi lagi dengan dunia luar sehingga mereka
terlalu asyik fikiran dan imajinasi sendiri. Yatim (2002) mengemukakan bahwa autisme
adalah keadaan seseorang yang menunjukan gejala kelainan tingkah laku dan perkembangan
yang mana terjadi penyimpangan perkembangan sosial, kemampuan berbahasa dan
kepedulian terhadap sekitar, sehingga anak autisme seperti hidup dalam dunainya sendiri
serta terjadi kelainan emosi, intelektual dan kemauan (gangguan pervasive).

Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa autisme adalah gejala
menutup diri sendiri secara total, dan tidak mau berhubungan lagi dengan dunia luar,
merupakan gangguan perkembangan yang komplek, mempengaruhi perilaku, dengan akibat
kekurangan kemampuan komunikasi, hubungan sosial dan emosional dengan orang lain dan
tidak tergantung dari ras, suku, strata-ekonomi, melalui pendidikan khusus pada semua
satuan, jenis dan jenjang pendidikan.
B.Tipe/Jenis
 Sindrom asperger
Jenis gangguan ini di tandai dengan defisiensi interaksi sosial dan kesulitan dalam
menerima perubahan rutinitas sehari-hari.

 Autistic disorder
Autistic disorder di sebut sebagai true autistic atau chilhood autism karena sebagian
besar berkembang pada tiga tahun awal usia anak.
 Pervasif developmental disorde
Autis jenis ini meliputi berbagai jenis gangguan dan tidak spesifik terhadap satu
gangguan.tingkat keparahan mulai dari yang ringan sampai ketidakmampuan yang
ekstrim umumnya di diagnosis dalam 5 tahun usia pertama anak.
Pada gangguan ini,ketrampilan verbal dan non verbal evektif terbatas sehingga anak
kurang berkomunikasi
 Chillhood disintegrative Disorder
Gejala gangguan ini muncul ketika seorang anak berusia 3-4 tahun.pada 2 tahun awal
perkembangan anak tampak normal yang kemudian terjadi regresi mendadak dalam
komunikasi,sosial,dan ketrampilan motorik anak menjadi kehilangan semua
ketrampilan yang dia peroleh sebelumnya dan mulai menarik diri dari lingkungan
sosial.
 Reet syndrom
Reet syndrom relatif jarang di temukan dan sering keliru didiagnosis sebagai autisme
sindrom ini mempengaruhi perempuan dewasa atau anak perempuan yang di tandai
oleh pertumbuhan kepala yang abnormal.

c. Karakteristik
Adapun karakteristik lain dari penyandang autisme, sebagai berikut:

1. Kerusakan kualitatif dalam interaksi sosial yang dimanifestasikan dengan setidak-tidaknya


dua dari hal berikut:
a. Kerusakan yang dapat ditandai dari penggunaan beberapa perilaku non verbal
seperti tatapan langsung, ekspresi wajah, postur tubuh, dan gestur untuk mengatur interaksi
sosial.
b. Kegagalan untuk mengembangkan hubungan teman sebaya yang tepat menurut
tahap perkembangan.
c. Kekurangan dalam mencoba secara spontanitas untuk berbagi kesenangan,
ketertarikan, atau pencapaian dengan orang lain.
d. Kekurangan dalam timbal balik sosial atau emosional.
2. Kerusakan kualitatif dalam komunikasi yang dimanifestasikan pada setidak-tidaknya satu
dari hal berikut:
a. Penundaan dalam atau kekurangan penuh pada perkembangan bahasa.
b. Pada individu dengan bicara yang cukup, kerusakan ditandai dengan kemampuan
untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.
c. Penggunaan bahasa yang berulang-ulang dan berbentuk tetap atau bahasa yang
aneh.
d. Kekurangan divariasikan, dengan permainan berpura-pura yang spontan atau
permainan imitasi sosial yang sesuai dengan tahap perkembangan.
3. Dibatasinya pola-pola perilaku yang berulang-ulang dan berbentuk tetap, ketertarikan dan
aktivitas, yang dimanifestasikan pada setidak-tidaknya satu dari hal berikut:
a. Meliputi preokupasi dengan satu atau lebih pola ketertarikan yang berbentuk tetap
dan terhalang atau fokusnya abnormal.
b. Ketidakfleksibilitas pada rutinitas non fungsional atau ritual yang spesifik.
c. Sikap motorik yang berbentuk tetap dan berulang.
d. Preokupasi yang tetap dengan bagian dari objek.
Maulana (2007). Anak Autis, Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental Lain
Menuju Anak Cerdas dan Sehat. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Group.

D.Kebutuhan belajar

Pembelajaran dalam kelas hendaknya ramah dan kondusif sehingga anak lebih
bersemangat.
penggunaan metode pembelajaran dilakukan secara bervariasi sehingga anak merasa
termotivasi untuk belajar.

Você também pode gostar