Você está na página 1de 8

1

Sdr. Andi bergerak dibidang perdagangan dengan nama “ANDI STORE”. Berikut
adalah neraca saldo per 31 Desember 2005 (dalam rupiah):
Kas 37.500.000 -
Bank 82.500.000 -
Piutang Usaha 600.000.000 -
Sewa Dibayar Dimuka 120.000.000
Persediaan Barang 240.000.000 -
Dagangan
Perlengkapan 36.000.000 -
PPh Pasal 25 dibayar dimuka 54.000.000 -
Peralatan 90.000.000 -
Akumulasi Penyusutan- - 36.000.000
Peralatan
Kendaraan 360.000.000 -
Akumulasi Penyusutan- - 90.000.000
Kendaraan
Hutang Usaha - 1.086.000.000
Hutang Pajak - 45.000.000
Hutang Lain-lain - 30.000.000
Modal Andi - 300.000.000
Prive Andi 108.000.000 -
Penjualan - 3.780.000.000
Pot. Penjualan 135.000.000 -
Pembelian 2.700.000.000 -
Biaya Angkut Pembelian 60.000.000 -
Potongan Pembelian - 90.000.000
Biaya SDM 405.000.000 -
Biaya Sewa 108.000.000 -
Biaya Listrik dan Telpon 63.000.000 -
Biaya Perlengkapan - -
Biaya Kantor 36.000.000 -
Biaya Pemasaran 180.000.000 -
Biaya Kerugian Piutang - -
Penyusutan Peralatan - -
Penyusutan Kendaraan - -
Biaya Lain-lain 47.100.000 -
Penghasilan Jasa Giro - 5.100.000
Total 5.462.100.000 5.462.100.000
Keterangan per 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan Rekening Koran Bank, perusahaan belum membukukan biaya Bank
sebesar Rp750.000,- dan jasa giro periode Desember sebesar Rp850.000,-. Perkiraan
biaya bank dimasukkan ke Biaya Lain-lain
b. Piutang usaha dilakukan penghapusan sebesar Rp15.000.000,-. Penghapusan tersebut
tidak didaftarkan di Pengadilan Negeri serta tidak diumumkan dalam penerbitan.
c. Sewa dibayar dimuka adalah pembayaran sewa kantor untuk 1 (satu) tahun mulai 1
April 2005.
d. Biaya Listrik dan Telepon bulan Desember 2005 yang belum dibayar sebesar
Rp6.000.000,-
Keterangan tambahan untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak dan PPh Terutang:
Status Sdr. Andi menikah (istri tidak mempunyai usaha) dan menanggung 2 orang anak
serta 1 orang adik.
A. Perincian biaya SDM adalah:
1. Gaji Rp 270.000.000,-
2. Penggantian Pengobatan Rp 30.000.000,-
3. PPh Pasal 21 ditanggung perusahaan Rp 20.000.000,-
4. Biaya Perjalanan Dinas (tiket, akomodasi) Rp 60.000.000,-
5. Biaya sekolah putra Sdr. Andi Rp 25.000.000,-
B. Didalam biaya listrik dan telepon termasuk listrik dan telepon rumah Sdr. Andi
sebesar Rp10.000.000,-
C. Perincian Biaya Lain-lain sebelum adjustment adalah:
1. Beban Entertainment tidak dibuatkan daftar nominatif Rp 12.000.000,-
2. Sumbangan Rp 3.000.000,-
2

3. Perbaikan kendaraan perusahaan Rp 20.000.000,-


4. Perbaikan Rumah Andi Rp 10.000.000,-
5. Lain-lain tidak diperinci Rp 2.100.000,-
Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuaian (adjustment) per 31 Desember 2005
2. Buat Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
3. Hitung Penghasilan Kena Pajak, PPh Terutang dan Kurang (lebih) bayar tahun 2005!
Jawaban & Pembahasan :
Jurnal Penyesuaian Untuk Menyesuaikan :
Dalam menyusun Lapran Keuangan terdapat perkiraan-perkiraan yang perlu dilakukan
penyesuaian, diantaranya sbb :
1. Penyusutan aktiva tetap dan amortisasi aktiva tidak berwujud.
2. Cadangan piutang tak tertagih.
3. Biaya yang terutang (Accrued Expense), misalnya :
 Gaji yang terutang di akhir periode akuntansi.
 Biaya bunga yang terutang di akhir periode akuntansi.
4. Pengakuan pendapatan yang belum diterima (Accrued Revenues), misalnya :
 Pendapatan bunga atas note receivable.
5. Biaya dibayar dimuka (Prepaid expense), misalnya :
 Asuransi dibayar dimuka.
 Sewa dibayar dimuka.
6. Pendapatan diterima dimuka (deferred revenues), misalnya :
 Sewa diterima dimuka.
7. Persediaan Barang.
 Persediaan akhir barang – periodic.

