Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu penyebab AKI adalah 4 terlalu, yaitu terlalu muda, terlalu

sering, terlalu dekat, dan terlalu tua. Kehamilan yang tidak diinginkan di

usia muda akan sangat beresiko pada kematian atau dapat berdampak buruk

pada bayi yang dikandungnya, Resiko-resiko tersebut dapat diminimalkan

dengan cara mengikuti program keluarga berencana. Lima penyebab

kematian ibu kematian ibu terbesar didunia yaitu perdarahan, hipertensi

dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus.

(Kemenkes RI, 2017).

Penyebab AKI yang terjadi pada ibu bersalin yang lazim muncul.

Yakni pendarahan, keracunan kehamilan yang disertai kejang-kejang,

aborsi, dan infeksi. Namun, ternyata masih ada faktor lain yang juga

cukuppenting. Misalnya, pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik,

latar belakangpendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat

dan politik, kebijakan juga berpengaruh (Kemenkes RI, 2017).

Bahaya terbesar yang biasanya terjadi pada masa nifas adalah

hemoragi atau perdarahan. Oleh karena itu, pengkajian tanda vital, syok

hipovolemik, tinggi fundus uteri distensi urine, sifat dan jumlah lokhea, dan

status emosional sangat penting dilakukan untuk mengurangi bahaya nifas.

Selain perdarahan, ada juga bahaya lain yang mengancam ibu, yaitu infeksi

pada masa nifas (Kemenkes RI, 2017).

1
2

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun

2016 Angka Kematian Ibu (AKI) diseluruh dunia diperkirakan 216/100.000

kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun 47% antara tahun 1990-

2016, yaitu dari 36/1000 kelahiran hidup menjadi 19/1000 kelahiran hidup

pada tahun 2016 (World Health Organization, 2016).

AKI di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan Negara-negara

lain di kawasan ASEAN Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus

(SUPAS) tahun 2015, AKI di Indonesia berada pada angka 305/100.000

kelahiran hidup, dan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup. Situasi

ini tentu membutuhkan kerja keras bersama untuk terus menurunkan angka

kematian ibu dan bayi di Indonesia sebagaimana target yang ditetapkan

dalam Sustainable Development Goals (SDGs) AKI 70 per 100.000 dan

AKB 23 per 1000 (Kemenkes RI, 2017).

Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan turun dari 4.999 kasus

pada 2016 menjadi 4.912 kasus di tahun 2016. Sementara hingga semester

satu di tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan .

Penyebab tertinggi kematian ibu di tahun 2016, 32 persen diakibatkan

perdarahan. Sementara 26 persen diakibatkan hipertensi yang menyebabkan

terjadinya kejang, keracunan kehamilan sehingga menyebabkan ibu

meninggal. Karena itulah, Kemenkes menggiatkan kepada bidan-bidan

untuk melakukan deteksi dini risiko kehamilan. Kemenkes akan

menyediakan alat untuk memperkuat bidan. Jadi, ketika ditemukan

hipertensi, sudah dicegah sejak awal agar jangan sampai terjadi komplikasi

(Depkes.RI, 2017).
3

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kasus kematian bayi

turun dari 33.278 kasus pada 2015 menjadi 32.007 kasus pada 2016.

Sementara hingga pertengahan tahun atau semester satu 2017 tercatat

sebanyak 10.294 kasus kematian bayi. angka ini merupakan indikator yang

sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan

kesehatan terutama pelayanan perinatal. AKB juga berhubungan dengan

pendapatan keluarga, pendidikan ibu, dan keadaan gizi keluarga (Depkes RI

2017).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, menunjukkan

bahwa proporsi kematian ibu saat ini masih didominasi oleh kematian ibu

nifas yaitu sebanyak 71 ibu atau 48 persen, di ikuti kematian ibu bersalin

sebanyak 50 ibu atau 33% dan kematian ibu dalam keadaan hamil sebanyak

28 ibu atau 19 % (Dinkes Aceh, 2017).

