Você está na página 1de 123

BALOK

berat jenis beton 2400 kg/m3 0.000000024 KN/mm3


Bentang, L = 36 m
mutu beton, K 350
Estimasi Dimensi Balok Estimasi Dimensi Kolom
H 1/10 s/d 1/15 beban diatas kolom (kg)
sisi kolom (mm) 
→ 3600 s/d 2400 0.3  mutu beton (dlm K)
dipilih H= 250 p pelat 6m
B 0.4 s/d 0.6 l pelat 5m
→ 100 150 tebal pelat 0.12 m
dipilih B= 150 sidl 940 kg/m2
live 300 kg/m2
MATERIAL
BETON
Mutu, K 350
4.5 fc' = 0.083*(K) → fc' = 29.05 Mpa = 0.02905
4.9 Berat Jenis = 2400 kg/m3
0.54 Modulus Elastisitas, E = 4700 √fc' = 25332.0844 Mpa 25.33208
0.91 Poisson Rasio, μ = 0.2
1.25 Coeffisien for thermal expansion = 9.9 10^-6
1.26 Bending Reinf. Yield Stress, fy = 400 Mpa
1.48 Shear Reinf. Yield Stress, fys = 240 Mpa
BAJA
Berat Jenis = 7850 kg/m3
Modulus Elastisitas, E = 200.000 MPa
Poisson Rasio, μ = 0.3
Coeffisien for thermal expansion = 1.17 10^-5
Mutu Baja BJ 50
Tegangan Leleh (Fy) 290 MPa
Tegangan Putus (Fu) 500 MPa
1.73
OPTIONS > Preferences
Concrete Frame Design Pref.
design code ACI 318-08 SNI
Phi tension 0.9 0.8
comp. cont. tied 0.65 0.65
comp. cont. spiral 0.7 0.7
shear and/or torsion 0.75 0.75
shear seismic 0.6 0.55
shear joint 0.85 0.8

Reinforcement Bar sizes


delete size tulangan yg tidak digunakan. Tambahkan size tulangan yg tdk tercantum.

Live Load Reduction


user define by stories supported (SKBI 1.3.53.1987 Tabel 5) à

FRAME
Balok modifier: torsional constant 0.25
momen inersia 2 axis = 0.35 u/ balok T, 0.7 u/balok persegi
momen inersia 3 axis = 0.35 u/ balok T, 0.7 u/balok persegi
reinforcmnt: design type = beam
concrete cover = 40mm u/balok tak kena tanah, 60mm yg kena tanah (SNI hal 41).
Kolom modifier: momen inersia 2 axis = 0.7
momen inersia 3 axis = 0.7
reinforcmnt: design type = column P
cover to rebar center = SNI hal 41
number of bars in 3&2-dir = diganti sesuaikan dg perkiraan jmlh tul yg digunakan.
bar size & corner bar size = ganti dg diameter tul yg akan digunakan.
reinformnt to be designed

WALL/SLAB/DECK 4.9
- estimasi tebal pelat lantai pada sheet "pelat 2arah" atau "pelat 1arah" 4.9
- type u/ pelat lantai: membran; sdgkan pelat tangga: shell

RESPONSE SPECTRUM FUNCTION


lokasi ada di wilayah gempa brapa (liat sheet "GEMPA")

STATIC LOAD
dead Ex / Ey user loads (diisi dg statik ekivalen)
live
SIDL superdead

RESPONSE SPECTRUM CASES


utk simulasi gempanya, mau dibedain arahny (QX, QY) atau dijadiin 1 tapi tetep ada rasio yg paling besar yg mana.
Structural & Function Damping = 0.05
Modal Comb: CQC. Direct: SRSS
Input Response Spectra
U1 = QX. U2 = QY
Scale Factor → 1.7311764706
I
scalefacto r  g
R
I = faktor keutamaan, SNI gempa tabel 1 hal.12 (sheet gempa) 1.5
R = faktor reduksi gempa,tabel 3 8.5
g = percepatan gravitasi, 9.81 kg/m2 9.81
Ecc. Rasio (all diap): 0.05
LOAD COMBINATION

yg

MASS SOURCE
Mass definition: from self and specifified mass and loads
dead: 1
sidl: 1
live: 0.3
i

n diatas kolom (kg)


mutu beton (dlm K)
45840 kg
436.5714 mm

KN/mm2
Sifat Mekanis Baja Struktural (SNI BAJA)
KN/mm2 Jenis Baja Fu (MPa) Fy (MPa) Peregangan min (%)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
na tanah (SNI hal 41).

L KG/M2

mlh tul yg digunakan.

6 50 1470

g paling besar yg mana.

SRPMB, R: 3.5 (jkt). SRPMM, R: 5.5 (jkt). u/ wil 5 &6, daktail penuh, R: 8.5
Pembebanan (SKBI 1.3.53.1987 Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung)
Beban Mati
- beban sendiri pelat = 0.12 x 2400 kg/m3 = 288
- lantai keramik per cm tebal = 0 x 24 kg/m2 = 0
- adukan semen per cm tebal = 6 x 21 kg/m2 = 126
- plafon & penggantung = 1 18 kg/m2 = 18
- instalasi ME = 1 20 kg/m2 = 20
- berat dinding bata merah setengah bata = 1 250 kg/m2 = 250
- berat dinding pastisi = 1 125 kg/m2 = 125
- beban baja ringan = 1 1000 kg/m2 = 1000
- beban penutup atap
metal roof = 1 5 kg/m2 = 5
genting keramik (reng&kaso) = 1 50 kg/m2 = 50
seng gelombang = 1 10 kg/m2 = 10

Jumlah Beban Mati = 164

Beban Hidup
Pd Lantai Gedung
a. lantai dan tangga rmh tinggal u/ toko pabrik atau bengkel 200
b. lantai & tangga rmh tinggal, gudang sederhana 125
c. lantai sekolah, kantor, toserba, resto, hotel, asrama, RS 250
d. ruang olahraga 400
e. ruang dansa 500
f. lantai & balkon mesjid, r.rapat, bioskop, penonton tmpt duduk tetap 400
g. panggung penonton dg tmpt duduk tdk tetap atau penonton berdiri 500
h. tangga, bordes dan gang dlm c 300
i. tangga, bordes & gang dlm d, e, f, g 500
j. ruang pelengkap dlm c, d, d, f, g 250
k. pabrik, bengkel, gudang, perpus, toko buku/besi, ruang mesin 400
l. gedung parkir bertingkat:
lantai bwh 800
lantai tingkat lainnya 400
m. balkon yg menjorok keluar 300

Pd Atap Gedung
- Dapat dicapai/dibebani orang 100
- Tidak dapat dicapai/dibebani orang, diambil yg terbesar dari beban berikut:
> Beban terbagi rata air hujan; W = 40 - 0.8 α
dg α = sudut kemiringan atap; derajat (jika α>50° dpt diabaikan)
W = beban air hujan; kg/m2; nilai max 20 kg/m2
> Beban terpusat pekerja 100
- Balok tepi / gording tepi yg tdk cukup ditunjang o/ dinding / penunjang lain 200

Reduksi Beban Hidup


- Pd perencanaan balok induk dan portal u/ mperhitungkan peluang terjadi perubahan nilai beban hidup
(pd lantai maupun atap) digunakan koefisien reduksi pd tabel

- Pd perencanaan elemen vertikal (kolom, dinding, pondasi) digunakan koef reduksi yg nilainya bergantung
pd jmlh lantai yg dipikul (tabel 5).

- Elemen yg ditinjau penuh, tanpa koef reduksi beban hidup : lantai gudang, arsip, perpus, ruang mesin;
& lantai yg menumpu diatas tanah
Beban Angin
Beban angin diperhitungkan saat mendesain struktur atap. Beban angin merupakan beban yang bekerja
tegak lurus bidang yang ditinjau dan besarnya beban angin adalah tekanan tiup dikali koefisien angin.
- Tekanan Tiup
* Tekanan tiup hrs diambil minimum 25 kg/m2, kec. Ayat dbawah
* Tekanan tiup di laut & tepi laut (smpai 5 km dr pantai) hrs diambil 40 kg/m2, kec ayat dbawah
* U/ daerah dg kec angin lebih besar; dg p adl tekanan tiup & V adl kec angin (m/s)
p = V2 / 16 (kg/m2)
* Pd cerobong, tekanan dit'kan sbg berikut, dg h adl tinggi cerobong seluruhnya (m)
p = 42.5 + 0.6 h (kg/m2)
- Koefisien Angin
* Gedung Tertutup
a. dinding vertikal : dipihak angin +0.9 & dibelakang/sejajar angin -0.4
b. atap segitiga dg sudut kemiringan α : dipihak angin : α < 65° à (0.02α - 0.4)
65° < α < 90° à (+0.9)
dibelakang angin : (-0.4)
c. atap lengkung dg sudut pangkal β
β < 22° à u/ bidang lengkung dipihak angin : seperempat busur pertama (-0.6)
perempat busur kedua (-0.7)
u/ bidang lengkung belakang angin : seperempat busur pertama (-0.5)
perempat busur kedua (-0.2)
β > 22° à u/ bidang lengkung dipihak angin : seperempat busur pertama (-0.5)
perempat busur kedua (-0.6)
u/ bidang lengkung belakang angin : seperempat busur pertama (-0.4)
perempat busur kedua (-0.2)
catatan : sudut pangkal adl sudut antara garis penguhubung titik pangkal dg titik puncak
dan garis horizontal.
d. atap segitiga majemuk
u/bidang atap pihak angin: α < 65° à (0.2α - 0.4)
65° < α < 90° à (+0.9)
u/bidang atap belakang angin: (-0.4)
u/bidang atap vertikal dibelakang angin yg menghadap angin: (+0.4)

