Você está na página 1de 11

1. Jelaskan Kesehatan pada Remaja !

2. Perilaku berisiko yang dapat mengganggu kesehatan pada remaja?

3. Faktor Risiko yang dapat terjadi pada kehamilan di usia remaja ?

Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) usia

untuk hamil dan melahirkan adalah 20 sampai 30 tahun, lebih atau kurang dari usia

tersebut adalah berisiko. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan

atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam beberapa hal yaitu kesiapan

fisik, kesiapan mental, emosi, psikologis, dan kesiapan sosial ekonomi

(Hasnita,2016).

Menurut Widyastuti Y (2009) dalam Putri P (2017) kehamilan pada masa

remaja akan meningkatkan risiko kematian 2-4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan

perempuan yang hamil pada usia 20-30 tahun. Demikian juga dengan risiko kematian

bayi akan mencapai 30% lebih tinggi pada ibu yang hamil di usia remaja

dibandingkan pada ibu hamil usia 20-30 tahun atau masa reproduksi sehat.

Kehamilan pada masa remaja mempunyai risiko medis yang cukup tinggi

menurut Kusmiran (2011), karena pada masa remaja alat reproduksi belum cukup

matang untuk melakukan fungsinya. Rahim (uterus) akan siap melakukan fungsinya

setelah wanita berumur 20 tahun, karena pada usia ini fungsi hormonal akan bekerja

maksimal. Pada usia 15-19 tahun, sistem hormonal belum stabil. Dengan sistem

hormonal yang belum stabil, maka proses kehamilan menjadi tidak stabil, mudah

terjadi anemia, perdarahan, abortus atau kematian janin (Putri P, 2017).

Semakin muda umur ibu hamil, semakin berisiko untuk terjadinya anemia, karena

pada remaja Fe dibutuhkan lebih banyak untuk menunjang pertumbuhan. Dan ketika
seseorang hamil di usia muda, maka lebih besar lagi kebutuhan Fe yang harus

dipenuhinya.

4. Resiko yang dapat terjadi bila remaja mengalami Kehamilan yang Tidak Diinginkan

(KTD) ?

Kehamilan remaja menimbulkan masalah sangat komplek baik masalah fisik,

psikologis, ekonomi maupun sosial. Masalah fisikyang muncul akibat kehamilan pada

remaja adalah anemia, gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan, resiko partus

prematur, resiko abortus maupun terjadinya preeclampsia. Semua masalah tersebut

beresiko menyebabkan kematian ibu. Sedangkan masalah psikologis karena usia

masih remaja belum matang, maka muncul ketidakstabilan emosi yang akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Anak-anak yang lahir dari ibu

remaja sering mengalami gangguan perkembangan dan perilaku (Rahayu dkk,2017)

Masalah Faktor ekonomi sosial yang muncul adalah putus sekolah,

kemungkinan pengangguran yang mempunyai resiko tinggi bagi jiwanya dan

perceraian pasangan muda (Husaeni,2009).

5. Kriteria kasus kehamilan resiko tinggi pada remaja

6. Manajemen yang tepat pada kasus kehamilan di usia remaja

 Lebih banyak mengunjungi dokter dibandingkan dengan mereka yang tidak

memiliki risiko tinggi. Tekanan darah akan diperiksa secara teratur, dan urin

akan dites untuk melihat kandungan protein dalam urin (tanda preeclampsia) dan

infeksi pada saluran kencing.

 Tes genetik mungkin dilakukan bila berusia diatas 35 tahun atau pernah memiliki

masalah genetik pada kehamilan sebelumnya. Dokter akan meresepkan obat-

obatan yang mungkin dibutuhkan, seperti obat diabetes, asma, atau tekanan darah

tinggi.
 Kunjungi dokter secara rutin

 Makan makanan sehat yang mengandung protein, susu dan produk olahannya,

buah-buahan, dan sayur-sayuran.

 Minum obat-obatan, zat besi, atau vitamin yang diresepkan dokter. Jangan

minum obat-obatan yang dijual bebas tanpa resep dokter.

 Minum asam folat setiap hari. Minum asam folat sebelum dan selama masa awal

kehamilan mengurangi kemungkinan anda melahirkan bayi dengan gangguang

saraf/otak maupun cacat bawaan lainnya.

 Ikuti instruksi dokter anda dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

 Berhenti merokok dan jauhkan diri dari asap rokok

 Berhenti minum alkohol

Menjaga jarak dari orang-orang yang sedang terkena flu atau infeksi lainnya

(Wulandari, 2011).

