Você está na página 1de 10

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN DI PANTAI TAIPA

ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORTS IN TAIPA BEACH

Rahmat Sarif, F 111 13 252


Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta Km. 9, Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia (94118)

ABSTRACT
The city of Palu has potential for erosion damage, one of which is the Taipa beach. Changes in shoreline, damage to
buildings and coastal environments is one of the effects of the erosion. For this reason, an analysis of the transport and
sediment characteristics of the coast is needed. Sedimentation analysis was carried out by analyzing sediment
characteristics based on test data for grain distribution and specific gravity at 6 points on Taipa Beach. Analysis of
sediment transport was calculated using the CERC equation, SPM 1984. From the results of the sedimentation analysis
it was found that sediment fractions were sand with diverse diameters, namely ϕmin = 0.074 mm and aksmax = 5.450
mm, sediment specific gravity γmin = 2.595 grams / cm3 and γmin = 2.791 grams / cm3 and the speed of sediment Wmin
= 0.1837 cm / sec and Wmiks = 30.1053 cm / sec. The three directions of sediment transport are Southwest = 117,0778
m3 / year, Northwest direction = -30,524,3655 m3 / year and West direction = 1,608,9812 m3 / year. From the three
directions reviewed it can be seen that the most likely average sediment transport that occurs due to waves coming from
the waters in the total amounted to -28,798.3065 m3 / year. The average value of sediment transport is negative, so it is
concluded that the Taipa coast has erosion.
Keywordz: Taipa Beach, Grain Distribution, Specific Gravity, Speed of Sedimentary, Sediment Transport.

ABSTRAK
Kota Palu yang memiliki potensi kerusakan akibat erosi, salah satunya adalah pantai Taipa. Perubahan garis pantai,
kerusakan bangunan dan lingkungan pesisir merupakan salah satu dampak erosi tersebut. Untuk itu perlu dilakukan
analisis mengenai transpor dan karakteristik sedimen di pantai tersebut. Analisis sedimentasi dilakukan dengan cara
menganalisis karakteristik sedimen berdasarkan data pengujian distribusi butiran dan berat jenis pada 6 titik di Pantai
Taipa. Analisis transpor sedimen dihitung menggunakan persamaan CERC, SPM 1984. Dari hasil analisis sedimentasi
didapatkan fraksi sedimen yaitu pasir dengan diameter beragam yaitu ϕmin= 0,074 mm dan ϕmaks = 5,450 mm, berat jenis
sedimen γmin= 2,595 gram/cm3 dan γmin= 2,791 gram/cm3 dan kecepatan endap Wmin= 0,1837 cm/dtk dan Wmiks= 30,1053
cm/dtk. Tiga arah angkutan sedimen yaitu arah Barat Daya = 117,0778 m3/tahun, arah Barat Laut = -30.524,3655 m3/tahun
dan arah Barat = 1.608,9812 m3/tahun. Dari ketiga arah yang ditinjau dapat diketahui bahwa kemungkinan besar angkutan
sedimen rata-rata yang terjadi akibat gelombang yang datang dari perairan dalam total sebesar -28.798,3065 m3/tahun.
Nilai rata-rata angkutan sedimen bernilai negatif, maka disimpulkan bahwa pantai Taipa mengalami erosi.
Kata kunci: Pantai Taipa, Distribusi Butiran, Berat Jenis, Kecepatan Endap, Transpor Sedimen.