- Koefisien angin untuk atap segitiga dengan kemiringan 30°, dipihak angin (0.02x30°-0.4) dan dibelakang ang
- Maka, beban angin dipihak angin = 35 kg/m 2 x (0.02x30°-0.4) =
Beban angin dibelakang angin = 35 kg/m 2 x -0.4
ntuk Rumah dan Gedung) LANTAI ATAP
- beban sendiri pelat
kg/m2 SIDL
kg/m2 - adukan semen per cm tebal
kg/m2 - plafon & penggantung
kg/m2 - instalasi ME
kg/m2 roof tank
kg/m2 dikali tinggi perlantai, beban pd balok
kg/m2 LL
kg/m2 pd joint kolom - Dapat dicapai/dibebani orang

kg/m2
kg/m2 LT. 2
kg/m2 DL
- beban sendiri pelat
kg/m2 SIDL
- lantai keramik per cm tebal
- adukan semen per cm tebal
- plafon & penggantung
kg/m2 Err:509
kg/m2
kg/m2 - berat dinding bata merah sete
kg/m2
kg/m2 LL
kg/m2 asrama
kg/m2
kg/m2
kg/m2 TANGGA
kg/m2 Anak Tangga
kg/m2 - beban sendiri anak tangga
- lantai keramik per cm tebal
kg/m2 - adukan semen per cm tebal
kg/m2
kg/m2
LL

kg/m2 bidang datar

LANTAI DASAR
DL
- beban sendiri pelat
kg terpusat - lantai keramik per cm tebal
kg terpusat - adukan semen per cm tebal

- berat dinding bata merah sete


nilai beban hidup
LL
asrama

nilainya bergantung

pus, ruang mesin;


eban yang bekerja
oefisien angin.

, kec ayat dbawah

(0.02α - 0.4)
< 90° à (+0.9)

busur pertama (-0.6)


sur kedua (-0.7)
busur pertama (-0.5)
sur kedua (-0.2)
busur pertama (-0.5)
sur kedua (-0.6)
busur pertama (-0.4)
sur kedua (-0.2)
k pangkal dg titik puncak

0°-0.4) dan dibelakang angin -0.4


= 0.12 x 2300 kg/m3 = 276 kg/m2

= 5 x 23 kg/m2 = 115 kg/m2


= 1 20 kg/m2 = 20 kg/m2
= 1 25 kg/m2 = 25 kg/m2 160 kg/m2
780 kg/m2 = 780 kg/m2
qDL = 940 kg/m2 9.4E-06 KN/mm2

qLL = 300 kg/m2 0.000003 KN/mm2

= 0.12 x 2300 kg/m3 = 276 kg/m2

= 2 x 26 kg/m2 = 52 kg/m2
= 3 x 23 kg/m2 = 69 kg/m2
= 1 20 kg/m2 = 20 kg/m2
= 1 23 kg/m2 = 23 kg/m2
= 164 kg/m2 = 1.64E-06
= 3.6 x 300 kg/m2 = 1080 kg/m = 0.0108

300 kg/m2 = 0.000003

= 0.18 x 2300 kg/m3 = 414 kg/m2


= 2 x 26 kg/m2 = 52 kg/m2
= 3 x 23 kg/m2 = 69 kg/m2
535 kg/m2 121 kg/m2

= = 300 kg/m2

= 0.12 x 2300 kg/m3 = 276 kg/m2


= 2 x 26 kg/m2 = 52 kg/m2
= 6 x 23 kg/m2 = 138 kg/m2
= 466 kg/m2 = 4.66E-06
= 4.1 x 300 kg/m2 = 1230 kg/m = 0.0123
300 kg/m2 = 0.000003

2.3 575
LANTAI ATAP RESEPSION
DL
- beban sendiri pelat = 0.12 x 2300 kg/m3
- adukan semen per cm tebal = 3x 23 kg/m2
- plafon & penggantung = 1 20 kg/m2
- instalasi ME = 1 25 kg/m2
qDL

LL
- Dapat dicapai/dibebani orang qLL

KN/mm2
KN/mm

KN/mm2

KN/mm2
KN/mm
KN/mm2
= 276 kg/m2
= 69 kg/m2
= 20 kg/m2
= 25 kg/m2
= 390 kg/m2 0.0000039 KN/mm2

= 300 kg/m2 bidang datar


= 300 kg/m2 0.000003 KN/mm2
Kategori Struktur : Struktur Gedung Beraturan
Karena Jumlah lantai < 10 tingkat.
Tinggi struktur dari taraf penjepitan < 40 m.

Daktilitas Struktur Gedung Daktilitas penuh


Faktor daktilitas
Faktor reduksi gempa

Faktor Keutamaan Kategori


Jumlah Tingkat
maka, nilai I

Jenis Tanah Tanah Lunak


(berdasarkan perhitungan Nspt pd ….m lapisan teratas)

Wilayah Gempa & Spektrum Respons


Lokasi
Wilayah gempa
Percepatan puncak muka tanah, Ao
Konstanta, Ar

Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen


*hanya untuk struktur gedung beraturan, syarat lihat sheet "GEMPA"

V 37,752.82 kg
C 0.38 à lht gbr 2. Respon Spektrum Gempa Rencana, & t'kan jenis tana
I 1.5 à lihat tabel 1, sesuaikan dg fungsi bangunan tsb
R 5.5 à lihat tabel 2 atau 3.
Wt 364,282 kg à berat total gedung, termasuk beban hidup

Waktu Getar Alami Fundamental


- Cara Empiris dari UBC 1997
3
T  Ct  h 4

T 0.320864916 s à waktu getar alami bangunan


Ct 0,073 beton à koefisien sesuai dg jenis strukturnya: baja, beton, lain
h 7.2 m à tinggi gedung dari penjepitan lateral

- Untuk kontrol waktu getar alami,

Wilayah gempa = 3
Ϛ, lihat tabel 8 = 0.18
n, jumlah tingkat = 3

T1 = 0.18 x 3= 0.54

è 0.320864916 < 0.54 OK, maka nilai T yg digunakan


nilai C 0.280491869 ?

deviasi tdk boleh lebih dr 20%

d = simpangan horizontal lantai tingkat ke-I dinyatakan (mm)


g = perceptan gravitasi (9810 mm/s2)

Beban gempa nominal statik ekuivalen yg menangkap pd pusat massa lantai tingkat ke-I; Fi
à merupakan beban geser dasar nominal, V, yg dibagi sepanjang tinggi struktur gdg.

Wi Wi = berat lantai tingkat ke-I, trmsk beban hidu


zi zi = ketinggian lantai tingkat ke-I diukur dr taraf
n n = nomor lantai tingkat paling atas

rasio 0.3684211 beban geser nominal V dibagi sepjg tinggi str


tinggi gedung 7 à tinggi kolom, dari pondasi sampai atap.
lebar gedung arah gempa 19 à lebar gedung (bentang pendek)
vre 17,000.00 21,000.00
37,752.82 30,202.26 30,202.26

1.152941176
af penjepitan < 40 m.

μ: 3 (tabel 2/3)
R: 4.8 (tabel 2/3)

: Gedung Umum
: 4
: 1.5 (tabel 1)

….m lapisan teratas)

: Jogjakarta
: 3
:
:

SAP
ncana, & t'kan jenis tanahnya (tabel 4) scale factor 2.67272727
aja, beton, lain

Berat Total Bangunan


TOTAL pelat pinggir
i (lantai) Wi (kg) tebal (m) s1 (m) s1 (m)
3 172,032 0.12 8 19
2 192,250 0.12 8 19

dk boleh lebih dr 20% 364,282


pinggir
jmlh portal arah
arah X 8
arah Y 6

Tinjauan arah X
karena Wi merupakan total berat lantai i, maka berat pada tiap portal tinjauan, dibagi d
jika meninjau portal arah X, maka berat lantai ke-i, dibagi dg jmlah portal arah Y.

Wi p(KN) Wi t(KN) Zi (m) Wi . Zi p(kNm)


3 225.28 61.44 7.2 1,622.02
2 251.20 69.22 3.6 904.32
1 - - 0 -
sigma wi.zi 2,526.34
t ke-I, trmsk beban hidup
ngkat ke-I diukur dr taraf penjepitan lateral. Sa C.I.g/R 1.04 m/s2
t paling atas Simpangan

Tinjauan arah Y
dibagi sepjg tinggi str Wi p Wi t Zi (m) Wi . Zi p(kNm)
ondasi sampai atap. 3 168.96 46.08 7.2 1,216.51
ng pendek) 2 188.40 51.91 3.6 678.24
1 - 0 -
sigma wi zi 1,894.75
DL
LL

pinggir tengah BJ balok


Volume s2 s2 Volume kg/m3 Wp(kg) Wt(kg) dim
36.48 10 9.5 11.4 2400 87552 27360 0.4 0.2
36.48 10 9.5 11.4 2400 87552 27360 0.4 0.2

Wt pelat 175104 54720


W pinggir = 2858.88 W tengah = 783.94 KN tengah
Wt (KN) V (KN) jmlh portal arah
arah X 476.48 49.38 arah X 3
arah Y 357.36 37.04 arah Y 4

pada tiap portal tinjauan, dibagi dg bykny portal.


agi dg jmlah portal arah Y. Wi p Wi t
3 1,351.68 368.64 KN
Wi . Zi t(kNm) Fi 2 1,507.20 415.30 KN
442.37 44.70 KN
249.18 24.99 KN
- 3642.82
691.55

4.375
4.861111E-07

Wi. Zi t(KNm) Fi
331.78 41.10 KN
186.88 23.02 KN
-
518.66
p pinggir p tengah
melintang memanjang volume p melintang memanjang volume t kg/m3 W p (kg)
96 152 19.84 40 9.5 3.96 2400 47616.00
96 152 19.84 40 9.5 3.96 2400 47616.00

Wt balok 95232.00

Wt (KN) V (Kn)
arah X 195.98 20.31
arah Y 261.31 27.08
kolom pinggir tengah
W t (kg) t dim n vol n vol kg/m3 W p(kg) W t(kg)
9504.00 3.60
9504.00 3.60 0.15 0.40 30 6.48 9 1.944 2400 15552 4665.6

19008.00 Wt kolom 15552 4665.6


WILAYAH GEMPA DI INDONESIA

Respon Spektrum Gempa Rencana


FAKTOR KEUTAMAAN U/ BANGU
Syarat Struktur Gedung Beraturan
tinggi struktur diukur dari penjepitan lateral tidak lebih dr 10 tingkat / 40 m
denah struktur gedung adalah persegi panjang tanpa tonjolan, dan kalaup
ada tonjolan, pnjang tonjolan tdk lebih dari 25% dr ukuran terbesar denah
denah struktur gedung tdk menunjukkan coakan, jika ada, panjang sisi coa
tdk lebih 15% dr ukuran terbesar denah dlm arah sisi coakan tsb.