Adapun cara perawatan pasien dengan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)

adalah salah satunya Konseling, bertujuan untuk memberikan bantuan kepada

seseorang dengan kehamilan tidak diinginkan, karena untuk kembali ke tengah

masyarakat mereka membutuhkan kesiapan secara mental maupun psikologis.Dengan

adanya konseling, remaja korban kehamilan tidak diinginkan diharapkan mampu

melupakan sedikit demi sedikit rasa traumanya, dapat kembali ke masyarakat dengan

rasa percaya diri, serta dapat mengembangkan potensi dirinya.

Proses Konseling KTD dilakukan dalam tiga tahap (Suryanti,2018) :

- Tahap Awal, pada tahap ini dilakukan assessment khusus untuk mengetahui apa

yang dibutuhkan dan dikeluhkan pasien, membangun hubungan relationship yang

baik dengan pasien, menciptakan rapport, membangun kepercayaan satu sama

lain serta bersikap tegas.


- Tahap Kerja atau tahap inti, pada tahap ini konselor melakukan deep interview

atau wawancara mendalam untuk mengetahui masalah apa yang dialami pasien,

mengeksplorasi masalah pasien secara mendalam, membantu pasien dalam

menemukan alternative pemecahan masalahnya sendiri dan juga mengaplikasikan

tekhnik dan metode dalam proses konseling.

- Tahap Akhir atau evaluasi, dalam tahap akhir konseling konselor belum menutup

sesi konseling dan menyimpulkan hasil konseling karena konseling masih

berlangsung. Konselor juga tetap berupaya agar konseling berhasil dengan

menjalin kerjasama dengan pasien.

7. Jelaskan mengenai audit

8. Proses Audit Maternal Perinatal (AMP)

Audit maternal perinatal adalah menceritakan kronologis atau membuka

kasus (kesakitan dan kematian ibu dan perinatal) oleh penolong dihadapan teman

sejawat, pembina dan nara sumber dengan tujuan untuk mencari penyebab

terjadinya kasus untuk dipelajari dan dicarikan upaya pencegahan agar kasus itu

tidak terulang kembali (Kemenkes,2016).

Adapun proses pelaksanaan Audit Maternal Perinatal Sebagai berikut (Novita,

2015) :

 Langkah 1 : Identifikasi Kasus Kematian dan Pelaporan Data Kematian

 Kematian Maternal : kematian wanita yang sedang dalam keadaan hamil,

melahirkan, atau dalam masa nifas dan tidak termasuk kematian karena

kecelakaan atau kejadian insidental.

 Kematian Perinatal/Neonatal : kematian bayi usia 0 sampai 28 hari


 Permintaan Data Kematian Ibu, Perinatal atau Neonatal : setelah diketahui

adanya kejadian kematian, penanggungjawab Tim AMP akan meminta

data kematian kepada Pimpinan Fasilitas Pelayanan (untuk kejadian di

puskesmas dan rumah sakit). Data laporan dalam bentuk tertulis pada

fotmulir yang telah disediakan Tim AMP.

 Pengiriman Berkas Data Kematian Ibu, Perinatal atau Neonatal

 Langkah 2: Registrasi dan Anonimisasi

Berkas laporan akan diterima oleh Sekretariat AMP dan dilaporkan

kepada kepada Koodinator Tim manajemen AMP untuk dikaji kelengkapan

pengisiannya untuk kebutuhan pengkajian.

Berkas akan di dokumentasikan dalam Buku Register Kematian

Maternal/Perinatal/Neonatal dan dijaga kerahasiaannya. Registrasi diikuti

kegiatan anonimasi yaitu proses pemberian nomor kode kasus dan

menghilangkan seluruh identitas pasien, pemberi layanan kesehatan, serta

institusi kesehatan yang terkait.

 Langkah 3 : Pemilihan kasus dan Pengkajiannya, serta penjadwalan

pengkajian

Untuk kasus kematian maternal, tim pengkaji minimal yang diperlukan

adalah 1 dokter spesialis Obgyn, 1 Bidan senior/kompeten, dan 1 staf unit KIA

Kabupaten/Kota. Untuk kasus kematian Perinatal/Neonatal, tim pengkaji

kasus maternal ditambah 1 dokter spesialis anak.

