Você está na página 1de 11

WEB 1

BioCorp
Kamis, 15 Oktober 2015
Artikel Biologi

Kulit Sebagai Sistem Imun

Hanifah Eka S
Winda Aristia
Biologi C/VI

ABSTRAK
Kulit merupakan suatu organ pada tubuh manusia yang membatasi dengan lingkungan luar. Salah
satu fungsi dari kulit adalah sebagai sistem imun yang memproteksi tubuh dari serangan benda
asing. kulit dapat melakukan fungsinya sebagai sistem pertahanan tubuh dengan beberapa proses.
Dalam kulit itu sendiri, sudah terdapat suatu sel yang dapat menjaga kulit dari serangan benda
asing. Sel itu dikenal dengan nama sel langerhans yang terdapat di lapisan epidermis. Selain itu,
terdapat juga suatu substansi antijamur, yaitu unsatturated transferin dan alfa2 makroglobulin
keratinase inhibitor yang mencegah invasi jamur dermatofita dan mencegah pertumbuhan
organisme pada lapisan yang lebih dalam. Jika sel langerhans dan keratinisasi ini gagal dalam
menghadapi mikroorganisme patogen, maka selanjutnya akan datang banntuan dari mediator
inflamasi seperti netrofil, limfosit, komplemen, PMN, dan aktivasi faktor penghambat serum
(serum inhibitory factor) yang disebut proliferasi epidermis. Proliferasi epidermis inilah yang
termasuk sistem imun non spesifik dari kelompok selular. Kulit merupakan benteng pertahanan
pertama dari berbagai ancaman yang datang dari luar, seperti bakteri. Sel-sel langerhans yang
terdapat dalam lapisan kulit epidermis kulit merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kulit
memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan subkuntan.

Kata Kunci : Kulit, Apel, Sistem imun non spesifik

1. Pendahuluan
Apel merupakan salah satu buah yang identik dengan warna kulit buah yang merah. Hampir
semua orang tentu tak asing lagi dengan bentuk dan rasa apel itu sendiri. Buah ini banyak tersedia
di pasar, supermarket atau tempat perbenlanjaan yang lebih besar. Karena di golongkan kedalam
buah-buahan, maka apel tentunya mengandung berbagai nutrisi serta vitamin yang berperan
penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan tubuh seseorang. Untuk itulah, mulailah rutin
mengkonsumsi buah ini, untuk menghindarkan tubuh dari berbagai penyakit. Kulit apel diketahui
mampu mengurangi lemak, kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida dalam tubuh. Maka itu,
tak mengherankan bila kulit apel kerap dijadikan sebagai bahan pengobatan otot dan gangguan
metabolisme seperti diabetes.
Sistem imun tubuh secara garis besar terbagi atas sistem imun non spesifik dan spesifik. Sistem
imun non spesifik bertugas sebagai lini pertama dalam pertama melawan benda asing. Sistem
imun non spesifik terbagi menjadi tiga jenis yaitu yang bersifat fisik, larut, dan selular. Sedangkan
sistem imun non spesifik terbagi latas humoral dan selular. Kulit itu sendiri termasuk dalam
bagian sistem imun non spesifik yang bersifat fisik. kulit dapat melakukan fungsinya sebagai
sistem pertahanan tubuh dengan beberapa proses.

2. Alat dan Bahan


- Tusuk gigi - Apel 4 buah
- Spidol - Apel busuk 1 buah
- Kapas - Alkohol
- Tissue

