Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MAKALAH
Dibuat untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Nilai Mata Kuliah Biologi
Umum, serta Mempelajari Lebih Jauh Mengenai Sistem Endokrin.
Disusun Oleh:
1. Dhea Andjani Layung Sari (20178300039)
2. Ahmad Zakaria (20178300024)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ungkapkan kehadirat Allah swt, berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem
Endokrin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
BAB II .............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ………….............................................................................................. 5
4.2 SARAN.................................................................................................... 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ
lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai
sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu
tindakan (Evi L. D, 2014).
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ
lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai
sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu
tindakan (Evi L. D, 2014).
Hipofisis terletak di dasar otak di belakang hidung dan di pisahkan menjadi 2 lobus
yang berbeda, hipofisis anterior (AP) dan hipofisis posterior (HP), hipofif mengeluarkan
setidaknya 5 hormon yang secara langsung mengendalikan kegiatan kelenjar endokrin
lainnya. 1 hormon thyrotropic (mempengaruhi kelenjar tiroid) 2 hormon adrenokortikoropik
(mempengaruhi korteks adrenal) dan 3 hormon gonadotropic (mempengaruhi kelenjar
reproduksi).
Pineal (badan)kelenjar berbentuk kerucut kecil di yakini berfungsi sebagai jam tubuh.
Pineal yang terletak jauh di bagian belakang otak, mengeluarkan hormon melatonin yang
berfluktuasi setiap hari dengan tingkat tertinggi pada malam hari.
Tiroid kelenjar berbentuk kupu- kupu yang membungkus di sekitar bagian depan dan
sisi trakea (tenggorokan), hormon utama yang di hasilkan oleh tiroid adalah tiroksin dan
kalsitonin.
4. Pankreas kelenjar besar yang terletak di bawah dan di belakang lambung di perut bagian
bawah
2
2.3 Sistem
Beberapa dari organ endokrin menghasilkan satu hormon tunggal ,sedangkan yang
lain lagi dua atau beberapa jenis hormon :misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa
jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak orang lain;karena itulah maka kelenjar
hipofisis dilukiskan sebagai “kelenjar pimpinan tubuh”.
Sistem endokrin tidak memasukan kelenjar eksokrim seperti kelenjar ludah, kelenjar
keringat, dan kelenjar - kelenjar lain dalam saluran gastromstestin. Kelenjar dari system
endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovarium
atau testis.
Hormon adalah senyawa organik yang di hasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung
diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak memiliki saluran sehingga disebut kelenjar
endokrin (kelenjar buntu),karena tidak memiliki saluran,hormon langsung diedarkan oleh
darah. Sekresinya di sebut sekresi internal. Hormon di perlukan dalam jumlah sedikit,tetapi
pengaruhnya sangat besar.
Respon tubuh terhadap hormon lebih lambat daripada respon tubuh terhadap impuls
saraf. Respons terhadap tubuh lebih lambat sebab hormon masuk dalam sistem transportasi
darah terlebih dahulu.setelah itu hormon akan masuk ke sel-sel yang berkaitan. Apabila sel-
sel tersebut melakukan metabolism(reaksi kimia) maka hormon tersebut baru akan
berpengaruh pada tubuh.
2.4 Penyakit
Ada berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit pada
sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya termasuk:
1. Insufisiensi adrenal
2. Penyakit Cushing
4. Hipertiroidisme
3
5. Hipotiroidisme
6. Hipopituitarisme
4
BAB 3
PEMBAHASAN
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam
darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi mensekresi
(mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat mencapai setiap sel darah
di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ tertentu dan mengatur
aktivitas mereka.
Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama di bawah nama organ
endokrin,sebab sekresi yang di buat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui suatu
saluran,tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar. Kata
“endokrin” berasal dari bahasa yunani yang berarti “sekresi ke dalam”. Zat aktif utama dari
sekresi interna ini disebut hormon,dari kata yunani yang berarti “merangsang”. (Lauralee S,
2011).
3.2 Sistem
Beberapa dari organ endokrin menghasilkan satu hormone tunggal, sedangkan yang
lain lagi dua atau beberapa jenis hormon :misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa
jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak orang lain;karena itulah maka kelenjar
hipofisis dilukiskan sebagai “kelenjar pimpinan tubuh” (Philip E.P, 2001).