Sehingga jurnal yang perlu dibuat sbb :


a. Biaya Bank & Penghasilan Jasa Giro
Biaya Lain-lain 750.000
Bank 750.000

Bank 850.000
Penghasilan Jasa Giro 850.000

b. Penghapusan Piutang
Biaya Kerugian Piutang 15.000.000
Piutang Usaha 15.000.000
Asumsi : pemutihan piutang dibukukan dengan metode direct write off, karena dalam
neraxa saldo tidak ada perkiraan cadangan penghapusan piutang.

c. Sewa dibayar dimuka


Biaya Sewa 90.000.000
Sewa Dibayar dimuka 90.000.000
(120 juta x 9/12)

d. Biaya listrik & telepon


Biaya Lisrik & Telpon 6.000.000
Hutang lain-lain 6.000.000
Disamping itu dalam neraca saldo terdapat perkotaan-perkiraan yang dilakukan
penyesuaian namun tidak ada keterangan dalam soal sbb :

e. Persediaan Barang Dagangan


Dengan metode pencatatan persediaan Periodic Inventory System, mutasi-mutasi yang
terjadi pada persediaan tidak langsung dibukukan di perkiraan persediaan, sehingga
nilai persediaan dalam neraca saldo tersebut pada dasarnya adalah persediaan awal
barang dagangan. Sehingga nilai persediaan harus disesuaikan sesuai nilai persediaan
akhir yang dihitung dengan jalan penghirungan fisik barang.
Dalam soal tidak ada penjelasan apapun tentang nilai persediaan akhir. Jika
diasumsikan bahwa nilai persediaan akhir adalah Rp.200.000.000,- maka jurnal
penyesuaian sbb :

Persediaan Barang (akhir) 200.000.000


Ikhtisar Laba rugi 40.000.000
Persediaan Barang (Awal) 240.000.000

f. Perlengkapan
3

Perusahaan mencatat perlengkapan yang dibelinya dengan pendekatan Asset Approach.


Persediaan akhir perlengkapan harus dihitung untuk mengetahui nilai perlengkapan
yang digunakan.
Jika diasumsikan bahwa nilai persediaan akhir perlengkapan adalah
Rp.20.000.000,-, maka jurnal penyesuaian sbb :

Biaya Perlengkapan 16.000.000


Perlengkapan 16.000.000

g. Penyusutan Peralatan
Dalam soal tidak dijelaskan data yang diperlukan untuk menghitung penyusutan (masa
manfaat, nilai residu, metode).
Jika diasumsikan bahwa masa manfaat 5 tahun, tidak ada nilai residu, metode
garus lurus, maka jurnal penyesuaian sbb :

Biaya Penyusutan 18.000.000


Akumulasi Penyusutan 18.000.000

h. Penyusutan Kedaraan
Jika diasumsikan bahwa masa manfaat 8 tahun, tidak ada nilai residu, metode
garis lurus, jurnal penyesuaian sbb :

Biaya Penyusutan 45.000.000


Akumulasi Penyusutan 45.000.000
Dari Jurnal penyesuaian dapat disusun Work Sheet (terlampir), Laporan Laba Rugi dan
rekonsiliasi Fiskal sbb :

