Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pengertian
Break Even Point (BEP) adalah suatu titik atau keadaan di mana Total
Penjualan (Total Sales) sama besarnya dengan Total Biaya (Total Cost), sehingga
perusahaan di dalam kegiatan operasinya tidak untung dan juga tidak rugi
(Impas).
Analisis breakeven digunakan untuk menentukan jumlah penjualan (dalam rupiah
atau unit) yang menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak
(EBIT/Earning Before Interest and Tax) sama dengan 0 (Nol).
Ada 3 kemungkinan :
Total Sales > Total Cost Profit (Laba)
Total Sales < Total Cost Loss (Rugi)
Total Sales = Total Cost Break Even Point (Impas)
a. Bahwa biaya dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Biaya Tetap (Fixed
Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost) dan prinsip variabilitasnya dapat
ditetapkan dengan tepat.
b. Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas
tertentu. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu akan terjadi, walaupun
perusahaan berhenti beroperasi. Perubahan volume produksi / penjualan tidak
berpengaruh terhadap jumlah biaya tetap. Contoh biaya tetap antara lain biaya
gaji, biaya penyusutan, biaya sewa, dan lain-lain.
c. Bahwa biaya variabel akan berubah secara proporsional (sebanding) dengan
perubahan volume penjualan / produksi dan adanya sinkronisasi antara
produksi dan penjualan.Contoh biaya variabel antara lain biaya bahan baku,
biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja langsung , biaya bahan bakar, dan
lain-lain.
d. Harga jual per unit barang tidak akan berubah berapapun jumlah satuan
barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum selama
periode yang dianalisis.
e. Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual, jika lebih
dari satu macam, maka kombinasi atau komposisi penjualan (sales mix) akan
tetap konstan.
Rumus-rumus BEP :
Fixed Cost
BEP =
(Q) Price per Unit – Variable Cost per Unit
Fixed Cost
BEP =
(Rp) Variable Cost
1 –
Sales
Sales Minimal (Penjualan Minimal)
Fixed Cost
Sales Minimal =
Variable Cost
1 - + Profit Margin
Sales
Margin of Safety
Margin of Safety adalah menunjukkan batas penurunan penjualan yang
dapat ditolerir agar perusahaan tidak menderita kerugian. Misalnya, Margin of
Safety sebesar 30%, artinya realisasi penjualan perlu dipertahankan agar jangan
sampai turun lebih besar dari 30%. Apabila realisasi penjualan turun lebih dari
30% dari yang dianggarkan atau direncanakan, maka perusahaan akan menderita
kerugian., sedangkan apabila penurunannya persis sebesar 30%, maka perusahaan
berada dalam kondisi break even point. Semakin kecil Margin of Safety
menggambarkan kondisi yang jelek, karena akan semakin cepat potensi
perusahaan menderita kerugian. Jadi yang baik adalah jika Margin of Safety
perusahaan itu besar.
Jadi secara singkat, Contribution Margin (CM) adalah selisih antara Penjualan
(Sales) dengan Biaya Variabel (Variable Cost).