 Langkah 4 : Penggandaan dan pengiriman bahan kajian

Penggandaan berkas hanya boleh dilakukan setelah proses anonimasi

selesai dilakukan. Bahan kajian yang telah digandakan dikirim dalam bentuk
arsip kepada Pengkaji Internal serta Eksternal beberapa hari sebelum

pelaksanaan pengkajian.

 Langkah 5 : Pertemuan Pengkajian Kasus

 Analisis kematian

Aspek medis : penilaian awal, pengenalan masalah/penegakan diagnosis,

rencana tatalaksana, monitoring, hingga upaya resusitasi sejak pasien

bersentuhan dengan petugas kesehatan hingga terjadinya kegawatdaruratan

hingga akhirnya meninggal.

Aspek non-medis : hal yang berkaitan dengan pasien (masalah pribadi

pasien, keluarga, dan masyarakat termasuk masalah sosial dan ekonomi),

masalah administratif/sistem kesehatan, termasuk masalah rujukan

(transportasi, keterjangkauan pembiayaan, fasilitas kesehatan, kurangnya

petugas yang mendapat pelatihan pada kasus tersebut).

 Klasifikasi penyebab kematian

- Penyebab kematian maternal

Dikelompokkan dalam kematian maternal langsung, kematian maternal

tidak langsung, kematian insidental dan kematian maternal lanjut

- Penyebab kematian Perinatal (umur 0-6 hari)

Dibagi dalam penyebab utama neonates, penyebab lain neonatus ,

penyebab utama ibu, penyebab lain ibu dan kondisi perinatal lainnya.

- Penyebab kematian Neonatus (> 7) hari

Dibagi dalam penyebab langsung, penyebab antara dan penyebab dasar

 Penyusunan rekomendasi
Sasaran rekomendasi perlu dirumuskan dengan rinci apakah ditujukan

pada masyarakat, petugas keshatan, pimpinan pelayanan kesehatan, atau

para pembuat kebijakan.

 Langkah 6 : Pendataan dan Pengelolaan hasil kajian

Data yang dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua : data identitas

dan data kejadian kematian.

Untuk setiap kejadian kematian Maternal, Perinatal/Noenatal Tim pengkaji

menyimpulkan hal-hal tersebut di bawah ini:

- Diagnosis penyebab kematian

- Komorbiditas apa saja yang ada

- Komplikasi apa saja yang terjadi

- Peningkatan pemenuhan standar pelayanan

- Masalah dalam area klinis

- Masalah dalam area rujukan

- Akar penyebab masalah yang dapat dicegah

- Akar penyebab masalah yang dapat dicegah dalam area rujukan

- Rekomendasi spesifik yang dapat dilakukan oleh kelompok dalam

komunitas pelayanan

 Langkah 7 : Pemanfaatan Hasil Kajian

Hasil kajian dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran/

pembinaan, pelaporan, dan perencanaan.

9. Faktor yang menyebabkan kehamilan usia remaja ?

Menurut Luthfiyati (2009) dalam Husaeni (2009), faktor-faktor yang

menyebabkan banyak remaja putri hamil di luar nikah adalah sebagai berikut:

a) Faktor agama dan iman


Kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan

berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah

sehingga terjadi kehamilan, pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk

bertanggung jawab.

b) Faktor lingkungan

 Orang tua

Kurangnya perhatian khusus dari orang tua untuk dapat memberikan

pendidikan seks yang baik dan benar. Dimana dalam hal ini orang tua

bersikap tidak terbuka terhadap anak bahkan cenderung membuat jarak

dengan anak dalam masalah seksual.

 Teman, tetangga dan media

Pergaulan yang salah serta penyampaian dan penyalahgunaan dari media

elektronik yang salah dapat membuat para remaja berpikiran bahwa seks

bukanlah hal yang tabu lagi tapi merupakan sesuatu yang lazim.

c) Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan

Pengetahuan seksual yang setengah-setengah mendorong gairah seksual

sehingga tidak bisa dikendalikan. Hal ini akan meningkatkan resiko dampak

negatif seksual. Dalam keadaan orang tua yang tidak terbuka mengenai masalah

seksual, remaja akan mencari informasi tersebut dari sumber yang lain, teman-

teman sebaya, buku, majalah, internet, video atau blue film. Mereka sendiri belum

dapat memilih mana yang baik dan perlu dilihat atau mana yang harus dihindari.