Rekonsiliasi Fiskal
R/L R/L
N
o Uraian Komersial Koreksi Fiskal
A Penjualan
3,780,000,00 3,780,000,0
Penjualan 0 0 00
-
Pot. Penjualan -135,000,000 0 135,000,000
3,645,000,0 3,645,000,
00 0 000
B HPP
Persediaan awal 240,000,000 0 240,000,000
2,700,000,00 2,700,000,0
Pembelian 0 0 00
Biaya Angkut 60,000,000 0 60,000,000
Pot. Pembelian -90,000,000 0 -90,000,000
-
Persediaan akhir -200,000,000 0 200,000,000
2,710,000,0 2,710,000,
00 0 000
935,000,00 935,000,00
C Laba Bruto 0 0 0
D Biaya Usaha
45,000,00
Biaya SDM 405,000,000 0 360,000,000 a
Biaya Sewa 198,000,000 0 198,000,000
10,000,00
Biaya Listrik & Telp 69,000,000 0 59,000,000 b
Biaya Perlengkapan 16,000,000 0 16,000,000
Biaya Kantor 36,000,000 0 36,000,000
Biaya Pemasaran 180,000,000 0 180,000,000
Biaya Kerugian 15,000,00
Piutang 15,000,000 0 0 f
Penyusutan -
Peralatan 18,000,000 4,500,000 22,500,000 c
Penyusutan
Kendaraan 45,000,000 0 45,000,000 c
27,100,00
Biaya Lain 47,850,000 0 20,750,000 d
1,029,850,0 65,500,0 916,500,00
4

00 00 0
-
65,500,0
E Laba Usaha -94,850,000 00 18,500,000
Biaya & Pengh
F Lain
Penghasilan Jasa -
Giro 5,950,000 5,950,000 0 e
-
5,950,00
5,950,000 0 0
-
71,450,0
G Laba Bersih -88,900,000 00 18,500,000
H PTKP (K/2) -15,600,000
Penghasilan Kena
I Pajak -2,900,000
K PPh Terhutang 0
L PPh dipot Pihak lain 0
PPh harus dibyr
M sendiri 0
PPh sudah dibyr
N sendiri -54,000,000
-
O PPh lebih dibayar 54,000,000
Penjelasan Koreksi
a. PPh pasal 21 ditanggung perusahaan merupakan pemberian natura/kenikmatan yang
tidak dapat dibebankan sebagai biaya sesuai pasal 9 ayat 1 huruf e UU PPh.
Biaya sekolah anak WP tidak dapat dibiayakan sesuai pasal 9 ayat 1 huruf b UU PPh.
b. Penjelasan sama dengan biaya sekolah anak WP.
c. Diasumsikan sbb :
 Peralatan termasuk Kel I (4 tahun), disusutkan dengan metode garis lurus.
 Kendaraan termasuk Kel II (8 tahun), disusutkan dengan metode garis lurus.

d. Biaya entertainment tanpa daftar nominative tidak memenuhi syarat SE 27/PJ.22/1986.


Sumbangan tidak dapat dibiayakan sesuai pasal 9 ayat 1 huruf g UU PPh.
Perbaikan rumah Andi, penjelasan sama dengan biaya sekolah anak WP.
Biaya tidak dirinci, tidak dapat dibebankan sebagai biaya.

e. Penghasilan Jasa Giro merupakan penghasilan yang dikenakan PPh Final sesuai PP 131
tahun 2000.
f. Penghapusan piutang tak tertagih tidak memenuhi syarat untuk dapat dibebankan
sebagai biaya sesuai pasal 9 ayat 1 huruf h UU PPh, sbb :
1) telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
2) telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau Badan
Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) atau adanya perjanjian tertulis
mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur
yang bersangkutan;
3) telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; dan
4) Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak,
yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak.
5

Soal 2

Pada tgl 25 Mei 05, Firma Humanis membeli aktiva tetap berupa mesin secara tunai
dengan perincian pengeluaran adalah sbb :
- Harga beli mesin = Rp.500 juta
- Biaya pengangkutan = Rp.10 juta
- Biaya asuransi pengangkutan = Rp.5 juta
- Biaya pemasangan mesin = Rp.20 juta
- Biaya pemeliharaan mesin = Rp.10 juta

Untuk keperluan akuntansi, mesin disusutkan dengan metode garis lurus selama 5
tahun dengan nilai residu Rp.20 juta. Sedangkan untuk keperluan perpajakan, dengan
metode saldo menurun. Mesin tsb termasuk kelompok II. Karena sering mengalami
gangguan, mesin tersebut dijual pada tg. 8 Mei 07 dgn harga Rp.300 juta.