PENDAHULUAN Wilayah pesisir adalah wilayah interaksi


antara laut dan daratan yang merupakan 15 %
Latar Belakang
daratan bumi. Wilayah ini sangat potensial
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang
sebagai modal dasar pembangunan Indonesia
memiliki wilayah pesisir yang kaya dan
sebagai tempat perdagangan dan transportasi,
beragam akan sumber daya alam dan jasa-jasa
perikanan, budidaya perairan, pertambangan
lingkungan. Negara kepulauan yang memiliki
serta pariwisata. Wilayah pesisir Indonesia
garis pantai sepanjang 80.000 Km termasuk
sangat potensial pula untuk dikembangkan bagi
Negara kedua yang memiliki garis pantai
tercapainya kesejahteraan umum apabila
terpanjang setelah Kanada.
pengelolaannya dilakukan secara terpadu dan
1
berkelanjutan, dengan memperhatikan faktor- “ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN DI
faktor yang berdampak terhadap lingkungan PANTAI TAIPA”
pesisir. Dalam wilayah pesisir ada banyak
Rumusan Masalah
faktor yang berdampak di antaranya:
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di
pertumbuhan penduduk dunia yang besar,
atas, maka penulis mencoba merumuskan
kegiatan-kegiatan manusia, pencemaran,
permasalahan yang menjadi pokok bahasan
sedimentasi, ketersediaan air bersih dan
selanjutnya yaitu sebagai berikut:
pemanfaatan sumber daya laut yang berlebihan
1. Bagaimana karakteristik transpor sedimen
Ada beberapa daerah pesisir pantai Kota
di Pantai Taipa?
Palu yang memiliki potensi kerusakan akibat
2. Berapa jumlah transpor sedimen di Pantai
abrasi, salah satunya adalah pantai Taipa yang
Taipa?
terjadi erosi dan abrasi yang membuat
bangunan dan lingkungan sekitar pantai rusak Batasan Masalah
karena tersapu gelombang besar dan terjangan Adapun batasan masalah dari penelitian
gelombang dapat naik ke darat bila terjadi ini yaitu sebagai berikut:
pasang. 1. Penelitian dilakukan dengan
Perubahan garis pantai salah satunya memperhatikan keadaan lingkungan di
merupakan dampak dari pergerakan sedimen sekitar pantai.
terutama pergerakan sedimen sepanjang pantai. 2. Penelitian hanya dilakukan dengan arah
Pergerakan sedimen dipengaruhi oleh aktivitas sepanjang pantai (longshore transport) dan
gelombang, arus, pasang surut, dan angin. transpor tegak lurus pantai (onshore-
Pantai-pantai di Palu Utara rentan terhadap ofshore transport) saja. Dengan daerah
pergerakan sedimen yang dapat mengakibatkan pantai sepanjang 1000 m.
perubahan garis pantai seperti erosi yang 3. Tidak mengukur kemiringan pantai.
berdampak pada mundurnya garis pantai
Tujuan Penelitian
(abrasi), atau menyebabkan pendangkalan yang
berakibat pada majunya garis pantai (akresi) Berdasarkan rumusan masalah yang telah

yang akhirnya mengurangi fungsi pantai atau dikemukakan di atas maka penelitian ini

bangunan pantai. Pergerakan erosi di sekitar bertujuan:

pantai dapat memberikan perubahan bentuk 1. Untuk mengetahui karakteristik transpor

pantai dan kerusakan bangunan di sekitar sedimen di sepanjang pantai Taipa.

pantai. 2. Untuk mengetahui jumlah transpor

Dengan mengacu pada latar belakang Sedimen di Pantai Taipa.

masalah tersebut, maka penulis mencoba untuk


mengangkat tulisan dengan judul:
2
Manfaat Penelitian γs = berat isi butir (gram/cm3)
γw = berat isi air (gram/cm3)
Manfaat penelitian ini sangat diharapkan
µ = kekentalan air (gram.detik/cm2)
berguna untuk:
Diketahui berat isi butir 1,025 – 1,03
1. Sebagai evaluasi transport sedimen pada
ton/m3 dan rapat massa air 1000 kg/m3
daerah pantai tentang pemecahan masalah
(Triatmodjo, 1999).
mundurnya garis pantai (abrasi), atau
Untuk kekentalan air (µ) didapat dari:
majunya garis pantai (ekresi).
2. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi µ
 (2)