d) Perubahan zaman

Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi

sistem-sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem yang lain yang bertentangan

dengan nilai moral dan agama, seperti fashion dan film yang begitu intensif
sehingga remaja dihadapkan ke dalam gaya pergaulan hidup bebas, termasuk

masalah hubungan seks di luar nikah.

e) Perubahan kadar hormon pada remaja meningkatkan libido atau dorongan seksual

yang membutuhkan penyaluran melalui aktivitas seksual.

f) Semakin cepatnya usia pubertas

Semakin cepatnya usia pubertas (berkaitan dengan tumbuh kembang remaja),

sedangkan pernikahan semakin tertunda akibat tuntutan kehidupan saat ini

menyebabkan “masamasa tunda hubungan seksual” menjadi semakin panjang.

Jika tidak diberikan pengarahan yang tepat maka penyaluran seksual yang dipilih

beresiko tinggi.

10. Penyebab kematian bayi dalam skenario

Salah satunya karena kurangnya kunjungan atau belum pernah melakukan

pemeriksaan Antenatal Care karena Ibu dengan kunjungan pelayanan antenatal yang

tidak lengkap (K1 dan K4 < 4) berisiko 9,9 kali lebih besar mengalami kematian

perinatal dibandingkan dengan ibu yang melakukan kunjungan pelayanan antenatal

lengkap. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang pelayanan antenatal tidak adekuat

berisiko mengalami kematian perinatal 2,6 kali dibandingkan dengan bayi yang

dilahirkan dari ibu dengan pelayanan antenatal yang adekuat. Semakin baik pelayanan

antenatal semakin tinggi perlindungan yang diberikan terhadap ancaman kematian

janin (Yani dan Duarsa,2013).


DAFTAR PUSTAKA

Hasnita, Evi. 2016. Jurnal Relationship Of Factor With Early Pregnancy In

Working Area Public Health Center. Diakses di

https://www.researchgate.net/publication/328762551_RELATIONSHIP_OF_FACTO

R-

FACTOR_WITH_EARLY_PREGNANCY_IN_WORKING_AREA_PUBLIC_HEA

LTH_CENTER_GUGUK_PANJANG

Husaeni, Latifah. 2009. Depresi Pada Remaja Putri Yang Hamil Diluar

Nikah, Program Sarjana. Universitas Gunadarma. Diakses di

https://www.academia.edu/20316668/Depresi_remaja_yang_hamil_diluar_nikah

KEMENKES RI. 2016. Upaya IDAI dalam Mendukung Pelaksanaan Audit

Maternal Perinatal (AMP). Diakses di

http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/062113-upaya-idai-dan-

pogi-dalam-mendukung-pelaksanaan-audit-maternal-perinatal-amp

Novita, Winda. 2015. Analisis Pelaksanaan Rujukan KIA di Puskesmas

Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang. Skripsi.

Repsitory Universitas Sumatera Utara. Diakses di

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu.ac.id

/bitstream/handle/123456789/55441/Chapter%2520II.pdf%3Fsequence%3D4%26isA

llowed%3Dy&ved=2ahUKEwiTrMOX8OjhAhXZbSsKHZWWCDAQFjADegQIBR

AB&usg=AOvVaw1Vn-cLRpHbNNh2icarsxZ7

Putri, Pratiwi Haryani. 2017. Jurnal Pengaruh Umur Kehamilan Usia Remaja,

Pengetahuan Ibu tentang Anemia, dan Status Gizi Terhadap Kejadian Anemia di

Kecamatan Sawahan Kota Surabaya. Diakses di

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&
uact=8&ved=2ahUKEwjBjvLK--

fhAhWIQ48KHR2SBv0QFjABegQIARAC&url=http%3A%2F%2Fjournal.unusa.ac.i

d%2Findex.php%2Fmtphj%2Farticle%2Fdownload%2F244%2F205&usg=AOvVaw

0lESkVvJ5PLem1uPk7tyt0

Rahayu, Heni Setyowati dkk. 2017. Jurnal Faktor Determinan dan Resiko

Kehamilan Remaja di Kecamatan Magelang Selatan Tahun 2017.

