Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi anggaran tenaga kerja langsung?
b. Apa saja metode dalam pembuatan anggaran tenaga kerja langsung?
c. Apa saja pendekatan tarif jam kerja?
d. Apa saja manfaat dari penganggaran tenaga kerja langsung?
e. Apa saja elemen dalam mengendalikan biaya tenaga kerja langsung?
f. Bagaimana metode dalam melakukan penyusunan anggaran biaya tenaga kerja
langsung (kasus)?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui definisi anggaran tenaga kerja langsung
b. Untuk mengetahui metode dalam pembuatan anggaran tenaga kerja langsung
c. Untuk mengetahui pendekatan tarif jam kerja
d. Untuk mengetahui manfaat dari penganggaran tenaga kerja langsung
e. Untuk mengetahui elemen dalam mengendalikan biaya tenaga kerja langsung
f. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran biaya tenaga kerja dalam sebuah
kasus
BAB II
PEMBAHASAN
Anggaran adalah rencana kerja organisasi atau perusahaan dimasa mendatang yang
diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis. Proses penyiapan anggaran disebut
juga penganggaran (Rudianto 2009:3). Anggaran merupakan rencana kerja sebuah perusahaan
dimasa yang akan datang yang dapat diukur secara kuantitas dan dapat diukur secara waktu.
Pendapat menurut ahli yaitu Suparmoko dan Icuk Ranggabawono, menyatakan bahwa
tenaga kerja adalah penduduk yang sudah mamasuki usia kerja, dan mempunyai pekerjaan, yang
sedang mencari pekerjaan, dan yang sedang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah, dan
mengurus rumah tangga. Tenaga kerja merupakan tenaga kerja manusia yang dimanfaatkan
dalam menghasilkan produk.
Anggaran tenaga kerja menurut Rudianto (2009:88) “anggaran tenaga kerja merupakan
rencana pembayaran biaya tenaga kerja didalam suatu periode tertentu yang dibutuhkan untuk
memproduksi seluruh produk yang direncanakan didalam suatu periode tertentu”. Sedangkan
menurut M. Naffaris (2004:224), anggaran tenaga kerja adalah salah satu unsur dari harga pokok
produk, yang mana harga pokok produk merupakan segala biaya yang berkaitan dengan produk.
Jadi dapat disimpulkan bahwa anggaran tenaga kerja adalah perencanaan biaya yang dikeluarkan
perusahaan mengenai tenaga kerja dalam menghasilkan produk pada suatu periode tertentu.
A. Memperkirakan standar jam kerja langsung yang dibutuhkan untuksetiap unit dari setiap
produk, kemudian memperkirakan tingkat upah rata-rata menurut departemen pusat
biaya, atau operasi. Kalikan waktu standar per unit dari produk dengan tingkat upah per
jam, menghasilkan biaya tenaga kerja langsung per unit keluaran untuk setiap
departemen, pusat biaya, atau operasi menurut tingkat biaya tenaga kerja langsung per
unit untuk memperoleh total biaya tenaga kerja langsung menurut produk. Dalam
menentukan standar jam tenagakerja, ada empat pendekatan yang biasanya dilakukan,
yaitu:
a) Studi Waktu Dan Gerakan
Studi ini biasanya dibuat oleh insinyur perindustrian, dimana mereka menganalisis
kebutuhan operasi dalam sebuah produk. Dengan pengamatan (dan dengan perhitungan waktu
aktual dengan sotpwatch), suatu standar waktu untuk setiap operasi tertentu ditentukan. Insinyur
perindustrian harus memutuskan (seringkali bersama serikat buruh) apakah waktu kerja paling
cepat, paling lambat, atau rata-rata yang harus digunakan. Meskipun demikian, studi waktu dan
gerakan dapat memberikan data masukan dasar untuk pembuatan jam tenaga kerja langsung yang
dibutuhkan untuk memenuhi produksi yang sudah direncanakan. Saat diawasi insinyur
perindustrian yang kompeten, studi waktu dan gerakan umumnya menyajikan pendekatan yang
terbaik.
b) BiayaStandar
Jika sistem akuntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari kebutuhan jam
tenaga kerja langsung per unit produksi biasanya sudahdibuat. Seperti dalam beberapa hal,
standar waktu tenaga kerja per unit produk yang digunakan dalam sistem biaya dapat digunakan
untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja. Seringkali beberapa standar agak tepat sehingga
memerlukan variasi anggaran (dibuat dari standar waktu pekerja) yang dimasukkan dalam
rencana laba tahunan.
B. Memperkirakan rasio dari biaya tenaga kerja langsung untuk beberapa pengukuran dari
keluaran yang dapat direncanakan secara realistik.
C. Membuat daftar personel menurut kebutuhan jumlah personel (termasuk biaya) untuk
tenaga kerja langsung di setiap pusat tanggungjawab.
Beberapa perusahaan membuat daftar personel untuk membantu dalam perencanaan dan
pengendalian biaya tenaga kerja keseluruhan. Dalam hal pendekatan ini, manajer untuk steiap
pusat tanggungjawab harus mempersiapkan daftar personel yang rinci yang terdaftar untuks etiap
posisi yang diklasifikasikan menurut jenis dan pekerjaan dan tingkat upah. Salah satu klasifikasi
adalah tenaga kerja langsung. Dalam klasifikasi ini, jumlah pasti dari waktu tenaga kerja untuk
tiapjenis pekerjaan yang direncanakan dididentifikasi dengan pusat tanggungjawab.