bagi peneliti yang akan mengkaji lebih
µ = v .ρ (3)
dalam tentang pendistribusian sedimen di
Dimana:
Pantai Taipa.
µ = kekentalan air (gram.detik/cm2)
v = viskositas kinematik (m2/dtk)
TINJAUAN PUSTAKA
ρ = rapat massa air (kg/m3)
Kecepatan Endap
Kecepatan endap butir sedimen juga
Transpor Sedimen Pantai
penting di dalam mempelajari mekanisme
Transpor sedimen pantai adalah gerak
transpor sedimen, terutama untuk sedimen.
sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh
Untuk sedimen nonkohesif, seperti pasir,
gelombang dan arus. Daerah transpor sedimen
kecepatan endap dapat dihitung dengan Rumus
pantai ini terbentang dari pantai sampai tepat di
Stokes yang tergantung pada rapat massa
luar daerah gelombang pecah. Transpor
sedimen dan air, viskositas air, dimensi dan
sedimen pantai dibedakan menjadi dua macam
bentuk partikel sedimen. Analisa hidrometer
(Triatmodjo, 1999), yaitu transpor menuju dan
selain bertujuan menentukan ukuran butir
meninggalkan pantai (onshore-offshore
sedimen juga bermaksud untuk menentukan
transport) yang mempunyai arah rata-rata tegak
kecepatan mengendap butir-butir tanah di
lurus garis pantai, sedangkan transpor
dalam air dengan menggunakan hukum Stoke,
sepanjang pantai (longshore transport) yang
dengan rumus (SNI 3432 : 2008) :
mempunyai arah rata-rata sejajar pantai.
1 Dg (1)
W  s w 
18 µ
Transpor Sedimen Sepanjang Pantai atau
Dimana :
transpor Sedimen Menyusur Pantai
D = diameter butir (mm)
Transpor material dasar menyusur pantai
g = gravitasi
pada pantai (longshore transport atau littoral
W = kecepatan mengendap butir-butir
drift) terjadi apabila komponen arus yang
tanah (cm/detik)
sejajar pantai (longshore current). Umumnya
3
arus ini merupakan resultan dari beberapa 0,014 = Koefisien CERC
faktor seperti arus laut tetap, pasang surut,
gelombang yang menuju pantai dengan Untuk perhitungan data gelombang
membuat sudut. Longshore transport digunakan rumus sebagai berikut
disebabkan oleh bergolaknya sedimen saat (Triatmodjo, 1999):
gelombang pecah, lalu bergerak terbawa arus 1. Koefisien Refraksi (Kr)
dan komponen gelombang sejajar pantai. Pada cosα o
Kr  (5)
suatu titik di pantai, ada sedimen yang datang cosα1
dan ada sedimen yang pergi (terangkut). Kalau Dimana:
sedimen yang terangkut lebih besar dari pada α1 = Sudut yang sama yang diukur saat
sedimen yang datang, maka akan terjadi apa garis puncak gelombang melintasi
yang disebut dengan erosi pantai. kontur dasar berikutnya.
Salah satu rumus transport sedimen sejajar C1
sinα 1  sinα o (6)
pantai adalah rumus CERC (Coastal CO
Engineering Research Center). Besarnya
2. Cepat Rambat Gelombang Perairan
sedimen sejajar pantai dapat dihitung dengan
Dalam (Co)
persamaan (persamaan CERC, SPM 1984)
g.T (7)
Rumus CERC dapat dipergunakan dengan data Co 

gelombang sebagai berikut:
Dimana :
g = gravitasi (9,81 m/dtk2)
So = 0,014 x Ho2 x Co x Krb 2
T = Periode Gelombang (dtk)
x sin αb x cosαb. (4)
3. Angka Gelombang (k)
Dimana:
2π (8)
So = Jumlah angkutan sedimen sejajar k
L
pantai (m3/dtk)
Dimana
Ho = Tinggi Gelombang Datang (m) L = Panjang Gelombang
T = Periode Gelombang (dtk)
4. Tinggi Gelombang Pecah (Hb)
αo = Sudut Gelombang datang
H’0 = Kr.H (9)
αo(o)(3,14/180)
Dihitung nilai berikut:
Co = Cepat Rambat Gelombang Perairan
H'0
Dalam (m/dtk) (10)
gT 2
αb = Sudut Gelombang Pecah
Dari persamaan di atas dapat diplot grafik
Krb = Koefisien Refraksi pada Lokasi H
tinggi gelombang pecah untuk nilai b
H'0
Gelombang Pecah
(Triatmodjo, 1999).
4
Hb timbunan dan berkohesi.
Hb  ( H '0 ) (11)
H' 0 4. Gaya-gaya yang bekerja pada air hanya

Dimana : gaya gelombang.


5. Transportasi tidak tergantung pada sifat-
H’0 = tinggi gelombang laut dalam
sifat pasirnya seperti diameter dan jenis
ekivalen (m)
butir, selain itu kekasaran pantai juga
5. Kedalaman Gelombang Pecah (db)
diabaikan.
Hb 6. Rumus CERC hanya dapat dipakai untuk
gT 2 (12)
menentukan angkutan total, jadi tidak
Dari persamaan diatas dapat diplot grafik
memberikan informasi tentang distribusi
kedalaman gelombang pecah untuk nilai
angkutan pada kedalaman tertentu.
db
(Triatmodjo, 1999).
Hb
METODOLOGI PENELITIAN
d
db  b (H b ) (13)
Hb

6. Cepat Rambat Gelombang (Cb)


Cb  gd (14)
b

Dimana:
g = gravitasi (9,81 m/dtk2)
db = kedalaman gelombang pecah (m)
7. Koefisien Refraksi pada Lokasi
Gelombang Pecah (Krb)
cosα o
Krb  (15)
cos b

Dimana :
αo = Sudut Gelombang datang
αb = Sudut Gelombang Pecah

Rumus CERC diturunkan dengan beberapa


anggapan atau penyederhanaan sebagai berikut:
1. Diturunkan untuk kondisi pantai berpasir Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

dengan diameter antara 175 µm – 1000 µm.


