Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun berkelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan
bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan
norma-norma yang berlaku. Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling,
Prinsip-prinsip bimbingan harus diterjemahkan kedalam program-program sebagai
pedoman pelaksanaan di sekolah.
Perlu kita sadari bahwa klien yang akan dihadapi oleh seorang konselor memiliki
karakteristik, kebutuhan dan tugas – tugas perkembangan yang berbeda – beda satu
sama lain. Oleh karena itu, sesorang konselor harus mengetahui dan memahami akan
strategi – strategi dalam menangani haterogenitas masalah yang dimiliki oleh setiap
klien sehingga ia mampu untuk memberikan bantuan kepada klien (murid) dengan
optimal mungkin dengan metode yang baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari strategi bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui jenis – jenis bimbingan dan konseling.
3. Mengetahui strategi bimbingan dan konseling.
4. Mengetahui tujuan dari strategi bimbingan dan konseling tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata bimbingan berasal dari kata “Guide” yang berarti mengarahkan (direct),
menunjukkan (pilot), atau mengatur (manage). Apabila ditinjau dari dari sudut bahasa
maka bimbingan merupakan suatu bantuan kepada individu yang berasal pada
pengalaman individu untuk membantu dirinya sendiri sesuai dengan kebutuhan
mereka. Pengalaman individu memiliki pengaruh penting dalam kehupan selanjutnya.
Pemaknaan terhadap pengalaman yang telah dijalani akan membuat hidup seseorang
memiliki arti, nilai-nilai yang dianutnya.
Adapun pengertian dari Bimbingan yang dikemukakan oleh beberapa para ahli:
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
(disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali
digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat Ia melakukan konseling karir.
Selanjutnya juga di adopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan
pendekatan tetapi yang berpusat pada klien (Client Centerede).
Sedangkan konseling menurut Raitno dan Erman Anti dalam buku Dasar-Dasar
Bimbingan Konseling (2004:105) adlah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu
yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang di hadapi klien.
Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam lingkungan militer namun istilah
strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama
termasuk diadopsi dalam konteks bimbingan dan konseling yang dikenal dalam istilah
strategi bimbingan dan konseling. Dengan semakin luasnya penerapan istilah strategi,
Mintberg dan Waters (1983) mengemukakakn bahwa strategi adalah pola umum
tentang keputusan atau tindakan. Sedangkan Hardy, Langley, dan Rose dalam Sudjana
(1986) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan strategi adalah suatu rencana
atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan.
1. tujuan kegiatan;
2. subjek kegiatan;
3. isi kegiatan;
4. proses kegiatan
5. sarana penunjang pelaksanaan kegiatan.
Adapun strategi yang diterapkan dalam layanan bimbingan dan konseling
disebut dengan istilah strategi layanan bimbingan dan konseling, yang terdiri dari
layanan konseling individu, konsultasi, konseling kelompok, bimbingan kelompok,
dan pengajaran remedial.
A. Kesimpulan
1. Pengertian bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik
baik individu/ kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam
hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Dengan demikian,
setiap bimbingan itu pasti konseling dan setiap konsling belum tentu bimbingan.
2. Strategi bimbingan dan konseling, dapat disimpulkan bahwa strategi ini meliputi
konseling individu, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan
konsultasi.
3. Jenis – jenis strategi bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua yaitu
counselor centered dan client centered.
4. Strategi bimbingan dan konseling terbagi menjadi: strategi untuk layanan dasar
bimbingan, strategi layanan responsive, strategi pelayanan perencanaan
individual, strategi untuk dukungan sistem.
5. Tujuan strategi bimbingan dan konseling ialah agar siswa dapat mencapai
perkembangan diri sebagai manusia yang beriman dan bertakwa, mampu
mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri, gar klien mampu untuk
membangun pola hubungan yang baik dengan teman dalam peranannya sebagai
pria atau wanita, agar klien mampu untuk memahami kemampuan, bakat, minat
serta arah kecendrungan karir dan apresiasi seni, agar klien mampu
memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam
kehidupan sosial.
B. Saran
Makalah ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Risaldy, sabil; dan Meity H. Idris, Bimbingan dan Konseling: Implementasi Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Cet.II: Jakarta Timur: PT.Luxima Metro Media, Tahun
2015.
https://www.academia.edu, diakses pada hari minggu tanggal 12 Mei 2019.