Data dari Dinkes Kabupaten Pidie Tahun 2019 terhitung dari Januari

sampai Februari tercatat jumlah ibu hamil sebanyak 9.896 orang, jumlah K1

sebanyak 799 orang, jumlah K4 sebanyak 625 orang, Angka Kematian

(AKI) sebanyak 15 orang dan 116 kasus Angka Kematian Bayi (AKI), ibu

hamil dengan resiko tinggi tercatat sebanyak 95 orang serta jumlah neonatal

dengan resiko tinggi tercatat 24 orang (Dinkes Kabupaten Pidie, 2019).

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana

Asuhan Pelayanan Kebidanan pada Ny M dimulai dari kehamilan 32

minggu, persalinan, bayi baru lahir, nifas sampai dengan Keluarga


4

Berencana (KB) yang sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan Kebidanan

Di Desa Keumangan Kecamatan Bereunuen Kabupaten Pidie 2019”.

C. Tujuan Laporan Tugas Akhir

a. Tujuan Umum

Mampu memberikan Pelayanan Asuhan Pelayanan Kebidanan

secara komperehensif sesuai standar pelayanan kebidanan pada Ny M

dimulai dari kehamilan 32 minggu, persalinan, bayi baru lahir, nifas

sampai dengan Keluarga Berencana (KB) yang sesuai dengan Standar

Asuhan Pelayanan Kebidanan Ny.M di Bps.Leni Liana Amd.Keb.

b. Tujuan Khusus

1. Mampu Melakukan Pengkajian pada Ny M dimulai dari kehamilan

32 minggu, persalinan, bayi baru lahir, nifas sampai dengan

Keluarga Berencana (KB) yang sesuai dengan Standar Asuhan

Pelayanan Kebidanan di Di Desa Keumangan Kecamatan

Bereunuen Kabupaten Pidie 2019”.

2. Mampu menginterprentasi data dan mengidentifikasi diagnose

masalah pada ibu hamil ,bersalin, bayi baru lahir, nifas dan

keluarga berencana (KB) secara komprehensif melalui pendekatan

manajemen kebidanan dengan pola fikir varney dan dituangkan

dalam bentuk soap.

3. Mampu mengidentifikasi masalah dan diagnose pada ibu hamil ,

bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB) secara

komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan dengan

pola fikir varney dan dituangkan dalam bentuk soap.


5

4. Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada ibu

hamill, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB)

yang sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan Kebidanan di Di

Desa Keumangan Kecamatan Bereunuen Kabupaten Pidie 2019”.”.

5. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah

dilaksanakanpada Ny M dimulai dari kehamilan 32 minggu,

persalinan, bayi baru lahir, nifas sampai dengan Keluarga

Berencana (KB) yang sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan

Kebidanan di Di Desa Keumangan Kecamatan Bereunuen

Kabupaten Pidie 2019”.

6. Melakukan Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah

dilaksanakan pada Ny M melalui pendekatan manajemen

kebidanan dengan pola fikir varney dan dituangkan dalam bentuk

soap. yang sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan Kebidanan di

Di Desa Keumangan Kecamatan Bereunuen Kabupaten Pidie

2019”.

D. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dari laporan studi kasus ini untuk melakukan

asuhan kebidanan pada Ny M dimulai dari kehamilan 32 minggu,

persalinan, bayi baru lahir, nifas sampai dengan Keluarga Berencana (KB)

yang sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan Kebidanan Di Desa

Keumangan Kecamatan Bereunuen Kabupaten Pidie 2019”.

E. Manfaat Laporan Tugas Akhir

a. Secara Teoritis
6

Sebagai referensi materi Asuhan Kebidanan serta referensi bagi

mahasiswi dalam memahami pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara

Komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan

keluarga berencana. Dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan

dalam proses perkuliahan serta mampu memberikan asuhan kebidanan

secara berkesinambungan yang bermutu dan berkualitas.

b. Secara Praktis /klinis

1. Bagi Ibu

Klien mendapatkan asuhan kebidanan secara kontinyu dan

berkesinambungan (continuity of care) yang sesuai dengan standar

pelayanan kebidanan.

2. Bagi Penulis

Sebagai tambahan pengalaman dan informasi mengenai ibu

hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir sampai dengan Keluarga

Berencana (KB) yang sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan

Kebidanan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan

Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam memahami

pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara kontinyu dan

berkesinambungan (continuity of care) pada ibu hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir sampai dengan Keluarga Berencana (KB) yang

sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan Kebidanan.

Você também pode gostar