2. Kemiringan pantai dan tipe pecahnya
gelombang juga diabaikan
3. Rumus CERC tidak berlaku untuk tanah
5
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berat Jenis Sedimen

Berat jenis didefinisikan sebagai


perbandingan antara berat butir tanah dan berat
air suling dengan isi yang sama pada suhu
tertentu. Hasil pemeriksaan UPTD Pengujian
Bahan, Dinas Pekerjaan Umum yaitu sebagai berikut:
Gambar 2. Kurva distribusi ukuran butir sampel
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Sedimen
di titik I
Berat Jenis Sedimen,
Sampel Titik
ɣ (gr/cm3)
I 2.595
II 2.710
III 2.730
IV 2.726
V 2.791
VI 2.710
Rata-rata 2.710 Gambar 3. Kurva distribusi ukuran butir sampel
di titik II
Dari Tabel 1 terlihat bahwa terdapat
perbedaan berat jenis sedimen pada titik I, II,
III, IV, V, dan VI, dimana berat jenis
sedimen pada titik V lebih besar
dibandingkan dengan berat jenis sedimen titik
yang lain.

Distribusi Ukuran Sedimen Gambar 4. Kurva distribusi ukuran butir sampel

Distribusi ukuran butir dianalisis di titik III

dengan pengujian analisa saringan dan


dipersentasekan dalam bentuk kurva
persentase berat kumulatif. Dari perhitungan
analisa saringan ditentukan jumlah dan
distribusi ukuran butir melalui Gambar 2
sampai Gambar 7 kurva distribusi ukuran
butiran.
Gambar 5. Kurva distribusi ukuran butir sampel
di titik IV
6
Tabel 2. Hasil Perhitungan Kecepatan Endap
Sedimen Sampel I
Diameter Kecepatan Endap
No
(mm) (cm/dtk)
1 0.102 0,1837
2 0.126 0,2254
3 0.140 0,2516
Gambar 6. Kurva distribusi ukuran butir sampel 4 1.327 2,3782
5 3.054 5,4752
di titik V
Tabel 3. Hasil Perhitungan Kecepatan Endap
Sedimen Sampel II
Diameter Kecepatan Endap
No.
(mm) (cm/dtk)
1 0.148 0,2645
2 0.498 0,8936
3 2.118 3,7977
4 9.482 16,9987
5 12.300 22,0511
Gambar 7. Kurva distribusi ukuran butir sampel
di titik VI Tabel 4. Hasil Perhitungan Kecepatan Endap
Adapun hasil perhitungan derajat Sedimen Sampel III
penyebaran untuk setiap titik sampel dapat Diameter Kecepatan Endap
No
(mm) (cm/dtk)
dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
1 1.842 3,3025
Tabel 1. Hasil Perhitungan Derajat penyebaran 2 2.368 4,2447
3 4.197 7,5248
ukuran butir terhadap nilai rerata (So) 4 11.217 20,1098
No. D75 (mm) D25 (mm) So (mm) 5 16.793 30,1053
1 1.327 0.126 3.248
2 9.482 0.498 4.362 Tabel 5. Hasil Perhitungan Kecepatan Endap
3 11.217 2.368 2.177 Sedimen Sampel IV
4 11.217 0.778 3.311
5 9.759 0.129 8.712 Diameter Kecepatan Endap
No
(mm) (cm/dtk)
6 3.369 0.525 3.255
1 0.340 0,6087
2 0.778 1,3949
Kecepatan Endap Sedimen 3 1.959 3,5121
4 8.527 15,2877
Kecepatan endap sedimen dihitung dengan 5 13.556 24,3022
menggunakan Persamaan 1. Adapun hasil
Tabel 6. Hasil Perhitungan Kecepatan Endap
perhitungan kecepatan endap sedimen untuk
Sedimen Sampel V
setiap titik sampel dan diameter butiran adalah
Diameter Kecepatan Endap
sebagai berikut: No
(mm) (cm/dtk)
1 0.109 0,1951
7
2 0.129 0,2305 perairan dalam dengan panjang pantai yang
3 1.125 2,0165 ditinjau 1000 m sebesar -28.798,3065
4 9.759 17,4954
5 15.094 27,0592 m3/tahun.

