Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Hipotesis
Iwan Ariawan
Besar sampel uji hipotesis beda
proporsi
n=
(z
1−α/2 )
2P(1−P) +z1−β P1(1−P1)+P2(1−P2)
2
2
(P−
P1 −P2)
Keluaran
Sebab + - Total
+ a b a+b
- c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
P1 = a/(a+b)
P2 = c/(c+d)
P1 dan P2 pada kasus-kontrol
Keluaran
Sebab + - Total
+ a b a+b
- c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
P1 = a/(a+c)
P2 = b/(b+d)
Contoh P1 dan P2
“Hubungan antara anemia dengan BBLR”
Desain kohort/cross sectional
P1: Proposi BBL R pada ibu anemia
P2: Proposi BBLR pada ibu tidak anemia
Desain kasus-kontrol
P1: Proporsi ibu anemia pada BBLR
P2: Proporsi ibu anemia pada non BBLR
Kesalahan penetapan P1 dan P2 sering
terjadi pada desain kasus-kontrol
Contoh Kohort
Pada contoh ini P1-P2=20%
Beda minimal proporsi BBLR yang dianggap bermakna
20% antara ibu anemia vs ibu non anemia
Jika nantinya ada beda BBLR 20% atau lebih pada
n sampel yang diambil Uji statistik “signifikan”
Jika nantinya ada beda BBLR kurang dari 20% pada
n sampel yang diambil Uji statistik “tidak
signifikan”
Signifikan uji statistik dirancang berdasarkan
pengertian tentang substansi
INGAT: Perbedaan berapapun dapat dirancang untuk
“signifikan” secara statistik asal besar sampel
terpenuhi
Contoh Kohort
n=
(
1,96 2*0,2(1− 0,2) + 0,84 0,3(1− 0,3) + 0,1(1− 0,1) )
2
(0,3 − 0,1)2
n = 62/ kelompok
n=
(
1,96 2*0,7(1− 0,7) + 0,84 0,8(1− 0,8) + 0,6(1− 0,6) )
2
(0,8 − 0,6)2
n = 82/ kelompok
n=
2
[
2σ z1−α / 2 + z1− β ]
2
2
(µ1 − µ 2 )
σ 2
=
[(n − 1) s
1
2
+ (n2 − 1) s
1
2
2 ]
(n1 − 1) + (n2 − 1)
Contoh
Suatu penelitian dilakukan untuk membandingkan
efek asupan natrium terhadap tek. darah orang
dewasa
Asumsi (dari ref):
Pada kel. Natrium rendah:
Rata-rata TD: 72 mmHg, SD:10 mmHg, n=20
Pada kel. Natrium tinggi:
Rata-rata TD: 85 mmHg, SD:12 mmHg, n=20
Perbedaan minimal yg ingin dideteksi: 10 mmHg
Derajat kemaknaan:5%
Kekuatan uji:80%
Contoh
σ 2
=
[(20 − 1)10 2 2
+ (20 − 1)12 ]
= 122
(20 − 1) + (20 − 1)
20