Berdasarkan data-data diatas , diminta :


1. Hitunglah nilai perolehan mesin.
2. Hitunglah penyusutan tahun 2005, 2006 dan 2007 berdasarkan
akuntansi & perpajakan.
3. Hitunglah laba rugi penjualan mesin menurut akuntansi &
perpajakan.
4. Buatlah jurnal yang diperlukan tahun 2005, 2006 & 2007.
5. Perbedaan nilai laba rugi penjualan aktiva termasuk beda waktu
atau beda tetap ? berapakah koreksi fiscal positif atau negative yang dilakukan oleh
WP
6

Jawaban
1. Hitunglah nilai perolehan mesin
Diatur dalam penjelasan pasal 10 ayat 1 UU PPh bahwa yang termasuk dalam harga
perolehan harta adalah harga beli dan biaya yang dikeluarkan dalam rangka
memperoleh harta tersebut, seperti bea masuk, biaya pengangkutan dan biaya
pemasangan.
Dengan demikian harga perolehan mesin tersebut adalah sbb :
1. Harga beli mesin Rp.500.000.000
2. Biaya pengangkutan Rp. 10.000.000
3. Asuransi pengangkutan Rp. 5.000.000
4. Biaya pemasangan mesin Rp. 20.000.000
Rp.535.000.000

Tidak termasuk biaya pemeliharaan, karena biaya tersebut bukan dalam rangka
perolehan aktiva, tetapi dalam rangka perawatan mesin.

2. Penyusutan 2005, 2006 dan 2007 berdasarkan


akuntansi & Pajak
Akuntansi Pajak
Saldo
Metode Garis Lurus menurun
8 tahun(kel
Masa Manfaat 5 tahun II)
Harga Rp535,000, Rp535,000,0
Perolehan 000 00
Rp20,000,0
Nilai Residu 00
Dasar Rp515,000, Rp535,000,0
penyusutan 000 00
Awal
penyusutan Juni 2005* Mei 2005
Tarif
penyusutan 20% 25%

Penyusutan Rp60,083,3 Rp89,166,66


2005 33 7
Rp474,916, Rp445,833,3
Nilai Buku 667 33
Penyusutan Rp103,000, Rp111,458,3
2006 000 33
Rp371,916, Rp334,375,0
Nilai Buku 667 00
Penyusutan Rp34,333,3 Rp27,864,58 Disusutkan 4 bulan (Jan-Apr
2007 33 3 07)
Rp337,583, Rp306,510,4
Nilai Buku 333 17
* Saat dimulainya penyusutan menurut akuntansi tergantung pada kebijakan manajemen,
namun umumnya jika aktiva diperoleh s.d. tanggal 15, maka aktiva disusutkan mulai
bulan yang bersangkutan dan jika aktiva dibeli setelah tanggal 15, maka aktiva mulai
disusutkan mulai bulan berikutnya.

3. Laba / Rugi penjualan aktiva menurut akuntansi & pajak


Rp300,000, Rp300,000,0
Harga Jual 000 00
Rp337,583, Rp306,510,4
Nilai Buku 333 17
-
Rp37,583,3
Rugi Penjualan 33 -Rp6,510,417

4. Jurnal yang diperlukan tahun 2005, 2006 & 2007

a. Tgl. 25 Mei 2005 – pembelian mesin


7

Mesin Rp.535.000.000,-
Biaya Pemeliharaan Rp. 10.000.000,-
Kas Rp.545.000.000,-

b. Tgl.31 Des 2005 – penyusutan mesin


Biaya Penyusutan Rp.60.083.333,-
Akum. Penyusutan Rp.60.083.333,-

c. Tgl.31 Des 2006 – penyusutan mesin


Biaya Penyusutan Rp.103.000.000,-
Akum. Penyusutan Rp.103.000.000,-

d. Tgl.8 Mei 2007 – penyusutan mesin


Biaya Penyusutan Rp.34.333.333
Akum. Penyusutan Rp.34.333.333

d. Tgl.8 Mei 2007 – penjualan mesin


Kas Rp.300.000.000,-
Akum. Penyusutan Rp.197.416.667,-
Rugi penjualan mesin Rp. 37.583.333,-
Mesin Rp.535.000.000,-