Tabel 8. Koefisien Ϛ yg mbatasi waktu getar alami fund


wilayah gempa Ϛ
1 0.2
2 0.19
3 0.18
4 0.17
5 0.16
6 0.15
a Rencana
wil 2 wil 2
tanah lunak tanah sedang
C T T C
0.877193 0.57

0.2 0.00 0 0.15


0.50 0.20 0.2 0.38
0.50 1.00 0.6 0.38
0.33 1.50 1 0.23
0.28 1.80 1.5 0.15
0.25 2.00 1.8 0.13
0.22 2.30 2 0.11
0.20 2.50 2.3 0.1
0.18 2.80 2.5 0.09
0.17 3.00 2.8 0.08
3 0.07

wil3 wil 3
tanah lunak tanah sedang
T C T C
0 0.30 0 0.23
0.2 0.75 0.2 0.55
1 0.75 0.6 0.55
1.2 0.63 1 0.33
1.4 0.54 1.4 0.24
1.6 0.47 1.6 0.21
1.8 0.42 1.8 0.18
2 0.38 2 0.17
2.2 0.34 2.2 0.15
2.4 0.31 2.4 0.14
2.6 0.29 2.6 0.13
2.8 0.27 2.8 0.12
3 0.25 3 0.11

wil5
tanah lunak
T C
0 0.36
0.2 0.90
1 0.90
1.2 0.75
1.4 0.64
1.6 0.56
1.8 0.50
2 0.45
2.2 0.41
2.4 0.38
2.6 0.35
2.8 0.32
3 0.30

U/ BANGUNAN Faktor Reduksi G


eraturan Tabel 2. Parame
k lebih dr 10 tingkat / 40 m.
npa tonjolan, dan kalaupun
dr ukuran terbesar denah.
jika ada, panjang sisi coakan
sisi coakan tsb.

u getar alami fundamental str gdg


Tabel 4. Jenis-jenis Tanah
0.383333
0.23
0.153333
0.127778
0.115
0.1
0.092
0.082143
0.076667

0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
tor Reduksi Gempa
el 2. Parameter Daktilitas Struktur Gedung

zona 1-2

zona 3-4

zona 5-6
PERHITUNGAN GORDING

Sudut kemiringan atap (α) 30 derajat BAJA


Jarak antar gording (s) 0.8 m E = 200000
Bentang gording (Lx) 6m 6000 mm 210000
Jarak trekstang (Ly) 6.77 m 6770 mm Fy = 240
Fy =
Beban Merata
berat gording = 8.72 = 8.72 kg/m' (sesuai profil yg digunakan)
berat atap = 7x 0.8 = 5.6 kg/m'
M&E (kg/m2) = 20 x 0.8 = 16 kg/m' 0.03032 kg/mm'
q = 30.32 kg/m' 0.3032 N/mm'
qx 0.01516 kg/mm 15.16 kg/m'
qy 0.02625789 kg/mm 26.2579 kg/m'
beban angin
tekanan angin = 40 kg/m2 155.88
koef dipihak angin = 0.02α - 0.4 = 8 kg/m2 3.6
qxs = 6.4 kg/m
= 0.0064 kg/mm

Gaya Momen :
Mx = 1/8*q cosα*Lx2 = 143.102 kgm 1000 N
My = 1/8*q sinα*Ly2 = 105.187 kgm

Beban Terpusat
beban terpusat seorang pekerja (P) = 100 kg 50 x
Px 50
Py 86.603
Gaya Momen :
Mx = 1/4*P cosα*Lx = 129.904 kgm C150.65.202,3
My = 1/4*P cosα*Ly = 84.625 kgm 248
41
Momen Total 33
Mx (DL+LL) = 273.01 kgm 9.4
My (DL+LL) = 189.812 kgm
C150.65.20.2
Profil yang digunakan C100.50.20.2,3 3.2 3
Ix = 716 cm4 = 7160000 mm4 716 676
Iy = 84 cm4 = 840000 mm4 84 80
Wx /Zx = 71.6 cm3 = 71600 mm3 71.6 67.6
Wy Zy = 15.8 cm3 = 15800 mm3 15.8 15
berat 9.27 8.72
Kontrol Tegangan
Tegangan Ijin = 1800 kg/cm2
σ = Mx/Wx +My/Wy = 1582.632 kg/cm2
Mpa

MPa

fil yg digunakan)

0.8

125.50.20.2,3
136
21
21.8
6.2

2.8
636
75
63.6
14.2
8.17
fy 400 Mpa

cek tebal pelat minimum


Lx : 1500 mm
Ly (bentang pjg) : 3000 mm
β = Ly/Lx : 3000 = 2.0 à pelat 1 arah
1500

tebal minimum pelat 1 arah


h=L/28 : 107 mm ≈ 120 mm

tebal minimum pelat 2 arah

 fy 
ln  0.8  
1500 
t 
36  9 
3000 ( 0.8 + 400 )
t : 1500 : 148.1 mm
3.6 + 9 * 2.0

Pembebanan
SIDL 100 kg/m2
adukan dan keramik
handrail
LL 350 kg/m2
PERHITUNGAN PONDASI

Pembebanan untuk perancangan pondasi


Pembebanan tetap D+L
Pembebanan Sementara D+L+W
D+L+E
Pembebanan Khusus D+L+khusus
D+L+W+khusus
D+L+E+khusus

1. Spesifikasi Umum
Tipe Pondasi : Pondasi Setempat
Berat jenis tanah γs : 18 kN/m3
Berat jenis beton γc : 24 kN/m3 2400 kg/m3
Tegangan ijin tanah : 0.77 kg/cm2 = 77 kN/m2 0.077
Kedalamaan pondasi hp : 2m
Tebal pondasi tp : 50 cm = 0.5 m
Mutu Beton fc' : 25 Mpa
Mutu Baja fy : 400 Mpa

Data yang didapat dari perhitungan kolom (beban diatas pondasi)


Momen M = 550 kgm = 5.5 kNm
Beban Pu = 14500 kg = 145 kN
Pn = 18125 181.25
2. Penentuan Dimensi Rencana Pondasi
Penentuan tegangan akibat berat tanah dan berat sendiri
- berat tanah timbunan = hp x γs = 27 kN/m2
- berat tapak = tp x γc = 12 kN/m2
Tegangan Total Q = 39 kN/m2 0.039 Mpa
Tegangan Netto = tegangan ijin tanah - tegangan total
= 38 kN/m2 0.038
Luas perlu untuk pondasi : gaya/tegangan netto
A = 4.769737 m2

pondasi persegi s = 2.18 m

pondasi persegi panjang b = 2.5 m > 2500 m


d = 2.50 m > 2500 m

Tegangan tanah yang terjadi


qu = 2.32E-05 kN/m2

Pondasi telapak itu diasumsikan sebagai pelat


3. Pemeriksaan Dimensi dari Kuat Geser
tinggi efektif d = 409 mm = 200 mm
Aksi Geser Satu Arah
Arah melebar Vu = 72.4768 kN Vu1 = qu*lebar*panjang pondasi
Vc = 416666.7 kN
GAK PERLU TULANGAN GESER
bo = 2400 mm
Ao = 0.36 m2

Aksi Geser Dua Arah Vu = 145 kN


Vc1 = 1200 kN
Vc2 = 1066.667 kN
Vc3 = 800 kN
nilai Vc terkecil dr Vc1-Vc3 Vc = 800 kN
GAK PERLU TULANGAN GESER

4 Penulangan Lentur
lebar pondasi (horizontal = 2500 m
panjang pondasi = 1249.8 m
tebal pondasi = 0.5 m
tebal selimut = 0.075 m
dia. Tul = 0.016 m
kolom = 0.4 m

Momen Lentur Arah Memanjang Mu = 45298 kNm


Rn =

3. Peninjauan Momen Lentur


momen nominal Mn = 6.875 kNm

 fy  As 
Mn  fy  As d  
 1, 7  fc' B 
6875 = 400 As x( 200 - 400 As
42500
6875 = 80000 As - 3.764706 As2
As = 1

Cek Daktilitas
DATA YG DIBUTUHKAN
qc 0.77 kg/cm2 (tekanan conus, didapat dari data sondir) 150 kN
P 14500 kg (reaksi beban dari kolom) 145
Mpa σt 385 kg/m2 σt = qc/20 (qc dalam kg/m2)

Lebar Tapak Pondasi


A 37.6623 m2 (A adlh Luas tapak pondasi) (A=P/σt) (A=bxd)
s 6.13696 m (s = asumsi ukuran 'b' dan 'd' sama)
b 2m
d 18.8312 m