PT Terang Dunia pada akhir tahun 2009 berencana memproduksi tiga jenis produk, yakni tipe
MK-1 sebanayak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 tahun 2010
mendatang. Setiap unit meja MK-1 membutuhkan 3 jam kerja langsung, setiap unit MM-5
membutuhkan 4 jam kerja langsung dan setiap unit MB-2 membutuhkan 5 jam kerja langsung.
Sedangkan untuk setiap pekerja langsung dibayar sebesar Rp3.000 per jam kerja langsung.
Anggaran sebesar Rp360.000.000 tersebut adalah anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk
memproduksi MK-1 sebanyak 10.000 unit, MM-2 sebanyak 10.000 unit dan MB-2 sebanyak
10.000 unit dalam satu tahun dengan tarif per jam kerja langsung. Dari total volume produksi
yang direncanakan untuk 1 tahun tersebut, dialokasikan masing-masing 15% untuk bulan
Oktober dan Desember, masing-masing sebanyak 10% untuk bulan Januari, Februari, September,
dan November, dan masing-masing sebanyak 5% untuk bulan-bulan sisanya pengalokasian
volume penjualan tersebut didasarkan pada data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya.
Karena volume produksi telah dialokasikan di dalam volume produksi bulanan, hal itu akan
berpengaruh langsung terhadap jumlah jam kerja bulanan setiap produk. Dari anggaran biaya
tenaga kerja tahun 2010 tersebut, diketahui jumlah jam kerja total yang diperlukan untuk
memproduksi 10.000 unit MK-1 adalah sebanyak 30.000 jam kerja langsung. Untuk
memproduksi 10.000 unit MM-5 diperlukan 40.000 jam kerja langsung. Dan untuk memproduksi
10.000 unit MB-2 diperlukan 50.000 jam kerja langsung. Tabel anggaran Biaya Teanaga Kerja
Bulanan:
B. Pendekatan Estimasi Rasio Direct Labor Cost Terhadap Beberapa Ukuran Output yang
Dapat Direncanakan Secara Realistis
PT Terang Dunia pada akhir tahun 2009 berencana memproduksi tiga jenis produk, yakni tipe
MK-1 sebanayak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 tahun 2010
mendatang. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut perusahaan merencanakan membayar
setiap pekerja sebesar Rp11.000 per unit MK-1, sebesar Rp.12.000 per unit MM-5 dan sebesar
Rp14.000 per unit MB-2.
Anggaran sebesar Rp370.000.000 tersebut adalah anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk
memproduksi MK-1 sebanyak 10.000 unit, MM-2 sebanyak 10.000 unit dan MB-2 sebanyak
10.000 unit dalam satu tahun dengan tarif upah berdasarkan jumlah volume produksi. Dari total
volume produksi yang direncanakan untuk 1 tahun tersebut, dialokasikan masing-masing
sebanyak 15% untuk bulan Oktober dan Desember,masing-masing sebanyak 10% untuk bulan
Januari, Februari, September, dan November, dan masing-masing sebanyak 5% untuk bulan-
bulan sisanya pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan pada data historis penjualan
tahun-tahun sebelumnya.
PT Terang Dunia pada akhir tahun 2009 berencana memproduksi tiga jenis produk, yakni tipe
MK-1 sebanayak 10.000 unit, 10.000 unit meja tipe MM-5 dan 10.000 unit MB-2 tahun 2010
mendatang. Setiap unit meja MK-1 membutuhkan 2,5 jam kerja langsung, setiap unit MM-5
membutuhkan 3,5 jam kerja langsung dan setiap unit MB-2 membutuhkan 4 jam kerja langsung.
Sedangkan untuk setiap pekerja langsung dibayar sebesar Rp3.000 per jam kerja langsung.
Anggaran sebesar Rp360.000.000 tersebut adalah anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk
memproduksi MK-1 sebanyak 10.000 unit, MM-2 sebanyak 10.000 unit dan MB-2 sebanyak
10.000 unit dalam satu tahun dengan tarif per jam kerja langsung. Dari total volume produksi
yang direncanakan untuk 1 tahun tersebut, dialokasikan masing-masing 12% untuk bulan
Oktober dan Desember, masing-masing sebanyak 8% untuk bulan Januari, Februari, September,
dan November, dan masing-masing sebanyak 4% untuk bulan-bulan sisanya pengalokasian
volume penjualan tersebut didasarkan pada data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya.
Karena volume produksi telah dialokasikan di dalam volume produksi bulanan, hal itu akan
berpengaruh langsung terhadap jumlah jam kerja bulanan setiap produk. Dari anggaran biaya
tenaga kerja tahun 2010 tersebut, diketahui jumlah jam kerja total yang diperlukan untuk
memproduksi 10.000 unit MK-1 adalah sebanyak 30.000 jam kerja langsung. Untuk
memproduksi 10.000 unit MM-5 diperlukan 40.000 jam kerja langsung. Dan untuk memproduksi
10.000 unit MB-2 diperlukan 50.000 jam kerja langsung.Tabel anggaran Biaya Tenaga Kerja
Langsung tahun 2010
A. Kesimpulan
Anggaran tenaga kerja adalah perencanaan biaya yang dikeluarkan perusahaan mengenai
tenaga kerja dalam menghasilkan produk pada suatu periode tertentu. Dalam menyusun anggaran
tenaga kerja langsung terdapat empat pendekatan dalam menentukan tarif jam kerja langsung,
yaitu studi waktu dan gerak, biaya standar, perkiraan langsung oleh supervisor, dan estimasi
statistik dari staf grup diantara empat pendekatan itu pendekatan yang terbaik dalam menetapkan
tariff jam kerja langsung adalah pendekatan gerak studi dan kasus/