Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah kuvet,
mikropipet, pipet tetes, rak tabung, sentrifuge, spektrofotometer, tabung
reaksi, dan tabung sentrifuge.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
aquadest, darah, reagen R (asam urat) dan serum.
4.1 Hasil
Tabel 1.Data hasil pemeriksaan asam urat dalam serum
Perhitungan :
absorban sampel
Asam Urat =absorban standar xkonsentrasi standar (6 mg/dL)
0,066
Kel. 1 Asam urat =0,077 x6 mg/dL
= 0,857 x 6 mg/dL
= 5,142 mg/dL
0,059
Kel. 2 Asam urat = 0,077 x6 mg/dL
=4,597 mg/dL
0,040
Kel. 3 Asam urat = 0,077 x6 mg/dL
=3,116mg/dL
0,052
Kel. 4 Asam urat = 0,077 x6 mg/dL
=4,051mg/dL
4.2 Pembahasan
Asam urat merupakan substansi yang normal berada di dalam
tubuh. Apabila kadarnya melebihi nilai batas normal dinamakan
hiperurisemia. Hiperurisemia yang dibiarkan terus-menerus tanpa
pengobatan akan berkembang menjadi gout. Penyakit asam urat atau
gout merupakan salah satu kategori penyakit kronis tidak menular
(PTM), ditandai dengan adanya hiperurisemia atau peningkatan kadar
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa Pada pemeriksaan asam urat dalam serum ini didapatkan hasil
pemeriksaan dari asam urat dari kelompok 1 adalah 5,412 mg/dL,
kelompok 2 yaitu 4,597, kelompok 3 yaitu 3,116 dan kelompok 4 yaitu
4,057. Hasil dari pemeriksaan asam urat ini memenuhi range pada
literatur karena range asam urat untuk perempuan adalah 2,6 – 6,0
mg/dL.
5.2 Saran
Sebaiknya asisten selalu mendampingi praktikan pada saat
pengerjaan agar mengurangi kesalahn yang kemungkinan akan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasari A, 2014, Faktor asupan zat gizi yang mempengaruhi kadar asam
urat darah wanita postmenopause Skripsi, Semarang: FK Universitas
Diponegoro
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
Pemeriksaan asam urat
1) Penyiapan serum
Siapkan alat dan bahan
2. Gambar