3. Cara Kerja
a. Semua apel dicuci bersih. Dimasukkan apel pertama dalam kantong plastik dan diberi label
1.
b. Bagian daging potongan apel yang busuk dikorek dengan tusuk gigi. Dioleskan perlahan
pada permukaan kulit apel kedua tanpa melukai kulit apelnya sebanyak 3 kali. Kemudian
dimasukkan apel kedua dalam kantong plastik dan diberi label 2.
c. Diulangi langkah ke 2 tetapi setelah mengorek potongan apel busuk, dilukai kulit apel ketiga
dengan dibuat goresan yang vertikal sebanyak 3 kali. Setelah itu apel ketiga dibungkus dengan
kantong plastik dan diberi lebel 3.
d. Diulangi langkah 3 pada apel keempat. Namun setelah dilukai, dioleskan bagian yang
tergores dengan kapas yang dicelup dengan alkohol. Diulangi sebanyak berkali-kali. Kemudia apel
keempat dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label 4.
e. Kondisi masing-masing apel diperiksa tanpa membuka plastiknya setiap hari selama 5 hari.

4. Hasil

Hari ke
Tanggal
Kondisi Apel
1
2
3
4
1
Jum’at, 13 Maret 2015
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Terjadi Pembusukan, bagian yang telah dilukai telah berubah warna menjadi kecoklatan
Terjadi Pembusukan, Timbul warna kecoklatan yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan
dengan apel ke 3
2
Sabtu, 14 Maret 2015
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Bagian yang telah dilukai berubah warna menjadi kecoklatan
Jumlah warna kecoklatan pada kulit apel ke 4 semakin banyak
3
Minggu, 15 Maret 2015
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Tidak terjadi Pembusukan
Kondisinya sama seperti hari ke 2
Munculnya jamur berwarna putih yang membuat luka pada apel semakin dalam dan membesar
4
Senin, 16 Maret 2015
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Munculnya jamur yang berwarna putih menutupi dibeberapa luka
Munculnya cairan yang berbau, serta apel sudah mulai lembek
5
Selasa, 17 Maret 2015
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul beberapa bintik hitam yang menandakan terjadinya pembusukan
Jamur semakin bertambah sehingga menyebabkan luka pada apel tersebut semakin dalam dan
lebar
Berwarna kecoklatan hampir di seluruh permukaan dan timbul bau yang tidak sedap

5. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa perlakuan
yang dilakukan pada ke empat apel memiliki masing-masing perelakuan yaitu pertama di sediakan
5 apel, apel yang pertama merupakan apel busuk dan keempat apel lainnya apel yang memiliki
kulit yang mulus. Perlakuan pertama semua apel yang berkulit mulus di cuci bersih, kemudian
apel yang pertama setelah dicuci dimasukan dalam kantong plastik tanpa perlakuan dan di beri
label 1. Selanjutnya apel yang ke dua di oleskan daging apel busuk tanpa melukai kulit apel,
kemudian apel tersebut dimasukan dalam kantong plastik dan diberi label 2.
Selanjutnya apel yang ke tiga di beri perlakuan di oleskan apel busuk sebanyak tiga kali olesan
dan di lukai kulit apelnya lalu dimasukan dalam kantong plastik dan diberi label 3. Selanjutnya
apel yang ke empat dilukai dan diberi olesan alkohol , lalu diberi olesan apel busuk, kemudian
dimasukan dalam kantong plastik dan diberi label 4. Setelah selesai ke empat kantong yang berisi
apel tersebut di amati tiap harinya selama tujuh hari dan diamati perubahannya. Hasil dari
pengamatan selama tujuh hari pada apel yang berlabel no 1 dan 2 tidak terjadi perubahan pada
kulit apel, karena apel yang pertama tidak di tambahkan perlakuan serta dijadikan sebagai kontrol,
dan apel yang kedua yang di beri perlakuan dengan di oleskan apel busuk terjadi perubahan
bentuk dan bau. Namun apel yang berlabel no 3 mengalami pembusukan yang ditimbulkan oleh
jamur, karena pembusukan akan lebih cepat terjadi jika terdapat luka. Dan pada kondisi kulit pada
apel ke 2 sangatlah baik sehingga bisa memperlambat terjadinya pembusukan.
Apel yang berlabel no 4 mengalami perubahan dari yang warnanya cokelat menjadi berwarna
hitam dan berbau busuk dikarenakan tumbuhnya mikroorganisme seperti jamur yang
menyebabkan busuk pada kulit apel, alkohol yang dioleskan pada apel nomor 4 berperan sebagai
antiseptik pada apel, alkohol dapat membunuh kuman yang ada pada sebuah luka. Namun pada
percobaan kami, pembusukan lebih cepat terjadi pada apel yang di beri alkohol. Hal ini mungkin
disebabkan oleh jumlah alkohol yang dioleskan pada luka di apel ke 4 terlalu sedikit. Percobaan
ini layaknya sistem pertahanan kulit manusia. Hal tersebut menunjukan bahwa apabila sistem
kekebalan tubuh seseorang kuat maka tidak akan mudah terserang virus, tetapi jika lemah maka
akan mudah terserang virus atau bakteri yang secara cepat akan berkembang dalam tubuh.
Hanifah Eka S di 07.06
Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar

Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya
Foto saya
Hanifah Eka S

Lihat profil lengkapku


Diberdayakan oleh Blogger.

WEB 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya harus disertai
dengan pola makan sehat, berolahraga, dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam
tubuh. Sekali senyawa beracun hadir dalam tubuh, maka harus segera dikeluarkan. Kondisi sistem
kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup. Ada orang yang mudah sakit, ada pula orang yang
jarang sakit, ini ada kaitannya dengan sistem pertahanan tubuh seseorang tersebut. Dalam tubuh
yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya tahan tubuh kebal terhadap
penyakit. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna
dan masih memerlukan ASI yang membawa sistem kekebalan tubuh sang ibu untuk membantu
daya tahan tubuh bayi. Semakin dewasa, sistem kekebalan tubuh terbentuk sempurna. Namun,
pada orang lanjut usia, sistem kekebalan tubuhnya secara alami menurun. Itulah sebabnya timbul
penyakit degeneratif atau penyakit penuaan.
Pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan serba cepat dan instan. Hal ini berdampak
juga pada pola makan. Misalnya sarapan di dalam kendaraan, makan siang serba tergesa, belum
lagi kualitas makanan yang dikonsumsi, polusi udara, kurang berolahraga, dan stres. Apabila terus
berlanjut, daya tahan tubuh akan menurun, lesu, cepat lelah, dan mudah terserang penyakit.
Karena itu, banyak orang yang masih muda mengidap penyakit degeneratif. Kondisi stres dan pola
hidup modern sarat polusi, diet tidak seimbang, dan kelelahan menurunkan daya tahan tubuh
sehingga memerlukan kecukupan antibodi. Gejala menurunnya daya tahan tubuh sering kali
terabaikan sehingga timbul berbagai penyakit infeksi, dan penuaan dini pada usia produktif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem kekebalan tubuh ?
2. Apa saja komponen sistem kekebalan tubuh ?
3. Bagaimanan mekanisme sistem kekebalan tubuh ?
4. Bagaimanan respon imunitas sistem kekebalan tubuh ?
5. Apa saja gangguan pada sistem kekebalan tubuh ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem kekebalan tubuh
2. Untuk mengetahui komponen sistem kekebalan tubuh
3. Untuk mengetahui mekanisme sistem kekebalan tubuh
4. Untuk mengetahui respon imunitas sistem kekebalan tubuh
5. Untuk mengetahui gangguan pada sistem kekebalan tubuh

BAB II
ISI

A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh


Setiap hari jutaan bakteri, mikroba, virus, dan parasit berusaha masuk ke dalam tubuh. Untuk
mengatasinya, tubuh kita memiliki pertahanan yang berlapis-lapis. Sistem pertahanan yang
berlapis-lapis ini penting untuk menghadapi serangan virus atau bakteri secara bertahap. Akan
tetapi, adakalanya sistem pertahanan ini masih dapat ditembus oleh bibit penyakit sehingga
muncul kondisi sakit.
Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena
penyakit. Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Sebaliknya, jika sistem imun melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga
berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus penyebab demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Sistem imun juga memberikan pengawasan terhadap pertumbuhan sel
tumor. Terhambatnya mekanisme kerja sistem imun telah dilaporkan dapat meningkatkan resiko
terkena beberapa jenis kanker.