21.6
6.6
28.2 kN/m2
1.19048 m2

tegangan tanah = beban yang diterima kolom dibagi gaya


gaya = lebar alas pondasi setempat dipangkat 2

244

asumsi pondasi telapak


lebar pondasi 2500000 mm
*panjang pondasi tebal pondasi 500 mm
tebal selimut 75 mm
dia. Tul 16 mm
kolom 400 mm
tegangan ijin tanah 0.04 MPa
berat jenis tanah rata-rata 18 kN/m3
pada kedalaman 200 cm
mutu beton 23 Mpa
mutu baja 380 MPa
beban mati 100 kN
beban hidup 100 kN
kolom Lx 500 mm
kolom Ly 500 mm

tegangan ijin tanah efektif 0.004 Mpa


A perlu 50 m2

pondasi pes = 7.07 m

pondasi peb = 1.5 m


d = 4.00 m

pondasi yg digunakan 2.5x3m 6


tegangan tanah yg terjadi akibat beban terfaktor
beban Pu / Wu (ultimate, kombi 280 kN
pu Pu/A 46.66667 kN/m2

tebal pelat 400 mm


tebal selimut 60 mm
tulangan pdia. 16 mm
tinggi efektd 324 mm

GESER 1 ARAH
Arah melebar
Vu1 = pu x Lx x 0.85 91.23333 kN
Vc1 = 1/6 x fc'^2 x Lx x d 388.4624 kN

syarat Vu1 < ф Vc1 (ф=0.75) OK

Arah memanjang
Vu1 = pu x Ly x 0.85 158.6667 kN
Vc1 = 1/6 x fc'^2 x Lx x d 1035.9 kN

syarat Vu1 < ф Vc1 (ф=0.75) OK

GESER 2 ARAH
sisi kolom Ly, A 500
sisi kolom Lx, B 500
A+d 824
B+d 824
keliling penampang kritis, bo 3296 mm
luas penampang kritis, Ao 0.678976 m2

Vu = pu (WL - (A+d)(B+d)) 0 kN

Vc1 2560.744 kN
2531.739 kN
1707.163 kN
Vc yg terkecil yaitu 1707.163

syarat Vu1 < ф Vc1 (ф=0.75) OK


maka Tebal pondasi bisa digunakan

Penulangan lentur
G 1.75 m
H 0.5
momen lentur arah memanjang 107.1875 kNm
Rn = Mu/фb.d2 0.850889
ρ perlu 0.004478
PONDASI TAPAK PERSEGI
beban 145 kN 120000 kg
tegangan ijin (σ) 0.077 N/mm2 77 kN/m2
dalam pondasi 2m
berat jenis tanah 18 kN/m3
tebal tapak 50 cm
fc' 25 Mpa
fy 400 Mpa

penentuan tegangan
berat tanah timbunan 0.036 N/mm2
berat tapak 0.012 N/mm2
Q 0.048 N/mm2

luas perlu untuk pondasi


A perlu 5000000 mm2 5 m2

maka L pondasi 2236.068 mm 2500 mm

tegangan tanah yang terjadi


qu 0.0232 N/mm2

penentuan tebal telapak pondasi berdasarkan geser


kolom 400 400 mm selimut beton 75
d 125 mm
bo 2100 mm

untuk aksi 2 arah


Vu2 138.6055 kN

harga kuat geser nominal dg βc =1


Vc 515.625 kN

dengan as = 30 untuk kolom tepi, diperoleh as 20


Vc 415.42659 kN

diambil Vc terkecil 415.42659 kN

ø Vc 249.25595 kN d cukup menahan aksi 2 arah

perhitungan aksi 1 arah


Vu1 137.5 kN
perhitungan geser nominal untuk 1 arah
Vc 260.41667 kN

kuat geser rencana


ø Vc 156.25 kN d cukup menahan aksi 1 arah, tul. geser tidak perlu

peninjauan momen lentur


momen lentur pd muka kolom
Mu 38.3525 kNm
momen nominal
Mn 47.940625 kNm
As 1065.3472 mm2
a 8.0214379 mm

As revisi 990.59653 mm2


rasio tulangan ρ 0.0031699

ø Pn 2210
ul. geser tidak perlu
PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT A
PELAT
mutu, BJ 41 BJ Fu (MPa) Fy (MPa)
teg Leleh baja; Fy 36.0 ksi 250 Mpa 34 340 210
teg putus; Fu 59.0 ksi 410 Mpa 37 370 240
tebal pelat, t 10 mm 0.394 inch 41 410 250
0.375 50 500 290
55 550 410
BAUT
mutu A-307; Fv = 24ksi A-325; Fv=48ksi
teg Tarik putus baut; Fv 165 Mpa 23.76 ksi
diameter baut; d 16 mm 0.630 inch 0.875
1
luas baut; Ab 0.312 inch2 201.1 mm2 Luas baut; Ab = 0.25 π d^2 luasbaut ; Ab   d 2
dia. Lubang = dbaut +1/16 0.692 inch
4

REAKSI Jmlh Baut


P (lintang) 6700 kg 15.07515 kips 3
4950 kg 11.13761 kips 3
3350 kg 7.537575 kips 3

Cek Kelangsingan Komponen Struktur Tarik/Tekan


Baja yg digunakan dobel siku 75x75x9 B 75 mm 2.953
Panjang baja, L 2m H 75 mm 2.953
Jari-jari girasi, r 2.3 cm t 6 mm 0.236
(r = Inersia/luas penampang)
240 u/ batang premier
L
λ = L / r < 240 300 u/ batang sekunder   240
200 u/ batang tekan r
λ= 86.957 à OK u/ batang premier
OK u/ batang sekunder
OK u/ batang tekan

KUAT GESER (SHEAR STRENGHT)


asumsi awal, digunakan 2 baut pada satu baris
jumlah baut; n 3
Shear Strength; ØRnv = 0.75 Ab n Fv 
Shear Strength; oRnv  0.75  Ab  n  Fv
Ab = Cross section area of fastener
n = number of shear plant

ØRnv = 0.75 0.31 3 24


ØRnv = 16.667 kips

KUAT TUMPU (BEARING STRENGTH)


  0.75  2.4  d  t  Fu
Bearing Strength (Upper Limit); oRn
jumlah baut; n 1 (kalo upperlimit ditinjau perbaut, jadi n=1)
Bearing Strength (UpperLimit); ØRn = 0.75 x 2.4 d t Fu

t = tebal profil yg robek (tipis) profilbaja / pelat


Fu dipakai baut/pelat yg lebih kecil. Biasanya Fu HTB tinggi

ØRn 0.75 2.4 0.630 0.24 59


ØRn 15.813 kips

Bearing Strength; ØRn = 0.75 [1.2 Lc t Fu]

* Kekuatan Tumpu Sambungan = ΣΦ Rn (baut pinggir + baut tengah).


* tiap Bearing Strength pada baut (pinggir maupun tengah) harus dikontrol tlebih dahulu dg upperlimit.
* jika BS pada baut (pinggir/tengah)>> UpperLimit, maka digunakan nilai upperlimit.
* karena gaya pada pelat atas & bawah sama maka ditinjau hanya 1 pelat.
* jumlah (n) baut tengah berpengaruh pada kuat tumpu sambungan.

Desain letak baut


jarak baut-tepi pelat; Le 0.875 inch 30 mm (liat tabel J3.4)
spasi antarbaut; s = 3d 1.969 inch 50 mm

spasi antar baut; S


lubang baut; h = dbaut + 1/16 0.692 inch
Jarak bersih antar baut; Lc n
Lc baut pinggir = Spinggir (Le) - 0.5h 0.529 inch liat desain letak baut 1 byk baut pinggir
Lc baut tengah = Stengah - h 1.276 inch liat desain letak baut 2 byk baut tengah

  0.75  1.2  Lc  t  Fu 
Bearing Strength; oRn
BS baut pinggir = 0.75 1.2 0.529 0.24 59 = 6.64 kips
BS baut tengah = 0.75 1.2 1.276 0.24 59 = 16.02 kips
ØRn = 1 6.637268 + 2 15.81 = 38.26 kips

KEKUATAN SAMBUNGAN 16.67 kips (nilai yg << antara kuat geser & kuat tumpu)
KEBUTUHAN BAUT Digunakan jumlah baut yg ditentukan (C43)

SAMBUNGAN LAS NAMBAH PANJANG (I200X100)

Use Electrode match to base metal yield stress nilai Fexx


E70 u/ basemetal Fy = 36 - 60 ksi 70 ksi
E80 u/ basemetal Fy = 65 ksi 80 ksi

Tebal las minimum (inch)


tebal pelat tebal las minimum
0 - 0.25 0.125
0.25 - 0.5 0.1875
0.5 - 0.75 0.25
0.75 - 3 0.3125

Tebal las maximum (inch)


tebal pelat tebal las maximum
< 0.25 tebal plat
> 0.25 tebal plat - 1/16"

Gaya Tarik 250 kg 0.562506 kips


mutu las E70
teg leleh, Fy 36 ksi (base metal)
Fexx 60 ksi
tebal las 0.125 in 3.175 mm (liat aturan diatas)
panjang las 1 in (per 1 inch)

Kekuatan Sambungan Pelat


ØRn = 0.75 Fw A
Fw = the weld ultimate shear strength = 0.6 Fexx
A = luas las = 0.707 t L
ØRn = 0.75 0.6 Fexx 0.707 t L
ØRn = 0.75 0.6 70 0.71 0.125 1
ØRn = 2.7838 kips/in

Upper Limit (Kekuatan Base Metal)


Base Metal (Pelat)
mutu, BJ 34
teg Leleh baja; Fy 30.2 ksi 210 Mpa
teg putus; Fu 49.0 ksi 340 Mpa
tebal pelat, t 6 mm 0.24 inch (jika ada 2 plat, ambil ketebalan plat yg paling tipis)

ØRn = 0.9 FBM Ag


FBM = the shear strength of base metal = 0.6 Fy
Ag = area subject to shear = tebal pelat
ØRn = 0.9 0.6 Fy tplat
ØRn = 0.9 0.6 210 0.24
ØRn = 26.787 kips/in