REPOSITORY USU. 2011. Kehamilan Resiko Tinggi. Diakses di

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu.ac.id

/bitstream/handle/123456789/53181/Chapter%2520II.pdf%3Fsequence%3D4%26isA

llowed%3Dy&ved=2ahUKEwjL_7-

2hunhAhXi8XMBHQAmDklQFjADegQIBxAB&usg=AOvVaw0H1HIfwY43N_7m

u_gjsHG9

Suryanti. 2018. Konseling Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Terhadap

Remaja di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta. Tesis

Magister(s2). Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga diakses di http://digilib.uin-

suka.ac.id/32038/1/11120090_BAB-I_V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Yani,Desy Fitri & Duarsa,Artha Budi Susila. 2013. KESMAS National Health

Journal’’Maternal Health Care and Neonatal Mortality’’. Dinas Kesehatan

Kabupaten Lampung Timur dan Fakultas Kedokteran YARSI. Diakses di

http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/24/25

Você também pode gostar

  • Luas Luka Bakar
    Luas Luka Bakar
    Documento2 páginas
    Luas Luka Bakar
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Dokumennn
    Dokumennn
    Documento17 páginas
    Dokumennn
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • KOMPLIKASI BULIMIA
    KOMPLIKASI BULIMIA
    Documento3 páginas
    KOMPLIKASI BULIMIA
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Blok Indra LBM 5
    Blok Indra LBM 5
    Documento2 páginas
    Blok Indra LBM 5
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Menjelaskan Definisi Intoksikasi
    Menjelaskan Definisi Intoksikasi
    Documento8 páginas
    Menjelaskan Definisi Intoksikasi
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento1 página
    Bab I
    Farrah C Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Konsep Dasar Kegawatdaruratan
    Konsep Dasar Kegawatdaruratan
    Documento12 páginas
    Konsep Dasar Kegawatdaruratan
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • 3341 - Translate B.indonesia JR Kesehatan Pariwisata
    3341 - Translate B.indonesia JR Kesehatan Pariwisata
    Documento5 páginas
    3341 - Translate B.indonesia JR Kesehatan Pariwisata
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Dokumen
    Dokumen
    Documento1 página
    Dokumen
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Angga Jelek
    Angga Jelek
    Documento15 páginas
    Angga Jelek
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • FAKTOR RISIKO DIMENORE
    FAKTOR RISIKO DIMENORE
    Documento4 páginas
    FAKTOR RISIKO DIMENORE
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento1 página
    Bab I
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Referensi LBM 8
    Referensi LBM 8
    Documento1 página
    Referensi LBM 8
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Fungsi Keluarga
    Fungsi Keluarga
    Documento9 páginas
    Fungsi Keluarga
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Bagaimana Prognosis Pada Kasus Di Scenario
    Bagaimana Prognosis Pada Kasus Di Scenario
    Documento1 página
    Bagaimana Prognosis Pada Kasus Di Scenario
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Vaginitis
    Vaginitis
    Documento4 páginas
    Vaginitis
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento1 página
    Bab I
    Farrah C Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Referensi
    Daftar Referensi
    Documento1 página
    Daftar Referensi
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Fungsi Dari Jaminan Kesehatan Nasional
    Fungsi Dari Jaminan Kesehatan Nasional
    Documento9 páginas
    Fungsi Dari Jaminan Kesehatan Nasional
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento2 páginas
    Kata Pengantar
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • 2
    2
    Documento2 páginas
    2
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Mengapa Adi Baru Merasakan Panas Setelah Beberapa Saat
    Mengapa Adi Baru Merasakan Panas Setelah Beberapa Saat
    Documento1 página
    Mengapa Adi Baru Merasakan Panas Setelah Beberapa Saat
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Dan Fisiologi Sistem Saraf
    Anatomi Dan Fisiologi Sistem Saraf
    Documento13 páginas
    Anatomi Dan Fisiologi Sistem Saraf
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Saluran Kemih
    Anatomi Saluran Kemih
    Documento2 páginas
    Anatomi Saluran Kemih
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • FIMOSIS Fian
    FIMOSIS Fian
    Documento5 páginas
    FIMOSIS Fian
    Siti Alfiana
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka KWN
    Daftar Pustaka KWN
    Documento1 página
    Daftar Pustaka KWN
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka KWN
    Daftar Pustaka KWN
    Documento1 página
    Daftar Pustaka KWN
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • Tekanan Barometer Di Berbagai Ketinggian
    Tekanan Barometer Di Berbagai Ketinggian
    Documento2 páginas
    Tekanan Barometer Di Berbagai Ketinggian
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações
  • LBM 5
    LBM 5
    Documento17 páginas
    LBM 5
    Farrah C Ramadhaniy
    Ainda não há avaliações