5. Beda Waktu/Tetap & Koreksi Negatif/Positif


Berdasarkan penjelasan Soal 1 no.9 perbedaan nilai rugi penjualan aktiva adalah beda
tetap.
Koreksi positif adalah koreksi fiscal yang mengakibatkan laba bertambah atau rugi
berkurang.
Koreksi negative adalah koreksi fiscal yang mengakibatkan laba berkurang atau rugi
bertambah.
Dengan demikian harus dilakukan koreksi positif atas kerugian penjualan aktiva tetap
sebesar Rp.31.072.916,-

Soal 3 – (USKP Akt Pajak A – Nop 07)


Anda seorang tax accountant di sebuah perusahaan, sajikan jurnal berdasarkan transaksi
bulan September 2007 di bawah ini!
Tanggal Transaksi Nilai Transaksi Keterangan

01/09/2007 Pembayaran gaji Rp 10.000.000 Catatan : PPh 5 %


karyawan ditanggung perusahaan.

01/09/2007 Pembayaran fee untuk US$ 450 Kurs Tengah BI Rp


WP OP (pembicara 8.600
seminar) Kurs KMK Rp 8.500

04/09/2007 Jual barang ke Rp 11.000.000 Termasuk PPN


Departemen Keuangan
secara kredit

08/09/2007 Pembayaran sewa Rp 22.000.000 Termasuk PPN


mesin fotocopy

10/09/2007 Bayar audit fee Rp 5.500.000 Termasuk PPN

Jurnal Transaksi
01/09/20 Rp10.000.00
07 Biaya Gaji 0
Rp10.000.
Kas 000

Beban PPh 21 Rp500.000


Hutang PPh 21 Rp500.000
Tidak ada pemotongan PPh pasal 21 karena PPh ditanggung perusahaan. Beban PPh 21
tersebut tidak dapat dibebankan sebagai biaya fiskal karena merupakan pemberian
natura / kenikmatan.

Rp3.870.
1/9/2007 Honor Pembicara 000
Rp191.25
Hutang PPh 21 0
Laba selisih kurs Rp2.250
Kas Rp3.676.
8

500
Pembayaran honor :
Beban Honor $450,00
PPh pasal 21 : 5% $22,50
x
Rp.8.60 Rp3.676.
Dibayar $427,50 0= 500

PPh 21 dibayar = $ 450 x Rp191.2


8.500 x 5% = 50
Pembebanan biaya menggunakan kurs tengah BI, sedangkan pemotongan PPh pasal 21
mengunakan kurs KMK (pasal 6 KEP 545/PJ./2000 jo PER 15/PJ./2006).
Sedangkan tarif untuk pembicara seminar adalah tarif pasal 17 diterapkan atas
penghasilan bruto (pasal 11 KEP 545/PJ./2000 jo PER 15/PJ./2006).

04/09/20 Rp11.000.0
07 Piutang 00
Rp10.000.
Penjualan 000
PPN Keluaran - Rp1.000.0
Pemungut 00
Transaksi tersebut merupakan penyerahan kepada Pemungut, dimana Pemungut wajib
memungut PPN sebesar 10% dan PPh pasal 22 sebesar 1,5%.
Jurnal pada waktu menerima pembayaran dari Dep Keu :
Ka Rp9.850.0
s 00
PPN Keluaran - Rp1.000.0
Pemungut 00
UM PPh 22 Rp150.000
Rp11.000.
Piutang 000

08/09/ Rp20.000.
2007 Biaya Sewa Mesin FC 000
Rp2.000.0
PPN Masukan 00
Hutang PPh 23 Rp900.000
Rp21.100.
Kas 000
Tarif PPh 23 atas sewa mesin Foto Copy adalah 15% x 30%, sesuai PER 70/PJ./2007.

10/09/ Rp5.000.
2007 Biaya Audit 000
Rp500.0
PPN Masukan 00
Rp225.00
Hutang PPh 23 0
Rp5.275.
Kas 000
Tarif PPh 23 atas jasa konsultan adalah 15% x 30%, sesuai PER 70/PJ./2007.

Você também pode gostar