Bandingkan Kekuatan Sambungan Las dan Kekuatan Base Metal, ambil yg <<
kekuatan yang digunakan 2.784 kips/in
1
luasbaut ; Ab   d 2
4

inch 0.5
inch
inch
 0.75  2.4  d  t  Fu

byk baut pinggir


byk baut tengah

lanjut
pake UP

100)
plat yg paling tipis)
Sambungan Baut Pondasi Sambungan Las antar profil
ASTM E70
Gaya dalam ujung batang: fillet (a) = 5 mm tegangan tarik minimu
M= 50000 kNmm 5000 kgm Fy = 36 ksi Fu =
V= 10 kN 1000 kg Fu =
kapasitas las per mm
Rw = 0.707a x 2.07Fu momen =
= 3048.918 N/mm
= 3.048918 kN/mm V=
L = √(6M/Rw)
= 125.4723 mm
≈ 130 mm 1.46349

pengecekan konfigurasi
Baut ASTM A325 y bar = 65 mm Ix =
d.baut = 12 mm Gaya Geser Ijin /baut : F'V = V/(2L) =
Ab = 113.0973 mm2 Rv = F v x A b = 0.038462 kN/mm Sx =
Tegangan Geser Ijin : = 27143.36 N F'M = M/Sx =
Fv = 240 MPa = 27.14336 kN 2.840237 kN/mm
`
resultan gaya yang diterima baut
F = √ ((F'M ) + (F'V ))
2 2

2.840497 kN/mm

Tegangan Tarik Ijin : Gaya Tarik Ijin /baut :


pengecekan : F <

Ft = 240 MPa Rt = F t x A b
Jarak antar baut: = 27143.36 N
p= 40 mm = 27.14336 kN

Prediksi Jumlah Baut (dengan rencana 2 garis)


1. Jumlah baut/garis akibat momen :

nM = √(6M/ (Rt x p))


= 16.6226 baut/garis
2. Jumlah baut/garis akibat geser :
nV = V/(2Rv)
= 0.184207 baut/garis
3. Jumlah baut/garis akibat momen dan geser :
n ≈ √ ((nM ) + (nV ))
2 2

≈ 16.62362
≈ 2 baut/garis

Pengecekan Tegangan

(dengan prediksi jumlah baut = 2 x 2 baut = 4 baut)


y1 = 240 mm A = 113.0973 mm2
y2 = 0 mm Σ A = 452.3893 mm2
Σ Ay2 = 26057626 mm4
Tegangan tarik dan geser yang diterima baut :
a. tegangan tarik b. tegangan geser
ft = (M x y) / (Σ Ay2) fv= V / (Σ A)

= 0 GPa = 0.022105 GPa


= 0 MPa = 22.10485 Mpa
tegangan geser ijin akibat adanya tegangan tarik :
F'v = Fv x (1- (ft x Ab/Ti)) ; Ti = Pretens. Force
240 MPa = 173480.6 N

pengecekan : fv < F'v


1
ft < Ft

Maka total baut yg digunakan 4 baut dengan jumlah baut


per garis 2 baut
Las antar profil Sambungan Baut Sambungan
joint 11
tegangan tarik minimum : Gaya dalam ujung batang: frame 17 Gaya dalam ujung batang:
416.664 MPa M= 6500 kNmm 650 kgm 22 M3 = 4500
60 ksi V= 4.1 kN 410 kg 34 V2 = 2

800 kgm
8000 kNmm
1000 kg
10 kN

(1/12) x L3 Baut ASTM A325 Baut ASTM A325


183083.3 mm3 d.baut = 16 mm Gaya Geser Ijin /baut : d.baut = 16
Ix/y bar Ab = 201.0619 mm2 Rv = F v x A b Ab = 201.0619
2816.667 mm2 Tegangan Geser Ijin : = 80424.77 N Tegangan Geser Ijin :
Fv = 400 MPa = 80.42477 kN Fv = 400

Tegangan Tarik Ijin : Gaya Tarik Ijin /baut :


Ft = 300 MPa Rt = F t x A b

Jarak antar baut: = 60318.58 N Tegangan Tarik Ijin :


RW OK p= 50 mm = 60.31858 kN

Prediksi Jumlah Baut (dengan rencana 2 garis)


1. Jumlah baut/garis akibat momen :
nM = √(6M/ (Rt x p))
= 3.596017 baut/garis
2. Jumlah baut/garis akibat geser :
nV = V/(2Rv)
= 0.02549 baut/garis
3. Jumlah baut/garis akibat momen dan geser :
n ≈ √ ((nM ) + (nV ))
2 2

≈ 3.596107
≈ 2 baut/garis

Pengecekan Tegangan Ft = 300


(dengan prediksi jumlah baut = 2 x 2 baut = 4 baut)
y1 = 25 mm A = 201.0619 mm2 Jarak antar baut:
y2 = 0 mm Σ A = 804.2477 mm 2
p= 50
Σ Ay2 = 502654.8 mm4
Tegangan tarik dan geser yang diterima baut :
a. tegangan tarik b. tegangan geser
ft = (M x y) / (Σ Ay2) fv= V / (Σ A)
= 0 GPa = 0.005098 GPa
= 0 MPa = 5.097932 Mpa Prediksi Jumlah Baut (dengan renca
tegangan geser ijin akibat adanya tegangan tarik : 1. Jumlah baut/garis akibat momen
F'v = Fv x (1- (ft x Ab/Ti)) ; Ti = Pretens. Force
400 MPa = 173480.6 N

pengecekan : fv < F'v


1
ft < Ft

nM = √(6M/ (Rt x p))


= 2.992067
2. Jumlah baut/garis akibat geser :
nV = V/(2Rv)
= 0.012434
3. Jumlah baut/garis akibat momen
n ≈ √ ((nM ) + (nV ))
2 2

≈ 2.992093
≈ 2

Pengecekan Tegangan

(dengan prediksi jumlah baut = 2 x 2


y1 = 25
y2 = 0

Tegangan tarik dan geser yang diter


a. tegangan tarik
ft = (M x y) / (Σ Ay2)

= 0
= 0
tegangan geser ijin akibat adanya te
F'v = Fv x (1- (ft x Ab/Ti))
400

pengecekan :
Sambungan Baut Sambungan Baut (Konsol)
joint 26 joint 9
am ujung batang: frame 17 Gaya dalam ujung batang: frame 23
kNmm 450 kgm 42 M3 = 3000 kNmm 300 kgm 33
kN 200 kg V2 = 0.3 kN 30 kg

Baut ASTM A325


mm Gaya Geser Ijin /baut : d.baut = 19 mm Gaya Geser Ijin /baut :
mm2 Rv = F v x A b Ab = 283.5287 mm2 Rv = F v x A b
= 80424.77 N Tegangan Geser Ijin : = 113411.5 N
MPa = 80.42477 kN Fv = 400 MPa = 113.4115 kN

Gaya Tarik Ijin /baut : Tegangan Tarik Ijin : Gaya Tarik Ijin /baut :

MPa Rt = F t x A b Ft = 300 MPa Rt = F t x A b


= 60318.58 N Jarak antar baut: = 85058.62 N
mm = 60.31858 kN p= 60 mm = 85.05862 kN

umlah Baut (dengan rencana 2 garis) Prediksi Jumlah Baut (dengan rencana 2 garis)
baut/garis akibat momen : 1. Jumlah baut/garis akibat momen :

√(6M/ (Rt x p)) nM = √(6M/ (Rt x p))


baut/garis = 1.878025 baut/garis
baut/garis akibat geser : 2. Jumlah baut/garis akibat geser :
nV = V/(2Rv)
baut/garis = 0.001323 baut/garis
baut/garis akibat momen dan geser : 3. Jumlah baut/garis akibat momen dan geser :
√ ((nM2) + (nV2)) n ≈ √ ((nM ) + (nV ))
2 2

≈ 1.878026
baut/garis ≈ 2 baut/garis

an Tegangan Pengecekan Tegangan

prediksi jumlah baut = 2 x 2 baut = 4 baut) (dengan prediksi jumlah baut = 2 x 2 baut = 4 baut)
mm A = 201.0619 mm2 y1 = 50 mm A = 283.5287 mm2
mm Σ A = 804.2477 mm2 y2 = 0 mm Σ A = 1134.115 mm2
Σ Ay2 = 502654.8 mm4 Σ Ay2 = 2835287 mm4
tarik dan geser yang diterima baut : Tegangan tarik dan geser yang diterima baut :
b. tegangan geser a. tegangan tarik b. tegangan geser
(M x y) / (Σ Ay2) fv= V / (Σ A) ft = (M x y) / (Σ Ay2) fv= V / (Σ A)

GPa = 0.002487 GPa = 0 GPa = 0.000265 GPa


MPa = 2.486796 Mpa = 0 MPa = 0.264523 Mpa
geser ijin akibat adanya tegangan tarik : tegangan geser ijin akibat adanya tegangan tarik :
Fv x (1- (ft x Ab/Ti)) ; Ti = Pretens. Force F'v = Fv x (1- (ft x Ab/Ti)) ; Ti = Pretens. Force
MPa = 173480.6 N 400 MPa = 173480.6 N

fv < F'v pengecekan : fv < F'v


1 1
ft < Ft ft < Ft

E 200000 Mpa
I200X100
I 1840 cm4 18400000 mm4
L 6m 6000 mm
I150X75
I 666 cm4 6660000 mm4
L 3m 3000 mm
700 kgm M 7000 kNmm 7000000 Nmm
DL 212.625 delta
LL 3037.5 38.59185 mm
Sambungan Las pd profil berbeda
ASTM E70
fillet (a) = 7 mm tegangan tarik minimum :
Fy = 36 ksi Fu = 416.664 MPa
Fu = 60 ksi
kapasitas las per mm

Rw = 0.707a x 2.07Fu momen = 710 kgm


= 4268.485 N/mm 7100 kNmm
= 4.268485 kN/mm V= 2 kg
L = √(6M/Rw) 0.02 kN
= 99.90056 mm