Tabel 7. Hasil Perhitungan Kecepatan Endap Perhitungan resultan dari tiga arah
Sedimen Sampel VI angkutan sedimen yaitu arah Barat Daya =
Diameter Kecepatan Endap 117,0778 m3/tahun, arah Barat = 1.608,9812
No
(mm) (cm/dtk) m3/tahun dan arah Barat Laut = -30.524,3655
1 0.150 0,2688
2 0.525 0,9406 m3/tahun.
3 1.588 2,8473
4 3.369 6,0401
5 7.433 13,3261

Dari tabel dapat diketahui bahwa


kecepatan endap dari butir-butir sedimen
berbeda-beda, tergantung dari ukuran butir
sedimen tersebut. Ukuran butir yang lebih besar
akan mengalami sedimentasi (mengendap)
terlebih dahulu dengan kecepatan mengendap
lebih besar dari butiran yang lebih kecil dan
lebih ringan.

Angkutan Sedimen Gambar 8. Perhitungan Resultan


Angkutan sedimen dihitung Angkutan Sedimen
berdasarkan Persamaan 4 sampai dengan
Persamaan 15, untuk masing-masing arah Perhitungan arah x
angkutan sedimen arah Barat Laut (BL), Barat BLx = BL cos α
(B), dan Barat Daya (BD). Gambar 8 = -30.524,3655 cos 45o
memperlihatkan jumlah angkutan sedimen = -21.583,9858 m3/tahun
untuk setiap arah. BDx = BD cos α
= 117,0778 cos 45o
Jumlah rata – rata angkutan sedimen
= 82,7865 m3/tahun
selama 6 tahun yaitu :
ΣFx = BLx + BDx + B
S0(total) = 117,0778 + 1.608,9812 + (-
= -21.583,986 + 82,7865 + 1.608,9812
3
30.524,3655) = -28.798,3065 m /tahun
= -19.892,2181 m3/tahun
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Perhitungan arah y
kemungkinan besar angkutan sedimen yang BLy = BL sin α
terjadi akibat gelombang yang datang dari = -30.524,366 sin 45o
8
= -21.583,9858 m3/tahun KESIMPULAN
BDy = BD sin α Dari hasil perhitungan dapat dibuat
o
= 117,0778 sin 45 kesimpulan sebagai berikut:
3
= 82,7865 m /tahun 1. Karakteristik sedimen yang terdapat di
ΣFy = BLy + BDy Kawasan Pantai Taipa umumnya berupa
= -21.583,9858 + 117,0778 butiran pasir dengan diameter ϕmin= 0,074
3
= -21.501,1993 m /tahun mm dan maks = 5,450 mm, berat jenis
Jadi resultan dari tiga arah yang ditinjau sedimen γmin=2,595 gram/cm3 dan γmin=
adalah 2,791 gram/cm3 dan kecepatan endap
2 2
R  ( Fx  Fy Wmin= 0,1837 cm/dtk dan Wmaks= 30,1053
cm/dtk.
R  (-19.892,2181 ) 2  (-21.501,1993 ) 2
2. Dari perhitungan analisa sedimen ada tiga
R  29.291,6697 m3/tahun
arah yang ditinjau yaitu Arah Barat Laut,
Fy Barat dan Barat Daya. Untuk Arah Barat
tan  
Fx Laut total angkutan sedimen sebesar -

- 21.501,199 3 30.524,3655 m3/tahun, untuk arah Barat


tan  
- 19.892,218 1 total angkutan sedimen sebesar 1.608,9812
m3/tahun dan total angkutan sedimen arah
tan α = 1,0809
Barat Daya sebesar 117,0778 m3/tahun.
arc tan (1,0809) = 47,2260°
Dari ketiga arah yang ditinjau dapat
diketahui bahwa kemungkinan besar
angkutan sedimen rata-rata yang terjadi
akibat gelombang yang datang dari perairan
dalam total sebesar -28.798,3065 m3/tahun
dengan panjang lokasi penelitian 1000 m.
Oleh karena nilai rata-rata angkutan
sedimen bernilai negatif, maka dapat
disimpulkan bahwa daerah pantai Taipa
mengalami erosi.

DAFTAR PUSTKA
Gambar 9. Resultan Angkutan Sedimen
CERC, 1984, Shore Protection Manual, US
Army Coastal Engineering Research
Center, Washington.
9
Mukim, MF. (2016). Analisis Peramalan
Ketinggian Gelombang Laut Dengan
Menggunakan Data Angin Studi Kasus
Pantai Pantoloan Kota Palu. Universitas
Tadulako. Palu

Setiyawan, 2008, Kajian Perubahan Garis


Pantai Talise Sebagai Konsep “Transit
City” Kota Palu Propinsi Sulawesi
Tengah, ITB, Bandung

Triatmodjo, B, 1999, Teknik Pantai. Penerbit


Beta Offset. Yogyakarta

Triatmodjo, B, 1996, Pelabuhan. Penerbit Beta


Offset. Yogyakarta

10

Você também pode gostar