WEB 3
nurfauziah
random and crazy

Rabu, 04 Juni 2014
Laporan Praktikum (Kulit Sebagai Sistem Imun)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kulit merupakan suatu organ pada tubuh manusia yang membatasi dengan lingkungan luar. Salah
satu fungsi dari kulit adalah sebagai sistem imun yang memproteksi tubuh dari serangan benda
asing. kulit dapat melakukan fungsinya sebagai sistem pertahanan tubuh dengan beberapa proses.
Dalam kulit itu sendiri, sudah terdapat suatu sel menjaga kulit dari serangan benda asing. Sel itu
dikenal dengan nama sel langerhans yang terdapat di lapisan epidermis. Selain itu, terdapat juga
suatu substansi antijamur, yaitu unsatturated transferin dan alfa2 makroglobulin keratinase
inhibitor yang mencegah invasi jamur dermatofita dan mencegah pertumbuhan organisme pada
lapisan yang lebih dalam. Jika sel langerhans dan keratinisasi ini gagal dalam menghadapi
mikroorganisme patogen, maka selanjutnya akan datang banntuan dari mediator inflamasi seperti
netrofil, limfosit, komplemen, PMN, dan aktivasi faktor penghambat serum (serum inhibitory
factor) yang disebut proliferasi epidermis. Proliferasi epidermis inilah yang termasuk sistem imun
non spesifik dari kelompok selular.
Kulit merupakan benteng pertahanan pertama dari berbagai ancaman yang datang dari luar, seperti
bakteri. Sel-sel langerhans yang terdapat dalam lapisan kulit epidermis kulit merupakan bagian
dari sistem kekebalan tubuh.
Kulit memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan subkuntan. Epidermis merupakan lapisan
paling luar dan berfungsi sebagai lapisan proteksi. Lapisan ini masih terbagi menjadi 5 bagian.
Lapisan ini selalu tergantikan. Lapisan atas akan mati dan lepas. Waktu yang diperlukan untuk
regenerasi dari lapisan bawah menuju lapisan yang paling atas (stratum corneum / kulit ari) sekitar
3 hingga 4 minggu. Pada beberapa penyakit, seperti psoriasis, regenerasi kulit berlangsung sangat
cepat sehingga lapisan kulit cepat menebal. Pada lapisan epidermis, kadar protein lebih banyak
dibanding dermis atau subkutan. Kulit mengandung protein, lemak, karbohidrat, dan unsur-unsur
mineral.

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit
penyakit

C. MANFAAT PRAKTIKUM
Dapat membuktikan bahwa kuman penyakit dapat masuk ke dalam tubuh lewat kulit yang terluka.

BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN

1. 4 buah kantong plastik tertutup


2. 4 buah apel utuh
3. 1 apel busuk
4. Tusuk gigi
5. Spidol
6. Tissue
7. Kapas
8. Alcohol

B. CARA KERJA

1. Dicuci bersih semua apel. Dimasukkan apel pertama dalam kantong plastik, kemudian tutup
plastic dan diberi label nomor 1 dengan spidol.
2. Diambil sebuah tusuk gigi lalu dikorek bagian daging potongan apel yang busuk dengan
tusuk gigi tersebut. Dioleskan perlahan pada permukaan kulit apel kedua tanpa melukai kulit
apelnya sebanyak 3 kali. Kemudian dimasukkan apel kedua dalam kantong plastic dan diberi label
bernomor 2.
3. Diulangi langkah ke 2 untuk langkah ke 3. Tetapi setelah mengorek potongan apel busuk,
dilukai kulit apel ketiga dengan menusukkan tusuk gigi kuat-kuat dan dibuat goresan yang vertical
sebanyak 3 kali. Setelah itu apel ketiga dibungkus dengan kantong plastic dan diberi lebel
bernomor 3.
4. Diulangi langkah 3 pada apel keempat. Namun setelah dilukai, dioleskan bagian yang
tergores dengan kapas yang dicelup dengan alcohol. Diulangi sebanyak berkali-kali. Kemudia apel
keempat dimasukkan ke dalam kantong plastic dn diberi label bernomor 4.
5. Kondisi masing-masing apel diperiksa tanpa membuka plastiknya setiap hri selama 7 hari.