≈ 130 mm
pengecekan konfigurasi
y bar = 65 mm Ix = (1/12) x L3

F'V = V/(2L) = 183083.3 mm3


= 7.69E-05 kN/mm Sx = Ix/y bar
F'M = M/Sx = 2816.667 mm2

2.52071 kN/mm
`
resultan gaya yang diterima baut
F = √ ((F'M ) + (F'V ))
2 2

2.52071 kN/mm

pengecekan : F < RW OK
BALOK INDUK LAPANGAN

ESTIMASI DIMENSI BALOK ESTIMASI DIMENSI BALOK


bentang 36 m bentang
Min Max B
1/15 1/12 1/10
tinggi balok, H 2400 3000 3600 tinggi balok, H
H dipakai 250 mm H dipakai
0.4 0.5 0.6 H
tinggi balok 100 125 150 tinggi balok
maka maka
H 250 mm H
B 150 mm B

DL 60 kg/m2
LL 125 kg/m2 132.785714
Mu 352512 kgm 3525.12 kNm ø tulangan 13 mm fs
B 0.15 m 150 mm ø sengkang 10 mm yg leleh du  
H 0.25 m 250 mm tebal selimut 40 mm Mn   As  As '
fc'
massa jenis
29 Mpa
2400 kg/m3
d
d'
193.5
56.5 mm
207
 f
fy 400 Mpa As' 0.4 As

Mn 4406.4 kNm 4.406E+09 Nmm 13.555675 145.125


1.092926
4406400000 = 123.20413 As dikali 193.5 dikurang 123.20413 As
15184.91
4406400000 = 23840 As dikurang 0.999627865 As2 ditambah 16878.97
= 0.9996279 As2 -40718.97 As 4406400000
0.99962787 As2 + -40718.97 As
As 140407 mm2 As koreksi 0
### #VALUE!
cek daktilitas
ρ 4.8375 ρ min 0.0033657 0.0035 0.0035 ρb
ρ min<ρ LANJUTKAN ρ max
banyak tulangan
n 1057.4 = 7.9631712 tulangan tarik
n' 3.1853 = 0.023988 tulangan tekan

fc '
TULANGAN GESER kolom 400 mm  min 
ø tulangan 10 mm lintang yang diambil 393.5 mm 0.3935 m 4 fy
As
Av 157.14 mm2 
Vc 26051 N 26.050735 kN 1/2 Vc 13.0253674 kN bd
Vu 20000 kg 200 kN  max  0.75
Vn 26667 kg 266.66667 kN
0.85 fc ' 
b 
PERLU TULANGAN GESER fy
u/fc'<30MPaβ
u/fc'>30MPaβ

bd
 max  0.75
0.85 fc ' 
b 
fy
u/fc'<30MPaβ
Vs 240.62 kN
s 50.549 mm s max 96.75 mm u/fc'>30MPaβ
jarak antar sengkang 300 mm

rhomin b h dia
0.004 150 300 180 13 132.79 1.355568

0.5

t 1298 622
l 850 407

T L D19
D19 283.385 4.5803412 2.999453041
2.1948939 1.436208691 D10
D10 78.5 44.857143
157 44.857143

3.925 2.242857143 0.52333333

7.0575366
5.2931524
ESTIMASI DIMENSI BALOK ANAK
8m
Min Max B
1/16 1/15 1/14
tinggi balok, H 500 533 571
500 mm
0.5 H
tinggi balok 250

500 mm
300 mm

   fs  
308.01034 Mpa
  As  As '  fy 
  fs   fy  
Mn   As  As '  fyd    As' fy d d ' 
308.01034 Mpa


  fy   1,7 fc' B

 
 
548.1

ditambah 16878.966 As

As
0
+ 21250000.00 = 0
4.8

0.0314288 774 5.8289403


0.0235716 8.5714286

fc ' 1.4
 min  atau liat yg nilainya lbh besar
4 fy fy
As

bd
 max  0.75 b
0.85 fc '  i
 600 
b   
fy 600  fy 
u/fc'<30MPaβ=0.85
i

u/fc'>30MPaβ=0.85
i direduksi 0.05 tiap naik 7MPa, tetapi  0.65

bd
 max  0.75  b
0.85 fc '  i
 600 
b   
fy  600  fy 
u/fc'<30MPaβ=0.85
i

u/fc'>30MPaβ=0.85
i direduksi 0.05 tiap naik 7MPa, tetapi  0.65

829 542
181 470

T L
283.385 2.9253489 0.6387071
1.9125924 1.6585211
78.5 39.25
157 44.857143

5.2333333 2.2428571 1.0466667

1.57
0.5233333
B1 55x35
D 19 283.385 mm2
jumlah
atas 1200 283.385 4.234522 = 5 tulangan
tumpuan bawah 845 283.385 2.981809 = 4 tulangan

jumlah
lapangan atas 650 283.385 2.293699 = 3 tulangan
bawah 650 283.385 2.293699 = 3 tulangan

B2 45x35
D 19 283.385 mm2
jumlah
atas 1000 283.385 3.528768 = 3 tulangan
tumpuan bawah 507 283.385 1.789086 = 2 tulangan

jumlah
lapangan atas 507 283.385 1.789086 = 2 tulangan
bawah 400 283.385 1.411507 = 2 tulangan

K1
D 19 283.385 mm2
jumlah
longitudinal 1900 283.385 6.70466 = 8 tulangan

Ф 10 78.5 157 mm2


Av s Av/s SAP Av/s rancangan
sengkang 157 120 1.3 1.308333
157 90 1.63 1.744444

TB
D 19 283.385 mm2
jumlah
atas 603 283.385 2.127847 = 4 tulangan
tumpuan bawah 444 283.385 1.566773 = 4 tulangan

jumlah
lapangan atas 150 283.385 0.529315 = 4 tulangan
bawah 300 283.385 1.05863 = 4 tulangan

Balok Tangga
D 19 283.385 mm2
jumlah
atas 577 283.385 2.036099 = 3 tulangan
tumpuan bawah 383 283.385 1.351518 = 3 tulangan

jumlah
lapangan atas 185 283.385 0.652822 = 3 tulangan
bawah 279 283.385 0.984526 = 3 tulangan
Ф 10 78.5 157 mm2

Av s Av/s SAP Av/s rancangan


tump. 157 75 2.1 2.0933333333
tul. geser lapangan 157 75 1.9 2.0933333333

Ф 10 78.5 157 mm2

Av s Av/s SAP Av/s rancangan


sengkang tump. 157 50 2.8 3.14
lapangan 157 50 2.6 3.14

B3
Ф 10 78.5 157 mm2

Av s Av/s SAP Av/s rancangan


sengkang tump. 157 75 1.8 2.0933333333
lapangan 157 75 1.8 2.0933333333

TB
Ф 10 78.5 157 mm2

Av s Av/s SAP Av/s rancangan


sengkang tump. 157 80 1.7 1.9625
lapangan 157 100 1.5 1.57
TB
Ф 10 78.5 157 mm2

Av s Av/s SAP Av/s rancangan


sengkang tump. 157 80 1.5 1.9625
lapangan 157 100 1.2 1.57
B4
Ф 10 78.5 157 mm2

Av s Av/s SAP Av/s rancangan


sengkang tump. 157 120 1.1 1.308333
lapangan 157 120 1 1.308333

B5
Ф 10 78.5 157 mm2

Av s Av/s SAP Av/s rancangan


sengkang tump. 157 90 1.4 1.744444
lapangan 157 100 1.4 1.57
KOLOM BALOK Lb 3.5
dimensi B 400 mm dimensi B 300
H 400 mm H 600
E beton 25000 Mpa E balok 25000 Mpa
Mu 600 kNm Mn 750 kNm
Vu 200 kN Vn 266.666666667 kN
Pu 200 kN Pn 333.333333333 kN

Tinggi Pelat Lantai 4000 mm


kolom1 kolom2
I gc 2133333333 mm4 I gc 2133333333 mm4
Ic 1493333333 mm4 Ic 1493333333 mm4
Lc 4m Lc 3.6 m
Ib (balok) 1890000000 mm4
Ib (ring balk) 4375000 Ring balk B 150 mm4
H 100 mm4
EI/l
kolom1 (beton) 9.333333E+12 kolom2 (beton) 1.037037E+13
balok 1.35E+13

ψA 0.6913580247
ψB 1.4595336077

radius girasi 115.47005384 mm k 0.77 (dari grafik)

pengaruh kelangsingan' M1 301.97 kNm


11.3362725355 M2 -148.04 kNm
syaratnya 39.882968507 TIDAK ADA PEMBESARAN MOMEN

tulangan Longitudinal ø tulangan 19 mm


Pn/Ag 2.0833333333 Mpa
Mn/Ag*H 11.71875 Mpa
rho 0.03
As 4800 mm2

n 16.922689499 tulangan longitudinal

TULANGAN GESER
ø tulangan 10 mm d 310 mm

Av 157.14285714 mm2
Vc 113195.99522 N 113.196 kN 1/2 Vc 56.597998 kN
Vu 200 kN
Vn 266.66667 kN

PERLU TULANGAN GESER


Vs 153.47067145 kN
s 126.96702309 mm s max 155 mm
jarak antar sengkang 160 mm 16 cm

dimensi kolom persen dia luas baja Luas perlu n


250 600 2 16 201.14 3000 14.9
m
mm
mm

24421.916
Perhitungan Pelat
Sesuai SNI 03-2847-2002 hal 66, tebal pelat minimum :
Untuk pelat tanpa balok interior yg menghubungkan tumpuan2nya,harus memenuhi tabel 10 & tdk boleh kurang dari nila
a pelat tanpa penebalan : 120 mm
b pelat dg penebalan : 100 mm

Untuk pelat dg balok yg menghubungkan tumpuan pd semua sisinya


- utk nilai αm < dari 0,2 hrs menggunakan ketentuan pelat tanpa balok interior.