Ovarium pada wanita dan terletak di akhir setiap tuba fallopi dan melekat pada rahim ligamen
ovarium.
5
2. Hormon Progesteron adalah salah satu hormon dalam tubuh manusia yang merangsang
dan mengaturberbagai fungsi,hormon ini berperan dalam memelihara kehamilan pada
ovarium.
3. Testis terletak di skrotum yang menggantung di antara kaki belakang penis. Selain
menghasilkan sperma testis menghasilkan testosteron (kepala hormon seks pria)
4. Testosteron adalah salah satu jenis hormon seks pada pria yang sangat vital kerena
berkaitan dengan fungsi reproduksi dan seksualitas, kekurangan hormon ini dapat
menyebabkan tergantungnya beberapa fungsi tubuh dan dapat menyebabkan impotensi(Evi L.
D, 2014).
Sistem endokrin terdiri Fungsi utama sistem endokrin adalah membantu mempertahankan
dan mengatur fungsi vital yaitu :
Bila terjadi stress dan cidera sistem endokrin memacu serangkaian reaksi yang ditujukan
untuk mempertahankan tekanan darah dan mempertahankan hidup.Yang berperan pada reaksi
ini adalah hypotalamus, hipofisis dan adrenal.
3. Reproduksi
Yang berperan pada pertumbuhan dan kedewasaan adalah : hipotalamus, hipofisis dan
gonadotropin.
Sangat berperan dalam pengaturan lingkungan interna (sel dan jaringan hidup) melalui
keseimbangan natrium, kalium, air dan asam basa yang berperanan hormon aldosteron dan
antidiuretik (ADH). Sedangkan kelenjar paratyroid mengandung kseimbangan calsium.
Kelenjar dari sistem endokrin adalah sama pada pria dan wanita kecuali untuk testis, yang
hanya ditemukan pada laki-laki, dan ovarium, yang hanya ditemukan pada wanita.
1.Hipotalamus
Hipotalamus sebenarnya adalah bagian dari otak (lihat Gambar di bawah), tetapi juga
mengeluarkan hormon. Beberapa hormon yang “memberitahukan” kelenjar hipofisis baik
6
untuk mengeluarkan atau menghentikan mensekresi hormon tersebut. Dengan cara ini,
hipotalamus menyediakan link antara sistem saraf dan endokrin. Hipotalamus juga
menghasilkan hormon yang secara langsung mengatur proses tubuh. Hormon-hormon ini
melakukan perjalanan ke kelenjar pituitari, yang menyimpan mereka sampai mereka
dibutuhkan. Hormon termasuk hormon antidiuretik dan oksitosin.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisis adalah terletak berdekatan di bagian bawah otak.
2.Kelenjar pituitari
Kelenjar pituitari seukuran kacang melekat pada hipotalamus oleh tangkai tipis (lihat
Gambar di atas). Ini terdiri dari dua lobus seperti bola. Lobus posterior (belakang)
menyimpan hormon dari hipotalamus. Lobus anterior (depan) mengeluarkan hormon
hipofisis. Beberapa hormon hipofisis dan efek mereka tercantum dalam Tabel di bawah ini.
Kebanyakan hormon hipofisis mengendalikan kelenjar endokrin lainnya. Itu sebabnya
hipofisis sering disebut “master gland” dari sistem endokrin.
3. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar. Kelenjar hipofisis disebut juga master
gland karena sekresinya berperan mengatur sekreasi kelenjar endokrin lainya.
Hormon ini disebut juga prolaktin. Fungsinya merangsang kelenjar air susu untuk
menyekresikan air susu.
7
Gonadotropic hormone merupakan kelenjar kelamin yang terdiri atas follicle
stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Pada pria,FSH berfungsi
mempengaruhi spermatogenesis,sedangkan pada wanita berfungsi merangsang pemasakan
folikel dalam ovarium.
Bagian ini menghasilkan dua bagian hormon, yaitu Vasopresin yang mempengaruhi
tekanan darah serta Oksitosin yang berfungsi membantu proses kelahiran pada wanita.
Kelenjar tiroid terletak di kiri dan di kanan trakea di daerah faring, dekat jakun. Kelenjar
ini menghasilkan hormon tiroksin, triidotironin, dan kalsironin. Hormon_hormon ini
berfungsi mempengaruhi metabolisme sel, mempengaruhi pertumbuhan, dan mempengaruhi
perubahan tiroksin.