BAB III
TABEL HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

A. TABEL HASIL PENGAMATAN


Hari ke
Tanggal
Kondisi Apel
1
2
3
4
1
Minggu, 25 Mei 2014
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Terjadi Pembusukan, bagian yang telah dilukai telah berubah warna menjadi kecoklatan
Terjadi Pembusukan, Timbul warna kecoklatan yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan
dengan apel ke 3
2
Senin, 26 Mei 2014
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Bagian yang telah dilukai berubah warna menjadi kecoklatan
Jumlah warna kecoklatan pada kulit apel ke 4 semakin banyak
3
Selasa, 27 Mei 2014
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Tidak terjadi Pembusukan
Kondisinya sama seperti hari ke 2
Munculnya jamur berwarna putih yang membuat luka pada apel semakin dalam dan membesar
4
Rabu, 28 Mei 2014
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Munculnya jamur yang berwarna putih menutupi dibeberapa luka
Munculnya cairan yang berbau, serta apel sudah mulai lembek
5
Kamis, 29 Mei 2014
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul beberapa bintik hitam yang menandakan terjadinya pembusukan
Jamur semakin bertambah sehingga menyebabkan luka pada apel tersebut semakin dalam dan
lebar
Berwarna kecoklatan hampir di seluruh permukaan dan timbul bau yang tidak sedap
6
Jumat, 30 Mei 2014
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Jumlah bintik coklat bertambah
Munculnya cairan yang berbau dan apel sudah lembek
Bintik yang pada awalnya berwarna coklat berubah menjadi warna hitam dan berubah menjadi
sangat besar
7
Sabtu, 31 Mei 2014
Baik, Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul bau yang tidak sedap.
Muncul bintik coklat berbentuk oval yang ukuranya sekitar 2 cm
Apel sudah sangat busuk dan sangat lembek

B. ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

1. Apakah terdapat perbedaan hasil antara apel nomor 2 dan nomor 3? Jelaskan bagimana hal
tersebut dapat terjadi dan faktor apa yang berperan.
Jawab :
Ya, pembusukan pada apel ke 3 lebih cepat terjadi dibandingkan apel ke 2. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan perlakuan pada apel. Karena pembusukan lebih cepat terjadi jika terdapat luka. Dan
pada kondisi kulit pada apel ke 2 sangatlah baik sehingga bisa memperlambat terjadinya
pembusukan

2. Tuliskanlah istilah lainnya bagi apel nomor 1 didalam sebuah percobaan. Apakah fungsinya?
Jawab :
Variable kontrol, variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan
dengan variabel moderator (Apel 2,3 dan 4).

3. Apakah peran alkohol pada apel nomor 4? Jelaskan hal yang sama saat kulit manusia terluka
diberi alkohol?.
Jawab:
Alkohol berperan sebagai antiseptik pada apel, alkohol dapat membunuh kuman yang ada pada
sebuah luka. Namun pada percobaan kami, pembusukan lebih cepat terjadi pada apel yang di beri
alkohol. Hal ini mungkin disebabkan oleh jumlah alkohol yang dioleskan pada luka di apel ke 4
terlalu sedikit.