 fy 
ln  0,8  
- utk 0,2< m<2,0  h   1500 
 120 mm àh = 120
36  5   m  0, 2 

 fy 
ln  0, 8  
utk  m>2,0  h   1500 
 90 mm àh = 90
36  9

dg, t : tebal pelat 2 arah minimum (mm)

panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konstruksi 2 arah, diukur dari muka ke muka t
ln : pada pelat tanpa balok dan muka ke muka balok atau tumpuan lain pada kasus lainnya (mm)

β : rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari pelat 2 arah

Perhitungan Rasio Kekuatan Lentur Balok terhadap Pelat


(SNI beton hal : 66)
rasio kekakuan lentur penampang balok thd kekakuan lentur pelat, dg lebar yg dibatasi dalam arah lateral ole
α : dari panel yang bersebelahan (bila ada) pd tiap sisi balok
Ecb : modulus elastisitas balok beton (MPa)
Ecp : modulus elastisitas pelat beton (MPa)
Ib : momen inersia balok (mm4) : 1/12*b*h3
Ip : momen inersia pelat (mm4) : 1/12*L*h3

Ecb : 23500.00 MPa b/L h Lx Ly


Ecp : 23,500.00 MPa balok 350 550
Ib : 4852604166.67 mm4 pelat 4000 120 3000 4000
Ip : 576000000 mm4

Ecb I b
  α : 8.42 à tebal pelat minimum
Ecp I p

tebal pelat yg digunakan: 120 mm


dia. Tulangan: 10 mm
Tegangan leleh Tulangan, Fy: 240 Mpa
t. selimut beton: 50 mm
Mutu beton, Fc': 29.05 Mpa
tebal efektif tul.tarik, dx = t.pelat - t.selimutbeton - 0.5*dia.tulangan
= 120 - 40 - 0.5* 10 = 75 mm

PEMBEBANAN
Beban Mati
- beban sendiri pelat = 0.12 x 2300 kg/m3 =
- lantai keramik = 3 x 26 kg/m2 =
- adukan semen t=2cm = 2 x 23 kg/m2 =
- plafon 1 20 =
- instalasi ME 1 25 =
Jumlah Beban Mati =

Beban Hidup
- beban hidup lantai atap dapat dicapai orang =

Beban Ultimate wU = 1.2wDL + 1.6wLL


=> 1.2 x 445 + 1.6 x 300 =

TIPE 2

bentang panjang Ly = 4m jepit-bebas


bentang pendek Lx = 3m jepit-bebas

β = 1.33 < 2 pelat 2 arah


Ly
 
Lx
Momen
utk menentukan besar momen lapangan, tumpuan arah x maupun y, menggunakan persamaan dibawah ini dg nilai x, me
pada tabel 13.3.1-2 dg memperhatikan tumpuan pelat dan rasio bentang Lx/Ly.

Mlx  0,001.wu.lx 2 .x
Mlx = 0.001 . 1,014 . 3 ^2 . 45 = 411 kgm
Mly = 0.001 . 1,014 . 3 ^2 . 17 = 155 kgm
Mtx = -0.001 . 1,014 . 3 ^2 . 74.8 = -682.6248 kgm
Mty = -0.001 . 1,014 . 3 ^2 . 54.8 = -500.1048 kgm

Penulangan

Mlx = 411 = 513 kgm = 5E+06 Nmm


Mnlx 
 0.8

 As  fy 
Mnlx  As  fy d  
 1, 7  fc'b 

5133375 = As . 240 ( 75 - As 240


1.7 29.05 1000
5133375 = As . 240 ( 75 - 0.004860 As)
5133375 = 18000 As - 1.17 As2
b b 2  4ac
2a

As = 12968.94 mm2 atau 266.40 mm2

As = 266.40 mm2

cek daktilitas
ρ = 266.4 = 0.003552
1000 75

ρmin = 1.4 = 0.00583333 atau √ 29.05 = 0.005614 è


240 4* 240

ρmax = 0.75 ( 0.85 29.05 0.85 ( 600 )=


240 600 + 240

jika ρmin yg digunakan As=ρmin.b.d 437.5 mm2


jika ρ yg digunakan As= 266.4 mm2

jumlah tulangan n= 437.50 = 5.6 ≈ 6


0.25 π 10 10

maka jarak tulangan: 1000 = 166.667 mm


6

maka tulangan arah x : φ 10 - 140 mm


puan2nya,harus memenuhi tabel 10 & tdk boleh kurang dari nilai :

mm

mm

h memanjang dari konstruksi 2 arah, diukur dari muka ke muka tumpuan


e muka balok atau tumpuan lain pada kasus lainnya (mm)

emanjang terhadap arah memendek dari pelat 2 arah

ekakuan lentur pelat, dg lebar yg dibatasi dalam arah lateral oleh sumbu
p sisi balok

β = Ly/Lx

1.33333 pelat 2 arah

90 mm
276 kg/m2
78 kg/m2
46 kg/m2
20 kg/m2
25 kg/m2
445 kg/m2

300 kg/m2

1014 kg/m2

maupun y, menggunakan persamaan dibawah ini dg nilai x, mengacu


n rasio bentang Lx/Ly.

)
pake ρmin

0.04685 ok

tulangan
m koef Mu (kgm) ρ ρmin As (mm2) spasi tul
A
Mlx 30 351.648 0.00332 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mly 30 351.648 0.00332 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mtx 68 -797.069 0.007107 0.005833 533 φ 10 140 mm
Mty 68 -797.069 0.007107 0.005833 533 φ 10 140 mm
Mtix - 175.824 0.001643 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mtiy - 175.824 0.001643 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
B
Mlx 28 328.2048 0.003093 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mly 25 293.04 0.002756 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mtx 60 -703.296 0.006288 0.005833 471.6 φ 10 140 mm
Mty 54 -632.966 0.005678 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mtiy - 146.52 0.001367 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
C
Mlx 47.5 247.456 0.002322 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mly 17 88.5632 0.000824 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mtx 78 -406.349 0.003686 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mty 54.5 -283.923 0.002591 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
Mtiy 44.2816 0.000412 0.005833 437.5 φ 10 140 mm
atap
Mlx 70 442.512
Mly 17 107.4672
Mtx 114 720.6624 0.006933 0.005833 520 φ 10 143 mm
Mty 76 480.4416
Mtix 221.256
KOLOM
fc' 25 MPa fc'
fy 400 MPa D tul utama 19 mm fy
As' 567.29 tul. Atas 2 buah Dia
As 567.29 mm2 tul. Bawah 2 buah D tul utama
D sengkang 10 mm tul. Atas
B 200 mm D sengkang
H 400 mm selimut beton 50 mm jarak
d 330.5 mm selimut beton
d' 69.5 mm

rasio luasan tulangan, ρ As



bd
0.01    0.08
ρ 567.29 0.0086 ρ ###
= =
200 x 330.5 ###

ρ min 1.4 0.0035


= =
400
ρ min<ρ LANJUTKAN jari-jari girasi, r

ρ' 567.29 0.0086


200 x 330.5 r =

k 0.85 x 0.85 x 25 x 69.5 x 600


400 x 330.5 600 - 400
0.02849

16 201.14286 10 2011.42857
19 283.64286 7.09
LINGKARAN PERSEGI
25 MPa fc' 25 MPa
400 MPa fy 400 MPa
700 mm Luas 385000.00 mm2 B 800 mm
25 mm As 3928.57 mm2 H 800 mm
8 buah d 384927.50 mm D tul utama 19 mm
10 mm tul. Atas 3 buah
150 mm h 1000 mm tul. Bawah 3 buah
50 mm D sengkang 10 mm
selimut beton 50 mm
tinggi kolom 6m

1    0.08 ρ = 850.93
mm2 = 0.01 LANJUTKAN 800 x
mm2

ari-jari girasi, r
Ig  1  1 
r   bh3    0.288h
A  12  bh 
288
r = 230.4

λ = 6000 26.0417
230.4
d 730.5 mm
d' 69.5 mm
As' 850.93
As 850.93 mm2

As

bd

= 0.0015 REDESAIN
730.5

 1 
    0.288h
  bh 

>> KOLOM LANGSING


PERHITUNGAN PELAT 1 ARAH
Baca Syarat Pelat 1 Arah Pada Lampiran

Bentang panjang, Ly = 3.5 m


Bentang pendek, Lx = 1.5 m
rasio, Ly/Lx = 2.33 > 2à Pelat 1 arah

Tebal minimum (Tabel 8 Pasal 11.5)


Bentang Pelat = 1500 mm (diambil bentang pendeknya)
Tegangan Leleh Baja = 240 MPa
Khusus u/ beton normal (2400kg/m3) dan BJTD 40. Jika bukan itu, liat ketentuan tabel 8
h = 150 mm (angka pembaginya, lihat table 8)
h, utk fy bukan 400 = 111.4 mm
maka tebal pelat yaitu 120 mm

Dia. Tulangan utama 10 mm


Luas Tulangan utama 78.57 mm2
Tebal Selimut Beton 40 mm (lihat tabel)
fc' 25 Mpa (mutu beton dalam K x 0.083)
0.5 10
dx = t.pelat - t.selimutbeton - 0.5*dia.tulangan = 120 - 40 - = 75
x
Asumsi nilai Jd = 0.9 (nilai antara 0.85 s/d 0.9)

PEMBEBANAN (lihat tabel Pembebanan)


Beban Mati
- beban sendiri pelat = 0.15 x 2400 kg/m3 = 360 kg/m2
- lantai keramik = 2 x 24 kg/m2 = 48 kg/m2
- adukan semen t=3cm = 3 x 21 kg/m2 = 63 kg/m2
- plafon 0.18 x 2400 kg/m2 = 432 kg/m2
- hand railing 10
Jumlah Beban Mati = 913 0
Beban Hidup
- beban hidup = 250 0