Hormon kalsitonin berfungsi menjaga keseimbangan ion kalsium (Ca2+) dalam darah.
Jika ion Ca2+ dalam darah meningkat, hormon kalsitonin juga meningkat dan akan
mendapatkan ion Ca2+ tersebut dalam tulang (Philip E.P, 2001) .
8
Hipersekresi parathormon menyebabkan Ca dalam darah naik sehingga mengakibatkan
pengendapan zat kapur pada ginjal (batu ginjal). Namun, apabila terjadi hiposekresi
parathormon akan menyebabkan tetanus.
6. Kelenjar Epifisis
Sampai sekarang peranan kelenjar epifisis pada manusisa belum diketahui. Namun,
kelenjar epifisis pada katak berfungsi untuk mengatur pigmen melanin. Peranannya adalah
saat katak dalam kondisi yang tidak menguntungkan, pigmen melanin akan mengumpul dan
berakibat kulit katak menjadi pucat.
7. Kelenjar Timus
a) Mineralokortikoid yang berfungsi menyerap ion Na dari darah dan mengatur reabsorpsi
air pada ginjal.
c) Androgen, yang bersama- sama dengan kelenjar gonad menentukan sifat kelamin
sekunder pada pria.
a) memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit serta kelenjar
mukosa.
c) menaikkan kadar gula darah dan memengaruhi pemecahan glikogen dalam hati
(glikogenolisis).
9. Kelenjar Langerhans
9
10. Kelenjar Kelamin (Gonad)
Kelenjar kelamin wanita berupa ovarium yang menghasilkan hormon estrogen, hormon
progesterone, dan sel telur (ovum). Fungsi estrogen untuk merangsang pertumbuhan dinding
uterus, mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder betina.
Fungsi progesterone untuk mengatur pertumbuhan plasenta, menghambat sekresi FSH, dan
melancarkan air susu bagi ibu yang menyusui (Syafuddin, 2006)
Ada berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit pada
sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya termasuk:
1. Insufisiensi adrenal
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar adrenal merilis terlalu sedikit hormon kortisol dan
kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan
kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
2. Penyakit Cushing
Kelebihan hormon kelenjar hipofisis menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi
serupa disebut sindrom Cushing dapat terjadi pada manusia, terutama anak-anak, yang
mengkonsumsi obat kortikosteroid.
Jika kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan
bagian tubuh dapat tumbuh dengan cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah,
seorang anak dapat mengalami pertumbuhan yang lambat.
4. Hipertiroidisme
10
Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan penurunan
berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gelisah. Penyebab paling umum
untuk tiroid yang terlalu aktif adalah gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
5. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan,
sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan
melambat pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme hadir pada saat lahir.
6. Hipopituitarisme
Rilis kelenjar hipofisis sedikit atau tidak ada hormon. Ini mungkin disebabkan oleh sejumlah
penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan siklus
menstruasi mereka.
Penyakit ini disebabkan kondisi genetik yang diturunkan melalui keluarga. Mereka
menyebabkan tumor dari paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan
hormon.
Kelebihan androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan mereka dari indung
telur perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas.
Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk melepaskan
hormon seks terlalu cepat dalam hidup ( Evelyn C. 2011) .
11
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ
lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai
sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu
tindakan.
o Insufisiensi adrenal
o Penyakit Cushing
o Hipertiroidisme
o Hipotiroidisme
o Hipopituitarisme
4.2 Saran
Diharapkan kepada setiap mahasiswa agar lebih berperan aktit dalam pelaksaan
sebuah tugas agar menghasilkan kreatifitas yang lebih baik kedepannya. Dan kepada pihak
Kampus agar memperhatikan perbendaharaan buku- buku dalam perpustakaan agar
mahasiswa mudah memperoleh berbagai sumber.
12
DAFTAR PUSTAKA
Luwita, Dwisang Evi, S.Si.2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis.Tangerang Selatan : Binarupa Aksara.
Mansjoer, Arif dan Suprohaita. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Tangerang Selatan :
Media Aesculapius.
Pack, E Philip, Ph. 2001. Anatomi dan Fisiologi – Bandung: Pakar Raya.
Pearsce, Evelyn C. 2011. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis - Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis - Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 6 – Jakarta : EGC.
Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa perawat edisi 3 – Jakarta : EGC.
13