Jika kulit manusia terluka alkohol berfungsi untuk mensterilkan kuman dan membunuh kuman
pada sebuah luka. Alkohol bekerja dengan cara menggumpalkan protein yang merupakan struktur
utama dari kuman sehingga kumannya mati. Alkohol antiseptik relatif aman untuk kulit. Jenis
yang digunakan biasanya adalah etil etanol atau etanol dengan konsentrasi 60-90%. Jenis alkohol
lainnya adalah 1-propanol (60–70%) and 2-propanol/isopropanol (70–80%) atau bisa jadi
campuran dari jenis-jenis alkohol tadi. Namun alkohol juga akan memberikan efek samping
berupa rasa terbakar bila digunakan pada kulit yang terkelupas.

4. Bagaimana alkohol mampu membunuh bakteri? Jelaskan berdasarkan cara kerja alkohol
pada membrane sel bakteri?.
Jawab :
Antara molekul alkohol dengan molekul air dalam bakteri akan mengalami interaksi yang cukup
kuat. Interaksi ini cenderung lebih kuat dibandingkan gaya antar molekul alkohol sendiri. Kuatnya
interaksi antara alkohol dengan air disebabkan adanya gugus –OH yang terdapat di dalamnya.
Gugus –OH ini yang menyebabkan alkohol bersifat hidrofilik (suka air). Meskipun di dalam
molekul alkohol sendiri terdapat rantai hidrokarbon yang juga menyebabkan interaksi antar
molekul alkohol sendiri, tapi interaksi itu tidaklah terlalu sekuat antara air dan alkohol. Akhirnya,
alkohol dan air dapat larut sempurna. Inilah yang merupakan prinsip like dissolve like.
Dengan kehadiran alkohol tadi, maka kelarutan protein dalam air menurun. Sedikit demi sedikit
protein mengalami denaturasi. Akibat denaturasi, protein di dalam sel bakteri tidak bekerja.
Akibatnya, proses-proses penting di dalam sel bakteri menjadi terhambat.
Selain melalui denaturasi protein, perusakan sel bakteri juga melalui pelarutan membran lipid
(lemak). Sel bakteri dikelelingi oleh membran lipid. Membran ini seperti bodyguard yang
melindungi dari lingkungan luar. Saat ada alkohol, membran lipid mulai terpengaruh karena
adanya gugus hidrofobik (tidak suka air) pada alkohol. Gugus hidrofobik pada alkohol terdapat
pada rantai hidrokarbon. Akhirnya terjadi interaksi yang kuat antara alkohol dan membran lipid.
Namun, akibatnya kekuatan penjagaan membran lipid mulai melemah dan kerja sel bakteri mulai
terhambat.
5. Tuliskan macam-macam penyakit menular yang terjadi melalui kulit pada manusia dan cara
pencegahannya.
Jawab :

Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit, sekaligus akan cara pencegahannya.

1. Kudis
Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah disebut scabies,
memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di
celang jari tangan atau kaki.
Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat tidur, handuk dan
pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.

2. Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala
kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi
lingkaran merah muda. Kurap dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna,
menjaga kebersihan tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan
benar dapat menghilangkan infeksi.

3. Panu
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai dengan
bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa
berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.

Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa
ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara pencegahan penyakit kulit Panu dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat
diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panu

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Kulit selain merupakan indera peraba juga mempunyai fungsi sebagai sistem imun. Kulit juga
disebut sistem imun yang pertama. Dalam kedudukannya sebagai sistem imun, kulit memiliki 3
fungsi, antara lain :

a. sebagai pelindung dari mikroorganisme yang merugikan


b. Menghasilkan suatu protein (keratin) sehingga sulit didekomposisi oleh bakteri/mikroorganisme
c. Menghasilkan keringat & minyak yang memberikan suasana asam pada kulit

Jika kulit manusia terluka alkohol berfungsi untuk mensterilkan kuman dan membunuh kuman
pada sebuah luka. Alkohol bekerja dengan cara menggumpalkan protein yang merupakan struktur
utama dari kuman sehingga kumannya mati. Kesehatan kulit bisa terjaga dengan cara menjaga
kebersihan dan kesehatan kulit.
Nurfauziah di 19.18
Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar

Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya

Foto saya
Nurfauziah
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Você também pode gostar