Beban Ultimate wU = 1.2wDL + 1.6wLL


=> 1.2 x 913 + 1.6 x 250 = 1496 0

Momen Rencana Mu = x.wU.l^2 (nilai "x" lihat pada lampiran, Pasal 10.3)
negatif ujung 1/24 = 0.041667 x 1496 x 1.5 ^2 = 140 kgm
sisi luar = x 1496 x 1.5 ^2 = 0 kgm
sisi2 lain ditu 1/8 0.125 x 1496 x 1.5 ^2 = 421 kgm
positif ujung 1/14 = 0.071429 x 1496 x 1.5 ^2 = 240 kgm
dalam 1/16 = 0.0625 x 1496 x 1.5 ^2 = 210 kgm
Luas Tulangan Perlu, As

Mu  Asx . f y 
Mn  à Mn  Asx . f y .  d x  
  1, 7. fc '.b 
- negatif ujung Mn = 4,206,375.00
4206375 = As 240 ( 75 - As 240 )
1.7 25 1000
b  b 2  4ac
4206375 = 18000 As - 1.355 As2
1 As2 - 13281.25 As + 3E+06 = 0 2a
As = 13043 mm2 atau 238 mm2
As = 237.95 mm2

Kontrol Rasio Tulangan


As 1.4  0,85. fc '.1  600  
  min   max  0.75  b  0.75  . 
bd fy  fy  600  fy  
ρ = 237.95 = 0.00317268
1000 75

ρmin = 1.4 = 0.005833 à pake ρmin


240
ρmax = 0.75 ( 0.85 25 0.85 ( 600 )) = 0.04 à
240 600 + ###

jika ρmin yg digunakan As=ρmin.b.d 437.5 mm2


jika ρ yg digunakan As= 238 mm2
As max 3024
jumlah tulangan
n= 437.50 = 5.568182 ≈ 6 tulangan
0.25 π 10 10

maka jarak tulangan


1000 = 166.67 mm
6

maka tulangan arah: - negatif ujung φ 10 - 167 mm

Tulangan Susut *lihat syarat pada lampiran 0.18bh


dia 10 u / Fy  400 MPa, As 
100
<<< As = 0.25 1000 120 = 300 mm2
0.25bh
100 u / Fy  240 MPa, As 
jumlah tulangan 100
n= 300.00 = 3.818182 ≈ 4 tulangan
0.25 π 10 10
maka jarak tulangan
1000 = 250 mm
4

maka: Tulangan Susut φ 10 - 250 mm


mm

kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2

= 1,402,125.00 Nmm
= - Nmm
= 4,206,375.00 Nmm
= 2,403,642.86 Nmm
= 2,103,187.50 Nmm
b  b 2  4ac
2a
ok ρ<ρmax

0.18bh
u / Fy  400 MPa, As 
100
0.25bh
u / Fy  240 MPa, As 
100
PELAT 1 ARAH
5000
48
104.1667

Tulangan Susut
Tulangan susut dan suhu harus memiliki rasio luas tulangan thd
luas bruto penampang beton sbg berikut, tetapi tidak kurang dari 0.0014:
- pelat yg menggunakan batang tul. ulir mutu 300
- pelat yg menggunakan batang tul. Ulir/jaring kawat las (polos/ulir) mutu 400
- pelat yg menggunakan tul. dg teg leleh melebihi 400 MPa yg diukur pd reg leleh sbsr 0.35%
0.002
0.0018
0.0018x400/fy
Balok Atap

w segitiga gelx 0.33 q persegi w trapesium 0.50 lx


0.00000452 4000 0.333333 0.006026667 DL 0.00000452 0.5 2000
0.000001 4000 0.333333 0.001333333 LL 0.000001 0.5 2000
kecil
0.00000452 2000 0.333333 0.003013333 DL qdl3= 0.0060267
0.000001 2000 0.333333 0.000666667 LL qll3= 0.0013333

q maksimum 1 = 0.012053 DL qdl2= 0.0082867


0.002667 LL qll2= 0.0018333

Balok lt 2

w segitiga lx 0.33 q persegi w trapesium 0.50 lx


0.000005 4000 0.333333 0.006666667 DL besar 0.000005 0.5 2000
0.0000025 4000 0.333333 0.003333333 LL 0.0000025 0.5 2000
0.000005 2000 0.333333 0.003333333 DL kecil
0.0000025 2000 0.333333 0.001666667 LL 0.0179167
q1= 0.013333333 DL 0.022083333 q 2= 0.0091667 DL
0.006666667 LL 0.0045833 LL
dinding= 0.00875 dinding 35
balok atap lt 2

w segitiga 1 lx 0.33 q persegi w trapesium 0.50 lx


0.00000452 6000 0.333333 0.00904 DL 0.00000452 0.5 6000
0.000001 6000 0.333333 0.002 LL 0.000001 0.5 6000

w segitiga 2 lx 0.33 q persegi w trapesium 0.50 lx


0.00000452 2000 0.333333 0.003013333 DL 0.00000452 0.5 2000
0.000001 2000 0.333333 0.000666667 LL 0.000001 0.5 2000

w trapesium 0.50 lx
q maks= 0.006026667 DL 0.00000452 0.5 3500
0.001333333 LL 0.000001 0.5 3500

qdl 0.00806 q maks= 0.011783


qll 0.00178 0.002607

STTD 4

LANTAI ATAP
qDL = 752 kg/m2 4.52E-06 KN/mm2
qLL = 100 kg/m2 1E-06 KN/mm2
1
w trapesium 0.50 lx ly 0.33 q persegi
0.00000452 0.5 3000 4000 0.33333 0.005509 qDL 1 = 0.0110175 KN/mm2
0.000001 0.5 3000 4000 0.33333 0.001219 qLL 1 = 0.0024375 KN/mm2
2
w trapesium 0.50 lx ly 0.33 q persegi
0.00000452 0.5 3500 5000 0.33333 0.006618 qDL 2 = 0.0132361 KN/mm
0.000001 0.5 3500 5000 0.33333 0.001464 qLL 2 = 0.0029283 KN/mm
3
w segitiga lx 0.33 q persegi
0.00000452 3000 0.333333 0.00452
0.000001 3000 0.333333 0.001 qDL3 0.0076275 KN/mm
w trapesium 0.50 lx ly 0.33 q persegi qLL3 0.0016875 KN/mm
0.00000452 0.5 1500 3000 0.33333 0.003108
0.000001 0.5 1500 3000 0.33333 0.000688
4
w segitiga lx 0.33 q persegi
0.00000452 3000 0.333333 0.00452 qDL 4 = 0.00904 KN/mm
0.000001 3000 0.333333 0.001 qLL 4 = 0.002 KN/mm
5
w segitiga lx 0.33 q persegi
0.00000452 3500 0.333333 0.005273333 qDL 4 = 0.010547 KN/mm
0.000001 3500 0.333333 0.001166667 qLL 4 = 0.002333 KN/mm

LT. 2

qDL 0.000005 KN/mm2


dinding 0.00875 KN/mm
qLL 0.0000025 KN/mm2

1
w trapesium 0.50 lx ly 0.33 q persegi tanpa dinding
0.000005 0.5 3000 4000 0.33333 0.006094 qDL = 0.0121875 KN/mm
0.0000025 0.5 3000 4000 0.33333 0.003047 qLL 1 = 0.0060938 KN/mm
2
w trapesium 0.50 lx ly 0.33 q persegi
0.000005 0.5 3500 5000 0.33333 0.007321 qDL 2 = 0.0233917 KN/mm
dinding 0.00875
0.0000025 0.5 3500 5000 0.33333 0.00366 qLL 2 = 0.0073208 KN/mm
3
w segitiga lx 0.33 q persegi
0.000005 3000 0.333333 0.005 qDL3 0.0171875 KN/mm
0.0000025 3000 0.333333 0.0025
dinding 0.00875
w trapesium 0.50 lx ly 0.33 q persegi qLL3 0.0042188 KN/mm
0.000005 0.5 1500 3000 0.33333 0.003438
0.0000025 0.5 1500 3000 0.33333 0.001719
4
w segitiga lx 0.33 q persegi
0.000005 3000 0.333333 0.005 qDL 4 = 0.01875 KN/mm
dinding 0.00875
0.0000025 3000 0.333333 0.0025 qLL 4 = 0.005 KN/mm
5
w segitiga lx 0.33 q persegi
0.000005 3500 0.333333 0.005833333 qDL 4 = 0.020417 KN/mm2
dinding 0.00875
0.0000025 3500 0.333333 0.002916667 qLL 4 = 0.005833 KN/mm2
ly 0.33 q persegi q trapesium 0.50 lx
4000 0.333333 0.0041433333 DL 0.00000452 0.5 2000
4000 0.333333 0.0009166667 LL

q trapesium 0.17 lx
0.00000452 0.166667 6000

ly 0.33 q persegi
4000 0.333333 0.0045833333 DL
4000 0.333333 0.0022916667 LL

0.015417
q3 = 0.006667 DL
0.003333 LL
17.5

ly 0.33 q persegi
7000 0.333333 0.0102391837 DL
7000 0.333333 0.0022653061 LL

ly 0.33 q persegi
3500 0.333333 0.0040280272 DL
3500 0.333333 0.0008911565 LL

ly 0.33 q persegi
4000 0.333333 0.0058913021 DL
4000 0.333333 0.0013033854 LL

DL
LL
ijo 0.0107820833 qDL 1 =
0.0023854167 qLL 1 =

w trapesi 0.50 lx ly 0.33 q persegi


x 0.000005 0.5 2000 4000 0.333333 0.004583333 qDL 1 = 0.019427
dinding 0.00875
ly 1.333333 q persegi 1
4000 1.333333 0.004143 0.00452 1.090909

ly 3 q persegi 3
7000 3 0.010239 0.00452 0.441441
KN/mm
0.25 d 3.14
0.25 10 3.14 78.5 mm2 12.35669

Você também pode gostar